Wednesday, March 30, 2011

Kesaksian Pastor Philip Mantofa

A Trip To Hell

Sahabat,…..

Tanggal 1 januari 2000 pk 05.00 pagi, saya berada di suatu daearah gurun pasir yang luas, tandus kering kerontang. Udara tersa berat, panas terik sangat menyengat.
Saya melihat banyak binatang aneh yang menjijikan yang tak pernah asaya temui sebelumnya, saya berjalan setapak demi setapak melewati gurun itu hingga sampai pada tempat yang menyeramkan’

Perasaan aneh melingkupi saya, rasa sakit menjalar ditulang – tulang saya. Suasana sangat sunyi mencekam, tak ada sedikitpun angin yang berhembus. Mendung kelam menyelimuti daerah itu. Saya tidak bisa menggambarkannya lebih baik lagi dengan kata – kata ….karena hanya ada kengerian yang ada disana.
Sebuah pintu gerbang besar menjulang dihadapan saya. Dengan gelisah namun ingin tahu saya mencoba membuka pintu gerbang itu, tidak cukup sulit dibuka saya masuk dan tersentak, ternyata masih ada pintu gerbang lagi..menjulang dan mengerikan dengan palang bertuliskan “VALLEY of TORTURE” (lembah penyiksaan).
Terbesit keraguan dalam hati saya, haruskah saya melanjutkan ‘perjalanan’ ini atau tidak, tetapi da sesuatu yang kuat yang mendorong saya untuk melanjutkan ‘perjalanan’ ini. Degup jantung saya begitu kerasa seaakan saya dapat mendengarnya saat saya membuka gerbang berikutnya dan..oh Tuhan !! saya tidak percaya….saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat…tetapi itulah kenyataan.
Di hadapan saya terbentang suatu lorong yang diliputi oleh kegelapan. Saya berdiri dipinggir pintu gerbang dan saya tidak bisa memperkirakan seberapa luas dan panjang lorong itu. Saya melihat asap samar – samar membumbung pada ujungnya, saya merasa itu adalah lautan api yang dahsyat!!
Di sepanjang lorong yang gelap itu saya melihat banyak orang disiksa oleh mahluk – mahluk berpakaian hitam dan bertanduk kepalanya, saya melihat mahluk itu sangat bernafsu menyiksa setiap orang yang ada disana, sebelum mereka semua dimasukan kedalam lautan api di ujung lorong, saya mendengar tangisan yang memilukan serta erangan kesakitan yang bercampur dengan suara tawa yang menjijikan di tempat yang sangat kotor tersebut.

Di tepi lorong tersebut seorang wanita muda dengan tangan terikat pada sebuah kayu, dikelilingi banyak mahluk bertanduk yang mengejek serta menertawakannya , saya memandang wajahnya yang sudah putih pucat itu. Diliputi ketakutan yang amat sangat, didepan matanya mengayun – ayun sebuah senjata yang sangat aneh bentuknya yang tak pernah kujumpai sebelumnya, saya tidak tau senjata apa itu, tapi bentuknya seperti garpu penggaruk dengan mata pisau yang sangat tajam. Senjata itu dibawa oleh salah satu iblis bertanduk yang sedang mengerubuti wanita itu, saya mendengar iblis itu mengancam wanita malang yang ketakutan itu.”ayo berdusta!!!ayo berdusta!!!.

Saya melihat wanita itu semakin ketakutan, dia sudah sepenuhnya jatuh dalam kuasa para iblis itu sehingga ia mau menuruti kemauan mereka, wanita itu menjawab , “ya!!ya’ aku berdusta’ aku berdusta !!!!!”.
Para iblis itu tertawa terbahak – bahak, kelihatannya mereka puas dengan jawaban wanita muda itu, saya menyangka setelah wanita itu menuruti apa yg mereka mau, ia akan dilepaskan, tetapi apa yg terjadi kemudian mengagetkan saya!! Iblis itu malah menyorongkan benda mengerikan itu kedalam wajahnya!! Darah segar menyembur keluar, saya merasa ngeri !! wajahnya tak berbentuk lagi dan teriakan kesakitannya begitu menyayat hati!!

Stop !!!!..hentikan !!! saya berteriak

Tapi aneh, mereka tidak mendengar suara saya, bahkan tampaknya kehadiran saya sama sekali tidak terlihat oleh mereka, saya merasa jijik dan muak melihat semuanya itu, tetapi ternyata masih banyak pandangan lainyang lebih mengejutkan menanti saya !! >_<
Berikutnya saya meliahat seorang laki – laki dengan rambut hangus, wajahnya tinggal tengkorak yang membusuk, dari rongga tengkoraknya keluar ulat – ulat yang tak dapat terbakar api, laki – laki tersebut di usung dari ujung lorong dekat api, say merasa telah lama mereka menyiksa orang itu, tubuhnya hangus dan dagingnya meleleh karena diletakandekat api yang tak terhingga panasnya.

Iblis – iblis pengusungnya tertawa terbahak – bahak mengejek dia, tidak ada yang bisa dilakukan selain pasrah dengan keadaanya, ia sekarat tetapi tidak mati, ia kelihatan seperti manahan kesakitan yang luar biasa, mulutnya megap – megap seakan memohon belas kasihan, seorang iblis itu berteriak ”ayo masturbasi”!!”ayo masturbasi” !! ayo masturbasi !! pria itu menjawab dengan bergetar, ”ya aku masturbasi…aku masturbasi…!! Aaaaahhhhhhh!! Pria itu menjerit, dari sekujur tubuhya keluar banyak ulat …….sangat banyak !!saya merasa jijik melihatnya apalagi mendengar jeritannya…begitu ngeri !!
Masih banayak lagi teriakan – teriakan dan perintah – perintah yang saya dengar. ” ayo minum !! ayo mabuk !!ayo berjudi !!”ayo menipudan para iblis itu tertawa – tawa menikmati eranagn serta tangisan seolah – olah sedang mendengar alunan musik yang indah. Saya tidak berani berjalan masuk lebih dalam lagi, saya hanya melihat sejauh mata memandang dan saya yakin masih banyak lagi jenis – jenis panyiksaan yang dilakukan diloornh yang lebih pas disebut barak penyiksaan.
Saya menemukan pemandangan yang sangat – sangat mengagetkan, banyak orang saleh dan beragama disana !!! saya tak percaya tapi tak berkuasa menyangkal apa yang saya lihat. Saya mendengar teriakan mereka saat disiksa, mereka berteriak menyebut nama Tuhan. ”Tuhan tolong aku!!” ”Tuhan bukankah aku selalu bersama dengan Engkau?”Engkau mengajar dikota – kota kami!””aku melayani Engkau Tuhan!”

Mereka berteriak memohon pada Tuhan tetapi kesempatan itu sudah tertutup bagi mereka sampai akhirnya saya mendengar mereka menghujat Tuhan!! Hancur hati saya melihat hal ini !!
Setelah itu saya benar – benar berada di puncak kengerian yang amat sangat. Saya tidak kuat lagi melanjutkan ”perjalan” ini, dan jika dilanjutkan kemungkinan besar saya akan benar – benar mati !!”Tuhan..” teriak ku ” tolong saya untuk keluar dari sini”!!”Tolong Tuhan”…seketika itu juga..saya tersadar!! Semua yang telah terjadi itu adalah sebuah vision, sebuah penglihatan yang amat mengerikan..penglihatan tentang neraka !!!!!!.
Saya senang mendapati diri saya berada dirumah, walau setelah itu saya mengalami sakit berhari – hari, seluruh tulang dan persendian saya ngilu, maag saya kumat dan shock berhari – hari .

Say berdoa kepada Tuhan dan bertanya apa arti semua ini, apa yang Ia inginkan dengan pengalaman saya itu, Tuhan memberi saya pengertian dan beban yang amat mendalam bagi orang yang barada disekitar kita. Tuhan ingin saya memberitahukan apa yang saya alami karena banyak diluar sana mereka yang masih bersenang – senang, mereka tidak sadar bahwa neraka, iblis – iblis bertanduk sedang menanti mereka..mereka adalah mangsa berikutnya……..


Sahabat…
Ketika saya menulis kesaksian philip mantofa ini banyak hal yang terjadi pada saya..da yang suka dengan apa yang saya lakukan da juga yang tidak suka bahkan saya di bilang kalau saya memaksakan suatu agama denagn cara menakut – nakuti, tapi saya tetap melanjutkan tulisan ini karena saya menulis kesaksian ini bukan buat 1 atau 2 orang saja..tetapi buat semua orang.. dan saya yakin tangan Tuhan akan menolong saya dalam setiap kesulitan yang saya alami……^_^ Gbu 



Blessed To Bless...

Takut dan Hormat akan Allah



Beberapa hari yang lalu timbul suatu pertanyaan dalam hati saya ketika saya merenungkan kembali kehidupan orang yang bernama Ishak . saya pernah sampaikan kepada saudara bahwa Ishak ini diapit dua pribadi yang kuat yaitu Abraham dan Yakub, ayah dan anaknya sendiri, jika dibandingkan dengan dengan dua orang yang mengapitnya sepertinya Ishak adalah pribadi yang paling lemah dan tidak banyak suaranya namun sebaliknya pada sisi yang lain justru sebaliknya Ishak adalah pribadi yang paling stabil, tidak banyak goncangan dalam hidupnya dan sepertinya hidupnya dilalui dengan begitu manis, begitu indah dan begitu mudah.

Lalu timbul pertanyaan dalam hati saya mengapa orang ini beda sekali ?, kita pernah belajar dalam diri Ishak ada “ Roh Yesus “, dia mengikuti  jejak akan bapanya Abraham, sebagaimana Yesus mengikuti  akan setiap perbuatan dan perkataan dari Bapanya di surga.  Sepertinya didalam roh saya ada sesuatu yang mendorong untuk bertanya lagi ? masih ada yang lain yang belum terungkap dari satu pribadi ini. Ketika saya berdoa saya belajar sesuatu, Roh Kudus menunjukan suatu kisah dalam kitab kejadian, pada waktu itu Yakub sudah sekian lama kerja pada pamannya Laban, dan dia memperhatikan kalau selamanya aku  ikut Laban hidupku akan tersiksa dan aku tidak akan pernah berkembang. Kemudian ia merundingkan dengan istrinya bagaimana kalau kita kembali ketanah nenek moyang ku dan istrinya setuju maka diam –diam mereka kabur ternyata pada saat akan pergi, Rahel mencuri patung berhala(terafim) Laban dan itu yang membuat Laban begitu marah dan mengejar rombongan Yakub tetapi sebelum  Laban berjumpa dengan Yakub, Allah mendatangi Laban  dan memperingatinya “ Awas kamu jangan engkau mengatai Yakub”.  Akhirnya Laban berbicara dengan baik-baik dengan Yakub dan Yakub mengeluarkan isi hatinya kepada Laban. Laban mengizinkan Yakub untuk kembali ke kampung halamannya tetapi mengapa engkau mencuri terafim milikku. Yakub tidak mengetahui bahwa Rahel yang mencuri terafim itu. setelah dicari diseluruh kemah tetapi tidak ditemukan dan disembunyikan Rahel dibawah pelana onta yang dikendarai oleh Rahel.
Pada saat itu Yakub mengucapkan sumpah dalam sumpahnya ia menyebut akan Allah Abraham dan Allah Ishak.

Gen 31:42 Seandainya Allah ayahku, Allah Abraham dan Yang Disegani oleh Ishak tidak menyertai aku, tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan Allah dan Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam.”

Gen 31:53 Allah Abraham dan Allah Nahor, Allah ayah mereka, kiranya menjadi hakim antara kita.” Lalu Yakub bersumpah demi Yang Disegani oleh Ishak, ayahnya.
(KJV) The God of Abraham, and the God of Nahor, the God of their father, judge betwixt us. And Jacob sware by the fear of his father Isaac.
Yakub menyebut nama Allah sebagai yang DISEGANI, DITAKUTI, DIGENTARI oleh Ishak. Yakub melihat sejak masa kecil bahwa ayahnya adalah seorang yang sangat takut akan Tuhan. Pribadi yang Gentar dan takut akan Allah. Itulah sebabnya ketika ia bersumpah dan ia menyebut akan nama Allah, ingat Yakub belum berkata Engkau  adalah Allah Yakub karena ia berkata “ kalau Engkau mengizinkan aku kembali kerumah orang tuaku dalam keadaan selamat dan diberkati  baru aku akan menyebut Engkau Allah Yakub. Lalu ia ia menyebut nama Tuhan dengan siapa  Allah Abraham  tetapi untuk Allah Ishak yakub menyebutnya “ YANG DISEGANI, YANG DITAKUTI, YANG DIGENTARI oleh Ishak .“

Kenapa ? Sejak masa kecilnya Yakub melihat ayahnya adalah seorang yang TAKUT AKAN TUHAN.  Dan tahukah saudara hal yang luar biasa sempat saya tanyakan pada beberapa teman, apakah Ishak kawin lagi?,  tidak pernah tertulis di alkitab dia punya istri lain selain daripada Ribkah.
Saya mau memberitahukan kepada teman-teman putri  yang belum menikah jangan cari calon suami karena kekayaan, kepandaian atau karena Kristen tetapi cari orang yang TAKUT AKAN TUHAN. Jika saudara menikah dengan orang yang TAKUT AKAN TUHAN rumah tanggamu terjamin. Anda cari orang Kristen, pendeta sekalipun tapi tidak takut akan Tuhan tidak ada jaminan. Ishak TAKUT AKAN TUHAN sampai anaknya berkata Allah adalah yang DISEGANI, DITAKUTI, DIGENTARI oleh Ishak. Yang luar biasa tidak pernah alkitab mengatakan bahwa Ishak kawin lagi, Abraham kawin lagi, Yakub kawin lagi, Musa kawin lagi. Tetapi Ishak tidak kawin lagi.
Saya percaya rasa HORMAT dan TAKUT  akan Tuhan akan dikembalikan dikembalikan ditengah-tengah gerejanya.
Heb 11:7 Karena iman, maka Nuh dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum Kelihatan dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
(KJV) By faith Noah, being warned of God of things not seen as yet, moved with fear, prepared an ark to the saving of his house; by the which he condemned the world, and became heir of the righteousness which is by faith.
Move with fear , rasa TAKUT yang dari Allah, KETAKUTAN YANG ILAHI, membuat NUH bergerak mempersiapkan bahtera, orang ini mempunyai namanya GOD LIFE HERE. Takut akan Allah yang Sama dengan yang dimiliki Ishak. Saya mau katakan sekali lagi bahwa apa yang pernah dialami oleh Ishak dan Nuh akan Tuhan kembalikan ditengah-tengah gerejaNya. Kenapa?
“ Karena saya perhatikan hari ini sebagian besar orang Kristen datang beribadah kepada Allah tanpa rasa hormat dan takut dengan Allahnya !. “
Oya kita pernah berjumpa dengan Allah yang adalah Allah yang kasih tapi ingat ia Allah yang maha kuasa, maha suci, maha mulia dan selayaknya orang Kristen yang pernah berjumpa dengan Allahnya, ia punya rasa takut, respek, hormat dan gentar dengan Allahnya.

Ada beberapa dari saudara berkata kepada saya; “ Pak teman saya, saya ajak ke gereja sini tidak mau, kenapa?, TAKUT, itu gereja MENAKUTKAN kata mereka.” saya berkata  bagus!, kalau orang bisa seenaknya datang kepada Allah dengan segala dosa tanpa merasa berdosa, saya berkata ada yang keliru dalam tubuh Tuhan!.
Saya mau beritahu saudara salah satu ciri gereja mula-mula adalah DITAKUTI oleh orang. Salah satu ciri ibadah mereka adalah rasa TAKUT akan Allah. Hari ini kita diajar untuk bersukacita, bergembira dalam Tuhan, menari, bersorak-sorai. Saya setuju dengan semuanya itu. tapi bagian dari ibadah yang dimiliki oleh gereja mula-mula adalah mereka senantiasa harus mengalami apa yang namanya TAKUT DAN GENTAR AKAN ALLAH.

Act 2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Act 2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Act 2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Salah satu ciri suasana hati mereka beribadah adalah mereka punya GOD LIFE HERE, 

TAKUT AKAN ALLAH.
Act 5:11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu. Act 5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Act 5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepadamereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
Saudara tahu apa arti dari orang-orang lain, mereka adalah orang yang tidak bertobat dan tidak mau memberikan hidupnya total kepada Allah.
Hanya mereka yang mencari Allah dengan segenap hati ditambahkan didalam bilangan mereka.
Sehingga KUALITAS nya luarbiasa. Hari ini saudara banyak gereja mencoba untuk entertains jemaat,  mencoba untuk menghibur jemaat, supaya banyak orang ditambahkan. Saya berkata bahwa dalam gereja mula-mula mereka yang berani datang kepada Allah adalah mereka yang mencari Allah dengan sungguh-sungguh bukan orang sekedar ingin menonton, ingin menggabungkan diri. Ingat dalam kitab keluaran 19, dikatakan ketika Tuhan hadir di gunung  Sinai, pada waktu itu Allah berkata kepada Musa “ jangan sampai ada orang yang datang mendekat kegunung itu dengan maksud hanya melihat-lihat nanti mereka mati.”
Saya tidak berkata kita beribadah denga terus ketakutan tapi saya mau katakan TAKUT AKAN TUHAN dikembalikan ditengah-tengah umatnya. Gereja sudah kehilangan POWER dan OTORITAS Nya, kenapa?, karena TAKUT AKAN TUHAN hilang ditengah-tengah kita.  Tapi jika anda datang kebaktian minggu lalu pada waktu kebaktian ke2 pada malam hari, siapa yang tidak gentar ketika Allah MEMANIFESTASIKAN diri Nya . Anda bisa lihat videonya, pada waktu song leader telah selesai, waktu ibadah diberikan kepada saya , saya tidak punya ide apapun, Tuhan berikan saya lagu, saya ajak jemaat menyembah Tuhan lalu saya lihat song leader berlutut, Roh Kudus berkata kepada saya “ Aku akan buat sesuatu yang baru yang belum pernah umatku lihat.” Saya tidak tahu apa itu, tetapi seperti ada orang dibelakang saya, Saya tahu ada empat singer dibelakang saya, saya menoleh kebelakang,   ada sesuatu yang sukar digambarkan dan Tuhan berkata biar beberapa teman maju kedepan kemudian mereka mengangkat tangan dan mereka bertumbangan tanpa seorangpun berdoa, Allah menjamah mereka dengan luarbiasa dan itu adalah “ GOD LIFE HERE “. Saya percaya itu akan dikembalikan ditengah-tengah kita , orang datang kepada Allah dengan HORMAT, dengan RESPECK bukan dengan seenaknya . hidup yang dibawa kepada Allah DIKUDUSKAN.
Pada waktu kita punya yang namanya TAKUT AKAN ALLAH maka TAKUT AKAN ALLAH akan MENYELIMUTI kita, pada waktu kita bergerak keluar maka rasa TAKUT AKAN TUHAN akan MENGITARI kehidupan kita.

Saya baca sebuah kesaksian ada seorang remaja putri yang hidupnya TAKUT AKAN TUHAN luar biasa. Kemanapun dia pergi selalu dia membawa HADIRAT ALLAH yang membuat orang disekitarnya HORMAT dan TAKUT akan Tuhan. Ketika teman-teman dikampusnya ngomong kotor/jorok dan ia lewat maka semua orang bungkam dan tidak berani berkata apapun yang kotor dari mulut mereka. Ada TAKUT AKAN TUHAN yang dibawa oleh pribadinya.
“ Bagaimana supaya hidup kita menjadi  orang yang TAKUT AKAN TUHAN, bagaimana yang DISEGANI OLEH ISHAK menjadi bagian dari hidup kita !”
saya mau membagikan dua point penting kepada saudara :

Pro 2:4 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,  Pro 2:5 maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.


1. MENGEJARNYA , MENCARI TUHAN DENGAN SEGENAP HATI.
Mat 13:44 “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.

2. ADA HARGA YANG HARUS DIBAYAR.
Tidak pernah tidak, KEMULIAAN itu mesti membutuhkan HARGA YANG HARUS DIBAYAR. Dibutuhkan KETAATAN, KERINDUAN, KEMAUAN, KEHAUSAN, KELAPARAN, akan Tuhan yang begitu besar, untuk membuat kita berkata “ aku akan mencari Allah berapapun harganya aku akan membayar.” Pada waktu kita mencari Allah dengan SEGENAP HATI maka saudara akan tahu apa itu TAKUT AKAN ALLAH dan PENGENALAN AKAN TUHAN.
Roh Kudus berkata kepada saya, “ ada begitu banyak orang Kristen yang sebetulnya tidak pernah mencari Allah dalam hidupnya, waktu ia ketemu dengan Yesus dianggap sudah segala-galanya .” Hidupnya di PRIORITAS kan untuk mencari segala sesuatu di muka bumi ini, ada orang yang FOKUS nya bagaimana supaya aku tambah kaya, ada orang yang FOKUS nya bagaimana supaya hidupku berhasil, ada orang yang FOKUS nya bagaimana aku mendapat jalan keluar dari persoalanku dan bukan MENCARI ALLAH DENGAN SEGENAP HATI.

Kemarin saya berkata kepada beberapa teman mahasiswa, “ kamu kuliah yang benar, kamu kuliah pakai pikiranmu sampai genius  tapi HATIMU kamu berikan BERPAUT HANYA kepada Allah.”

Saudara tidak semua orang Kristen MENCARI Tuhan seperti yang alkitab mau. Kalau engkau mencari Tuhan seperti seorang yang MENCARI harta terpendam, berapapun HARGA nya, seberat apapun penyangkalan dagingmu , alkitab berkata engkau akan tahu yang namanya TAKUT AKAN TUHAN dan PENGENALAN AKAN ALLAH. Hanya dengan cara itu hidup kekristenan kita akan maju.
Ada seorang saudara berkata kepada saya ; “ Pak saya heran, saya jumpai disekitar saya tidak banyak orang Kristen yang sungguh-sungguh MENGEJAR Allah seperti yang saya kerjakan hari ini. Saya menjawab “ betul, saat ini tidak banyak yang MENCARI Tuhan dengan SEGENAP HATI, yang seluruh hidupnya di FOKUS kan kepada Tuhan, “ Tuhan aku mau kenal Engkau lebih lagi, Tuhan aku ingin tahu Engkau lebih lagi.” yang banyak saat ini orang yang berkata; “ Tuhan aku mau lebih kaya, Tuhan aku mau naik pangkat, Tuhan aku mau hutang-hutangku segera lunas.”
Kalau Allah jadi PRIORITAS kita maka Tuhan akan MEMPRIORITASKAN kita dihadapan Dia.


Saya berkata kepada saudara bahwa beberapa tahun terakhir ini saya tidak pernah berdoa untuk kepentingan pribadi, hubungan saya dengan Tuhan adalah “ TAHU SAMA TAHU “, saya mau Engkau dan Dia tahu persis segala keberadaan dan kebutuhan saya. Saya mau cerita Hari jumat ini saya mau cuti ke Israel , saya tidak keluar uang secara pribadi tetapi ada yang membiayai perjalanan saya. Tetapi untuk perjalanan disana saya perlu uang saku dan saya tidak sempat berdoa hanya berkata kepada Tuhan “ Tuhan engkau TAHU SAMA TAHU dengan ku, seperti itulah TRUST, cara saya PERCAYA kepada Tuhan.
Ada orang yang setiap hari MEMINTA-MINTA kepada Tuhan hal itu dikarenakan KETIDAKPERCAYAAN mereka. Tetapi kalau kita sungguh PERCAYA kepada Tuhan maka sikap kita dengan Tuhan adalah TAHU SAMA TAHU karena Dia pasti mencukupi kebutuhan kita.

Saya bergaul dengan banyak orang ada orang-orang kalau bilang YA itu belum tentu dilakukan, tetapi ada orang yang berkata cukup sekali YA dan hal itu pasti dilakukan. Ada seorang teman di cirebon berkata kepada “ pak saya buatkan ukiran dari kayu, tulisannya Nothing  is Impossible with God, dan saya sudah lupa akan perkataannya ternyata beberapa hari yang lalu ia mengirimkannya. Jadi ada orang yang sekali berkata  YA dan pasti dilakukannya.  Sebaiknya sikap kita dengan Tuhan adalah TAHU SAMA TAHU. Jadi untuk perjalanan di Israel saya belum punya uang saku lalu beberapa hari yang lalu ada paket dari Jakarta, isinya permen coklat. Didalamnya ada surat ternyata dari teman di Jakarta dan ada berkat berupa uang $ 500, cukuplah untuk uang saku saya. TUHAN TAHU semua kebutuhan saya dan Ia memenuhinya. Mau ke Israel saya tidak berdoa, yang saya lakukan adalah MENGEJAR TUHAN dan PERCAYA kepadanya. Masalahnya adalah seringkali kita TIDAK PERCAYA kepadaNya dengan berusaha dengan kekuatan sendiri , cari jalan, cari berkat, cari rezeki.
Psa 55:16 Tetapi aku berseru kepada Allah, dan TUHAN akan menyelamatkan aku. Psa 55:17 Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku. Psa 55:18 Ia membebaskan aku dengan aman dari serangan terhadap aku, sebab berduyun-duyun mereka melawan aku. Psa 55:19 Allah akan mendengar dan merendahkan mereka, Dia yang bersemayam sejak purbakala. Sela  Karena mereka tidak berubah dan mereka tidak takut akan Allah.
(KJV) God shall hear, and afflict them, even he that abideth of old. Selah. Because they have no changes, therefore they fear not God.


PERUBAHAN HIDUP kita akan membuat kita TAKUT dan GENTAR akan Tuhan. Kristen yang BAYI belum bisa mengerti apa artinya TAKUT AKAN ALLAH.  Makin kita DEWASA dalam Tuhan kita akan makin tahu apa artinya TAKUT dan GENTAR akan Allah.
Sebagai contoh : kalau saudara punya anak bayi dan anda gendong, saat itu anda sudah berpakaian resmi  rapi untuk menghadiri suatu acara kemudian anak anda mengompol , anda akan MEMAKLUMI nya karena anak anda masih BAYI. Contoh lainnya ketika seorang anak kecil bermain dengan orang tuanya, anak itu memegang kepala orang tuanya, menarik-narik rambut mamanya. Mengapa? Karena mereka BELUM MENGERTI. Tetapi semakin DEWASA mereka akan mengerti. Apa ada anak yang sudah dewasa berani pegang kepala ayahnya? Semakin DEWASA mereka mengerti artinya HORMAT dan TAKUT kepada orang tuanya.  Atau di dunia timur anak yang sudah dewasa apa berani panggil orangtuanya dengan hanya menyebut nama mereka?
PERUBAHAN itu membuat kita MENGHORMATI orang tua kita, kalau kita BERUBAH maka kita akan makin punya TAKUT dan GENTAR akan Allah. Kalau Kristen kita BAYI terus maka kita tidak akan pernah bisa MENGHARGAI Bapa yang disurga. Makanya Daud berkata  “ Karena mereka tidak berubah makanya mereka tidak takut akan Tuhan.“ kita mesti berdoa berkata “ Tuhan Engkau UBAH aku TRANSFORMASI kan hidupku supaya aku KENAL siapa Engkau dan aku tahu bagaimana TAKUT AKAN TUHAN.” Coba perhatikan kehidupan sehari-hari , itu menggambarkan dengan jelas apa yang alkitab ajarkan buat kita.
Heb 12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.  Heb 12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Psa 40:3 Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.
“ Jika Ibadah kita diperbaharui ada TAKUT AKAN TUHAN ditengah-tengah kita akibatnya banyak orang menjadi PERCAYA kepada Tuhan.”
Takut dan Hormat akan Allah



Blessed To Bless...

KARAKTERISTIK RAJAWALI

KARAKTERISTIK RAJAWALI
…”Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”(Yesaya 40:31)


Pada dasarnya puasa membuat kita berada pada posisi yang tepat untuk diberkati Tuhan. Dengan puasa kita akan diubahkan. Tetapi bukan berarti dengan puasa kita bisa “memaksa” Tuhan untuk melakukan apayang kita inginkan atau mengubah apa yang menjadi keputusanTuhan;  namun denganberdoa dan puasa kita akan mencari kehendak Tuhan didasari hati yang tulus.Sebab orang yang mencari kehendak atau menanti-nantikanTuhan akan mendapat kekuatan baru, sehingga ia sanggup menghadapi tantangan hidup,

dan akhirnya dapat mencapai keberhasilan yang gemilang. Pada dasarnya rancangan Tuhan atas hidup kita bukan untuk tenggelam
atau terpuruk dalam persoalan yang semakin dalam; tetapi rancanganNya membawa kita semakin maju dan meningkat seperti rajawali yang terbang dengan kekuatan sayapnya. Allah membuat gambaran tentang burung rajawali, karena Tuhan tahu karakteristik burung rajawali, karenaTuhanlah yang menciptakannya. Dan saat ini kita akan mempelajari

Beberapa karakteristik tentang burung rajawali, di antaranya:
1. Selalu terbang tinggi (menggambarkan: Intim dengan Tuhan)
Demikian hidup Kekristenan kita harus memiliki mentalitasyang menyukai tempat yang tinggi, yang berarti kita harus senantiasa memikirkan perkara-perkara yang di atas dan bukan di bumi (Kolose 3:1).  Dan apabila kita senantiasa memikirkan perkara-perkara di atas maka tentunya kita menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan. Memang, dalam menjalin hubungan intim dengan Tuhan membutuhkan waktu. Akibatnya, kita akan hidup  penuh kemenangan karena bersama Tuhan kita sanggup mengatasi badai kehidupan yang senantiasa menerpa kita. Sedangkan orang yang jauh dariTuhan atau tidak menjalin hubungan yang intim, maka kehidupannya akan semakin buruk karena sudah keluar dari rancangan Tuhan.

2. Bergerak Dengan Kecepatan Tinggi (Semangat)
Dalam kekristenan perlu ada semangat guna mencapai target yang telah ditetapkan Tuhan. Bagaikan seorang olahragawan yang sedang bertanding, semangat merupakan modal bagi mereka untuk memperoleh kemenangan. Demikianlah dengan hidup kita; apabila sudah tidak ada semangat dalam melayani Tuhan, maka kita akan mengalami kekalahan dan kelemahan dalam hidup kita. Roma 12:11 berkata: “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”Jadi orang yang memiliki semangat dalam melayani Tuhan tidakakan mudah lelah dan putus asa menghadapi berbagai tantangan atau badai kehidupan.
Supaya kita tetap bersemangat dalam melayani, maka kita harus dekat dengan Tuhan; bagaikan Rajawali yang bergerak dengan kecepatantinggi.

3. Mempunyai Pandangan Yang Jauh/Tajam (Mempunyai Visi)
Di dalam ilmu pengetahuan dijelaskan bahwa rajawali memiliki kemampuan untuk memandang dalam jarak yang cukup jauh yaitu +/- 6 KM.Kemudian bagaimana dengan kehidupan kekristenan kita, apakah kita memiliki visi dari Tuhan? Visi merupakan gambaran masa depan yang membuat kita bergairah dalam mengiring Tuhan. Oleh sebab itu jangan terpaku pada masa lalu kita, karena kita memiliki hari esok atau masa depan yang penuh harapan bersama Tuhan. Orang yang tidak memiliki visi yaitu orang tersebutakan menjadi liar dalam?kekristenan?nya?(?Amsal??29:18).

4. Kesetiaan Rajawali
Rajawali setia dengan pasangannya, hal ini menjadi karakteristik juga bagi orang percaya. Setia dengan pelayanannya dan tanggung jawabnya. Oleh sebab itu kesetiaan harus dimiliki oleh setiap orang yang percaya kepada Yesus, karena kesetiaanlah yang akan menentukan akhir dari segala sesuatu yang kita rindukan. Apabila saat ini kita ambil putusan percaya Yesus maka selamanya kita tetap percaya Yesus. Karena Dia sudah memberi teladan kepada kita. Dia tetap setia dalam melakukan kehendak Bapa sampai pada kematianNya; yang kemudian dibangkitkan dan dipermuliakan. Oleh karena itu apabila kita saat ini mengalami masalah,biarlah tetap setia sebab janji Tuhan itu seperti fajar yang tidak pernah terlambat untuk terbit setiap harinya.
2 Timotius 2:11 – 13 : Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita;  jika kita tidaksetia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”


Kisah Hidup BurungRajawali
Apakah ciri-ciriburung rajawali?
Ciri yang utama dan terutama yaitu tidak takut badai ! Burung rajawali malah menantikan datangnya badai. Dia akan mengembangkan sayapnya, memperhatikan dengan pandangan visinya, kapan badai datang. Sebab dia akan menghadapinya dan menggunakan badai itu untuk melambung tinggi. Burung rajawali tidak mengepak-ngepakkan sayapnya, tetapi dia mengembangkan sayapnya.Burung rajawali tidak seperti ayam atau anak ayam. rajawali penciumannya tajam, mereka tahu saat akan datang badai.Mereka ribu tberkotek-kotek, menciap-ciap, bingung lari kesana kemari, sambil mengepak-ngepakkan sayapnya mencari tempat persembunyian untuk berlindung terhadap badai. Apabila badai datang mereka bisa menjadi korban, sebab mereka lemah, tak berdaya, dia menjadi victim badai. Lain dengan  burung rajawali, dia tidak menjadi victim, tetapi menjadi victor, pemenang, terbang mengatasi badai.

KarakteristikRajawali
Ia menyediakan waktu untuk memperbaharui diri. Saat sadar bahwa kekuatan sayapnya mulai berkurang, dia sabar. Dia berdiam diri ; dia tidak terbang. Dia mencari tempat yang tinggi di atas bukit batu.
Burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya.Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah pilihan bagi seorang rajawali, apakah dia hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun.
Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.
Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan sulit untuk makan.Cakar-cakarnya pun sudah tidak tajam. Bulu pada sayapnya juga sudah sanga ttebal sehingga iasangat sulit untuk dapat terbang tinggi.
Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencapai pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut.Lalu, dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas.

Setelah beberapa lama paruh barunya akan muncul. Dengan paruhnya yang baru, ia akan mecabut kukunya satu-persatu dan menunggu hingga kuku-kuku baru yang lebih tajam tumbuh. Ketika kuku-kuku tersebut tumbuh, ia akan mencabut bulu sayapnya sehingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Ketika semua itu telah dilewati, rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor burung rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Penutup:
Rajawali tahutepatnya kapan ajalnya tiba … maka ia memiliki “upacara” tersendiri dalam menyerahkan dirinya kepada Yang Maha Kuasa…Ia mencari tempat di mana matahari terlihat paling bulat dan jelas… lalu ia membentangkan sayapnya selebar-lebarnya dan saat itulah akhir hidupnya… ( Seringkali supaya kita dapat bertahan, kita harus melewati sebuah perubahan, terkadang kita harus membuang kenangan, kebiasaan dan semua tradisi kerja kita yang lama. Hanya dengan terbebas dari beban masa lalu, kita dapat memulai hidup yang baru.)
PERUBAHAN TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN, TANPA MENIMBULKAN KETIDAK NYAMANAN,

Tapi Percayalah, jika TUHAN YESUS yang mengubah kita, maka semuanya akan menjadi sempurna..


Blessed To Bless...

Pujian yang Benar di Tempat yang Salah

Pujian yang Benar di Tempat yang Salah
by David Wilkerson.



                                             Bangsa Israel sedang berada dalam keadaan terjepit tanpa harapan!
Di hadapan mereka terbentang Laut Merah. Gunung-gunung yang tinggi mengapit di kiri dan kanan mereka, Firaun dan bala tentaranya mengejar dan mendekat dari belakang. Umat Allah nampaknya terjebak tak berdaya bagaikan bebek, yang siap untuk dipotong. Tapi percaya atau tidak, dengan sengaja Allah-lah yang merencanakan situasi yang berbahaya itu bagi mereka!
Segera kepanikan melanda perkemahan kaum Israel. Kaum pria gemetar ketakutan, wanita dan anak-anak menangis mengerumuni kakek-nenek dan sanak keluarga mereka. Tiba-tiba Musa diserbu oleh para kepala keluarga yang dengan marah berteriak, Habislah nasib kami! Apakah tidak ada kuburan di Mesir sehingga engkau membawa kami keluar untuk mati di sini? Sudah kami katakan kepadamu untuk tidak mengusik kami di Mesir. Lebih baik menjadi budak di Mesir daripada mati dalam padang gurun celaka ini!
Saya bertanya-tanya di dalam hati apakah Musa merasa gentar pada saat itu. Bahkan ketika hamba Allah ini menangis, seolah-olah Allah mencelanya,Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepadaKu? (Keluaran 14:15).
Tak seorang pun dari bangsa Israel yang mengetahui akan kemenangan besar yang akan segera Allah berikan kepada mereka! Tiba-tiba angin bertiup membelah laut, lalu bangsa Israel berjalan di atas tanah yang kering menyeberangi laut yang terbelah ini. Dan ketika Firaun beserta bala tentaranya mengikuti untuk mengejar, air laut kembali bergolak menutupi dan menenggelamkan mereka semua!
Suatu pemandangan yang luar biasa! Dari sisi seberang, umat Allah menyaksikan musuh mereka yang perkasa dibinasakan bagaikan boneka-boneka mainan. Sekali lagi, mereka menyadari bahwa Tuhan telah melepaskan mereka dari keadaan yang mustahil. Setelah itu mereka menaikkan nyanyian pujian di tengah perkemahan. Alkitab mencatat reaksi mereka dan nyanyian pujian mereka berbunyi:

Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan Tuhan terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada Tuhan dan mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hambaNya itu. Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi Tuhan yang berbunyi: Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkanNya ke dalam laut. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia (Keluaran 14:31, 15:1-2).
Mungkin saudara mengetahui lagu ini yang syairnya diambil dari Alkitab. Orang-orang Kristen menyanyikan lagu ini di banyak gereja hari-hari ini.
Tetapi saudara yang terkasih, perhatikanlah kalimat dan tekanan dari ayat berikut, yang merupakan inti dari khotbah ini!

Orang Israel melihat perbuatan yang besar yang Tuhan lakukan terhadap orang Mesir Lalu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini (Keluaran 14:31, 15:1, terjemahan dari Alkitab bahasa Inggris versi King James, penerjemah).
Mereka menyanyikan pujian yang benar tetapi mereka menyanyikannya di sisi yang salah! Artinya, mereka menyanyikannya hanya setelah mereka berada di seberang, setelah melewati Laut Merah. Di sisi ini masalah telah berlalu dan kemenangan sudah mereka alami, sehingga tidak diperlukan iman untuk dapat menyanyikan pujian ini.
Saudara lihat bahwa semua percobaan dan ujian terdiri dari dua sisi.
Sisi pertama adalah sisi ujian, di mana kita merasa seperti berada dalam lembah kegelapan dan tak berpengharapan.
Sisi berikutnya adalah sisi jalan keluar, di mana kita memperoleh kelepasan dan kemenangan.

Orang-orang yang tidak percaya pun dapat memuji Tuhan setelah ujian terlewati dan kemenangan terjadi.
Akan tetapi, Tuhan menginginkan kita untuk menaikkan pujian kepada-Nya sewaktu kita berada pada sisi ujian. Ia layak kita sembah walaupun kita berada pada saat yang paling gelap, ketika kita tidak memiliki jalan keluar maupun pengharapan sama sekali dan hanya Ia sendiri yang sanggup untuk melepaskan kita!

Saudara bisa membayangkan keadaan di perkemahan bangsa Israel setelah kemenangan mereka: Miryam menari bersama dengan semua wanita, memukul rebana, dan semua orang bernyanyi dan bersorak-sorak memuji Allah. Alkitab menceritakan bahwa dengan berani mereka menyatakan, Bangsa-bangsa mendengarnya, merekapun menggigil gemparlah para kepala kaum di Edom, kedahsyatan menghinggapi orang-orang berkuasa di Moab; semua penduduk tanah Kanaan gemetar (Keluaran 15:14-15).
Mereka pasti merasa, betapa aman dan kuatnya mereka. Tapi kemenangan mereka adalah kemenangan yang semu sebab bangsa Israel sudah gagal dalam menghadapi pengujian pada hari itu! Hanya Musa yang berhak untuk menyanyikan nyanyian kemenangan itu di seberang Laut Merah. Karena sebelum air laut terbelah, bangsa Israel mengaduh dan menggerutu, mengeluh dan menangis!
Sangatlah Perlu Bagi Orang Kristen Untuk Belajar Menyanyikan Nyanyian Kelepasan Pada Saat Mereka Menghadapi Ujian dan Masalah
Tujuan Tuhan mengijinkan kita untuk mengalami krisis yang nampaknya tidak mungkin terselesaikan adalahuntuk menguji kita untuk membangun dalam diri kita suatu iman yang teguh kepada Tuhan, yang merupakan fondasi/dasar kehidupan rohani kita! Cara apa lagi yang dapat membuat umat-Nya mempercayai-Nya dalam semua peperangan yang akan mereka hadapi?
Akhir-akhir ini kita sering mendengar tentang hamba-hamba Tuhan yang jatuh ke dalam dosa, seperti perzinahan dan skandal keuangan. Tetapi yang lebih buruk lagi di mata Allah adalah meningkatnya jumlah hamba Tuhan yang meninggalkan pelayanan karena mereka membiarkan keraguan dan ketakutan mempengaruhi mereka.

Kami menerima surat-surat dari seluruh pelosok Amerika Serikat yang menceritakan adanya anggota-anggota jemaat yang jatuh ke dalam percobaan dan kemerosotan rohani karena pendeta mereka yang dulunya berkhotbah tentang iman telah menyerah dan meninggalkan mereka. Pendeta tersebut tidak dapat menyanyikan pujian yang benar di tempat yang tepat!
Saudara-saudara terkasih, setiap krisis yang saudara hadapi saat ini merupakan suatu kesempatan bagi saudara untuk belajar mempercayai Allah untuk membangun suatu fondasi iman yang teguh, agar saudara tegar dan sanggup menghadapi segala tantangan yang akan datang selama sisa hidup saudara! Bagi bangsa Israel, pengujian ini merupakan suatu kesempatan untuk mengecek isi hati dan menyingkapkan kebimbangan yang tersembunyi di dalam hati mereka sehingga dengan iman mereka dapat berbalik kepada Tuhan!

Jika saja mereka mengingat mukjizat yang telah mereka alami di Mesir, mereka akan sanggup berkata, Hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan! Mereka dapat saling menguatkan dengan menaikkan suatu nyanyian pujian nyanyian yang sama yang di kemudian hari mereka nyanyikan di sisi yang salah, Besar Tuhan dan patutlah dipuji. Sikap seperti ini dapat menyebar ke seluruh perkemahan dan mengobarkan iman mereka! Hal ini pasti meneguhkan iman yang bersandar kepada Allah sebagai dasar hidup mereka! Iman yang tahan uji dan tak tergoyahkan, yang akan membuat mereka bertahan melewati kekerasan padang gurun dan peperangan di Kanaan. Iman yang akan meneguhkan mereka sebagai umat pilihan Allah di dunia ini suatu terang bagi bangsa-bangsa!
Namun bukannya pada masa percobaan mereka memuji Tuhan. Bahkan mereka telah kehilangan keyakinan akan kasih Bapa surgawi mereka dan menuduh Allah telah melalaikan mereka!
Baru-baru ini seorang saudara seiman di dalam Tuhan mencurahkan isi hatinya kepada saya mengenai sebuah ujian berat yang sudah beberapa lama ia hadapi. Sekitar satu tahun yang lalu ia berhenti dari pekerjaannya yang berpenghasilan tinggi karena ia akan harus berkompromi dengan dosa kalau tetap bekerja di sana. Selama berbulan-bulan ia mengirimkan banyak surat lamaran, tetapi belum ada satu pekerjaan pun yang ia dapatkan.

Ini merupakan saat-saat ujian yang berat baginya. Ia telah menerima berbagai macam nasihat dari teman-teman Kristennya yang bermaksud baik. Beberapa di antara mereka mengatakan bahwa pasti ada dosa di dalam hidupnya dan itulah sebabnya Allah belum membuka peluang baginya. Yang lainnya mengatakan, Kalau saja engkau mempunyai cukup iman.
Tapi saudara ini berkata kepada saya, Kalau Allah ingin mengungkapkan sesuatu atas semua hal ini, saya tidak menangkap pesan-Nya. Saya belum memahami maksud-Nya. Tidak apalah kalau teman-teman mau membesarkan hati orang yang terluka seperti saya tapi sebelum mereka mengalaminya sendiri, mereka tidak akan dapat benar-benar merasakan betapa sakitnya! Saya mengasihi Tuhan, tapi seolah-olah tidak ada harapan bagi saya. Percobaan ini masih berlanjut dan saya masih menemui jalan buntu ke mana pun saya pergi!
Lalu ia mengatakan sesuatu yang sangat mengesankan saya dan menjadi inti dari khotbah ini, Saya ingin keluar dari percobaan ini dengan sebuah kesaksian. Saya tidak ingin Allah memberikan saya pekerjaan dengan begitu saja, dan mengeluarkan saya dari semua masalah, dan mengijinkan saya melewatkan hal ini tanpa belajar sesuatu pun dari-Nya.
Orang-orang di sekitar saya memperhatikan saya dan saya ingin agar mereka melihat sebuah kesaksian melalui hidup saya mengenai Allah. Saya ingin mendapatkan kemenangan dengan melalui ujian dan percobaan. Jika tidak, apa yang telah saya pelajari mengenai mempercayai Tuhan akan tidak berarti dan hanya merupakan teori kosong belaka. Kecuali hal tersebut terbukti dalam waktu kesukaran, maka hal itu tidak ada gunanya!
Kedagingan Membantah, Siapakah yang Dapat Memuji Tuhan Pada Saat Hati Sedang Terluka?
Beberapa orang akan berkata, Tidaklah wajar menaikkan pujian kemenangan di saat kita sedang terluka. Jika kita berada pada posisi bangsa Israel pada waktu itu, tentu kita juga akan menangis ketakutan. Adalah manusiawi untuk merasa khawatir jika kita memikirkan suami/istri dan keluarga kita seperti saat kita tidak mendapatkan pekerjaan, anak-anak kita dalam kesukaran, serta berbagai masalah ada di hadapan kita.
Saudara-saudari yang terkasih, pandangan Allah tidaklah seperti itu. Pandangan-Nya sangat berbeda dengan pandangan kita. Apakah Ia Allah yang tak berperasaan ketika Ia berkata kepada Musa, Mengapa engkau berseru-seru kepadaKu? Suruh mereka untuk maju terus! Benarkah ini berarti Ia tidak peduli terhadap perasaan dan luka hati kita?
Tidak! Alkitab berkata, … di mana engkau melihat bahwa Tuhan, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini (Ulangan 1:31). Ia adalah seorang Bapa yang mengasihi dan sangat memperhatikan kita. Dan Ia tidak suka mendengar persungutan dan tuduhan terus-menerus mereka yang mengatakan bahwa Ia sudah melupakan mereka!
Saudara mungkin memiliki anak remaja dalam keluarga saudara. Saudara dapat melihat bahaya dan ancaman bagi mereka mengingat kejadian-kejadian di negara, kota-kota dan sekolah-sekolah kita. Dan saudara akan bertanya-tanya apakah Allah masih memegang kendali atas semua ini. Ingatlah, agar jangan saudara sekali-kali mulai berpikir Bapa di surga Yang Maha Pengasih tidak mendengarkan doa-doa saudara dan tidak mendirikan tembok api perlindungan di sekeliling anak-anak saudara!

Allah berfirman kepada bangsa Israel, Dan anak-anakmu yang kecil, yang kamu katakan akan menjadi rampasan, dan anak-anakmu yang sekarang ini yang belum mengetahui tentang yang baik dan yang jahat, merekalah yang akan masuk ke sana dan kepada merekalah Aku akan memberikannya, dan merekalah yang akan memilikinya (Ulangan 1:39). Allah memberi kelepasan kepada anak-anak kecil tetapi tidak memberikannya kepada orang dewasa yang menolak untuk mempercayai-Nya!
Tidak ada salahnya untuk datang kepada Tuhan ketika saudara terluka dan berseru, Tolong! Ia memahami ketika hati saudara hancur dan segala sesuatunya nampak suram. Daud berkata, Ketika aku dalam kesesakan kepada Allahku aku berteriak minta tolong (Mazmur 18:7).
Tetapi akan tiba saatnya di mana pada waktu saudara berdoa, Roh Kudus berbicara sama seperti apa yang dikatakan-Nya kepada Musa, Mengapa engkau masih menangis? Kapankah imanmu akan bangkit dalam hatimu?

Saudara perhatikan, bahwa Allah tahu saudara tidak berada dalam keadaan bahaya. Ia tahu cara yang akan dipergunakan-Nya untuk menyelamatkan saudara. Malah sebenarnya Ia mempunyai berjuta cara. Saudara tidak akan dapat melihatnya jika saudara tidak mau menghadapi tembok pengujian tersebut! Bagi bangsa Israel, tembok pengujian itu adalah Laut Merah. Seandainya mereka mencoba lari ke gunung, sudah pasti singa dan binatang buas menerkam mereka. Mereka terjepit, terjebak tepat di tempat yang Tuhan inginkan!
Mereka menerima pertolongan Tuhan hari itu dan sesudahnya baru mereka memuji Tuhan. Tapi pujian mereka dangkal, tanpa fondasi. Inilah bukti bahwa pujian mereka dangkal: tiga hari kemudian mereka kembali kepada sikap mereka yang lama, yaitu tidak percaya dan takut!
Pada masa krisis mereka tidak melakukan tindakan untuk mengatasi rasa takut. Mereka menyembunyikannya dan menyelubunginya dengan pujian. Mereka tidak pernah bertindak tegas menghancurkan keraguan dan ketakutan mereka. Padahal itulah tujuan utama mengapa mereka mengalami krisis.
Dunia Menuntut Orang Kristen yang Dapat Menaikkan Sebuah Pujian di Tengah Situasi yang Sukar!
Saudara yang terkasih, ada satu pujian yang dapat dinyanyikan, dan pujian itu harus dinaikkan di tempat yang benar, yaitu di saat pengujian. Dan yakinlah bahwa jika dunia mengetahui bahwa kita adalah seorang Kristen, maka pujian seperti ini mereka tuntut dari kita. Pemazmur berkata, Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion! Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? (Mazmur 137:3-4).

Bangsa Israel berada dalam situasi yang tersulit dalam hidup mereka. Dan selama mereka dibawa ke penawanan, para penawan itu meminta mereka untuk menyanyikan lagu. Tetapi dalam diri mereka sudah tidak ada semangat hidup lagi, yang ada hanyalah depresi, keputus-asaan dan tanpa pengharapan.
Banyak orang Kristen yang berada dalam keadaan yang sama akhir-akhir ini. Saudara mungkin sedang dalam keadaan terjepit. Dan dengan gencarnya iblis berusaha menjatuhkan saudara dengan percobaan lama. Saudara sudah hampir menyerah, dan berpikir, Saya akan tidak dapat bertahan lagi. Meskipun saya sudah menangis dan berdoa, keadaan saya tidak akan berubah. Belenggu yang lama ini akan menguasai saya selamanya!

Ketika bangsa Israel jatuh ke dalam perbudakan Babel, penjajah mereka berseru kepada mereka, Bernyanyilah bagi kami! Hiburlah kami! Kami sudah mendengar segala sesuatu mengenai dirimu dan apa yang Allahmu telah lakukan bagimu. Mata-mata kami sudah menceritakan semuanya! Keluarkanlah rebana dan kecapimu. Mainkanlah sebuah lagu bagi kami! Tunjukkanlah kepada kami sukacitamu di dalam Allah!

Saya tidak percaya bahwa permintaan mereka ini hanyalah untuk olok-olok belaka. Saya percaya hal ini juga merupakan permohonan yang memilukan. Dewa-dewa Babel telah membuat hidup mereka penuh kekosongan dan kekeringan. Mereka tidak mempunyai pengharapan. Tetapi bangsa Babel telah sebelumnya mendengar umat Israel bernyanyi memuji Allah mereka Allah yang menyertai mereka dalam menghadapi segala situasi yang mustahil. Mereka berkata, Orang-orang ini memiliki Allah yang dapat membelah laut bagi mereka. Allah mereka mengirim api dari langit dan dengan perkasa melawan musuh-musuh mereka. Pastilah ada sesuatu yang istimewa pada Allah mereka!
Dunia ingin melihat orang yang bisa bertahan atas masalah-masalah yang sama dengan masalah yang mereka hadapi dan dalam peperangan yang sama dengan peperangan mereka, namun yang masih dapat menyanyi, bersorak dan tetap teguh imannya sekalipun dalam masa-masa yang gelap.
Orang-orang Babel meminta sebuah nyanyian dari bangsa Israel sebab ada suatu seruan dalam hati mereka, Di manakah dapat kami temukan, di muka bumi ini, sesuatu yang dapat membuat seseorang bernyanyi meskipun ia kehilangan segalanya? Mereka membutuhkan sebuah kesaksian! Sangatlah penting bagi anak-anak Allah di mana pun mereka berada untuk setiap saat menyanyikan nyanyian dari Sion, Ya Allah, apa pun yang terjadi, saya tetap mempercayai-Mu!
Dunia tidak akan tergugah hanya oleh kesaksian saja. Program-program gereja sering membuat kehidupan rohani orang-orang menjadi mati dan kering. Bahkan mukjizat kesembuhan Ilahi sekarang ini nampaknya hanya memberikan sedikit pengaruh, sebab dunia telah melihat begitu banyak mukjizat kedokteran misalnya transplantasi jantung, tangan, kaki dan mata.

Dunia berteriak kepada kita, Kalian dapat memperlihatkan sebuah mukjizat kepada kami! Namun bukanlah terbelahnya Laut Merah yang mengesankan kami. Bukan pula menyaksikan orang buta dicelikkan matanya ataupun orang lumpuh berjalan. Kami ingin melihat jika justru pada masa-masa tergelap dan tanpa harapan menurut ukuran manusia, kalian dapat tetap tersenyum dengan penuh sukacita dan bernyanyi memuji Allah! Itulah mukjizat yang ingin kami lihat!

Keragu-raguan Harus Dihancurkan pada Masa Pengujian atau Saudara akan Menjadi Seorang Pengeluh Sejati!
Jika saudara tidak mengambil tindakan atas keragu-raguan saudara, maka saudara akan diserahkan kepada roh penggerutu dan pengeluh. Saudara akan hidup seperti itu dan meninggal dunia seperti itu pula. Keragu-raguan saudara tidak dapat hanya dipendam begitu saja. Mereka harus dicabut sampai ke akar-akarnya!
Coba perhatikan bangsa Israel tiga hari setelah bebas dari perbudakan di Mesir. Mereka telah bernyanyi, memukul rebana, dan bersaksi akan kekuatan dan keperkasaan Allah Yang Maha Kuasa. Dengan bangganya mereka menyerukan bahwa Ia memimpin dan melindungi mereka. Lalu tibalah mereka di Mara yang berarti air yang pahit. Ini merupakan sebuah ujian yang lain untuk mereka.

Saudara perhatikan, Allah akan tetap mengijinkan krisis demi krisis terjadi sampai akhirnya kita dapat memetik pelajaran darinya. Kalau kita tetap menolak untuk belajar, akan tiba saatnya ketika Ia menyerahkan kita kepada kepahitan dan persungutan kita. tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: Apakah yang akan kami minum? (Keluaran 15:22, 24).
Pada hari Minggu, mereka mendapat pengalaman yang luar biasa bernyanyi, menari dan memuji! Dan pada hari Rabunya mereka berada dalam kesesakan. Timbul lagi suatu krisis dan lagi-lagi iman mereka menjadi goyah!
Bagaimana mungkin mereka kehilangan keyakinan secepat itu? Sebab mereka tidak pernah memilikinya. Mereka tidak pernah mempunyai fondasi yang kokoh yang menopang mereka!

Jadi sekali lagi mereka gagal dalam ujian tersebut! Mereka tidak belajar sama sekali dari krisis yang lalu dan sekali lagi mereka kehilangan kesempatan untuk menyinarkan kebesaran Allah. Sejak saat itu, bangsa Israel tidak mampu untuk belajar sesuatu pun dari Allah!
Bahkan mereka mulai memandang enteng kebaikan dari Allah. Saat mereka tidak memiliki makanan, Ia mengirimkan manna dari surga. Ia menjatuhkan burung puyuh dari langit dan menumpuknya di luar perkemahan hampir semeter tingginya. Namun tidak ada satu ucapan terima kasih pun yang terdengar! Bahkan sebaliknya, mereka menjadi tamak dan menimbun semua yang Allah berikan. Mereka menjadi keras kepala!
Oh, sungguh patut disayangkan jika saudara melalui suatu krisis ke krisis yang lain tanpa memetik satu pelajaran pun dari krisis itu! Ini mendatangkan kutukan yaitu saudara akan diserahkan kepada roh persungutan!

Setelah Empat Kelepasan yang Mengherankan Terjadi, Mereka Diberi Kesempatan yang Terakhir
Bangsa Israel sudah menyaksikan mukjizat Allah di Laut Merah. Mereka sudah melihat air pahit menjadi manis di Mara serta air yang mengalir keluar dari gunung batu di Horeb. Dan mereka sudah melihat manna dan burung puyuh turun dari langit.
Sekarang mereka berkemas dan siap untuk masuk ke Tanah Perjanjian. Allah telah memberi mereka satu kesempatan terakhir agar mereka memiliki keyakinan dan iman yang teguh di dalam-Nya.

Mereka telah mengirimkan 12 pengintai ke Kanaan dan 10 orang dari mereka kembali dengan laporan yang keji, memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya. (tapi) kota-kotanya berkubu dan sangat besar. Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa dan kami lihat diri kami seperti belalang (Bilangan 13:27-28, 31-33).
Laporan itu segera menimbulkan kekacauan di perkemahan bangsa Israel. Emosi yang terpendam, kebimbangan dan ketakutan yang memuncak di dalam, semuanya itu membaur menjadi satu dan meletup keluar dengan penuh kegeraman kepada Allah! Dan ketika Yosua berdiri dan berkata, Allah beserta kita! Ia sanggup melakukan segalanya!, mereka malah ingin melemparinya dengan batu!

Pada saat itu orang-orang ini tidak menyadari bahwa ujian tersebut adalah untuk mempersiapkan mereka untuk menghadapi peperangan pertama di negeri Kanaan, yaitu di Yerikho.

Para pengintai itu bercerita, Yang pertama-tama menghadang di sana adalah kota berbenteng yang disebut Yerikho. Kota itu tak mungkin ditembus. Tidak ada jalan untuk masuk ke sana! Kita tidak mempunyai senjata maupun balok besar untuk menjebolnya. Percuma saja, tidak ada harapan. Mengapa kita harus mencoba pergi ke sana? Saudara yang terkasih, perkataan seperti itu datang dari iblis! Iblis ingin saudara berpikir seperti itu dalam menghadapi masalah-masalah saudara, Tidak ada jalan keluar dari masalah ini. Tetapi saudara perlu mengetahui bahwa Allah mempunyai rencana di balik masalah-masalah ini. Hanya saja saudara tidak bisa melihatnya. Yang saudara lihat saat ini hanyalah tembok yang menjulang di hadapan saudara.
Tetapi pandangan Tuhan jauh melampaui pandangan saudara, bahkan tidak terbatasi oleh apa pun. Bagi-Nya, tidak ada tembok penghalang di situ. Tidak ada kesulitan apa pun bagi-Nya sebab Ia tidak terpengaruh oleh kekuatan musuh. Inilah saatnya untuk mulai percaya kepada-Nya!

Bagi bangsa Israel, ini merupakan kesempatan terakhir. Inilah saatnya untuk bangkit dan bernyanyi, untuk menunjukkan iman mereka kepada Allah! Inilah saatnya bagi seseorang untuk berdiri dan berkata, Tadinya kita menyangka kita akan mati di Laut Merah, tetapi Ia telah menyelamatkan kita! Tadinya kita menyangka inilah akhir hidup kita saat kita berada di mata air Mara yang pahit, tetapi Ia menyelamatkan kita lagi! Tadinya kita menyangka kita akan mati kelaparan di padang gurun, tetapi Ia menyelamatkan kita! Berkali-kali kita menyangka bahwa hidup kita sudah akan berakhir. Tetapi setiap kali Tuhan membawa kita keluar dari semua mara-bahaya itu. Sejauh ini Ia sudah memimpin kita dengan selamat! Mari kita bersaksi kepada dunia bahwa Allah kita sanggup melakukan segala perkara!
Tetapi tak seorang pun yang berbuat demikian! Bangsa Israel gagal di pengujian yang terakhir ini! Di manakah kemenangan dan nyanyian pujian? Tidak ada sama sekali! Yang mereka lakukan hanyalah meratap!

Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!
Mengapakah Tuhan membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan istri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir? Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.

Lalu sujudlah Musa dan Harun di depan mata seluruh jemaah Israel yang berkumpul di situ. Tuhan berfirman kepada Musa: Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepadaKu, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka! (Bilangan 14:1-5, 11)
Akhirnya, habislah kesabaran Tuhan. Dengarlah apa yang Ia katakan kepada para penggerutu sejati ini, Sebab itu berpalinglah besok dan berangkatlah ke padang gurun, ke arah Laut Teberau dan anak-anakmu akan mengembara sebagai penggembala di padang gurun empat puluh tahun lamanya sampai bangkai-bangkaimu habis di padang gurun (Bilangan 14:25, 33).
Yesus, Teguhkanlah Iman Kami dan Buanglah Keragu-raguan, Ketakutan dan Ketidakpercayaan Kami
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan (Yakobus 1:6-7).

Hari-hari ini dunia penuh dengan orang Kristen yang tidak berpegang teguh kepada Firman Allah yang kudus. Mereka pikir tidak ada salahnya untuk mengikuti perjamuan suci di dalam rumah Allah sambil bersungut-sungut dan mengeluh, seolah-olah Ia tidak mendengarnya. Allah mendengar semua sungut-sungut kita! Persungutan mereka merupakan tuduhan di telinga Allah, bahwa Ia tidak peduli dan telah membiarkan mereka dikecewakan!
Allah memperingatkan saya untuk tidak menyebarkan keragu-raguan dan ketakutan kepada istri saya, teman-teman, orang-orang yang saya cintai, maupun rekan-rekan sekerja saya. Allah mengatakan kepada kita untuk membawa semua kebimbangan itu ke kayu salib dan berkata, Yesus, pulihkan iman saya! Cabutlah ketidakpercayaan ini dari saya!
Bangsa Israel menghabiskan 40 tahun berikutnya hidup di dalam kekalutan: dikelilingi fitnah, keluh-kesah, iri hati, dan kepahitan. Sungguh suatu kehidupan yang menyedihkan mereka masih mengaku sebagai anak-anak Allah dan mengaku bahwa diri mereka suci. Tetapi itu hanyalah pengakuan mereka, bukan pengakuan Tuhan.
Tidak akan ada pekerjaan maupun kelepasan bagi pria atau wanita yang terus-menerus mengeluh kepada Tuhan. Jika saudara tetap bersungut-sungut, saudara akan tetap menganggur seumur hidup! Kalaupun saudara mendapat pekerjaan, pekerjaan itu akan menjadi kuk (beban yang memberatkan) di leher saudara! Ini merupakan hal yang sangat menentukan dalam hidup saudara. Saudara harus tiba pada suatu situasi di mana saudara mulai belajar untuk mempercayai-Nya. Jika dalam krisis yang sekarang sedang saudara hadapi saudara telah belajar untuk percaya kepada-Nya, maka jika krisis berikutnya tiba, saudara akan bernyanyi dan bersorak memuji Allah yang melepaskan saudara dari krisis- krisis tersebut! Dan, oh, kemenangan sungguh akan menjadi pengalaman saudara namun yang lebih penting adalah, saudara telah bertindak menghancurkan semua keragu-raguan, ketakutan dan ketidakpercayaan.

Dari manakah saudara harus mulai? Mulailah dengan menyelidiki Firman Allah yang merupakan cermin bagi kita! Simak perkataan yang keluar dari mulut dan tindakan saudara selama 30 hari ini: apakah saudara telah bersungut-sungut? Mengeluh? Saudara mungkin menjawab, Ya tapi saya bukan bersungut-sungut kepada Allah! Tentu saja saudara pernah melakukannya. Sebab, di mana pun atau kepada siapa pun saudara mengeluh, keluhan tersebut ditujukan kepada Allah!

Di setiap halaman Alkitab yang saya buka, saya melihat, Percayalah kepada-Ku, dan Aku akan menyertaimu! Serahkanlah jalan hidupmu kepada-Ku. Apakah persyaratannya? Hanya ini: berdiam dirilah dan lihatlah keselamatan dari Tuhan. Saudara bertanya, Tapi bagaimana kalau tidak terjadi apa-apa? Pertanyaan seperti ini menyatakan kebimbangan dan ketakutan!
Saudara-saudara yang saleh, berpalinglah sekarang kepada Allah dan katakanlah, Tuhan, saya sudah berusaha dengan berbagai cara dengan kekuatan saya sendiri. Namun saya tahu saya tidak memiliki kesanggupan untuk menyelesaikan masalah ini. Saya mau mempercayai-Mu dan menunggu kemenangan dari-Mu.

Biarlah Allah menjadikan saudara sebagai sebuah kesaksian yang hidup bagi dunia saksi atas kesetiaan-Nya. Kasihilah Dia dengan segenap hati saat ini. Serahkanlah seluruh masalah, seluruh iman, dan seluruh keyakinan saudara kepada-Nya, dan Ia akan memberikan saudara sebuah pujian yang benar di tempat yang tepat!


Blessed To Bless... 

PEMBENTUKAN KARAKTER MEMBANGUN PERLINDUNGAN


By Kenneth Copeland

Semasa saya bertumbuh, saya berusaha sebaik mungkin untuk masuk neraka. Tetapi ibu saya tidak membiarkannya. Ibu saya adalah seorang pendoa. Dia juga punya darah Indian Cherokee, jadi ia sangat mampu menangani setiap masalah yang saya buat. Ia mampu melakukannya dengan doa,atau dengan tongkat.

Apapun caranya, ibu saya memutuskan saya akan diselamatkan. Akibatnya, selama masa pemberontakan saya sebagai seorang anak dan anak muda, Tuhan melindungi saya. Ia wajib melakukannya karena ibu saya ada di hadapanNya setiap saat. Tidak dapat dikatakan berapa sering doa-doanya yang konsisten dan terus menerus meluputkan saya dari kematian.
Bahkan dua bulan setelah saya lahir baru, ibu saya berkata kepada saya, “Kenneth, saya mengalami dua bulan yang terkering secara rohani selama 20 tahun terakhir.”Waktu saya bertanya mengapa demikian, ia menjawab, “Karena saya tidak punya apapun yang perlu didoakan sejak engkau diselamatkan.”

KELUAR DARI SARANG
Puji Tuhan atas orang tua dan kakek-nenek yang berdoa. Banyak dari kita tidak akan berada dimana kita berada hari ini tanpa mereka. Beberapa dari kita mungkin sudah tidak hidup lagi. Tetapi ini saatnya bagi kita sebagai Tubuh Kristus untuk menjadi dewasa. Ini waktunya bagi kita untuk menyadari bahwa perlindungan ilahi tidak datang secara otomatis. Meskipun perlindungan supernatural dari Tuhan tersedia bagi setiap kita, kita tidak selalu menikmati keuntungan dari perlindungan itu karena kita belum mengerti apa yang harus dilakukan untuk hidup di dalamnya.

Rasul Paulus mengingatkan, Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya miring (1 Petrus 5:8). Pernahkah anda menonton salah satu program TV tentang kehidupan binatang buas yang menunjukkan bagaimana singa-singa mengikuti mangsanya? Mereka mulai dengan mengikuti sekelompok hewan dari jarak yang tidak terlalu mengancam. Tetapi, akhirnya, mereka bergerak mendekat dan mulai mengitari kawanan itu sampai mereka melihat satu hewan khusus yang mereka pikir dapat dimangsa.

Dan itulah yang digambarkan Petrus. Para setan dari neraka sedang mengikuti orang percaya. Mereka berkeliling terus menerus di garis lingkar luar dari kehidupan kita, mencari kelemahan, mencari tempat lowong, mencari tempat sembunyi yang baik dimana mereka dapat bergerak ke arah kita sedekat mungkin.

Tetapi perhatikan bagaimana Petrus di ayat ini memberikan kepada kita kunci untuk tidak jatuh menjadi korban dari taktik musuh kita: Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan [tekanan] yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan membuatmu sempurna [matang], meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya (ayat 9-10, terjemahan King James Version).

Kita semua tahu bahwa ada tekanan-tekanan di dalam hidup ini. Kita menghadapinya setiap hari. Dan jika kita membiarkan tekanan-tekanan itu melemahkan kita di suatu area, maka si musuh akan mencoba mengambil keuntungan dari area itu dengan harapan menghancurkan kita. itu sebabnya 2 Korintus 10:3-6 mengingatkan kita :

Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.

Kita perlu selalu ingat bahwa ada singa-singa di luar sana yang terus menerus berkeliaran mencari mangsa, mencari kelemahan kita. Dan cara kita menangani tekanan dan masalah yang dihadapi digunakan si musuh untuk mengukur kekuatan dan kelemahan kita. Tetapi ingat 1 Petrus 5: 9-10 katakan bahwa Tuhan mampu membuat kita matang. Ia juga akan meneguhkan dan menguatkan kita.

ANDA HARUS MASUK HITUNGAN
Saat anda menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, proses untuk berjalan dalam perlindungan ilahi dan supernatural dimulai. Kita temukan dalam 1 Yohanes 5:1 bahwa
Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah. Jika anda percaya Yesus adalah Kristus, Yang Diurapi, maka anda lahir dari Tuhan. dan jika anda lahir dari Tuhan, maka anda dapat diperhitungkan untuk 1 Yohanes 5:18, yang berjanji demikian kepada kita : Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Tidak ada keraguan bahwa iblis bebas berkeliaran mencari titik-titik tekanan dan kelemahan dalam hidup kita. Tetapi Rasul Yohanes meyakinkan kita bahwa ada suatu tempat bagi orang percaya dimana iblis tidak dapat mendekat kepada kita.
Suatu tempat dimana dia tidak dapat menjamah kita!. “Ya, saudara Copeland, bagian pertama ayat itu berkata bahwa kita harus total tanpa dosa dalam hidup kita supaya dapat hak atas tempat itu dimana ada perlindungan terus menerus.”
Saya tahu kelihatannya seperti itu. Tetapi jika anda mempelajari ayat ini seperti yang tertulis dalam teks bahasa Yunani maka itu akan berkata seperti ini: “Kita tahu bahwa orang yang lahir dari Allah tidak mencoba berbuat dosa dan meloloskan diri darinya.”
Coba pikirkan hal itu. Jika anda sungguh-sungguh mengenal Tuhan, bukankah anda tidak akan mencoba cari tahu seberapa banyak dosa yang dapat anda lakukan tetapi tidak menanggung akibatnya? Tidak, anda akan berbuat sebisa mungkin untuk menjauhkan diri dari dosa. Dan bahkan ketika anda salah dan berdosa, anda akan mengakuinya, bertobat darinya dan terus melanjutkan hidup.


Perhatikan 1 Yohanes 1:9, Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan diri dari segala kejahatan, adalah salah satu hal yang dikatakannya jauh sebelum 1 Yohanes 5:18. Terlebih lagi, kita perlu mengerti bahwa Tuhan tidak menentang dosa karena Ia tidak mau kita bersenang-senang. Ia menentang dosa hanya karena Ia tahu bahwa dosa akan membinasakan kita.Saya telah menemukan dalam hidupku bahwa kalau saya belajar bagaimana hidup dalam caranya Tuhan, kalau saya belajar bagaimana berlaku seperti caraNya bahkan kalau saya “salah” dan berdosa, saya tidak saja beroleh jalan keluar dari dosa, tetapi Tuhan akan melindungi saya sementara saya berada di tengah-tengah bahaya akibat dosa saya.

Maksudnya adalah, belajar bagaimana menjalani hidup di dalam batasan-batasan yang Tuhan telah bangun dengan FirmanNya bukan caraNya untuk “membatasi” hidup kita. Malahan itulah caraNya untuk membawa kita ke tempat dimana hidup jauh lebih menggairahkan, jauh lebih penuh kuasa dari pada yang kita pernah bayangkan.
Ada begitu banyak hal “di luar sana” bagi kita. Ada lebih banyak hidup di luar sana untuk kita alami dan hidupi, tetapi kita baru saja menyentuh bagian luarnya saja.
Sebenarnya Tuhan tidak menciptakan kita untuk menjadi gembel rohani yang kecil dan lemah. Tidak, Ia menciptakan kita untuk menjadi raja-raja. Ia menciptakan kita untuk mengatur dan memerintah dalam masa hidup ini dengan otoritas luar biasa dengan Nama Yesus. Tetapi untuk bertumbuh dan berkembang dan menjadi matang ke tingkat otoritas yang lebih tinggi kita perlu melakuan koreksi dan beberapa penyesuaian.


RENCANA PERLINDUNGAN TUHAN
Ada sebuah rumus untuk hidup dalam perlindungan ilahi Tuhan yang sepenuhnya, dan itu adalah : Koreksi dan arahan sama dengan perlindungan.
Koreksi dan arahan adalah elemen-elemen dari perlindungan ilahi.
Mari saya jelaskan. Beberapa bulan yang lalu, orang-orang telah bertanya kepada saya, “Saudara Copeland, mengapa Tuhan tidak melindungi kita pada tanggal 11 September? Dimana tangan perlindungan-Nya ketika pesawat-pesawat terbang itu menabrak gedung-gedung itu?” Saya punya pertanyaan buat anda. Dimana 70.000-90.000 orang yang seharusnya ada di World Trade Center di hari teroris menyerang? Itu adalah jumlah banyaknya orang yang lumrahnya ada di hari kerja “biasa.” Dan itulah sebabnya mengapa perkiraan pertama dari korban adalah sekitar 50.000. Itu adalah jumlah orang yang setidaknya mereka harapkan berada di kedua gedung tersebut di hari itu.
Tetapi saya di sini katakan bahwa ada lebih banyak orang yang terlambat datang ke tempat kerja pada tanggal 9/11 sepanjang sejarah Wall Street. Mengapa? Campur tangan ilahi dari Tuhan. Perlindungan ilahiNya.

Akhirnya, kurang dari 3.000 orang meninggal. Kelihatannya ada orang-orang yang terlindungi. Sebenarnya, kami telah menerima kesaksian demi kesaksian di pelayanan ini dari orang-orang percaya di seluruh negeri yang menceritakan bagaimana “tangan perlindungan” Tuhan ada pada mereka di hari itu, atau pada seseorang yang mereka kenal. Jadi, ya, Tuhan berbicara kepada orang-orang pada tanggal 9/11. Dan sebenarnya, Ia berbicara kepada semua orang—mereka yang mengenal Tuhan, dan juga yang tidak mengenalNya. Dia menawarkan mereka arahan—arahan yang akan menjauhkan mereka dari maut dan malapetaka. Tetapi, ada orang yang mendengar suaraNya dan ada yang tidak. Ada yang menaati suaraNya dan ada yang tidak.Beberapa orang men-dengar suaraNya, tetapi mengorbankan nyawa mereka. Maksud saya, Tuhan tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada hidup kita—meskipun itu adalah perlindungan kita dari si musuh. Ya, Ia selalu ada untuk menawarkan arahan, dan bahkan koreksi jika perlu, untuk melindungi kita dari “singa yang mengaum-aum.” Tetapi memaksakan kehendakNya kepada hidup kita bukanlah caraNya. Temanku, sadarilah bahwa kekristenan bukan sekedar sesuatu yang mana kita harus mati baginya. Kekristenan adalah sesuatu yang mana kita harus hidup baginya.
Yesus telah melakukan semua kematian yang perlu dikerjakan. Ia menjadi daging dan darah agar Ia dapat melawan iblis dan mengalahkan maut (Ibrani 2:14-15). Oleh karena itu, lebih berharga bagi kita untuk hidup dan mengalahkan kesempatan untuk mati.
Itu sebabnya kita memiliki otoritas yang diberikan Tuhan atas Satan dan semua antek-anteknya dari neraka. Yesus memungkinkan bagi kita untuk mengalahkan iblis dan menang setiap saat, dalam setiap situasi. Akan tetapi yang perlu kita mengerti ialah
untuk melakukan itu untuk hidup dalam kemenangan atas takut, terror, kerugian dan maut itu sendiri kita perlu karakter.

HAL-HAL BURUK TERJADI
Anda tidak perlu melakukan survei untuk mengetahui bahwa kebanyakan orang dalam masyarakat kita tidak tahu apa itu karakter—karakter yang sesungguhnya. Perhatikan saja sekitarmu dan anda akan melihat gejala-gejala masyarakat tanpa karakter.
Itu sebabnya mengapa orang berjalan keliling sambil bertanya-tanya.

Mengapa hal-hal burukterjadi kepada orang baik? Hal-hal buruk terjadi baik kepada orang baik dan orang yang buruk. Hal-hal buruk ada di dalam dunia. Tetapi, yang membuat perbedaan dalam gambaran ini adalah karakter. Karakter secara gambaran, bukan definisi, adalah : “ berbuat apa yang benar, melakukannya karena itu benar dan melakukannya dengan benar.” <

Karakter dikembangkan dengan berbuat benar, meskipun anda tidak ingin. Karakter
dikembangkan di dalam anda ketika anda berbuat benar, dan
anda melakukan karena satu alasan saja karena itu adalah benar. Anda tidak melakukannya karena anda akan menerima hadiah, atau karena orang lain akan melihat anda melakukannya.
Karakter berbuat apa yang benar ketika tidak ada seorang pun di sekitarnya untuk melihat perbuatan anda.

Misalnya, anda berada di WC umum—mungkin di gereja, restoran atau kantor dan setelah anda mencuci tangan, anda ambil kertas tissue untuk mengeringkan tangan dan melemparkannya ke kotak sampah …tetapi tidak masuk ke tempatnya melainkan jatuh ke lantai. Apakah anda berhenti dan memungut kertas tissue itu dan memasukkannya ke tempat sampah? Atau, anda tetap berjalan menuju pintu keluar, meninggalkan handuk kertas di lantai agar orang lain memungutnya sambil berpikir: Ya, saya kan sedang terburu-buru…Lagipula, orang-orang itu kan dibayar untuk membersihkan WC ini. Tanpa mempedulikan suara kecil yang anda dengar di roh anda berkata, Kembali dan pungut Itu dan juga keringkan tempat cuci tangan yang anda kotori dengan cipratan air.
Efesus 3:16 mengatakan kepada kita bahwa kita dapat dikuatkan dengan kuasa oleh Roh Kudus dalam batin kita. Dengan kata lain, kita dapat membentuk karakter di dalam roh kita dengan kekuatan dan kuasa Roh Kudus. Kita telah melihat dalam 2 Korintus bahwa … senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Kata dari bahasa Yunani yang diterjemahkan sebagai kuasa di ayat ini memiliki arti “mampu melakukan apapun, apakah hal itu mungkin atau tidak mungkin.” Ada cukup kuasa di dalam setiap dari kita untuk membuat iblis tidak berkutik. Ada cukup kuasa dalam manusia roh kita untuk percaya apapun yang Tuhan telah janjikan kepada kita. Ada kuasa di dalam kita untuk mengangkat hidup kita sampai ke titik dimana kita tidak pernah berkeliling sambil menangis dan meraung-raung ketika sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup ini. Itulah karakter. Itulah kekuatan karakter.

JANGAN MELANGGAR GARIS
Kaitan antara karakter anda dan perlindungan ilahi Tuhan dalam hidupmu mungkin nampaknya agak aneh. Tetapi mari kita kembali ke 2 Korintus 10 dan mengungkapkan kaitan penting ini. Ingat, Paulus berkata,:

Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus (ayat 3-5).

Kembali kepada ilustrasi kita, mengambil kertas tissue dari lantai tidak sulit untuk dilakukan. Hanya saja itu tidak terlalu menantang secara fisik bagi kebanyakan dari kita. Bagian yang sulit adalah pemikiran mengenai hal itu. “Aku lagi terburu-buru…biar orang lain saja…aku tidak mau ah…aku terlalu penting untuk membersihkan WC umum…”

Semua itu adalah pikiran-pikiran keangkuhan yang mencoba meninggikan dirinya untuk
menentang pengenalan akan Tuhan.
Pikiran-pikiran itu ada dalam ketidaktaatan terhadap Kristus. Kita punya cukup kesadaran dalam Tuhan untuk mengetahui apa yang seharusnya dikerjakan apa perbuatan yang “benar.”
Tetapi, semuanya kembali kepada keputusan. Sebuah pilihan. Dan setiap kali kita memilih untuk melakukan hal yang benar dan melakukannya karena itu benar, suatu proses rohani dimulai jauh di dalam roh kita. Karakter kita diperkuat.
Tidak berbeda dengan sistim pencernaan kita yang mulai bekerja di saat kita memutuskan untuk makan sesuatu. Keseluruhan proses pencernaan dimulai bahkan sebelum kita membuka mulut untuk mendapatkan gigitan pertama mulut kita menge-luarkan air liur waktu mencium bau makanan, enzim dan bahan-bahan kimia dalam tubuh kita mulai mengalir, dan seterusnya. Setiap pilihan untuk menaati suara hati kita menguatkan karakter dalam batin kita.
Jadi, dari mana perlindungan itu datang?
Suatu waktu Tuhan bertanya kepada saya,
Bukankah engkau berjanji untuk menaati hukum negeri ini ketika engkau memperoleh SIM?, “Ya,” jawab saya. “Saya menanda-tangani kertas kecil itu.”
Kemudian Tuhan katakan, Aku bisa menjagamu ketika engkau mengemudi pada kecepatan 150mph, sama juga kalau engkau berjalan dengan kecepatan 65. Tetapi saat engkau melebihi batas kecepatan, engkau hidup dalam kebohongan.
Apa yang Tuhan katakan kepada saya?
Karakter. Karakterlah masalahnya. Saya telah mengikatkan diri untuk “menaati suara hukum.” Tetapi
ketika saya memutuskan untuk tidak menaati hukum dengan melanggar batas kecepatan, saya berjalan di luar perlindungan di bawah hukum itu,
Tidak penting seberapa baiknya saya mengemudi. Tidak penting seberapa pengalamannya saya atau berapa lama saya telah mengemudi atau siapa saya.
Yang penting adalah berlaku benar…melakukannya dengan benar…dan melakukannya karena itu benar, apakah ada atau tidak ada polisi yang akan memberhentikan dan menilang saya Jangan melanggar garis karakter. Itu ada untuk melindungimu.
Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum, dan mencari orangyang dapat ditelannya (1 Petrus 5:8).

Perkuat karakter anda sampai anda dapat mendengar Tuhan ketika Ia berbicara kepada anda.Jangan biarkan tercemar dengan kedagingan “Aku tidak mau melakukan itu…Aku tidak mau melakukan itu.”
Karakterlah masalahnya. Itu yang membedakan antara hidup dan mati. 


Blessed To Bless...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Holy Spirit