Tuesday, March 29, 2011

Sebuah akhir Pencarian & Panggilan [ Part 11 ]

Rombongan Pasukan Neraka sedang berbaris
(Diambil dari "The Morning Star, by Rick Joyner)
 


Panglima Bala Tentara

Kemudian saya tidak lagi berdiri di depan Kursi Pengadilan tetapi berada di atas gunung melihat pasukan itu lagi. Hikmat berdiri disamping saya. Dia tegas tetapi saya tidak lagi merasakan kesedihan dan kemarahan seperti sebelumnya.
“Aku ijinkan engkau melihat sedikit dari masa yang akan datang,” Hikmat memulai. “Aku mengirimmu kepada orang-orang yang dipanggil untuk mempersiapkan UmatKu dan memimpinnya. Mereka adalah orang-orang yang akan berjuang dimedan perang di gunung. Mereka adalah orang-orang yang sudah bertemu pasukan penuduh dan tetap setia. Mereka adalah orang-orang yang mengawasi UmatKu dan melindungi mereka sekalipun berresiko atas hidup mereka. Mereka dipanggil para pemimpin UmatKu yang akan berjuang di peperangan besar di jaman akhir dan akan tetap bertahan tanpa takut melawan semua kuasa kegelapan.
“Sama seperti yang kau lihat, pasukan ini sedang berbaris, tetapi seringkali mereka akan mendirikan kemah. Perkemahan itu sama penting dengan berjalan berbaris. Ini adalah waktu untuk merencanakan, melatih dan mempertajam keahlian dan senjata-senjata. Ini juga waktu untuk orang-orang yang berada di kelompok pertama berjalan menuju kelompok kedua dan untuk para pemimpin kelompok kedua untuk berjalan menuju kelompok ketiga, menemukan mereka yang bisa dipanggil untuk masuk dalam tingkat selanjutnya. Lakukan ini selagi kau bisa, karena waktunya sudah dekat, jika Wahyu 11:1-2 digenapi dan orang-orang yang ingin dipanggil olehKu tetapi tidak berjalan dalam JalanKu akan menjadi penghalang. Sebelum peperangan akhir ini, PasukanKu akan kudus sama seperti AKU Kudus. Aku akan memusnahkan orang-orang yang tidak menyunatkan hati mereka dan para pemimpin yang tidak memegang KebenaranKu. Ketika terjadi peperangan terakhir, tidak akan ada kelompok ketiga seperti yang kau lihat disini.

“Sampai sekarang ketika PasukanKu sedang berkemah, banyak waktu mereka terbuang percuma. Hanya saat Aku memimpin UmatKu menuju obyektifitas yang jelas sehingga saat Aku memanggil UmatKu untuk berkemah maka akan ada tujuannya. Kekuatan pasukan yang berbaris akan ditentukan dengan kualitas kemah mereka. Ketika waktu mereka untuk berhenti dan berkemah dalam satu musim, itu adalah untuk mengajar UmatKu tentang jalan-jalanKu. Sebuah pasukan adalah sebuah pasukan baik di peperangan maupun di masa damai. Engkau harus belajar bagaimana berkemah, bagaimana berbaris dan bagaimana berperang. Engkau tidak akan melakukan semuanya ini sampai engkau dapat melakukannya dengan baik.
“PasukanKu harus siap untuk melakukan semuanya itu baik musimnya atau tidak. Engkau mungkin berpikir bahwa ini adalah waktunya berjalan berbaris. Tetapi Aku menuntunmu ke perkemahan karena Aku melihat hal-hal yang tidak pernah kau lihat sekalipun dari tempat visi ini. Jika engkau mengikuti Aku, engkau akan selalu melakukan hal-hal dengan tepat pada waktu yang tepat sekalipun itu tampaknya tidak tepat bagimu. Ingatlah, Akulah Panglima Bala Tentaranya.

“Sebuah keputusan pasukan ditentukan dengan kehormatan misi mereka, bagaimana mereka dipersiapkan untuk misi mereka dan bagaimana mereka dibimbing. Pasukan ini akan berbaris dengan misi kehormatan yang pernah diberikan kepada manusia. Bagaimanapun, sedikit dari UmatKu yang diperlengkapi untuk misi mereka dan orang-orang yang sekarang memimpin UmatKu mengikuti keinginan mereka sendiri. Sekarang Aku akan membangkitkan pemimpin-pemimpin yang akan melatih dan memperlengkapi UmatKu. Orang-orang ini akan selalu mengikuti Aku karena Akulah Panglima Bala Tentaranya.
“Banyak pasukan yang mengalami baik kemenangan maupun kekalahan. PasukanKu sudah berbaris selama berabad-abad. PasukanKu juga banyak mengalami kemenangan dan kekalahan. PasukanKu kalah dalam perang karena mereka memerangi musuh saat Aku tidak memberikan perintah. Yang lain dikalahkan karena mereka menyerang musuh dengan orang-orang yang tidak ahli. Banyak dari pemimpin ini melakukan hal ini karena mereka mencari kemuliaan mereka sendiri. Sama seperti yang ditulis Paulus dalam waktunya,’Mereka mencari kepentingannya sendiri.’

“Para pemimpin yang lain mempunyai KepentinganKu dalam hati dan mencari kemuliaan diatas kejahatan demi NamaKu, tetapi mereka tidak melatih orang-orang mereka dengan baik; mereka tidak berjalan denganKu sebagai Hikmat mereka. Sekarang mereka akan berubah. Aku akan menjadi Panglima Bala Tentaranya. Jangan berkecil hati dengan cara UmatKu terlihat sekarang, tetapi ingatlah akan menjadi apa mereka selanjutnya. Sekarang Aku akan membangkitkan para pemimpin yang hanya berbaris saat Aku memberikan perintah. Saat PasukanKu mengikuti Aku, itu akan memenangkan setiap peperangan. Ketika mereka berkemah, mereka akan mengenal HadiratKu dan mereka akan bertumbuh kuat dalam JalanKu.
“Engkau akan tiba pada saatnya ketika engkau melihat PasukanKu sama seperti sekarang. Pada waktu itu, engkau rasakan kemarahan yang membakar Aku. Ketahuilah bahwa Aku tidak lama lagi tidak akan tinggal diam dalam orang-orang dalam kelompok ketiga. Kemudian Aku akan menghentikan seluruh pasukan sampai orang-orang dalam kelompok ini didisiplinkan menjadi prajurit atau dibubarkan. Aku akan mendisiplinkan orang-orang dalam kelompok kedua membuang ambisi jahat mereka dan mereka akan hidup untuk Aku dan KebenaranKu. Kemudian PasukanKu akan berbaris maju, tidak menghancurkan tetapi memberikan hidup. Aku akan berada ditengah-tengah mereka untuk membuat para MusuhKu berada dibawah kaki pasukanKu. Aku datang untuk menjadi Panglima Bala Tentara!”


Kota
Kemudian saya berdiri di gunung yang lain melihat ke sebuah kota. Kemuliaan kota itu di luar segala sesuatu yang saya lihat atau saya bayangkan sebelumnya. Setiap bangunan dan rumah unik dan indah, membuat saya menahan nafas, simetris satu dengan yang lain dan dikelilingi ladang-ladang, gunung-gunung dalam aliran air. Hampir sama seperti sebuah kota yang bertumbuh seperti tanaman. Saya merasakan bahwa saya melihat kepada sesuatu yang dibangun oleh suatu ras yang tidak akan jatuh dan berjalan dalam kebenaran dan kemurnian Adam dan Hawa pada mulanya.

Satu sosok yang berdiri adalah sejumlah besar jendela kaca yang besar disetiap bangunan dan rumah tinggal. Kaca ini begitu jernih dan bersih dan jendela-jendela dan pintu-pintu sangatlah tepat ditempatkan sehingga saya rasakan bahwa saya tidak hanya disambut oleh setiap yang tinggal tetapi juga diundang. Seakan-akan tidak ada yang tersembunyi dan tidak ada bahaya pencurian. Kemudian saya melihat orang-orang dalam kota itu. Mereka tampaknya familiar tetapi pada waktu yang sama saya tahu bahwa saya tidak pernah berjumpa seorangpun seperti mereka. Mereka sama seperti bayangan saya tentang Adam sebelum jatuh. Mata orang-orang itu bersinar dengan apa yang hampir merupakan pemahaman total, kedalaman intelektual jauh melihat orang paling pandai yang saya pernah tahu. Saya tahu ini adalah hasil dari perintah dan damai sejahtera yang benar-benar membebaskan kebingungan atau keraguan, atau mungkin kebingungan atas keraguan-raguan. Tidak ada ambisi karena setiap orang percaya diri dan sangat bersukacita dengan siapa mereka dan apa yang mereka lakukan. Karena setiap orang disini bebas, mereka juga terbuka. Kemiskinan atau sakit penyakit tampaknya tidak dikenal.
Saya melihat jalan-jalan di kota ini. Ada banyak jalan raya besar di pusat kota yang menuju ke segala arah dan banyak jalan yang lebih kecil bersambungan dengan jalan raya yang besar ini. Saat saya melihat salah satu jalan raya terbesar, pengetahuan diimpartasikan kepada saya tentang kekudusan yang benar. Saya melihat jalan raya yang lain dan saya tahu kebenaran akan penyembuhan. Saat saya melihat yang lain, saya mulai mengerti hal-hal tentang penghakiman. Melihat ke masing-masing jalan, saya mengerti kebenaran yang berbeda-beda. Kemudian saya sadar bahwa setiap jalan raya adalah jalan kepada kebenaran. Orang-orang berjalan dan tinggal disalah sautnya mereflesikan kebenaran dari jalan raya itu.

Perhatian saya beralih ke banyak jalan yang berhubungan dengan jalan raya-jalan raya. Saat saya melihatnya, saya merasakan impartasi akan buah-buah Roh, seperti kasih, sukacita, damai sejahtera atau kesabaran. Perasaan ini muncul disamping pengertian-pengertian yang muncul saat saya melihat ke jalan-jalan raya itu.
Saya mengamati bahwa selagi beberapa jalan ini terhubung dengan setiap jalan raya, beberapa jalan raya hanya mempunyai satu atau dua yang berhubungan dengannya. Sebagai contoh, saya hanya dapat mencari Jalan Raya Kekudusan dengan berjalan diatas jalan Kasih. Saya hanya dapat mencari Jalan Penghakiman dengan berjalan diatas jalan Kasih atau Sukacita. Bagaimanapun, Jalan Raya Kasih Karunia dihubungkan dengan semua jalan. Untuk mencapai salah satu Jalan Raya Kebenaran, saya harus berjalan dalam sebuah jalan yang dimanakan buah-buah Roh.
Orang-orang berjalan diatas jalan raya dan jalan-jalan kecil selagi beberapa orang hanya duduk-duduk di sebelahnya. Beberapa orang tinggal di rumah-rumah di jalan atau jalan raya sedangkan yanglain membangun rumah diatasnya. Mereka yang tinggal dirumah-rumah secara konstan melayani makanan dan minuman untuk orang-orang yang berjalan atau yang duduk. Kemduian saya mengatamati bahwa tidak ada restoran, hotel atau rumah sakit didalam kota. Segera saya menyadari bahwa tidak satupun itu diperlukan sebab setiap rumah adalah pusat dari keramahan dan penyembuhan.

Hampir setiap rumah terbuka untuk para pelancong. Rumah-rumah yang tidak terbuka digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu seperti belajar atau penyembuhan jangka panjang. Saya heran mengapa setiap orang memerlukan penyembuhan disini tetapi kemudian saya akan ditunjukkan alasannya. Meski demikian, saya tidak dapat membayangkan suatu tempat yang luar biasa dalam pelayanan dan keramahan yang luar biasa, membantu atau menyembuhkan, bahkan dibangun diatas Jalan Raya Penghakiman yang tampaknya menjadi tempat yang paling ramai. Karena itu, sekalipun Jalan Raya Penghakiman tampak menarik hati. Sangat jelas bahwa setiap jalan tidak hanya aman tetapi sangat diinginkan dari jalan atau jalan raya lain yang pernah saya lihat walau di taman-taman. Kota ini jauh lebih mulia daripada setiap utopia yang disampaikan para filosof.
Perhatian saya tertarik pada Jalan Raya Penghakiman. Tampaknya merupakan jalan raya yang sedikit dilalui, tetapi sekarang menjadi lebih ramai. Kemudian saya melihatnya karena jalan dan jalan raya semuanya terhubung kepada Jalan Raya Penghakiman ini. Sekalipun Jalan Raya Penghakiman menjadi pusat kegiatan, orang-orang tampak ragu-ragu untuk masuk.
Saat saya melihat ujung dari jalan raya, saya dapat melihat sebuah jalan berada dalam lereng yang terus menerus dan ada sebuah gunung tinggi diujungnya yang dibungkus dengan sesuatu yang halus tetapi mulia. Saya merasa bahwa jika orang-orang dapat melihat jalan ini karena mereka mempunyai perasaan yang sama akan Ruang Besar Pengadilan. Saya tahu bahwa ini adalah jalan untuk mengenal Tuhan sebagai Hakim yang Adil.


Ikatan Damai Sejahtera
Saya heran apakah kota ini surga atau Yerusalem yang baru. Kemudian saya melihat sekalipun orang-orang tingginya jauh melebihi orang-orang yang saya lihat dibumi, mereka tidak mempunyai kemuliaan atau ketinggian dari orang-orang itu meski dalam poisisi yang paling rendah di Ruang Pengadilan. Saya heran tentang hal ini saat saya merasakan Hikmat berdiri disamping saya lagi.

“Mereka ini adalah orang-orang yang sama yang kau lihat di PasukanKu,” Dia mulai berbicara. “Kota dan Pasukan adalah sama. Pemimpin-pemimpin masa datang mempunyai visi akan PasukanKu dan KotaKu. Aku membangun keduanya dan Aku akan menggunakan para pemimpin yang sekarang Aku persiapkan untuk menyelesaikan apa yang sudah Aku mulai beberapa generasi yang lalu. Jendral-jendralKu akan menjadi tukang bangunan ahli untuk KotaKu dan Para tukang Bangunan Ahli Ku juga akan menjadi jendral-jendral. Mereka semuanya sama.
“Suatu hari, pasukan tidak lagi diperlukan tetapi kota ini akan ada selamanya. Engkau harus menyiapkan pasukan dalam peperangan ini tetapi bangunlah semuanya yang akan kau bangun untuk masa yang akan datang.
“Ada masa depan untuk bumi. Setelah PenghakimanKu datang, masa depan yang mulia datang juga. Aku akan menunjukkan UmatKu masa depan sehingga masa depan itu ada dalam hati mereka. Seperti yang ditulis Salomo,”, ‘Segala sesuatu yang dibuat Tuhan akan tetap tinggal selamanya.’Saat UmatKu menjadi sepertiKu, mereka akan membangun sesuatu yang bertahan selamanya. Mereka akan melakukan semua yang mereka lakukan dengan damai sejahtera dalam waktu sekarang dan visi untuk masa depan. Kota yang sedang Kubangun bertahan untuk selamanya karena dibangun diatas kebenaran hati manusia. KebenaranKu akan bertahan dan orang-orang yang berjalan dalam kebenaran akan meninggalkan buah-buah yang akan tinggal tetap.

“Aku datang ke bumi kepada UmatKu sebagai Hikmat untuk membangun KotaKu. Pengenalan akan kebenaran akan memenuhi KotaKu, tetapi hikmatlah yang akan membangunnya. Hikmat akan turun atas para tukang bangunan yang akan menyebabkan dunia kagum kepada Kotaku lebih dari pada kekaguman akan kota yang dibangun Salomo. Manusia menyembah hikmat mereka sejak mereka makan buah dari Pohon Pengetahuan. Hikmat dunia akan pudar dan HikmatKu akan terbuka disepanjang KotaKu. Kemudian orang-orang yang menyembah hikmat lain akan dipermalukan. Semua yang dikerjakan Salomo sebagai nubuatan akan Aku bangun.
“Semua yang kau lihat di kota itu yang AKU bangun, Aku hanya memberikan kepadamu bayangan yang dangkal. Dari waktu ke waktu, engkau akan ditunjukkan yang lebih lagi tetapi sekarang engkau harus melihat satu hal. Apa yang paling kau amati dari kota ini?”
“Satu hal yang berdiri dalam satu harmonisasi. Segala sesuatu di kota cocok satu sama lain dan seluruh kota cocok sempurna dengan lingkungannya,” saya meresponi.
“Ikatan damai sejahtera yang sempurna adalah kasih,” Tuhan meneruskan. “Dalam KotaKu, ada kesatuan. Dalam semua yang Aku ciptakan, ada harmonisasi. Segala sesuatu cocok bersama-sama didalam Aku. Segala sesuatu yang AKU kerjakan di bumi adalah untuk memulihkan harmonisasi yang asli antara BapaKu dan CiptaanNya dan diantara semua ciptaan. Saat semua umat manusia hidup dalam harmonisasi dengan Aku. Bumi akan harmonis dengan Tuhan dan tidak ada lagi gempa bumi, banjir atau badai. Aku datang untuk membawa damai sejahtera bagi bumi.”

Saat Dia berbicara, saya tahu bahwa saya melihat kemasa depan sama seperti saat saya melihat pasukan. Saya juga tahu bahwa apa yang Dia katakan tentang membangun damai sejahtera di masa sekarang dan sebuah visi untuk masa depan juga hal yang mendasar dalam harmonisasi yang saya lihat. Waktu juga merupakan bagian dari CiptaanNya yang didalamnya kita harus cocok. Hikmat menoleh pada saya sehingga saya melihat langsung kedalam MataNya dan berkata, “Aku mengasihi CiptaanKu. Aku mengasihi binatang-binatang diladang dan ikan-ikan di laut. Aku akan memulihkan segala sesuatu seperti tujuan semula dijadikannya, tetapi aku lebih dulu harus memulihkan manusia. Aku datang tidak hanya untuk membebaskan tetapi juga memulihkan. Merupakan bagian dalam PelayananKu akan pemulihan engkau tidak harus melihat seperti apa mereka tetapi menjadi apa mereka nantinya. Seperti Yehezkiel, engkau harus melihat sekalipun dalam tulang-tulang kering terdapat pasukan yang begitu besar. Engkau harus menubuatkan hidup dalam tulang-tulang sampai mereka menjadi pasukan yang Aku panggil dari semula. Kemudian PasukanKu akan berbaris. Ketika PasukanKu berbaris, itu akan memulihkan – bukan menghancurkan. Itu akan memerangi kejahatan tetapi juga akan membangun kota kebenaran.

“Semua harta karun di bumi tidak dapat memberatkan keseimbangan nilai seorang jiwa. Aku membangun Kota Ku dalam hati manusia dengan hati manusia. Orang-orang yang tetap berpegang pada hikmat besar-pengetahuan akan harta karun abadi-akan digunakan untuk membangun KotaKu. Engkau akan mengenal para Tukang Bangunan KotaKu dari hikmat ini—mereka tidak memusatkan pikiran mereka pada hal-hal duniawi tetapi pada harta karun di sorga. Karena hal ini, dunia akan membawa harta kekayaannya ke KotaKu sama seperti yang mereka lakukan pada jaman Salomo.
“AKU akan melepaskan Para Tukang BangunanKu yang ahli dan bijaksana. Engkau harus berjalan bersama mereka dan mereka harus berjalan bersama-sama. Setiap jalan raya dan jalan yang kau lihat di kota akan mulai menjadi benteng kebenaran di bumi. Setiap benteng akan bertahan melawan kuasa kegelapan, dan kuasa-kuasa itu tidak akan bertahan. Setiap benteng itu akan menjadi seperti sebuah gunung dengan sungai-sungai yang mengalirkan airnya ke bumi. Tiap-tiap aliran itu akan menjadi kota pertahanan dan sebuah tempat perlindungan bagi semua yang mencari AKU. Tidak ada senjata yang melawan mereka dan tidak ada senjatapun yang Aku berikan akan kalah.”


Para Tukang Bangunan Tuhan
Saat Hikmat berbicara, mata saya terbuka melihat lembah paling indah yang pernah saya lihat. Gunung-gunung terbentuk dari lembah dan lembah itu sendiri sangat hijau dari hijau apapun yang pernah saya lihat. Batu-batunya seperti benteng yang terbuat dari perak, pohon-pohon sempurna dan lebat. Ada sebuah sungai di tengah-tengahnya yang mengaliri dari aliran setiap gunung yang melingkarinya. Airnya bersinar kebiruan, warna paling biru yang pernah saya lihat dan sangat indah cocok dengan langit. Setiap bilah rumput sempurna. Lembah itu dipenuhi banyak jenis binatang yang tampaknya jenis paling baik tanpa penyakit atau cacat. Mereka cocok sempurna dengan lembahnya dan dengan satu dengan yang lainnya. Saya tidak pernah melihat tempat yang sangat diingiknan ini di bumi.
Saya terheran-heran apakah saya melihat Taman Eden dan kemudian saya melihat sedikit prajurit berbaju zirah yang sedang mengawasi lembah. Prajurit lain mengikuti setiap aliran sungai dan kemudian mengikuti sungai menuju ke tempat dimana para prajurit pertama mengawasi. Awalnya saya tidak berpikir bahwa para prajurit itu cocok dengan tempat itu tetapi untuk beberapa alasan saya segera merasakan santai karena saya tahu mereka memang sudah seharusnya disitu.

Saya melihat kepada para prajurit itu. Mereka kasar dan perang membuat mereka keras, tetapi baik dan mudah didekati. Mereka itu keras dan pasti tetapi kelihatan dalam damai sejahtera yang sempurna. Mereka itu serius dan suram, tetapi penuh suikacita dan cepat tertawa. Saya pikir bahwa sekalipun perang selalu mengerikan, jika saya harus pergi ke medan perang, tidak akan ada kelompok prajurit lain disamping orang-orang yang saya pilih untuk berperang.
Saya mengamati baju zirah mereka yang tampaknya memang dibuat untuk mereka, sangat cocok sehingga saat mereka bergerak dengan keanggunan seakan-akan mereka tidak mengenakan baju zirah sama sekali. Saya dapat mengatakan bahwa keduanya tampak ringan, tapi kuat lebih dari yang saya pernah lihat. Baju zirah itu juga merupakan kombinasi sempurna dari warna-warni air, gunung dan langit yang biru, yang kemudian segera saya sadari bahwa itu adalah refleksi dari warna-warni yang murni yang tidak pernah saya lihat. Baju zirah itu sendiri terbuat dari perak “luar dunia”, lebih dalam dan lebih murni dari perak apaun yang ada di bumi. Saat saya terheran-heran tentang siapa para prajurit ini, Tuhan mulai berbicara.
“di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal,” Dia menjawab, “Mereka adalah para Tukang BangunanKu. Masing-masing RumahKu akan menjadi benteng yang darinya Aku kirimkan PasukanKu keluar. Beberapa orang akan maju sebagai ksatria untuk berperang melawan orang yang lemah dan tertekan dan yang lain akan maju dalam kelompok-kelompok kecil yang akan menyerang pertahanan musuh dan membawa kembali orang-orang yang manja. Beberapa orang akan maju sebagai panglima untuk menakhlukkan kota-kota yang dimana KebenaranKu akan memerintah dan yang lain akan masuk dalam pasukan dari benteng-benteng lain untuk membebaskan seluruh bangsa-bangsa dengan Kebenaran, Kasih dan KuasaKu.

“Benteng-benteng ini bukan saja perlindungan untuk UmatKu, tetapi juga untuk memobilisasi, melatih dan mengirim PasukanKu ke seluruh penjuru bumi. Waktu kegelapan akan segera datang, tetapi UmatKu tidak akan kedapatan bersembunyi. Mereka akan maju untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Mereka akan mengalahkannya dengan tidak mengasihi hidup mereka dari maut dan dengan mengasihi yang lain lebih dari hidupnya sendiri. Orang-orang ini tidak mempunyai rasa takut, mereka akan Aku kirim sebelum Aku kembali.“Nubuatan-nubuatan mereka akan menyerang menteror hati musuhKu. Mereka tidak akan takut. Mereka akan mengasihi. Kasih lebih kuat dari takut dan kasih mereka akan mematahkan kuasa dari ketakutan yang membelenggu manusia sejak awalnya. Karena mereka memilih untuk mati setiap harinya, takut akan kematian tidak menguasai mereka. Ini akan memberikan kepada mereka kuasa atas setiap musuh yang kekuatannya adalah takut. Aku sudah mati satu kali tetapi sekarang Aku hidup untuk selamanya dan orang-orang yang mengenalKu tidak takut untuk mati. Karenanya, orang-orang yang mengenalKu akan mengikutiKu kemanapun Aku pergi. “Setiap tempat tinggalKu akan menjadi lembah seperti ini. Ini hidup dengan kehidupan yang ada di bumi sebelum kejatuhan karena disini kuasa dari PenebusanKu memunculkan hidup yang benar kembali. Tempat tinggalKu hanya akan ditemukan dimana semua Aliran AirKu mengalir bersama-sama menjadi satu. Para Tukang BangunanKu akan datang dari setiap aliran tetapi mereka akan bekerja menjadi satu. Sama seperti rumah-rumah besar yang membutuhkan para pekerja yang berbeda, demikian juga RumahKu. Hanya ketika mereka bekerja bersama-sama, mereka dapat membangun RumahKu.
“Sama seperti yang kau lihat dalam mereka, para Tukang BangunanKu akan mempunyai hikmat untuk menyelesaikan penelitian sebelum itu dibangun. Masing-masing RumahKu cocok sempurna dengan tanah tempatnya berada, tidak berdasarkan ukuran manusia tetapi menurut Aku. Keahlian pertama para Tukang BangunanKu yang dikembangkan adalah keahlian dalam meneliti. Mereka harus mengetahui tanahnya sebab Aku merancangkan tanah untuk UmatKu. Ketika engkau membangunnya dengan HikmatKu, apa yang kau bangun akan sesuai sempurna dengan tanahnya.”
Kemudian saya berdiri di samping salah satu aliran air di lembah. Saya mulai mengikutinya sampai ke puncak gunung. Saat saya mendekati puncaknya, saya mulai mendengar suara yang keras, suara-suara yang menakutkan. Ketika saya melihat keatas lembah, saya dapat melihat perang-perang dan gempa bumi besar membelah bumi dan badai-badai serta kebakaran yang menutupi lembah. Itu terjadi seakan-akan saya berdiri di perbatasan antara surga dan neraka, melihat ke neraka itu sendiri. Bagaimanapun saya tahu bahwa neraka tidak mempunyai kuasa untuk melanggar batas lembah tetapi pemandangan itu sangat menakutkan, saya kembali berlari ke lembah. Kemudian saya merasakan Hikmat berdiri disamping saya.
“Disinilah engkau harus tinggal, diantara kematian dan kehidupan. Jangan takut, tapi percayalah. Engkau sudah pernah lemah tetapi sekarang Aku bersamamu, jadi berbesar hatilah dan jadilah kuat. Takut jangan menguasaimu-jangan lakukan apapun karena takut. Lakukanlah apa yang kau lakukan karena kasih dan engkau akan selalu jaya. Kasih adalah sumber dari keberanian. Kasih akan menang di akhirnya. Doronglah para tukang BangunanKu dengan kata-kata ini.”


Kata-kata Kehidupan
Kemudian saya kembali ke Ruang Besar Pengadilan, berdiri didepan pintu yang sama kembali. Saya masih sedikit terkejut dengan apa yang saya lihat di tepi lembah, tetapi Kata-KataNya masih terdengar di telinga saya. “Kasih, kasih,” saya mengulanginya lagi dan lagi. “Saya jangan sampai lupa kuasa kasih. Ada damai sejahtera yang sempurna dalam kasih. Ada keberanian dalam kasih. Ada kuasa dalam kasih.”

Saya melihat kearah pintu. Saya tahu bahwa itu adalah pintu dari GerejaNya. Saya tahu bahwa benteng-benteng yang dikatakan Hikmat adalah tentang gereja-gereja dan pergerakan-pergerakan. Saya mulai berpikir beberapa jemaat dan pergerakan yang saya tahu sudah siap untuk apa yang saya lihat. Saya mulai berpikir dengan peneliti-peneliti rohani yang saya tahu tapi tidak pernah terpikirkan. Kemudian lagi, tampaknya paling banyak dari mereka berjuang memerangi keletihan, dan mereka mencoba untuk bertahan hidup, sekalipun dengan memerangi satu dengan yang lain dalam keputusasaan mereka. Saya memikirkan medan perang yang ada di gunung. Musuh menggunakan orang Kristen untuk menyerang orang Kristen lain yang mencoba mendaki gunung. Sekalipun medan perang itu terkadang menang dan membebaskan orang-orang Kristen dari kuasa para penuduhnya, saya tahu bahwa akan memakan waktu yang lami untuk menyembuhkan luka akibat perang itu. Banyak orang berada dibawah pengaruh penuduh untuk waktu yang lama dan masih menjadi bagian dari sifat menuduh dan itu hanya sementara sebelum pikiran mereka diperbaharui. Saya tahu bahwa gereja masih cukup jauh dari kesatuan.
Dimana kami mulai?Saya memikirkan sendiri. Apa yang dapat saya lakukan jika saya melewati pintu itu?
“Engkau tidak harus mulai. Ini sudah berakhir,” jawab Hikmat. “Aku menyelesaikan kesatuan UmatKu di salib. Sekalipun itu tampak seperti musuh yang menang atas salib, dia sebenarnya hanya menjalankan rencana Bapa dan Aku sejak dari mulanya. Ketika engkau mengkhotbahkan salib dan hidup oleh kuasanya, engkau harus melakukan KehendakKu. Orang-orang yang melayani Aku dan bukan ambisi diri sendiri akan segera mengenali satu sama lain dan akan bersatu. Orang-orang yang mempunyai takut akan Tuhan tidak takut pada apapun di bumi. Orang-orang yang takut akan Aku tidak akan mempunyai rasa takut satu dengan yang lain, 

tetapi akan mengasihi satu sama lain dan akan duduk bersama dalam MejaKu.
“Aku memanggilmu untuk melihat dan engkau akan melihat bagaimana KerajaanKu datang. Iblis akan dilempar ke bumi dan akan menimpa bumi dengan kemarahan yang besar. Tetapi jangan takut pada kemarahannya, karena Aku juga akan menunjukkan MurkaKu melawan semua ketidakadilan. Iblis dan orang-orang yang mengikutinya akan segera tahu MurkaKu. Engkau harus melihat hal-hal ini, tetapi jangan takut pada mereka karena Aku tinggal diam di tengah-tengah UmatKu dan Aku lebih besar dari semuanya. Saat engkau memandangKu, engkau tidak akan takut. Jika engkau takut, itu karena engkau tidak memandang Aku.
“Ketika kejahatan umat manusia menjadi satu dengan iblis itu sendiri, masa kekacauan besar melanda bumi, Kemudian semua umat manusia dan seluruh ciptaan akan mengerti kegagalan dan pemberontakan yang tragis. Pada waktu yang sama, UmatKu akan menjadi satu penuh dengan Aku dan TerangKu yang besar akan berdiri melawan kegelapan besar. Orang-orang yang berjalan dalam pelanggaran hukum akan jatuh dalam kegelapan yang pekat. Orang-orang yang berjalan dalam ketaatan akan bersinar terang seperti bintang-bintang di surga.
“Kerendahan hati dan ketaatan akan selalu menuntun padaKu. Saat engkau mendekatiKu, engkau akan memandang dan memanifestasikan KemuliaanKu. Surga dan bumi akan memandang perbedaan antara terang dan gelap. Engkau dipanggil untuk hidup antara kegelapan dan terang, untuk memanggil orang-orang yang tinggal dalam kegelapan menuju terang. Sekarangpun Aku tidak berhasrat untuk seorangpun binasa.”
Dalam kemuliaan yang melingkupi kami, sangatlah sulit untuk mengingat kegelapan dan kejadian-kejadian menakutkan yang baru saya saksikan. Saya memikirkan perbedaan antara KemuliaanNya dan kebesaran serta kemegahan manusia. “Betapa kecilnya mereka!” kata saya. “Jika semua manusia mempunyai bayangan akan Kursi PengadilanMu, mereka akan segera bertobat. Tuhan, mengapa Engkau tidak menunjukkan DiriMu sendiri pada dunia sehingga tidak perlu bertahan dalam kejahatan ini? Tidak akan ada seorangpun yang memilih iblis jika mereka dapat melihat Engkau sebagai Engkau.”
“Aku akan membuka DiriKu sendiri jika iblisnya sudah menyelesaikan pekerjaannya, kemudian Aku akan menunjukkan DiriKu sendiri pada dunia. Saat pekerjaan iblis dibuka melalui orang yang jatuh, Aku akan dibuka kepada orang-orang yang dipulihkan. Kemudian dunia akan melihat Aku-bukan hanya kemuliaan yang Aku miliki di surga tetapi Kemuliaan yang menang melawan kegelapan. KemuliaanKu lebih dari yang kau lihat disini, ini adalah SifatKu. Setelah Aku membuka SifatKu kepada UmatKu, Aku akan kembali kepada Kemuliaan yang Aku miliki disini. Sampai kemudian, AKU mencari orang-orang yang mengikuti Aku karena mereka mengasihi Aku dan mengasihi kebenaran, bukan hanya karena mereka mengasihi kemuliaan dan kuasa.
“Orang-orang yang memilih untuk mentaatiKu ketika seluruh dunia tidak taat, sangatlah berharga menjadi ahli waris bersamaKu. Orang-orang ini akan berharga memerintah bersamaKu, melihat KemuliaanKu dan membaginya. Mereka adalah orang-orang yang hidup tidak untuk diri mereka sendiri tetapi untuk Aku. Beberapa orang-orang paling besar saudara-saudara seiman milikKu akan dibukakan. Mereka akan mempertahankan kebenaran melawan kegelapan yang paling gelap. Mereka akan tetap berdiri teguh melalui pencobaan-pencobaan paling besar. Aku membawamu kesini dan Aku mengirimkan engkau kembali untuk mendorong mereka berdiri dan tidak jatuh pingsan pada waktu penyelamatan mereka sudah mendekat.
“Aku juga mengirimkan engkau kembali untuk memperingatkan orang-orang besar ini. Setan melihat kemuliaan BapaKu dan memandang banyak sekali orang-orang yang melayani Dia, tetapi dia masih juga jatuh. Dia jatuh karena dia mulai percaya akan kemuliaan dan kuasa Bapa yang dibagikan kepadanya selain percaya pada Bapa sendiri. Orang-orang yang dipercayakan dengan kuasa dan kemuliaan yang Aku bagikan pada waktu-waktu ini jangan meletakkan kepercayaan pada kuasa kemuliaan itu, tetapi harus kepadaKu sendiri. Iman yang benar tidak pernah pada dirimu sendiri, hikmatmu atau apapun yang Aku berikan padamu. Iman yang benar ada padaKu.
“Saat engkau bertumbuh pada iman yang benar didalam Aku, engkau akan bertumbuh dalam ketergantungan denganKu dan engkau akan sedikit percaya pada dirimu sendiri. Orang-orang yang mulai percaya pada dirinya sendiri tidak akan dapat membawa beban dari Kuasa atau KemuliaanKu, mereka akan jatuh sama seperti iblis. KekuatanKu bekerja sempurna dalam kelemahan, tetapi engkau jangan lupakan bahwa dalam dirimu sendiri engkau lemah dan engkau bodoh.
“Orang-orang yang berharga memerintah denganKu di masa akan datang akan membuktikan ini dengan hidup dalam kegelapan dan kelemahan daging manusia, tetpai mereka akan melayani dan percaya padaKu. Bahkan malaikat-malaikat paling besarpun akan tunduk didepan orang-orang yang membuktikan dengan cara ini. Para malaikat kagum ketika manusia, laki-laki dan perempuan yang memandang sedikit kemuliaan disini akan bertahan berdiri untuk Aku dan KebenaranKu dalam waktu kegelapan. Mereka berharga disebut Saudara-SaudaraKu dan dipanggil anakKu laki-laki dan anakKu perempuan oleh BapaKu.
“Di bumi, kebenaran seringkali tampak lemah dan mudah dikalahkan. Orang-orang yang melihat dari sini tahu bahwa KebenaranKu akan menang. Waktu Aku berdiri dan membawa PenghakimanKu kepada bumi hanya ditunda sehingga Saudara-SaudaraKu dapat membuktikan kasih mereka untuk Aku dengan berdiri dalam kebenaran untuk harga apapun yang mereka bayar. KebenaranKu dan KebaikanKu akan bertahan selamanya dan semua yang datang padaKu karena mereka mengasihi kebenaran. Mereka akan bersinar seperti bintang-bintang dibuat untuk menghormati mereka.”
Saat Hikmat terus berbicara, itu seperti membersihkan saya dengan pancuran air kehidupan. Sekali waktu saya merasa malu karena didepan Hadirat KemuliaanNya, saya tampak pudar dan bingung sama seperti saya di bumi. Tetapi sekarang saat Dia berbicara pada saya, Kata-KataNya memberikan saya seperti ketajaman yang datang kepada pikiran saya diluar kegembiraan mental. Semakin saya dibersihkan, semkain Kata-KataNya meledak dengan pembersihan yang brilian. Saya tidak hanya melihat KemuliaanNya, tetapi juga merasakan Kemuliaan didalam saya. Dalam HadiratNya, saya tidak hanya mendengar kebenaran, tetapi saya menerima kebenaran itu.

Mempelai yang dikasihiNya.
Sensasi karena pembersihan oleh Kata-KataNya sangat luar biasa diterangkan tetapi sangat dikenal. Saya tahu bahwa saya merasakan ini ketika mendengar pengkhotbah yang diurapi dari seseorang yang berada didepan Hadirat Tuhan. Itu tidak memabukkan tetapi kebalikannya. Disamping perasaan ini, juga mempercepatnya. Dalam HadiratNya, saya merasakan ribuan potongan informasi yang sudah saya akumulasikan selama tahunan dijadikan satu bersama-sama untuk memberikan arti pemahaman yang dalam akan segala sesuatu yang Dia katakan. Dengan ini, setiap konsep menjadi sebuah pilar pengetahuan yang kuat dalam pikiran saya. Kemudian ini menjadi suatu perasaan yang saya rasakan seperti kasih yang mendalam untuk tiap-tiap kebenaran.

Ketika Dia berbicara, ada sebuah energi yang dilepaskan yang memampukan saya untuk melihat setiap kebenaran dengan kedalaman yang besar dari sebelumnya. Kata-KataNya tidak hanya mengimpartasi informasi tetapi juga hidup. Iluminasi besar ini sama dengan apa yang saya alami setetlah saya memutuskan untuk tidak mencoba dan menyembunyikan apapun ketika saya berdiri di depan Kursi Pengadilan. Semakin saya membuka hati saya untuk Kata-KataNya untuk menyingkapkan setiap kegelapan dalam diri saya dan mengubah saya, semakin besar Kuasa Kata-KataNya atas saya.
Tuhan tidak hanya memberikan informasi saja ketika Dia berbicara, tetpai juga mengatur kembali pikiran dan hati saya sehingga kebenaran-kebenaran ini akan menjadi dasar dari pengertian dan pengertian melepaskan kasih untuk kebenaran. Sebagai contoh, saya sudah memikirkan apa yang saya pikirkan sebgai suatu pengertian gereja sebegai mempelai Kristus. Saat Dia berbicara tetantang pelayanan-pelayanan yang dikirimkan maju untuk menyiapkan mempelaiNya, saya melihat dari hati apa yang tampaknya diketahui setiap gereja. Secepat itu mereka tampaknya lebih dari hanya sebuah kelompok orang, gereja-gereja itu menjadi Milik yang DikasihiNya. Saya merasakan perasaan yang terbakar untuk membantu mereka menyiapkan diri untuk Dia. Kejijikan akan dosa dan sundal dunia hampir mengikat kedua lutut saya saat saya melihat apa yang dia lakukan atas UmatNya. Saya tahu bahwa saya merasakan apa yang Dia rasakan.
KebenaranNya yang membersihkan mengucur atas saya. Kebersihan yang saya rasakan sangat luarbiasa lebih dari yang mungkin saya percayai. Hampir seakan-akan saya hidup dalam pembuangan kotoran dan sekarang diberikan pancuran air panas. Kuasa dari pembersihan kebenaran ini mencengkeram saya sangat kuasa sehingga saya putus asa ingin membawanya untuk membagikannya pada UmatNya.
“Aku akan melepaskan kuasa dari urapan kebenaran untuk membersihkan UmatKu,” Hikmat melanjutkan. “MempelaiKu akan dibersihkan dari semua kotorannya. Aku sedang mengirimkan para Pembawa PesanKu yang akan penuh dengan api, membakar pemberontakan akan KekudusanKu dan kekudusan UmatKu.”

Saat Dia berbicara, saya merasakan kedalaman dan kuasa dari pesan kekudusan. Kemudian saya tahu tanpa bertanya bahwa kuasa kebenaranlah yang menyelesaikannya. Sebuah visi dari mempelai yang mulia yang Dia pantas dapatkan membakar hati saya. Saya ingin sekali membagi hal ini pada UmatNya sehingga mereka akan fokus pada kesiapannya untuk Tuhan. Saya hanya tidak dapat memahami melakukan segala sesuatu lagi tanpa menjadi tujuan saya.
Dia mulai berbicara tentang benteng-benteng kebenaran dan kebenaran. Selagi Dia berkata-kata, saya melihat jemaat yang cukup saya kenal dan bagaimana mereka berjuang. Saya menjadi terbeban seperti belum pernah sebelumnya untuk mereka untuk diberikan kuasa KebenaranNya. Saya tahu bahwa mereka lemah karena mereka tidak berjalan dalam kebenaran. Kesedihan yang saya rasakan untuk mereka hampir tidak bisa saya tahan.
“Mengapa mereka tidak berjalan dalam kebenaran?” saya membuka suara.

“Engkau mulai merasakan beban yang Nehemiah rasakan ketika dia mendengar bahwa Yerusalem sedang tertekan karena tembok-temboknya dihancurkan,” Hikmat menjelaskan. “Aku impartasikan kepada para Pembawa PesanKu api untuk melihat kebersihan MempelaiKu dan Aku juga mengimpartasikan kepada mereka beban dari Nehemiah untuk melihat tembok-tembok keselamatan dipulihkan. Kemudian UmatKu tidak akan lagi tertekan. “Engkau sudah melihat UmatKu sebagai PasukanKu, sebagai KotaKu dan sebagai MempelaiKu. Sekarang engkau tidak hanya melihatnya, tetapi juga ikut merasakannya. Hanya ketika KebenaranKu datang dari hati itu akan berkuasa mengubah manusia. Aliran air hiudp harus datang dari dalam –hati. Sama seperti yang kau rasakan ketika KebenaranKu membersihkanmu, Aku membuat para Pembawa PesanKu penuh dengan nyala api yang akan berbicara tentang kebenaran, tidak hanya memberikan pengertian tetapi dengan kuasa untuk mengubah hati manusia. Kebenaran yang akan Aku kirimkan tidak hanya akan membebaskan UmatKu dari dosa, tetapi juga membersihkan mereka dari dosa.”
Meskipun saat Dia berbicara, sebuah semangat besar muncul dalam saya untuk melakukan sesuatu. Strategi-strategi pembagian mulai muncul dalam saya untuk membantu UmatNya. Saya tidak dapat menunggu untuk memulainya. Sekarang saya percaya bahwa tulang-tulang keringpun akan menjadi suatu pasukan yang besar! Dalam Hadirat Hikmat, tidak ada yang mustahil. Saya tidak ragu untuk percaya bahwa GerejaNya akan menjadi mempelai tanpa noda dan cela, atau bahwa GerejaNya akan menjadi sebuah kota yang besar, berdiri tegah sebagai benteng kebenaran untuk dipandang seluruh dunia. Saya tidak ragu akan UmatNya, sekalipun tampaknya sekarang mereka lemah dan kalah, tetapi akan menjadi sebuah pasukan kebenaran tanpa kuasa kegelapan satupun yang dapat tahan. Merasakan kuasa kebenaran seperti sebelumnya, saya tahu bahwa KuasaNya lebih besar dari kegelapan.


Kata-Kata yang Hidup
Dalam HadiratNya, saya rasakan seakan-akan saya dapat berbicara tentang visi yang saya terima tentang MempelaiNya dan siapapun yang mendengarnya akan berubah. Tampaknya saya dapat berbicara kepada jemaat-jemaat kecil yang paling kalah dengan kuasa yang akan dengan cepat mengubahnya menjadi benteng kebenaran yang teguh. Saya juga tahu di bumi, kata-kata saya tidak akan berkuasa.
“Kata-kataMu akan mempunyai kuasa jika engkau tinggal diam dalam Aku,” Hikmat menerangkan. “Aku tidak akan memanggilmu untuk berkotbah tentang Aku; Aku memanggilmu sebagai suara Aku dapat berbicara. Saat engkau tinggal diam dalam Aku dan Kata-KataKu ada dalammu, engkau akan berbuah-buah dan buah-buah itu tetap. Oleh FirmanKu, ciptaan dijadikan dan oleh FirmanKu ciptaan baru akan datang padamu dan UmatKu. FirmanKu adalah Roh dan Hidup. FirmanKu memberikan Hidup. Engkau dipanggil tidak hanya untuk mengajarkan tentang Aku, tetapi untuk mengijinkan Aku mengajar lewat kamu. Saat engkau tinggal dalam HadiratKu, kata-katamu akan menjadi FirmanKu dan itu akan berkuasa.”
Saya memikirkan sesuatu tentang Margaret Browning, dia pernah mengatakan: “Setiap semak belukar terbakar oleh api Tuhan, tetapi hanya mereka yang melihat yang mencopot sepatunya. Yang lainnya hanya memetik buah-buah berri.”

“Tuhan, saya ingin melihatMu dalam segala sesuatu,” kata saya.
“Aku akan memberikan para Pembawa PesanKu visi untuk melihat TujuanKu dalam segala hal,” Dia memberikan respon. “Aku akan membuat para Pembawa PesanKu terbakar oleh api seperti yang tampak dalam semak yang terbakar. ApiKu akan menghinggapi mereka tetapi mereka tidak akan dihanguskan. Umat manusia akan kagum melihat pemandangan luar biasa ini dan berbalik utnuk melihatnya. Aku akan berbicara dari tengah-tengah para Pembawa PesanKu, memanggil UmatKu kepada tujuan hidup mereka membangkitkan para pengantar yang Aku panggil untuk tujuan semula.”
Kemudian saya merasakan tertarik melihat ke pintu. Saya melangkah mendekat dan dapat melihat tulisan. Saya tidak pernah melihat tulisan seperti ini sebelumnya. Itu adalah tulisan dari emas murni dan hidup. Saya mulai membaca.
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. (Kolosse 1:16-29).
Saat saya membaca Firman ini, seperti sebuah transfuse darah yang hidup. Sebuah kata dari Firman Tuhan lebih berharga dari semua harta karun di bumi! Saya berpikir, bagaimana bisa saya dapat membiarkan diri saya sendiri terbawa oleh perhatian dunia ketika saya mempunyai FirmanNya? Saya mulai berpikir tentang bagaimana berharganya untuk menyeberangi bumi untuk mendengarkan satu saja pengkhotbah yang diurapi, tetapi terkadang saya malas dan saya tidak ingin berkendara keluar kota. Saya terkejut dengan kecerobohan saya akan FirmanNya saat saya berdiri di depan pintu. “Tuhan, ampuni saya,” saya menangis.
Saat saya mengatakan ini, pintu itu terbuka. Saat terbuka, saya kagum bagaimana pintu itu tampak pudar dan tidak menarik dari kejauhan tetapi setelah dekat pintu itu lebih rumit dan indah melebihi pintu apapun yang pernah saya lihat. Itulah bagaimana orang menghakimi gereja dan bagaimana saya sering menghakiminya juga. Saya sudah mengasihi Tuhan untuk waktu yang lama, tetapi saya gagal mengasihi UmatNya dalam cara yang seharusnya.

“Sebuah pertobatan akan membuka pintu ini untukmu untuk maju kedalam tujuan dimana Aku memanggilmu. Engkau tidak dapat memenuhi tujuanmu jika terpisah dari UmatKu. Aku memanggil UmatKu untuk menjadi satu dan sekarang akan berlalu. Terpusah dari mereka, engkau tidak dapat hidup dalam apa yang sudah kau lihat dalam visimu. Sekarang engkau harus pergi dari melihat cara dan mengentahui kebenaran untuk menjadi sarana bagi HidupKu. Ini tidak dapat engkau lakukan terpisah dari UmatKu. Bapa memberikanmu KasihNya untuk Aku, dan KasihNya ada didalammu, sama seperti yang baru Aku minta. Sekarang Aku akan memberikan KasihKu untuk UmatKu. Para Pembawa PesanKu harus melihat mereka sama seperti Aku melihat mereka dan mengasihi mereka seperti Aku. Sama engkau benar-benar mengasihi FirmanKu, pintu dari tujuan hidupnya bersama UmatKu akan terbuka untukmu.”
FirmanNya tidak hanya menyentuh pikiran saya, tetapi juga hati saya. Saya merasakan itu. Hanya dengan mendengarkan kasih yang Dia bicarakan untuk UmatNya, mengimpartasi kasih itu untuk saya. Itu adalah kasih yang lebih besar dari yang pernah saya rasakan, tetapi juga sangat akrab dan saya mengalaminya dalam tingkatan ketika saya mendengar khotbah yang penuh urapan. Saya memikirkan kebodohan saya. Saya sering mengatakan bahwa tidak akan ada khotbah di surga, tetapi sekarang saya merasakan bahwa bukanlah surga tanpa khotbah. Saya mulai mengukir khotbah dari FirmanNya.
“Ya, akan ada khotbah dan pengajaran di surga. Untuk selamanya, CeritaKu akan diceritakan. Itulah mengapa disebut dengan Injil Abadi. Akulah Firman dan Akulah Kebenaran, dan Firman Kebenaran akan selamanya mengisi CiptaanKu. Semua ciptaan akan bersukacita karena Firman KebenaranKu sama seperti engkau sekarang. Meski para malaikat senang mendengarkan kesaksian-kesaksianmu dan mereka akan mendengarkan juga. Orang yang Kutebus akan selalu senang untuk menceritakan dan mendengarkan cerita tentang PenebusanKu. Tetapi sekarang engkau harus menceritakan kepada mereka yang tinggal dalam kegelapan. Kata-kata kesaksianmu akan membebaskan banyak orang. Orang-orang yang mengasihi Aku, mengasihi juga FirmanKu. Mereka senang membaca dan mendengarnya. Engkau sudah diberikan kebenaran yang akan membebaskan manusia, yaitu FirmanKu dalam hatimu. Majulah dengan FirmanKu, majulah dan engkau akan melihat Kuasa dari FirmanKu.”


Manna
Saya melangkah melalui pintu itu. Ketika saya melangkah, saya terkejut melihat bahwa semua kemuliaan yang sebelumnya saya berdiri semua hilang. Yang ada gelap dan kabut, seperti sebuah gudang tua. Itu membingungkan tetapi saya masih merasakan kuasa FirmanNya yang sudah Tuhan bicarakan dan itu membuat langkah saya mantap.
“Apa yang kau rasakan adalah urapan Roh Kudus,”terdengar sebuah suara dari kegelapan.
“Siapakah engkau?” Tanya saya.
“Haruskah engkau bertanya?” Itu seperti bukan suara Hikmat tetapi sbuah suara yang akrab ditelinga. Bagaimanapun, saya tahu bahwa itu adalah Dia. Secara berangsur-angsur mata saya terbiasa dalam kegelapan dan saya terkejut melihat teman lama saya, rajawali putih.
“Dia hidup didalam kami sehingga engkau dapat tinggal dalam semua yang kau alami disini sama seperti yang kau lakukan dalam HadiratNya disana. Saya tahu bahwa engkau menjadi pecandu akan HadiratNya dan itu benar, tetapi engkau harus belajar mengenali Dia dalam berbagai bentuk. Pertama, engkau harus mengenali SuaraNya dalam hatimu dan kemudian saat Dia berbicara melalui orang lain.

“Engkau sudah tahu hal ini sebelumnya dan sudah mengalaminya dari waktu ke waktu, tetapi engkau tidak harus tahu sekarang. Dia tidak akan pernah jauh darimu dan dapat selalu dengan mudah ditemukan. Dia akan selalu menuntunmu kepada kebenaran. Hanya oleh Roh Kudus engkau dapat melihat dan mengetahui apapun atau tiap orang menurut cara mereka. Dalam waktu-waktu yang akan datang, kita akan binasa jika tidak mengikuti Dia dari dekat.”
“Saya tahu ini benar karena saya mendengar Hikmat berbicara melaluimu. Apakah engkau disini untuk menunjukkan saya jalan? Saya hampir tidak bisa melihat disini.”
“aku akan datang padamu dari waktu ke waktu untuk menceritakan padamu tentang tanda-tanda yang akan membuatmu tahu engkau berada di jalan yang benar tetapi Roh Kudus akan menuntunmu. Aku juga akan membantumu mengerti bagaimana Dia menuntunmu ke tempat-tempat yang berbeda, tetapi pertama-tama aku harus menceritakan padamu tentang manna sehingga engkau dapat hidup.”
“Manna! Apakah maksudmu seperti manna yang dimakan orang Israel waktu di padang gurun? Apakah itu yang kau makan disini?”
“Itu adalah apa yang dipunyai semua orang yang berjalan bersama Tuhan sejak dari semula. Manna yang dimakan orang Israel di padang gurun adalah nubuatan dari ini. Tuhan memberikanmu manna yang segar setiap haru. Hanya dengan menutupi seluruh bumi dengan manna setiap hari untuk orang Israel selagi mereka di padang gurun, Dia akan menutupi bumi tiap hari dengan kebenaran untuk UmatNya. Setiap jalan yang tempuh, engkau akan melihatnya. Sekalipun ditengah-tengah kegelapan dan kesuraman, FirmanNya akan melingkupimu dan engkau dapat mengambilnya. Mereka yang dibuang dari penjara dirinya sendiri akan terbangun untuk menemukan manna itu setiap hari. Tetapi mannaNya adalah lembut dan ringan seperti embun dan dengan mudah diinjak-injak. Hatimu harus lembut dan ringan sehingga engkau dapat melihatnya.”


Surat yang hidup
“Tuhan berbicara setiap hari kepada UmatNya. Mereka tidak dapat hidup dari roti saja, tetapi dari Firman yang Keluar dari MulutNya. Ini bukan Firman yang Dia ucapkan di masa yang lalu, tetapi FirmanNya yang Dia ucapkan setiap hari untuk mereka,” rajawali itu meneruskan.
“Banyak orang lemah karena mereka tidak tahu bagaimana mengumpulkan manna yang diberikan Tuhan setiap hari. Mereka tersesat karena mereka tidak mengenal SuaraNya. Domba-dombaNya mengenal SuaraNya dan mereka mengikutiNya karena mereka mengenalinya. Manna adalah roti kehidupan yang diberikan pada UmatNya setiap hari. Engkau harus belajar untuk mengenalinya dan membantu UmatNya untuk mengenali manna itu. Ketika mereka merasakannya sama seperti engkau merasakannya sekarang, mereka akan rajin untuk mencarinya setiap hari. Jangan menimbun makanan atau minuman tetapi belajarlah untuk melihat dan makan manna yang Dia berikan setiap hari. Ini akan membuatmu bertahan ketika semua orang lain jatuh. “Kitab Suci adalah daging yang diberikan Tuhan kepada kita, tetapi MannaNya ditemukan dalam surat-surat yang hidup yaitu UmatNya. Dia akan berbicara padamu setiap hari melalui UmatNya. Engkau harus membuka hatimu kepada jalan yang Dia temukan dalam UmatNya jika engkau makan manna surgawi. Sama saat Dia mengatakan ke Yerusalem, “Engkau tidak akan melihatKu lagi sampai kau katakan,’
 
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!” PerkataanNya ini dikatakan waktu Dia berjalan ke bumi dan ini berbicara tentang jalan sekarang Dia berjalan bersama UmatNya. Saat kasih kita akan manna bertumbuh, manna yang Dia siapkan tidak pernah berasa basi untukmu, tetapi akan baru setiap pagi.
“MannaNya mungkin datang padamu melalui kata-kata teman dekatmu atau salah satu dari UmatNya yang hidup lama sebelum engkau tertarik pada tulisan-tulisan mereka. Dia akan berbicara melalui orang-orang yang tidak mengenalNya, tetpai engkau akan tahu bahwa Dia mengirimkan mereka untukmu. Engkau membedakan mannaNya ketika engkau pergi mencoba mendengar FirmanNya dan mencari untuk mendengar Firman itu Sendiri. Ini bukan saja mendengarkan FirmanNya tetapi juga mendengarkan SuaraNya akan menuntunmu ke jalan yang kau tuju. Banyak orang akan mengulangi kata-kata yang Dia ucapkan, tetapi mannaNya adalah kata-kata yang Dia ucapkan sekarang.
“Kita membutuhkan daging yang kuat dari Kitab Suci untuk membangun diri kita sendiri dan memberikan tempat untuk mengumpulkan mannaNya. Bertumbuhlah kuat dalam daging dari FirmanNya yang tertulis, tetapi juga bangunlah rasanya untuk mannaNya. Daging dari Firman Yang Tertulis akan membangun kita dan mempersiapkan kita untuk apa yang akan terjadi, tetapi manna akan membuat kita bertahan akan apa yang ada didepan kita.
“Kata-kata yang diucapkan orang-orang kudus di Ruang Pengadilan adalah manna dariNya. UmatNya juga merupakan mannaNya bagi dunia. Manna adalah roti hidup-kata-kata hidup yang Dia ucapkan kepada UmatNya setiap hari dan diucapkan melalui UmatNya. Kitab Suci sudah ditentukan dan tidak dapat diubah. Itu adalah sauh bagi jiwa kita. Bagaimanapun, Buku Kehidupan masih terus ditulis. Dia menulis sebuah bab baru dalam Buku Kehidupan dengan setiap jiwa yang datang PadaNya.”


Kemenangan atau Kekalahan
“Kitab Suci merupakan cetak biru dari Tempat tinggalNya yang dibangun diantara manusia. Mereka adalah kesaksian akan jalan yang Dia kerjakan melalui manusia, laki-laki dan pertempuan untuk membawa pembebasan. UmatNya adalah sarana bagi FirmanNya yang hidup dan saksi pada dunia bahwa FirmanNya bukan hanya sebuah sejarah, tetapi juga masih hidup dan memberikan kehidupan. Jika engkau ingin mengetahui firmanNya, engkau harus tahu baik Kitab Suci maupun MannaNya. Kitab Suci adalah Rancangan AbadiNya yang tidak akan dibuah yang harus kita tahu untuk berjalan dalam JalanNya. MannaNya memberikan kekuatan untuk berjalan setiap hari. Itulah mengapa kita bersekutu. ‘Jika kita berjalan dalam terang dan Dia Sendirilah terang itu, kita akan mempunyai persekutuan satu sama lain,” kata rajawali. “Banyak dari Pembawa PesanNya bahwa tidak tahu mengapa mereka digunakan dalam jalan ini. Seringkali mereka tidak tahu saat Dia berbicara melalui mereka. Orang-orang yang kepadanya Tuhan berbicara jaranga mengenali SuaraNya. Ini harus berubah. umatNya dipanggil utnuk menjadi satu dengan Dia dalam segala sesuatu yang Dia kerjakakan, tetapi hanya seidkit yang mengenal SuaraNya. Karena itulah mereka jarang mengikuti Dia dalam jalan yang Dia ingin kita dituntunNya. Sekarang Dia ingin semua UmatNya tahu jika Dia sedang berbicara melalui mereka atau kepada mereka. Sama seperti komunikasi antara seorang jendral dan para prajuritnya dapat menentukan hasil dari peperangan, kekuatan dari KomunikasiNya dengan UmatNya akan menentukan kemenangan atau kekalahan mereka dalam hari-hari yang akan datang.
“Sekarang Dia sedang mempersiapkan banyak para pembawa pesan yang akan pergi maju dengan PesanNya. Mereka juga akan mengajarkan UmatNya untuk mengenal Suaranya dan mengenal Jalan-JalanNya. Engkau harus menerima Para Pembawa PesanNya sama seperti engkau menerima Tuhan Sendiri. Engkau harus membantu mereka dalam perjalanan. Keberhasilan pelayanan kakan ditentukan dengan bangkit dan jatuhnya banyak orang.”
Untuk sesaat, saya berpikir bahwa jika Tuhan mengirim mereka, mereka pasti tidak membutuhkan bantuan. Pikiran ini membangkitkan kemarahan rajawali yang mengetahui pikiran-pikiran saya.

“Jangan berpikir seperti itu! Banyak dari UmatNya akan jatuh karena khayalan ini! Dia dapat melakukan segala sesuatu tanpa kita, tetapi Dia haurs memilih melakukannya melalui kita. Kita adalah KetetapanNya satu dengan yan lain. Dia mengirimkan PenolongNya untuk membantu UmatNya; karena itu, Dia bertujuan untuk UmatNya agar menerima pertolongan melalui satu dengan yang lain. Jangan pernah lupakan ini. Itulah mengapa Dia memberikan mannaNya melalui satu sama lain. Dia sudah merancangkan segala sesuatu sehingga kita harus mengaishi Dia diatas segalanya, tetapi kita harus juga mengasihi satu sama lain. Kita membutuhkan Dia diatas segalanya tetapi kita juga membutuhkan satu sama lain. Melalui jalan ini, kita akan menjaga tetap rendah hati sehingga Dia akan mempercayakan kepada kita Kasih Karunia dan KuasaNya.”
“Maafkan saya,” saya menjawab. “Saya tahu semuanya sangat baik tetapi saya cenderung melakukannya itu sekali waktu.”
“Waktu engkau melupakannya akan lebih berharga daripada yang ingin kau ketahui saat ini, tetapi melupakan ini di masa depan akan lebih berharga daripada yang dapat engkau tahan. Kita membutuhkan Tuhan diatas segalanya, tetapi kita juga membutuhkan semua UmatNya. Didalam UmatNya, kita menemukan Penlong, Seseorang yang menuntun kita kepada semua kebenaran dan Seseorang yang menuntun kita kepada Anak.
“Sekarang Dia sedang mengirimkan para Pembawa PesanNya. Beberapa sudah tua dan bijaksana. Yang lainnya orang-orang muda dan tidakberpengalaman tetapi mereka akan mengenal SuaraNya. Musuh juga akan mengirimkan para pembawa pesannya untuk menabur kebingungan. Ini juga adalah sebagian dari latihan kita. Beberapa orang akan ditipu oleh para pembawa pesan musuh untuk sementara waktu dan yang lainnya akan menderita kehilangan karena mereka tetapi orang-orang yang mengasihi Tuhan dan KebenaranNya tidak akan ditipu lebih lama. Orang-orang yang mengasihi Dia dan KebenaranNya akan mengenal kebenaran. Orang-orang yang sudah ditipu untuk beberapa waktu akan belajar dari ini dan mereka akan digunakan untk membuka para penipu di hari-hari akhir.
“Beberapa orang yang paling banyak ditipu di masa lalu akan menjadi yang paling kuat dalam kebenaran karena Hikmat. Hikmat adalah mengenal SuaraNya dan mengikuti Dia. Ini tidak akan mudah dibingungkan dari Dia lagi. Jangan menghakimi orang lain karena masa lalu mereka, tetapi oleh siapa dia akan menjadi. Orang-orang yang mengikuti Hikmat akan diubah kelemahannya menjadi kekuatannya. Tidak ada seorangpun yang lebih kuat atau dapat dipercaya daripada orang-orang yang mengenal SuaraNya dan mengikuti Dia.
“Kita jangan berhenti mendorong UmatNya untuk mengenal SuaraNya. Kita harus mendukung para Nabi-nabiNya untuk mengkonfrontasi dan membuka para nabi-nabi palsu. Pesan ini harus dibawa sampai akhir. Kita dikirim untuk membangun Barisan KomunikasiNya dengan orang-orang yang akan menjadi Prajuritnya dalam medan perang yang akan datang. Semua UmatNya harus mengenal SuaraNya. Waktu itu akan segera daatang kepad akita ketika semua orang yang tidak mengenal SuaraNya ditipu oleh kegelapan. Orang-orang yang mengenal SuaraNya karena mereka mengenal Dia tidak akan tertipu.”
Saat rajawali itu berbicara, kata-katanya terus membersihkan saya seakan-akan berada didalam Hadirat Hikmat. Saya tidak dapat melihat dia, tetpai saya tahu bahwa Dia ada dan Dia adalah Orang yang berbicara kepada saya. Walaupun saya tidak dapat melihat sebanyak yang aku lihat di tempatku, aku mendapat pikiran ang jelas yang memampukan saya untuk mengerti. Saya selalu merasa bahwa ingatan saya lemah tetapi walau Dia sekarang mengatakan lebih banyak dari yang Dia pernah katakana, tampakanya saya dapat mengingat setiap kata yang dia ucapkan, saat dia melalui orang lain. Kemudian saya tahu bahwa kuasa Roh Kudus yang membawa segala sesuatu kepada pengingatan kita. PadaNya, melihat kebelakang dan kedepan tidak berbeda dari melihat saat ini. Saat saya memikirkan hal ini, rajawali meneruskan.
“Tempat ini tampak pengap dan usang karena sangat sedikit udara segar masuk untuk beberapa waktu yang lama. Engkau sudah menemukan pintu itu dan masuk. Pintu yang sama akan menuntunmu ke tempat ini juaga sekarang akan menuntunmu kembali ke Ruang Pengadilan. Apa yang kau terima dari Ruang Pengadilan?”
“Hikmat dan Pengertian,” saya menjawab.
“dengan satu kata, engkau menerima kasih karunia,” rajawali memberikan respon. “Tahta Pengadilan juga Tahta Kasih Karunia. Engkau dapat terus terang pergi kesana setiap waktu.”
Ketika dia mengatakan ini, saya kembali melihat pintu dibelakang saya. Sekarang saya dapat melihat keindahan yang lebih besar dari ketika saya masuk ke Ruang Pengadilan. Saya membukanya dan melangkah kembali.

Panggilan
Saya melihat kepada Hikmat yang membalikkan saya berputar sehingga saya tidak dapat lagi memandang Ruang Besar. Saya terkejut melihat orang-orang yang sebelumnya saya jumpai disana sebelumnya berdiri disamping saya. Bahkan saya lebih terkejut oleh bagaimana mulianya mereka tampak.
“Mereka tidak berubah,” kata Hikmat. “Engkau sudah berubah. Matamu terbuka untuk melihat lebih banyak dari sebelumnya. Semakin jelas engkau melihat Aku, engkau semakin mampu untuk melihatKu dalam orang lainnya.”
Saya melihat langsung kepada Rasul Paulus. Dia anggun tidak bisa digambarkan. Dia mempunyai otoritas dan martabat tetapi pada waktu yang sama sangat dikarunia kerendahan hati yang saya yakin dimiliki para petani terendah atau para pendosa yang akan merasakan sepenuhnya nyaman mendekati dia. Hasrat seperti itu membanjiri saya. Kemudian saya melihat kepada yang lain dan saya merasakan seakan-akan mereka adalah keluarga terdekat dan teman-teman yang saya tahu. Sangat tidak mungkin untuk menggambarkan bagaimana saya mengasihi mereka dan bagaimana saya tahu bahwa mereka megnasihi saya. Tidak ada persekutuan di bumi yang dapat dibandingkan tetapi yang paling baik di bumi adalah mendahului ini. Tidak ada kepura-puraan, gaya atau penempatan. Setiap orang mengenal setiap orang lain secara komplit dan kasih yang menjadi sumber dari pemikiran. Keabadian dengan keluara ini akan berjalan lebih baik dari yang saya bayangkan. Saya sangat ingin membawa mereka semua bersama saya tetapi saya tahu bahwa mereka tidak meninggalkan tempat tinggalnya sekarang.

Kembali Hikmat menjawab pikiran-pikiran saya, “Mereka akan bersama denganmu sama seperti Aku bersama denganmu. Ingatlah, mereka adalah awan besar saksi-saksi. Bahkan saat engkau tidak melihat mereka, mereka akan sedekat ini kepadamu, sama seperti sekarang. Semua orang yang sudah melayani Aku dari semula adalah satu tubuh dan mereka juga akan bersama denganmu dalam waktu yang akan datang tetpai Aku bersama denganmu.”
Saya heran bagaimana segala sesuatu yang kami alami selamanya dapat lebih baik daripada yang ditemukan benar disini di Ruang Pengadilan. Penghakiman datang dari setiap pemikiran yang dimanifestasikan. Itu bukan penghakiman yang menghukum tetapi kebebasan, jika tidak ada percobaan untuk menyembunyikan segala sesuatu. Kebebasan datang dengan segala sesuatu yang terang sehingga ada hasrat dari setiap noda di hati akan dibuka. Kasih itu begitu besar sehingga saya tahu segala sesuatu akan dibungkus dan dibuat benar.

“Segala sesuatu yang kau rasakan dalam HadiratKu adalah benar,” Hikmat meneruskan. “Kasih dan kedekatan yang kau alami disini adalah saudara-saudaramu yang nyata. Engkau satu dengan Aku dan engkan akan bertumbuh dalam kash sama seperti engkau tumbuh didalam Aku. Seperti yang kamu lakukan, kasih yang sama akan membantu orang lain untuk masuk dalam kebebasan yang kau alami disini. Ketika UmatKu yang sekarang berjalan di bumi memedang PenghakimanKu yang benar, mereka akan berjalan dalam kebebasan yang memampukan Aku untuk menyentuh dunia dengan KasihKu.
“Bukanlah HasratKu untuk setiap orang binasa atasu tersesat ketika mereka datang kesini. Aku menginginkan semuanya untu menghakimi mereka sendiri sehingga Aku tidak akan menghakimi mereka. Itulah mengapa PenghakimanKu akan menimpa bumi. Mareka datang dalam gelombang yang semakin meningkat sehingga dunia percaya dan bertobat. Setiap bunyi terompet akan semakin keras dari sebelumnya. Ini adalah tugas dari Para Pembawa PesanKu untuk membantu dunia memahami dunia untuk mengenal bunyi nafiri-nafiri.
“Ingatlah orang-orang yang dengannya Aku harus berjalan di bumi juga anggota dari TubuhKu. Mereka belum dimuliakan, tetapi engkau harus tahu untuk apa mereka dipanggil bukan seperti yang tampak saat ini. Engkau harus mengaishi mereka dan melihat otoritas dan kasih karunia dalam mereka yang sekarang kau lihat dalam hal-hal ini. Ingatlah bahwa orang-orang yang dengannya engkau berjalan di bumi sekarang melihat engkau sama seperti engkau melihat mereka. Engkau harus belajar untuk tidak melihat sesuai dengan penampilannya sekarang, tetapi melihat akan menjadi apa mereka. “Hanya orang-orang yang hidup oleh PenghakimanKu dan tinggal diam dalam Aku sebagai hikmat mereka dapat melihat OtoritasKu dalam yang lain. Meski demikian, jangan berusaha membuat manusia melihat OtoritasKu didalammu. Jangan cemas oleh orang lain yang melihat engkau seperti apa adanya; hanya perhatikanlah tentang mengenali orang lain seperti apa adanya mereka dan melihat Aku didalamnya. Ketika engkau memperhatikan bagaimana orang lain melihatmu, engkau akan kehilangan otoritasmu. Ketika otoritas menjadi tujuanmu, engkau akan mulai kehilangan otoritas yang benar. Engkau tahu pelayanan dan otoritas yang Aku sudah berikan kepadamu, jangan bertanya pada orang yang memanggilmu karena posisimu, tetapi karena namamu. Kemudian Aku akan membuat namamu besar lebih dari posisimu.
“dalam KerajaanKu, otoritas datang dari siapa engkau bukan gelarmu. Pelayananmu adalah fungsimu tetapi bukan pangkatmu. Disini pangkat didapat karena rendah hati, pelayanan dan kasih. Diaken yang banyak mengasihi lebih tinggi dari para rasul yang sedikit mengasihi. Di bumi, para nabi akan digunakan untuk menggoncang bangsa-bangsa, tetapi disini mereka akan dikenal karena kasih mereka. Ini juga adalah panggilanmu-untuk mengasihi dengan KasihKu dan melayani dengan HatiKu. Kemudian kita akan menjadi satu.”


BAB 15 Menyembah dalam Roh
Saat saya mendengarkan Hikmat, sangat sulit untuk memahami setiap orang , sekalipun awan besar saksi ini, menginginkan otoritas atau posisi dalam HadiratNya. Tampaknya dalam setiap waktu yang saya habiskan disini, Kemuliaan dan Otoritas Dia semkain besar dan saya tahu bahwa visi saya akan Dia masih terbatas. Sama seperti alam semesta yang tampak jelas mengembangkan langkah yang besar dan luas sudah tidak bisa dipahami, pewahyuan akan Dia akan mengembang selamanya. “Bagaimana manusia biasa dapat mereprentasikan Engkau?” Tanya saya.
“Ketika BapaKu menggerakkan Jari KecilNya, seluruh dunia akan bergetar. Untuk menggoncangkan bangsa-bangsa dengan kata-kata tidak akan mengesankan siapapun yang tinggal diam disini. Tetapi ketika sedikit saja Saudara-saudaraKu di bumi menunjukkan kasihnya, itu akan membawa sukacita bagi Hati Bapaku. Bahkan gereja yang paling sederahanapun bernyanyi pada BapaKu dengan kasih yang sejati dari hati merka, Dia membuat diam seluruh surga untuk mendengarkan mereka. Dia tahu bahwa seseoarang tidak dapat membantu tetapi untuk menyembah ketika mereka memandang Kemuliaan disini, tetapi ketika orang-orang yang hidup dalam kegelapan dan kesulitan yang dinyanyikan dengan hati yang sungguh kepadaNya, ini menyentuh Dia lebih dari semua yang ada di surga.
“Seringkali, catatan-catatan yang patah hati dari bumi menyebabkan seisi surga bersukacita saat mereka melihat BapaKu tersentuh. Sedikit orang kudus yang menyatakan kekaguman mereka akan Dia yang seringkali menyebabkan Dia menangis. Setiap waktu saya melihat Saudara-saudaraKu menyentuh Dia dengan penyembahan yang benar, itu membuat luka dan kesedihan yang Aku tahu adalah di salib tampaknya sedikit harga untuk dibayar. Tidak ada satupun yang membuatKu lebih bersukacita lebih dari ketika engkau menyembah BapaKu. Aku pergi kepada salib sehingga engkau dapat menyembah Dia melalui aku. Didalam penyembahan itulah, Bapa dan Aku menjadi satu.”

Dari semua yang saya alami, emosi dari Tuhan sama seperti yang Dia katakan pada saya lebih besar dari yang saya pernah alami. Dia tidak menangis ataupun tertawa. SuaraNya tetap tetapi apa yang Dia katakan tentang penyembahan datang dari kedalaman didalam Dia yang hampir lebih besar dari yang dapat saya ambil. Saya tahu bahwa saya mendengar kasih yang dalam akan Anak Tuhan-untuk melihat sukacita BapaNya. Penyembahan yang benar dari perang, perjuangan, orang-orang percaya dibumi dapat melakukan seperti ini.
Untuk pertamakalinya, saya sangat ingin meninggalkan tempat ini, dengan semua kemuliaan hanya untuk kembali ke pelayanan kecil penyembahan di bumi yang paling suram. Saya diliputi kenyataan bahwa kita bisa benar-benar menyentuh Bapa. Satu orangpun yang menyembah dia dari bumi selama waktu-waktu kegelapan akan sangat berarti kepada Bapa lebih dari jutaan dan jutaan yang menyembah Dia di surga. Dari bumi kita dapat menyentuh HatiNya seperti waktu mungkin kita tidak mampu melakukannya lagi! Saya sungguh merasa dekat karena ini sehingga saya tidak sadar bahwa saya sudah jatuh tak berdaya. Kemudian saya jatuh kedalam sesuatu seperti tidur yang sangat pulas.

Saya melihat Bapa. Jutaan dan jutaan mengikuti Dia. KemuliaanNya sangat besar dan berkuasa sehingga mengagumkan sehingga saya merasakan bahwa seluruh bumi tidak lagi akan diukur sebagai sebuah butiran pasir dihadapanNya. Ketika saya mendengar SuaraNya jelas sekali, saya merasakan seperti sebuah atom disamping matahari, tetapi ketika saya melihat Dia, saya tahu bahwa matahari seperti sebuah atom bagi Dia. Galaksi-galaksi menjadi tirai mengelilingi Dia. Jubahnya terbuat dari jutaan dan jutaan bintang hidup. Segala sesuatu dalam HadiratNya adalah hidup-TahtaNya, MahkotaNya dan TongkatNya. Saya tahu itu saya dapat tinggal dalam Dia selamanya dan tidak pernah berhenti untuk kagum, tidak ada tujuan dari alam semesrta yang lebih tinggi dari menyembah Dia.
Kemudian Bapa menjadi sangat sungguh-sungguh akan satu hal. Semua isi surga berhenti dan melihat. Dia memandang salib. Kasih Anak pada BapaNya yang terus saya ekspresikan lewat duka dan kegelapan kemudian sangat menyentuh Bapa sehingga Dia mulai gemetar. Saat Dia lakukan itu, surga dan bumi gemetar. Ketika Bapa menutup MataNya, surga dan bumi menjadi lebih gelap. Emosi Bapa sangatlah besar sehingga saya tidak dapat.
Kemudian saya berada di tempat yang berbeda, memandang pelayanan penyembahan dari bangunan sebuah gereja kecil. Saat sesuatu terjadi dalam pengalaman profetik, sama tahu segala sesuatu tentang setiap orang dalam ruangan kecil itu. Mereka tidak berdoa tentang kebutuhan mereka. Mereka semua mencoba untuk menyusun nyanyian syukur kepada Tuhan. Mereka bahagia dan sukacita mereka murni.
Saay melihat surga dan semua isi surga menangis. Kemudian saya melihat kembali kepada Bapa dan tahu mengapa surga menangis. Mereka semua menangis karena airmata di mata Bapa, Kelompok kecil ini tampaknya meruntuhkannya, orang-orang yang berjuang menggerakkan hati Tuhan sehingga Dia menangis. Itu bukan air mata kesedihan tapi air mata sukacita. Ketika saya melihat kasih yang Dia rasakan untuk sedikit penyembah-penyembah ini, saya tidak dapat menahan air mata saya sendiri.

Tidak ada satupun yang saya alami mencengkeram saya lebih dari ini. Menyembah Tuhan di bumi sekarang menjadi sesuatu yang lebih diinginkan daripada tinggal dalam seluruh kemuliaan surga. Saya tahu bahwa saya diberikan pesan yang dapat membantu mempersiapkan orang-orang kudus untuk medan perang yang tinggal di bumi, tetai sekarang tidak berarti bagi saya lebih dari mencoba menyampaikan bagaimana kita dapat menyentuh Bapa. Kekaguman yang murni dieskpresikan oleh orang-orang percaya yang sederhana di bumi dapat menyebabkan semua isi surga bersukacita, tetapi lebih dari itu, itu menyentuh Bapa. Karena itulah para malaikat lebih suka dibebani satu orang percaya di bumi daripada diberikan otoritas atas galaksi bintang-bintang.
Saya melihat Yesus berdiri disamping Bapa. Memandang sukacita Bapa saat Dia melihat pertemuan kelompok doa, Dia berbalik kepada saya dan berkata,”Inilah mengapa Aku pergi kepada salib. Memberikan sukacita kepada BapaKu untuk beberapa saat akan sangat berarti. Penyembahanmu akan menyebabkan Dia bersukacita setiap hari. Penyembahanmu ketika engkau berada di tengah-tengah kesulitan menyentuh Dia lebih dari penyembahan di surga. Disini dimana KemuliaanNya terlihat, para malaikat menyembah. Ketika engkau menyemah tanpa melihat KemuliaanNya ditengah-tengah pencobaanmu, itulah menyembah dalam Roh dan Kebenaran. Bapa mencari para PenyembahNya. Jangan sia-siakan pencobaan-pencobaanmu. Sembahlah Bapa, bukan untuk apa yang kau terima tetapi untuk membawakan Dia sukacita. Engkau tidak akan pernah kuat tanpa membawaNya kesukacitaan karena sukacita Tuhan adalah kekuatanmu.”


Dosa
Kemudian saya berdiri lagi disamping Hikmat. Dia tidak berbicara dalam waktu yang lama tetapi saya tidak memerlukan kata-kata. Saya perlu membiarkan apa yang sudah tampak memenuhi jiwa saya. Saya berjuang untuk mengukur bisnis besar yang diberikan untuk menjadi Penyembah-penyembah Bapa. Bagi Dia, matahari seperti sebuah atom dan galaksi-galaksi seperti butiran pasir. Tetapi Dia mendengarkan doa-doa kita, menikmati kita terus menerus saat Dia memandang kita dan saya yakin Dia sering berduka atas kita. Dia lebih besar dari pikiran manusia dapat menerimanya, tetapi saya tahu bahwa Dia juga menjadi Yang Paling Emosional di seluruh alam semesta. Kita dapat menyentuh Tuhan! Setiap manusia mempunyai kuasa untuk membuat Dia bersukacita atau bersedih hati. Saya tahu itu secara teologis tetapi sekarang saya tahu bahwa dalam suatu cara yang terpencar-pecnar tampaknya tidak lebih penting dari apapun juga.
Tidak ada jalan lain yang pernah saya katakan tetapi saya tahu bahwa saya harus menghabiskan waktu–waktu yang diberikan kepada saya untuk menyembah Dia di bumi. Itu seperti sebuah pewahyuan baru; saya benar-benar dapat membawa sukacita bagi Dia! Saya dapat membawa sukacita untuk Yesus! Saya mengerti apa yang Tuhan maksudkan ketika Dia berkata bahwa inilah mengapa Dia pergi kepada salib. Pengorbanan apapun akan berarti hanya dengan menyentuh HatiNya untuk beberapa saat. Saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang lain ketika saya tahu bahwa itu dapat dihabiskan dengan menyembah Dia. Juga tampak nyata bahwa pencobaan-pencobaan yang lebih besar atau kegelapan yang muncul karena penyembahan, itu akan semakin menyentuh Dia. Itu membuat saya ingin menerima pencobaan-pencobaan sehingga saya dapat menyembah Dia melalui pencobaan-pencobaan itu.
Pada waktu yang sama, saya merasa seperti Ayub ketika dia mengatakan bahwa sekalipun dia pernah mengenal dia melalui pendengaran, ketika dia melihat Dia, dia seperti debu dan abu. Saya seperti Filipus yang bersama Yesus untuk waktu yang lama dan tidak tahu bahwa dia melihat Bapa melalui dia. Begitu mengherankannya ketumpulan kami bagi para malaikat! Kemudian Hikmat kembali berbicara.

“Ingatlah potensialisme paling tidak Anak-anakKu yang masih kecil untuk menyentuh hati Bapa. Itu sendiri dapat lebih berharga dari apapun. Aku akan pergi kepada salib lagi untuk salah satu dari ini. Aku juga merasakan dukamu. Aku tahu pencobaan-pencobaanmu karena kami membaginya. Aku rasakan duka dan sukacita setiap jiwa. Itulah mengapa aku masih terus menerus menengahi kamu semua. Ada suatu waktu ketika semua air mata dihapus dari setiap mata. Da suatu waktu ketika hanya ada sukacita yang dikenal kembali, smapai kemudian, duka dapat digunakan. Jangan sia-siakan pencobaan-pencobaanmu. Penyembahanmu terbesar dan ekspresi terbesar dari imanmu yang menyenangkan Kami akan muncul ditengah-tengah pencobaan-pencobaanmu. “Engkau harus melihat Aku dalam hatimu dan engkau harus melihatKu di dalam orang lain. Engkau harus melihat Ku dalam besar dan kecil. Sama seperti Aku muncul secara berbeda dalam setiap orang yang sekarang berdiri didepanKu, Aku akan datang kepadamu dalam orang yang berbeda. Aku akan datang kepadamu melalui suasana yang berbeda. Tujuanmu yang paling tinggi adalah mengenal Aku, mendengarkan SuaraKu dan mengikuti Aku.”
Saat saya melihat kepada Hikmat, Dia tidak berada disana. Saya melihat sekeliling. Saya dapat merasakan Dia dimana-mana tetapi saya tidak dapat melihat Dia. Kemudian saya melihat kembali kepada saksi-saksi yang berdiri didepan saya. Dia ada disana. Saya tidak dapat melihat dia tetapi dengan cara yang luar biasa dari yang saya ketahui sebelumnya, Dia ada dalam setiap orang. Saat Tokoh Reformasi mulai berbicara, itu adalah suaranya tetapi saya dapat mendengarkan suara Hikmat dalam dia sama seperti ketika Dia berbicara langsung kepada saya.

“Dia selalu ada bersama kita. Dia ada didalammu. Dia berada dalam orang-orang yang kepadanya engkau harus kembali. Dari waktu ke waktu, Dia akan muncul kepadamu lagi, tetapi engkau harus tahu bahwa jika engkau tidak melihat Dia sama seperti Dia tampak, engkau dapat mengenali lebih baik dimana Dia tinggal-dalam UmatNya. Dia adalah Hikmat. Dia tahu bagaimana, kapan dan melalui siapa orang-orang yang berbicara padamu. Orang-orang yang melalui siapa Dia berbicara kepadamu adalah bagian dari pesan. Ingat apa yang Dia katakan ketika Dia menangisi Yerusalem ‘Mulai sekarang engkau tidak akan melihatKu lagi sampai engkau berkata,”Diberkatilah orang yang datang dalam nama Tuhan.” Engkau tidak akan melihat Dia sampai engkau dapat melihat Dia dalam orang-orang yang kepadanya engkau Dia kirim.” “Mudah bagi saya untuk melihat dan mendengar Dia dalammu,” saya menjawab, “tetapi hampir tidak mudah bagi orang-orang di bumi yang belum dimuliakan.”
“Tidak berarti disini mudah,” jawab Angelo. “Untuk menyelidiki Dia adalah panggilan dari raja-raja yang akan memerintah bersama Dia. Orang-orang yang mengasihi Dia dan mengasihi kebenaran akan mencari untuk Dia lebih dari mereka akan lakukan untuk harta karun atau penaklukkan paling besar.”


Ditaklukan oleh Dia
“Panggilan paling besar adalah benar-benar ditaklukkan oleh Dia,” suara seorang laki-laki yang tidak saya kenal terdengar, dia melangkah maju. “Saya seharusnya tahu,” dia tambahkan, dan kemudian dia mengatakan namanya. Saya terkejut melihat bahwa laki-laki ini akan ditemukan dalam persekutuan orang-orang kudus. Dia menjadi Penakluk yang besar tetapi saya harus selalu percaya bahwa dia sudah melakukan kerusakan lebih besar dengan nama Kristus lebih dari orang lain.
“Saya juga menemukan kasih karunia salib sebelum akhir hidup saya,” kata dia. “Engkau tidak hanya kembali untuk menakhlukkan bagi Dia tetapi untuk ditaklukkan bagi Dia. Jika engkau tekun untuk berserah pda Dia, Dia akan menggunakanmu untuk menaklukkan dalam NamaNya. Penaklukkan yang benar adalah menangkap setiap hati manusia dengan kebenaran yang membuat mereka bebas. Orang-orang yang mengikuti Dia lebih dekat akan digunakan untuk menaklukkan yang paling besar dan akan menjadi raja yang paling besar. Di bumi, orang-orang ini jarang sadar bahwa mereka menaklukkan apapun. Mereka tidak akan melihat apa yang benar-benar mereka selesaikan sampai mereka tiba disana. Orang-orang yang meletakkan harta karun besar di bumi-sekalipun harta karun yang dianggap rohani-akan mempunyai sedikit disini.”
“Di bumi engkau tidak dapat mengukur harta karun abadi,” kata Rasul Paulus. “Ketika aku mati, itu tampaknya segala sesuatu yang sudah aku berikan hidupku untuk membangun di bumi sudah binasa. Gereja-gereja yang kuberikan hidupku untuk membangkitkan ketekunan mereka yang jatuh dan bahkan kepada teman-teman terdekatku berbalik melawan aku. Selama hari-hariku terakhir, saya merasakan sebagai sebuah kegagalan.”

“Ya, saya menganggap Paulus adalah bapak rohani,” penakluk besar itu meneruskan, “sama seperti yang dilakukan orang-orang yang disini. Banyak orang yang melalui perang besar di akhir jaman akan menang karena dia setia untuk mempertahankan kebenaran. Engkau jangan mengukur buah-buah rohani yang benar selagi engkau berada di bumi. Engkau hanya dapat mengukur keberhasilanmu dengan seberapa banyak dan jelas engkau memandang Tuhan, dengan berapa banyak engkau lebih baik mengenal suaraNya dan dengan berapa banyak kasihmu kepada saudara-saudaramu.”
Kemudian Paulus berbicara lagi.
“Selama berbulan-bulan sebelum eksekusiku, aku merasakan kegagalan. Bagaimanapun, dihari eksekusiku aku diingatkan Stefanus yang melihat kematianku tahun-tahun sebelumnya. Ingatan akan terang yang ada diwajahnya dihari aku membawanya melalui banyak pencobaan. Aku selalu merasa bagaimanapun dia mati untukku sehingga akau dapat melihat terang yang benar. Aku tahu itu, bahwa jika aku mati seperti Stefanus, sekalipun segala sesuatu yang sudah aku lakukan tampak sia-saia, dan itu akan menjadi jaminan bahw hidupku tidak akan sia-sia. Aku sungguh bersyukur bahwa aku mati karena injil dan jika tampaknya banyak pelayananku belum selesai.

“Saat pewahyuan ini datang padaku, juga kasih karunia dan haru-hari akhirku di bumi tampak semuanya indah. Kemudian saya sadar bahwa aku hidup dan mencoba untuk mematikan keinginanku setiap hari demi untuk melayani injil, setiap waktu aku menolak diriku sendiri, ada benih-benih abadi yang ditanamkan meskipun aku tidak dapat melihatnya dalam alam sementara. Berada disini, aku sekarang dapat melihat sebagai sesuatu yang benar. Engkau jangan mencoba menghakimi melalui buah yang kau lihat dibumi, tetapi lakukanlah apa yang harus kau lakukan karena itu benar.
“Meski demikian, semakin berbuat, panggilanmu harus lebih mengenal Tuhan. Jika engkau mencari Dia, engkau akan selalu menemukan Dia. Dia akan selalu dekat kepada orang-orang yang mendekat. Banyak orang dalam HadiratNya tetapi mereka tidak mendekat. Engkau harus melakukan sesuatu yang lebih daripada menginginkan Dia; Engkau harus mencari Dia. Ini aldah bagian dari panggilanmu. Tidak ada tujuan yang lebih tinggi. Kemenanganmu akan diukur oleh pencarianmu. Engkau akan selalu dekat kepada Nya seperti yang kau inginkan. Kemenanganmu dalam hidup sesuai dengan keinginanmu padaNya.”

Kemudian Paulus mengangkat tangannya dan menunjukkan pada saya. “Engkau sudah diberikan banyak dan banyak yang akan dituntut darimu. Bahkan jika engkau memendam banyak talenta yang dipercayakan kepadamu, engkau dapat menyelesaikannya jauh lebih dari yang lain, tetapi engkau akan gagal dalam perbuatanmu. Engkau jangan pernah mengukur dirimu sendiri dengan orang lain, tetapi tetaplah maju, mencari lebih banyak akan Dia. Dan dengan semua kemuliaan yang akan disingkapkan padamu, jangan pernah melepaskan mantelmu.


Menabur dan menuai
Saya melihat pada mantel rendah hati yang dia tunjuk. Dalam semua kemuliaan yang sekarang saya lihat, mantel itu tampaknya semakin membosankan. Saya terkejut bahwa saya tampak buruk berdiri disamping mereka. Saya mundur untuk melihat baju zirah dibaahnya yang sekarang tampak lebih bersinar daripada sebelumnya. Sangat cemerlang sehingga lebih banyak yang tidak tertutup, maka akan lebih banyak kelompok didepan saya yang tampak pudar karena kecemerlangannya. Bagaimanapun, saya merasakan jauh sedikit malu dengan kecemerlangan yang bersinar dari baju zirah saya. Kemudian saya memutuskan untuk melepaskan mantel itu dalam perjalanan selagi saya disana sehingga saya tidak akan merasa menjadi yang paling menjijikkan dari semua kemuliaan yang ada.

Ada keheningan sesaat dan saya berdiri pelan-pelan untuk beberapa saat. Saya tidak mampu untuk melihat apapun karena kecemerlangan baju zirah saya. Saya tidak mengerti mengapa saya juga tidak dapat mendengar apapun. Kemudian saya berseru pada Hikmat.
“Kenakanlah kembali mantelmu,” saya mendengar Tuhan menjawab. Saya mengenakan kembali mantel seperti yang Dia katakan dan mulai melihat gambaran dari Ruang Besar lagi. “Tuhan apa yang terjadi pada setiap orang? Mengapa segala sesuatu tampak pudar kembali?”
“Engkau tidak dapat melihat apapun disini tanpa mengenakan mantel itu.”
“Tetapi saya sudah memakainya sekarang dan masih tidak dapat melihat dengan baik,” saya memprotes merasakan keputusasan yang hebat.
“Setiap saat engkau melepaskan rendah hatimu, engkau akan dibutakan oleh terang yang sejati dan itu akan membutuhkanmu waktu untuk mampu melihatnya lagi.”
Sekalipun saya mulia melihat kemuliaan kembali, tidak ada yang seperti ini sebelumnya. Visi saya kembali tetapi sangat sangat perlahan. Saya sangat sedih, tidak bisa dikatakan.
“Dimana Paulus?”Tanya saya. “Saya tahu bahwa dia akan mengatakan sesuatu yang penting.”
“Ketika engkau melepaskan mantelmu, mereka semua pergi.”
“Mengapa? Mengapa mereka pergi hanya karena saya melepaskan mantel? Saya merasa malu dengan penampilan saya. Apakah saya mengganggu mereka?”
“Tidak, mereka tidak terganggu. Mereka tahu bahwa engkau tidak akan dapat melihat atau mendengar Aku melalui mereka tanpa mantel rendah hati sehingga mereka kembali ke tempat mereka masing-masing.”
Saya menjadi lebih sedih mendengar kata-kata itu. “Tuhan, saya tahu bahwa apa yang mereka katakan kepada saya sangat penting. Apakah mereka akan kembali?” “Benar, engkau kehilangan pewahyuan yang penting karena melepaskan mantelmu. Itu akan membantumu, tetapi jika engkau mempelajari pelajaran bahwa jangan pernah engkau melepaskan mantelmu kembali, khususnya untuk alasan-alasanmu yang seperti tadi, engkau akan belajar pelajaran penting yang lain.”
“Tuhan, saya pikir saya sudah mempelajari pelajaran. Saya tidak ingat pernah merasakan perasaan yang begini buruk. Dapatkah mereka kembali sekarang dan membagi apa yang mereka punya untuk saya?”pinta saya.

“Semua Kebenaran dan semua Hikmat berasal dari Aku. Aku berbicara kepada semua orang karena melalui mereka adalah bagian dari pesanku. Selagi engkau tetap cukup sederhana untuk menjaga mantelmu, Aku dapat mengatakan kepadamu dalam kemuliaan. Kapanpun engkau melepaskan mantel itu, engkau akan menjadi buta dan tuli rohani. Aku selalu mengatakan kepadamu bahwa jika engkau memanggil Aku, tetapi Aku harus mengubah jalan dimana Aku berbicara padamu.

“Aku tidak melakukan ini untuk menghukummu, tetapi untuk membantumu menerima visimu kembali dengan cepat. Aku akan memberikanmu pesan yang akan Aku berikan melalui saksi-saksiKu, tetapi sekarang diberikan melalui musuh-musuhmu. Itu akan datang melalui pencobaan-pencobaan dan engkau harus tunduk sangat rendah untuk menerimanya. Ini adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan visimu kembali secepat yang kau inginkan. Untuk apa yang akan datang engkau harus mampu untuk melihat.”

Kerusakan
Kesedihan yang saya rasakan hampir tidak bisa tertahankan. Saya tahu bahwa apa yang saya dapat terima dalam cara yang mulia sekarang sedang melewati pencobaan-pencobaan besar tetapi semakin butuh fakta bahwa kemuliaan yang besar yang saya pandang untuk beberapa waktu menjadi pudar.
“Tuhan ampuni saya. Saya tahu betapa salahnya saya. Rasa sakit karena kesalahan ini sangat besar untuk ditahan. Apakah tidak ada cara lain yang dapt diberikan dan saya menerima visi saya kembali? Tampaknya itu tidak benar untuk beberapa saat kebanggaan sangat menjijikkan,” saya meratap.

“Engkau diampuni. Tidak ada satupun yang dilakukan untuk menghukummu. Aku membayar harga untuk dosamu dan yang lainnya. Engkau hidup oleh Kasih KaruniaKu. Ini bukan karena Hukum Kebenaran. Ini karena Kasih KaruniaKu, bahwa ada konsekuensi untuk dosa. Engkau harus menuai apa yang kau tabur atau aku tidak mempercayakan OtoritasKu kepadamu. Ketika Setan mengambil langkah pertama untuk masuk dapat pencarian diri sendiri dan kebanggaan, banyak Malaikat-malaikatKu yang Aku percayakan otoritas untuk mengikuti dia. Ketika Adam jatuh, banyak orang akan menderita. Untuk orang-orang yang kepadanya Aku berikan otoritas ini, ada tanggungjawab yang sama. Tidak akan ada otoritas yang benar tanpa tanggungjawab. Tanggungjawab berarti orang lain akan menderita jika engkau menjadi abu. Kesalahan-kesalahan membawa konsekuensi.

“Semakin banyak otoritas yang diberikan kepadamu, semakain banyak engkau dapat membantu atau melukai orang-orang karena tindakanmu. Untuk menghilangkan konsekuensi atas tindakanmu adalah menghilangkan otoritas yang sejati. Engkau adalah bagian dari ciptaan yang baru yang lebih tinggi dari ciptaan yang pertama. Orang-orang yang dipanggil untuk memerintah dengan Aku diberikan tanggung jawab yang paling besar dari segalanya. Mereka dipanggil untuk posisi yang lebih tinggi dari Setan. Dia adalah malaikat yang besar tetapi dia bukanlah Anak. Engkau dipanggil untuk menjadi satu ahli waris dengan Aku. Keseluruhan hidupmu baik pencobaan-pencobaan dan pewahyuan-pewahyuan untuk semua tujuan pengajaran akan tanggungjawab otoritas.
“untuk setiap pelajaran yang kau harus pelajari, ada jalan mudah atau jalan yang lebih sulit. Engkau dapat membiasakan dirimu untuk jatuh di batu-batu dan hancur atau batu yang akan jatuh dan menimpamu menjadi debu. Kedua-duanya, hasil akhirnya adalah kerusakan yaitu kerendahan hati. Kebanggaan menyebabkan pertama kali jatuh dari kasih karunia dan seterusnya menyebabkan jatuh. Kebanggaan selalu menghasilkan tragedi, kegelapan dan penderitaan. Ini untuk kepentinganmu dan orang–orang yang dipanggil untuk melayani dengan mempunyai otoritas atasnya yang Aku tidak akan mengkompromikan kedisiplinan yang harus kau pelajari dengan menuai apa yang kau tabur.
“Adonia menyombongkan ayahnya, Raja Daud, tidak mendisiplinkan dia. Salomo mengeluh bahwa dia tidak dapat mendapat sesuatu tanpa disiplin ayahnya. Walaupun Salomo berpikir bahwa dia tidak diperlakukan dengan adil,
Daud bukanlah orang yang tidak adil. Dia tahu bahwa Salomo dipanggil untuk menjadi raja. Orang-orang yang menerima disiplin paling banyak adalah orang-orang yng dipanggil untuk berjalan dalam otoritas yang lebih besar.
“Engkau dibutakan karena engkau melangkah keluar dari kerendahan hati dan mulai berjalan dalam kebanggaan. Orang-orang yang sederhana tidak dapat dipermalukan. Ketika engkau mulai merasa malu, itu karena engkau mulai berjalan dalam kebanggaan. Biarkan malumu itu menjadi sebuah peringatan yang kau miliki saat engkau pergi dari Hikmat. Jangan biarkan malu mengontrol tindakanmu. Jika itu terjadi, engkau akan semakin jatuh. Belajarlah untuk memegang setiap kesempatan untuk menjadi sederhana, mengetahui bahwa Aku akan mampu mempercayakan engkau lebih otoritas yang lebih.
“Jangan menyombongkan kekuatanmu tetapi kelemahan-kelemahanmu. Jika engkau berbicara secara terbuka tentang kegagalan-kegagalanmu untuk membantu orang lain, aku akan lebih menunjukkan kemenangan-kemenanganmu lebih terbuka, “Karena setiap orang yang meninggikan dirinya sendiri harus direndahkan dan dia yang merendahkan dirinya sendiri akan ditinggikan.’”
Saya tahu bahwa apa saja yang Dia katakan adalah benar. Saya sudah mengkhotbahkan ini berulangkali. Saya berpikir bagaimana Paulus memperingatkan Timotius untuk memperhatikan pengajarannya sendiri dan sadar bahwa saya merasakan bahwa saya membutuhkan pesan-pesan saya lebih dari orang-orang lain yang saya khotbahi. Sekarang saya merasa lebih malu karena baju zirah saya yang bersinar daripada mantel sederhana saya. Saya menarik mantel itu lebih ketat. Ketika saya melakukan ini, mata saya akan bersinar dan visi saya menjadi lebih baik sekalipun itu sangat jauh dari semula.
Saya kembali melihat pintu. Saya takut untuk kembali melewatinya sampai saya menerima lebih banyak visi yang kembali.
“Engkau harus pergi sekarang,” kata Hikmat. “Apa yang ada di sisi lainnya?” Tanya saya.
“Tujuan hidupmu,” jawabNya.

Saya tahu saya harus pergi. Saya masih merasa menyesal bahwa saya tidak dapat memasuki pintu itu lagi dengan visi yang saya miliki sebelumnya karena saya tahu bagaimana kegelapan yang ada di bagian lainnya. Saya menjadi lebih tergantung pada orang lain sekali waktu, saya berpikir dan menetapkan diri saya sendiri untuk percaya pada Tuhan dan bukan visi saya sendiri. Dengan cepat mata saya kembali bersinar. Saya mulai melihat sekali lagi kearah Ruang Besar untuk melihat jika mereka tampak secemerlang sebelumnya, tetapi kemudian saya putuskan tidak melihatnya. Saya hanya menentukan bahwa lebih baik sekarang untuk tidak melihat kebelakang. Kemudian Hikmat muncul disamping saya, hampir sebrilian sebelumnya. Mata saya terbiasa dengan sinar dengan cepat sehingga saya dapat melihat Dia sekarang. Dia tidak mengatakan apapun, tetapi hanya dengan memandang Dia memberikan keberanian besar buat saya. Meski demikian, saya masih merasa menyesal saya tidak mendengarkan semua pesan yang seharusnya saya terima dari awan besar saksi itu.

“Jika penyesalan itu berubah menjadi ketetapan hati, maka pencobaan itu akan semakin mudah. Kemudian ketika musuh-musuhmu muncul untuk meninggikan diri mereka atasmu, engkau akan bertumbuh lebih besar dalam otoritas untuk mengalahkan Musuh-musuhKu..”
Ketika saya melihat kembali kearah pintu, saya terheran-heran. Saya melihatnya lebih banyak sekarang daripada yang saya lihat sebelumnya yang sesaat saya pikir itu adalah pintu yang lain. Tampaknya masih tetap bertumbuh dan semakin indah tidak seperti pintu yang pernah saya lihat di alam ini. Ada banyak judul-judul pengagungan yang tertulis dengan tulisan yang paling indah, semuanya dalam emas dan perak. Ada banyak perhiasan indah yang tidak saya kenali tetapi sangat menarik hati karenanya cukup sulit mengalihakan perhatian saya. Mereka itu hidup. Kemudian saya sadar bahwa semua pintu itu hidup.
Saat saya memandang kearah pintu, Hikmat meletakkan tanganNya di bahu saya. “Ini adalah pintu rumahKu”. Saat Dia mengatakan ini, segera saya mengerti ketertarikan atas pintu ini sama seperti yang saya rasakan saat saya memandang Dia. Bagimanapun, pintu itu adalah Dia sendiri. Bagaimana mungkin sesuatu yang seindah ini Nampak begitu sederhana dan tidak menarik. Tuhan menjawab pertanyaan saya tak terkatakan

“Engkau tidak dapat melihat rumahKu sampai engkau melihatKu ada didalam orang-orangKu. Saat engkau mulai mendengarKu melalui orang-orangKu sebelum engkau melepaskan jubahmu, matamu akan terbuka dan melihat rumahKu seperti apa adanya. Ada banyak kemuliaan yang dapat kau lihat daripada yang sekarang ini. Inilah pintu itu tetapi masih banyak yang lain. Ketika engkau kembali kealammu, inilah yang harus kau cari. Ke pintu ini engkau harus membawa umatKu. Ini yang harus kau perjuangkan dan inilah yang harus kau bangun-rumahKu.

Dengan tangan Hikmat yang masih ada dibahu saya, saya berjalan kearah pintu itu. Pintu itu tidak terbuka, tetapi saya dapat melewatinya. Saya tidak percaya bahwa ada bahasa manusia yang dapat menggambarkan apa yang baru saya lewati. Saya melihat kemuliaan segala umur hanya dalam waktu yang singkat. Saya melihat bumi dan surga sebagai satu bagian. Saya melihat banyak sekali malaikat dan saya melihat orang-orang yang lebih mulia dari para malaikat yang saya lihat. Segala sesuatu dilayani di rumahNya. Sekarang saya tahu panggilan saya. Sekalipun saya sudah banyak melaluinya, saya tahu bahwa pencarian saya baru saja dimulai.

The End. 


Blessed To Bless...

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Holy Spirit