Friday, March 25, 2011

5 hal penting yang harus diperhatikan di musim yang baru

Oleh  Steven Agustinus [ Open Heaven Ministries ]

Dari waktu ke waktu saya semakin merasa Tuhan sedang terus membawa kita mengalami masa transisi; Dia tidak menghendaki kita sebagai Gereja-Nya terus ada dalam dimensi keagamawian. Ketika Tuhan membawa kita mengalami transisi dari menjalani kehidupan Kristen yang agamawi masuk ke dalam kehidupan Kristen yang memanifestasikan kemuliaan dan kuasa Kerajaan-Nya, maka kita akan mendapati ada musim yang baru datang dalam hidup kita. Secara rohani kita akan mulai mendapati adanya perubahan-perubahan yang sangat fondasional yang mulai terjadi dalam hidup kita secara pribadi – ada sesuatu yang berbeda yang akan mulai Tuhan hadirkan masuk dalam kehidupan kita.

Ada 5 hal penting yang akan terjadi dalam hidup kita ketika musim yang baru itu mulai datang dalam hidup kita:

1. Tuhan akan memberikan kesensitifan yang luar biasa kepada umat-Nya untuk dapat mengenali antara doktrin yang berasal dari Tuhan dengan doktrin yang manusiawi.

Jika kita memperhatikan dalam Alkitab, Tuhan berkali-kali memberikan peringatan kepada umat-Nya untuk membedakan dan menguji berbagai roh yang datang dalam Gereja-Nya dan juga dalam hidup kita secara pribadi. Satu Yoh. 4:1 bahkan menegaskan bahwa hadirnya berbagai dimensi rohani yang bukan dari Tuhan akan selalu berbarengan dengan hadirnya berbagai pengajaran yang juga bukan berasal dari Tuhan.

Selama sekian waktu, ada banyak orang yang mengaku diri sebagai hamba Tuhan di dalam Gereja Tuhan namun terus berkhotbah dan mengajarkan pengajaran-pengajaran yang berasal dari dunia ini, yang lebih didasarkan pada ilmu psikologi dan hikmat manusia namun dikemas dengan ayat-ayat Alkitab. Tidak heran di dalam Gereja Tuhan selalu terjadi percampuran, karena seseorang yang berkhotbah bukan hanya membagikan informasi tapi juga sedang membawa dimensi rohani.

Tapi ini waktunya Tuhan betul-betul akan mulai memurnikan Gereja-Nya dari berbagai doktrin dan pengajaran yang tidak sehat; Dia akan memberikan kemampuan untuk qta dapat mengenali antara doktrin yang berasal dari sorga dengan doktrin yang berasal kemanusiawian atau bahkan dunia ini, sehingga kita tidak akan begitu saja ‘menelan’ berbagai pengajaran yang berasal dari manusia tetapi kita akan bisa mulai memilah dan hanya menerima doktrin yang berasal dari Tuhan. Dengan demikian kondisi roh kita akan selalu sehat dan tetap kuat; pengenalan kita akan Tuhan akan terus bertumbuh dan membuat kita terus mengalami perubahan menjadi semakin serupa dengan-Nya.

Karena itu ambillah pilihan untuk hanya hidup dari apa yang berasal dari Tuhan!

2. Tuhan akan memanifestasikan pemerintahan/kedaulatan ilahi dalam kehidupan orang-orang benar.

Mungkin di waktu lampau kita masih menjalani hidup kita dengan bebas – kadangkala kita hidup dalam kebenaran dan di lain waktu kita mengkompromikan kebenaran; tapi di musim yang baru ini Tuhan tidak akan membiarkan kita berbuat sesuka kita lagi.

Saya berdoa, mulai hari ini Roh Kudus akan bekerja dengan sedemikian rupa, mengkondisikan hidupmu sehingga engkau akan selalu alami rasa tidak nyaman dan ketidakbebasan untuk berbuat dosa atau mengkompromikan kebenaran, karena pemerintahan Tuhan akan betul-betul dihadirkan dalam hidupmu – Tuhan akan melatih engkau untuk melihat segala sesuatu berdasarkan kebenaran-Nya.

Dia menghendaki setiap kita memanifestasikan Kerajaan-Nya di muka bumi ini, tapi sebelum Dia memakai kita untuk memanifestasikan Kerajaan-Nya, Dia harus memastikan Kerajaan-Nya sudah terlebih dahulu memerintah dalam hidup kita.

3. Tuhan akan mengkondisikan orang-orang benar untuk mulai mencintai apa yang Dia cintai dan membenci apa yang Dia benci.

Yohanes 15:5-6 berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.” Dari waktu ke waktu Tuhan ingin membawa kita menyatu dengan diri-Nya, karena tanpa kita menyatu dengan diri-Nya kita tidak akan bisa berbuat apa-apa. Saya percaya Tuhan menghendaki hidupmu menghasilkan buah yang lebat – dampak yang luar biasa – sehingga lewat keberadaan dan hidup kita sehari-hari Dia bisa memanifestasikan diri tanpa ada yang menghalangi lagi.

Namun tanpa kita membuka hidup kita untuk Roh Kudus bekerja secara nyata, sehingga kita mulai bisa mencintai apa yang Dia cintai dan membenci apa yang Dia benci, artinya masih ada perbedaan antara kita dengan Dia (Yak. 4:4). Karena itu, jangan biarkan kompromi terus ada dalam hidupmu; teruslah pertahankan kebenaran dan ketulusan dalam hidup kita.

Ketika kita membuka hidup kita dan mengijinkan Roh-Nya menanamkan dalam hidup kita apa yang Tuhan cintai, dan Roh Kudus bekerja membuat kita mencintai apa yang Dia cintai, maka kita menjadi semakin menyatu dengan Dia. Pada saat yang sama, Roh Kudus juga akan menanamkan dalam hidup kita apa yang dibenci Tuhan – yaitu dosa, tapi ingat, Tuhan memang membenci dosa tapi Dia mencintai orang yang berdosa.

Dibutuhkan sebuah kematangan/kedewasaan untuk seseorang bisa betul-betul mencintai apa yang Tuhan cintai dan membenci apa yang Dia benci, tapi saya berdoa Tuhan akan membawa engkau mencapai titik rohani tersebut.

4. Tuhan akan mengkondisikan orang-orang benar untuk selalu memiliki hati yang haus dan lapar akan kebenaran serta hidup dalam kuasa Roh-Nya.

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka dan Roh Kudus turun atas Yesus, dan Bapa berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Luk. 3:32-33). Masuk dalam Lukas 4:1 Alkitab berkata bahwa Yesus yang penuh oleh Roh, kembali dari sungai Yordan lalu dibawa oleh Roh ke padang gurun, dan di padang gurun itulah Roh membawa Yesus berhadapan dengan Iblis untuk menaklukkan Iblis.

Setelah Iblis ditaklukkan (Luk. 4:14), dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu, dan ketika itulah pelayanan Yesus dimulai. Jika kita ingin mengetahui seberapa penuh Roh-kah kita, kita hanya perlu mencek seberapa haus dan laparkah kita akan kebenaran, karena kepenuhan Roh dengan kehausan dan kelaparan akan kebenaran adalah sama.

Saya percaya Roh Kudus akan terus bekerja dalam hidupmu, membuat engkau mengalami kehausan dan kelaparan yang luar biasa akan kebenaran-Nya dan realita hadirat-Nya, dan ini akan membuat engkau menyingkirkan segala bentuk Kekristenan yang mati dan agamawi. Ketika segala rutinitias keagamawian tersingkir dari hidupmu, engkau akan alami Roh-Nya mencengkeram hidupmu; Tuhan akan menjadi sangat nyata dan Dia membawa engkau hidup di dalam kuasa Roh-Nya.

Bahkan saya berdoa, bukan hanya “kepenuhan Roh” yang akan terjadi dalam hidupmu tapi Roh Kudus membawa engkau memasuki level yang baru yaitu engkau “dikuasai oleh Roh”. Karena selama kita hanya mengalami “kepenuhan Roh”, pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita masih tetap dibatasi oleh keberadaan manusiawi kita, tapi ketika kita “dikuasai oleh Roh”, keberadaan manusiawi kita akan ditenggelamkan sepenuhnya di dalam Roh-Nya. Ketika kita mulai “dikuasai oleh Roh”, itulah saatnya Tuhan akan betul-betul memunculkan kita sebagai matahari kebenaran di atas muka bumi ini. Di manapun kita berada, kita akan menghasilkan dampak perubahan.

5. Tuhan akan mengkondisikan orang-orang benar untuk dapat bangkit dan memberi pengaruh melalui area-area hidup mereka.

Ketika pemerintahan Tuhan datang atas hidupmu dan Tuhan terus bekerja lewat kuasa Roh-Nya, kehidupan sehari-harimu akan sungguh-sungguh memunculkan perbedaan – ada keilahian Tuhan mulai terbangun dalam hidupmu sehingga engkau tidak lagi hidup dari hikmat manusia/hikmat dunia tetapi ada hikmat Allah yang termanifestasi dalam hidupmu.

Dan ketika hidupmu dibuat Tuhan berbeda, itulah saatnya matahari kebenaran akan mulai bercahaya dalam hidupmu (Mal. 4) – Tuhan membuat hidupmu menjadi kesaksian bagi banyak orang (Yes. 60).

Percepatan Ilahi

Oleh  Steven Agustinus [ Open Heaven Ministries ]

Saya percaya, inilah waktunya sebagai orang-orang percaya dan sebagai Gereja Tuhan, kita akan mulai mengalami percepatan ilahi dalam hidup kita. Untuk kita bisa memahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan percepatan ilahi dan apa yang akan kita alami pada masa percepatan ilahi, ada beberapa ayat firman yang akan kita perhatikan:

Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus. Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi…Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik (Galatia 1:11-17)

Mungkin selama sekian waktu lamanya, sebagai orang percaya, keberadaan Kekristenan Anda seakan-akan hanya berjalan seperti biasa, tanpa disertai pertumbuhan yang signifikan dalam hidupmu. Akan tetapi ketika percepatan ilahi mulai datang dalam hidup Anda, Anda akan mulai alami garis pertumbuhan Anda akan menanjak dengan sangat tajam.
Demikian pula ketika Paulus pertama kali memasuki pelayanannya, seakan-akan tidak ada yang tahu bahwa Paulus bertobat. Mereka hanya mendengar bahwa orang yang dahulu menganiaya jemaat, sekarang sudah menjadi murid. Akan tetapi ketika Paulus mulai memasuki kancah pelayanan, kita mendapati bahwa dari jemaat yang biasa itu, dalam waktu yang sangat singkat Paulus melejit dalam pelayanannya sedemikian rupa, dan grafiknyapun menanjam dengan tajam.
Saya percaya hal yang sama akan dialami oleh banyak dari antara Anda – engkau akan dibawa Tuhan masuk ke dalam sebuah percepatan ilahi, sehingga walaupun perjalanan rohani Anda selama ini kelihatannya biasa saja, tapi dalam waktu singkat, Tuhan akan mulai membawa Anda mengalami pertumbuhan yang luar biasa.

Inilah yang akan terjadi ketika percepatan ilahi masuk dalam hidup kita:

1. Tuhan akan membawa kita memasuki suatu fase hidup di mana Dia akan mencurahkan anugerah dan perkenanan-Nya secara terus menerus dalam hidup kita.

Anda akan mulai mengalami suatu fase dalam hidup Anda di mana anugerah dan perkenanan-Nya akan tercurah dengan limpah. Ketika Paulus bertobat, ia pergi ke tanah Arab dan di sana Tuhan mencurahkan anugerah-Nya dan berbagai pewahyuan Roh sehingga Kristus termanifestasi dalam hidup Paulus. Saya percaya hal yang sama akan Tuhan kerjakan dalam hidup setiap Anda, ketika engkau menghubungkan diri dalam dimensi percepatan ilahi ini: penyingkapan firman dan pewahyuan Roh akan tercurah dengan luar biasa dalam hidupmu, dan pekerjaan Roh akan terus terjadi dalam dirimu.
Selama Anda terus menjaga hati yang haus dan lapar akan Tuhan dan meresponi dalam ketaatan setiap arahan yang Ia beri, anugerah yang selama ini tidak pernah Anda nikmati akan mulai Anda nikmati, kemampuan yang selama ini tidak Anda miliki akan mulai muncul, dan apa yang dulu mustahil Anda raih akan dengan mudah Anda raih dalam waktu dekat ini. Anugerahlah yang membawa Paulus menjadi seorang rasul, anugerah jugalah yang akan membangkitkan Anda menjadi hamba-hamba Tuhan yang luar biasa.
Namun satu hal yang harus selalu kita ingat: Selama kita ada dalam masa percepatan ilahi ini, pastikan kita selalu responsif. Karena ketika Roh Kudus mulai bekerja dalam hidup kita, Dia akan menunjukkan area-area hidup yang mungkin masih harus kita bereskan/tanggulangi, dan ketika Dia mulai menyingkapkan semua itu, taati saja apa yang menjadi arahan dan perintah-Nya, karena selama Anda melangkah dalam ketaatan, anugerah-Nya akan bekerja semakin kuat dalam hidupmu.

2. Tuhan akan membawa kita untuk mulai menikmati hasil taburan kita di masa lalu.

Apa yang dulu pernah Anda tabur akan mulai Anda tuai pada hari-hari ini. Jika di waktu yang lalu Anda terus menabur dalam kebenaran, ini waktunya Anda mulai menuai kehidupan Roh. Tapi pada saat yang sama, jika di waktu yang lalu Anda ikut menaburkan kemanusiawian dan kedagingan, apa yang kita tabur itu akan mulai muncul juga. Dalam masa percepatan ilahi, kita akan selalu mendapati bahwa apapun yang kita tabur, akan tumbuh bersama-sama.
Matius 25:1-13 berbicara tentang hal Kerajaan Sorga yang diumpamakan seperti 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis bodoh: “Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana…” Dari sini kita bisa melihat bahwa bicara tentang hal Kerajaan Sorga, segala sesuatu pada awalnya seakan-akan bercampur menjadi satu, namun pada akhirnya pemisahan tetap harus terjadi – yang bijaksana dan yang bodoh terpisah. Lalu ayat 14-30 kembali berbicara tentang hal Kerajaan Sorga yang diumpamakan seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Di sini juga kembali terjadi pemisahan: orang yang setia dan yang melakukan kebenaran akan mendapatkan hasilnya, namun orang yang malas dan tidak mau mengusahakan apa yang Tuhan beri akan disingkirkan.
Karena itu, belajarlah untuk mengamati hidupmu masing-masing, karena ketika Tuhan membawa kita memasuki dimensi percepatan ilahi, apapun benih yang pernah tertabur dalam hidup kita akan tumbuh bersama-sama. Kalau selama ini kita cukup “rajin” menjagai hati kita sehingga hanya kebenaran yang berkuasa dalam hidup kita, kita pun pasti akan mulai menikmati kehidupan roh sebagai hasil dari apa yang sudah kita tabur itu. Akan tetapi, jika ada dari antara kita yang tidak setia atau kurang waspada sehingga mengijinkan beberapa benih pencemaran masuk dalam hidup kita, maka benih-benih pencemaran itu juga akan mulai muncul. Sebagai akibatnya, kita akan mendapati ada banyak pencobaan yang datang dalam hidup kita.
Ketika semua itu terjadi, pastikan engkau mengambil keputusan untuk tetap berjalan dalam kebenaran. Saya berdoa, pada masa-masa Tuhan mulai memisahkan segala jenis pencemaran yang masih ada dalam hidupmu, engkau tidak akan pernah jatuh ke dalam pencobaan lagi. Sebaliknya, engkau akan bangkit dalam kuasa Roh dan terus melangkah dalam kehendak Tuhan, dan engkau akan terus mengikuti apapun yang Tuhan inginkan dalam hidupmu. Pastikan engkau tetap menaburkan kebenaran dalam hidupmu, karena Alkitab berkata bahwa orang yang menabur kebenaran akan menuai kehidupan. Engkaupun akan melihat kehidupan Roh mulai mengalir dalam hidupmu.
Ketika kehidupan Roh mulai mengalir dalam hidup kita, kitab Kejadian menubuatkan bahwa ke mana sungai kehidupan itu mengalir, aliran sungai yang ada akan mempertemukan kita dengan ‘emas yang baik’ (Kej. 2:11-12). Kitab Yehezkiel juga berkata, ke mana sungai kehidupan itu mengalir, perubahan terjadi (Yeh. 47). Ketika kehidupan Roh mengalir dalam hidup kita, aliran kehidupan itulah yang akan membuat hidup kita berbeda.
Karena itu, taburi hidupmu hanya dengan kebenaran, jagai dirimu dari segala jenis pencemaran dan hal yang sia-sia, dan pastikan kehidupan Roh dapat mengalir dengan leluasa dalam hidupmu. Saya mendorong Anda semua untuk bangkit dalam Roh, karena masa percepatan ilahi ini akan menghantarkan kita memasuki era Kerajaan Sorga.

3. Tuhan akan membawa kita untuk mulai mengerjakan banyak hal: menaikkan standar hidup atau tuntutan ilahi yang selama ini sudah kita jalani.

Bicara tentang percepatan ilahi, bersiaplah karena selain engkau akan menikmati anugerah dan berbagai perkenanan ilahi, ada banyak PR yang juga harus engkau selesaikan: Tuhan akan mulai memerintahkan Anda untuk membenahi area-area hidup yang masih perlu dirombak, dan Tuhan menghendaki kita meresponinya dengan segera, karena tujuan dari semua itu adalah untuk menarik standar hidup kita naik ke level yang baru. Tuhan ingin memastikan bahwa sebelum Dia membawa kita mengalami lonjakan iman dan promosi baru dari sorga, kita sudah memiliki standar hidup yang berbeda.
Karena itu, pastikan engkau mulai membuka dirimu dan mengijinkan Tuhan mengoreksi area-area hidupmu yang masih harus dibereskan. Karena semakin banyak promosi yang engkau terima dari sorga, semakin banyak pula tuntutan dari Tuhan yang akan engkau alami, dan Tuhan tidak mau tuntutan-tuntutan yang nanti akan engkau alami justru menghancurkan hidupmu, karena itu dari sejak sekarang Dia ingin melatih hidup kita terlebih dahulu.

Area apa saja yang kira-kira Tuhan ingin benahi dalam hidup kita dalam beberapa waktu ke depan ini?

• Sikap hati.

Tuhan ingin memastikan motivasi kita dalam melakukan segala sesuatunya bagi Tuhan betul-betul murni untuk kemuliaan Tuhan, tanpa agenda terselubung sama sekali. Semakin kita bersekutu dengan Tuhan, semakin Dia akan membongkar hati kita untuk menguji masih adakah motivasi terselubung atau tidak.

• Konsep pikir dan keyakinan yang kita miliki.

Kita akan alami bagaimana Tuhan seakan-akan mulai menantang konsep pikir kita dan apa yang selama ini kita yakini dan membenturkannya dengan fakta-fakta yang berkebalikan. Tujuannya adalah, agar Anda tidak lagi hidup berdasarkan apa yang Anda lihat dan dengar, tapi dari apa yang Dia firmankan. Jika Anda mulai menghadapi situasi yang berkebalikan, datanglah kepada Tuhan dan minta agar Dia memberikan firman-Nya, lalu pergunakan kuasa firman itu untuk merombak dan mengubah fakta hidupmu. Anda akan melihat, Andapun akan mulai menikmati masa percepatan yang luar biasa.

• Cara kita mempergunakan uang.

Bagi beberapa orang, Tuhan seakan-akan mencurahkan berkatnya secara limpah bagi mereka – itulah masa ujian yang mereka akan lewati dalam hal keuangan; bagi beberapa orang lain, masa ujian itu mungkin justru membawa mereka menjadi semakin ketat dalam hal keuangan, meskipun tidak sampai kekurangan. Jika Anda tergolong dalam kelompok yang kedua – ketika Anda lulus – Anda akan mengalami Tuhan mencurahkan berkatnya secara melimpah dalam hidup Anda, tapi bagi Anda yang tergolong dalam kelompok pertama, jika Anda tidak lulus, Anda akan mendapati bahwa berkat yang tadinya melimpah itu akan dicabut dari hidup Anda. Karena itu, terus praktekkan prinsip firman tentang bagaimana mengelola uang dengan benar, agar kebebasan finansial dapat sungguh-sungguh engkau nikmati dalam hidupmu, sehingga engkau dapat menyelesaikan kehendak Tuhan sampai tuntas.

• Prioritas hidup kita.

Tuhan akan mulai membedah dan melihat apa yang menjadi prioritas hidup kita pada hari-hari ini; apakah kita memprioritaskan kesuksesan lebih dari yang lain, termasuk kesehatan kita, keluarga, kebenaran, dan bahkan Tuhan sendiri. Kalau masih ada prioritas yang salah dalam hidup kita, pastikan kita segera menyelaraskannya dengan kebenaran, sebelum semuanya terlambat.

• Hubungan.

Tuhan ingin memeriksa bagaimana cara kita bergaul/berinteraksi satu dengan yang lain, karena ketika di waktu yang akan datang Tuhan membawa kita masuk ke dalam peperangan, kita harus memastikan bahwa orang yang ada di sebelah kita adalah orang yang memiliki satu tujuan dengan kita. Tuhan ingin memastikan kita bisa mengenali siapa saudara dan siapa musuh. Inilah waktunya kita meresponi segala sesuatu dengan kebenaran, karena jika tidak, apapun yang kita munculkan sebagai sebuah respon adalah suatu taburan, dan dalam masa percepatan ini kita akan menuai apa yang kita taburkan itu.

Satu doa saya, komitmen Anda terhadap rencana Tuhan – hati Anda untuk terus mengejar kebenaran tidak akan mengalami perubahan tapi akan semakin “gila-gilaan”. Ketika masa percepatan ini mulai berakhir, Tuhan pun akan mulai membawa Anda memasuki masa “establishment” – Dia akan betul-betul memeteraikan Anda di area di mana Dia telah menetapkan Anda.

Mengimpartasikan Anugerah dalam Hidup Jemaat

Oleh – Steven Agustinus [Open Heaven Ministries]




“Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan” (Kis. 11:19-23)

Ketika terjadi penganiayaan di Yerusalem, jemaat yang ada di Yerusalem melarikan diri dan mereka tersebar sampai ke Antiokhia. Ketika mereka melayani di sana, tangan Tuhan menyertai mereka dan terjadi kegerakan Roh di Antiokhia. Kabar itupun tersiar sampai ke Yerusalem sehingga Barnabas diutus ke Antiokhia. Ketika Barnabas tiba di Antiokhia, Alkitab berkata bahwa Barnabas mengenali adanya kasih karunia Tuhan dalam hidup jemaat di Antiokhia.
Sebagai gembala, saya rindu untuk dapat mengenal Anda jemaat dengan lebih mendalam, akan tetapi saya tidak mau hanya mengenal Anda dalam pengertian secara pribadi belaka. Sebagaimana Barnabas mengenali adanya kasih karunia Tuhan dalam hidup jemaat, sayapun berharap saya dapat melihat adanya kasih karunia Tuhan dalam hidup Anda, karena tanpa adanya kasih karunia Tuhan dalam hidup jemaat, seorang pemimpin tidak akan dapat membangun apa-apa dalam hidup jemaat yang bersangkutan.
Masa di mana jemaat datang beribadah hanya untuk menerima berkat dari Tuhan sudah berakhir; ketika kita datang beribadah, kita datang untuk dilatih dan diperlengkapi oleh sang pemimpin sehingga kita menjadi jemaat yang siap dipakai oleh-Nya.
Lalu bagaimana sebenarnya Barnabas bisa mengenali adanya kasih karunia Tuhan dalam diri jemaat Antiokhia?

“Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas membawa dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceritakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan.” (Kis. 9:26-27)

Saulus pernah menjadi salah orang yang sangat ditakuti oleh orang-orang Kristen di jamannya, karena ia gemar menangkap orang Kristen untuk dipenjarakan. Pada jaman Saulus hidup, bukanlah hal yang mudah untuk membedakan antara orang Kristen dan bukan Kristen karena banyaknya percampuran yang ada sehingga membuat segala sesuatu menjadi samar-samar. Satu-satunya cara untuk mengenali seorang Kristen adalah dengan melihat adanya kasih karunia Tuhan yang bekerja dalam hidup orang tersebut.
Itu sebabnya ketika Saulus bertobat, meskipun orang-orang percaya yang ada menjadi ketakutan, Barnabas bisa membawa Saulus untuk bertemu dengan para rasul dan ia diterima oleh para rasul, dan selanjutnya diterima oleh semua orang percaya, karena Barnabas bisa menunjukkan bahwa Saulus memiliki kasih karunia Tuhan dalam hidupnya.
Tanpa adanya kasih karunia Tuhan, kita hanya akan menjadi orang Kristen dan bukan hamba Tuhan; kita hanya menjadi orang Kristen tetapi tidak pernah mengenal Dia dan mengalami realita-Nya dalam hidup kita. Pastikan kita menjadi orang-orang percaya yang hidup dalam kasih karunia!

Dari manakah kasih karunia Tuhan dalam hidup kita dapat dikenali?

1. Kasih karunia Tuhan dalam hidup kita dapat dikenali dari apa yang kita sudah alami secara pribadi bersama Tuhan.
Apa yang kita alami secara pribadi bersama Tuhan akan menjadi tolok ukur awal adanya kasih karunia Tuhan dalam hidup kita. Selama ini terlalu banyak orang Kristen yang mengaku menerima jamahan Tuhan tetapi tidak pernah ada perubahan yang sungguh-sungguh terjadi dalam hidup mereka.
Perjumpaan dengan Tuhan yang sejati pasti akan memberi dampak terjadinya perubahan hidup. Setiap kali Tuhan menyatakan diri-Nya dalam hidup kita – baik melalui doa, penyembahan ataupun firman yang kita dengar, pasti akan ada area-area hidup kita yang mengalami jamahan Tuhan dan jamahan Tuhan pada area hidup kita itu akan meninggalkan perubahan yang drastis dan permanen.
Jika kita berkata bahwa kita mengalami jamahan Tuhan tapi hidup kita masih tetap sama, pasti ada yang salah dengan kita. Meskipun perubahan yang terjadi mungkin belum 180 derajat di seluruh area hidup kita, pasti setidaknya ada satu area hidup kita yang mengalami perubahan.
Kisah Para Rasul 19:1-7 menceritakan bahwa ketika Paulus pertama kali bertemu dengan jemaat Efesus, mereka baru hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes – karena itulah yang diajarkan oleh Apolos – dan belum tahu tentang adanya Roh Kudus. Ketika Paulus mengajarkan tentang baptisan Roh Kudus, karena mereka adalah jemaat yang haus dan lapar akan Tuhan dan terbuka terhadap perubahan, dalam waktu singkat jemaat Efesus bisa dibawa Paulus untuk menerima baptisan air, baptisan Roh Kudus, mengalami jamahan Roh dan karunia-karunia Roh mulai bekerja dalam hidup mereka.
Ingat, Kekristenan tanpa realita kehadiran Tuhan hanya akan menjadi agama belaka; aktivitas pelayanan yang kita lakukan tanpa disertai realita kehadiran Tuhan pada akhirnya hanya akan menjadi rutinitas agamawi yang mati.
Karena itu pastikan kehausan dan kelaparan akan Tuhan selalu ada dalam hidupmu dan berkobar dalam hatimu, menggerakkan engkau sehingga engkau selalu mencari Dia dan engkau tidak akan berhenti sebelum Dia menyatakan diri-Nya. Pastikan dari waktu ke waktu kita selalu meminta agar Dia memberikan hati yang haus dan lapar akan realita hadirat-Nya, karena jamahan Tuhan yang sejati hanya akan terjadi ketika kita memiliki hati yang haus dan lapar akan Dia dan keterbukaan untuk berubah.

2. Kasih karunia Tuhan dalam hidup kita dapat dikenali dari apa yang Tuhan telah firmankan kepada orang tersebut.

“Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak Tuhan, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan. Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini. maka haruslah engkau insaf, bahwa Tuhan, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.” (Ul. 8:2-5)

Cara Tuhan melatih kita untuk kita bisa terus mengandalkan firman-Nya dan hidup hanya dari firman-Nya adalah dengan membawa kita keluar dari zona nyaman yang selama ini kita nikmati.

Tuhan sengaja ijinkan berbagai peristiwa buruk terjadi dengan satu tujuan: untuk melatih kita agar mengandalkan firman-Nya.

Alasan pertama mengapa Ia mengijinkan kita mengalami berbagai peristiwa yang tidak enak dan berbagai tekanan hidup adalah untuk memastikan kecenderungan hati kita terus tertuju kepada kebenaran (ayat 2); apakah kita mencari solusi yang paling cepat dan paling mudah ataukah kita berusaha untuk mencari solusi yang paling tepat.
Selama hati kita masih memiliki kecenderungan untuk mencari solusi yang paling mudah, kita memang akan menemukan solusi itu tapi bukan itu solusi yang dari Tuhan. Sebagai akibatnya, Tuhan akan kembali mengkondisikan kita untuk mengalami hal yang sama, sampai pada akhirnya kita mengambil keputusan atau mencari solusi yang tepat.
Karena itu sadarilah bahwa lepas dari berbagai peristiwa negatif yang harus kita alami, Tuhan memang ingin melatih kita untuk mulai bisa berfungsi sebagaimana Dia berfungsi yaitu mengandalkan firman-Nya. Dia ingin melatih otot-otot rohani kita agar menjadi kuat.

“Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah Tuhan sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.” (Ul. 32:11)

Seperti apakah seekor induk rajawali melatih anak-anaknya? Setelah selama beberapa waktu anak-anak rajawali diberi makan yang cukup dan mereka mulai bertumbuh, sampai pada satu titik ketika induk rajawali melihat bahwa sayap anak-anaknya sudah cukup kuat, ia akan mulai mendorong anak-anaknya keluar dari sarang untuk belajar terbang.
Biasanya, sarang rajawali bukan dibuat di atas pohon melainkan di atas bukit batu yang tinggi dan curam, jauh dari tangan manusia dan terlindung dari bahaya lainnya. Ketika tiba waktunya induk rajawali menyuruh anak-anaknya keluar dari sarang dan terbang, biasanya si anak rajawali akan mengalami kesulitan untuk meninggalkan kenyamanan yang selama ini ia nikmati dalam sarangnya, sehingga setiap kali didorong keluar, anak rajawali akan masuk kembali ke tengah sarang dan hal itu terjadi berulang kali.
Sebagai akibatnya, si induk rajawali harus menggoncangkan dan merusak sarangnya sehingga anak rajawali jatuh dari sarang. Mungkin perlakuan ini dianggap kejam dan tanpa kasih oleh anak-anaknya, tapi itulah cara yang induk rajawali lakukan untuk menuntun anak-anaknya naik ke level yang baru. Demikian pula, dengan cara yang sama Tuhan akan menuntun kita untuk melatih otot-otot rohani kita.
Ketika si induk rajawali melihat anaknya jatuh, ia bukan hanya berdiam diri tetapi ikut terbang menyertai anaknya. Sementara si anak mulai belajar mengepakkan sayapnya, sebelum menyentuh tanah, si induk rajawali akan segera mengangkat anaknya dengan sayapnya dan dibawanya ke atas. Untuk sesaat si anak mungkin bernapas lega, tapi sampai pada ketinggian tertentu induk rajawali akan kembali melepaskan anaknya dan hal itu terjadi berulang kali sampai anak rajawali memiliki kemampuan untuk mempergunakan sayapnya untuk terbang. Ketika induk rajawali melihat bahwa anaknya sudah bisa terbang, barulah ia akan ‘melepaskan’ si anak karena artinya si anak rajawali sudah matang.

Di dalam roh saya merasa bahwa sudah tiba waktunya untuk Tuhan ‘memaksa’ kita keluar dari ‘sarang’ untuk terbang.

Apakah kita akan melakukannya dengan sukarela ataupun dipaksa, Tuhan ingin melatih kita untuk kita bisa mulai terbang. Ini waktunya kita mulai mempergunakan semua anugerah yang sudah kita terima selama ini; seperti seekor induk rajawali yang melatih anak-anaknya, Tuhan pun akan mulai membawa kita melewati suatu masa di mana ada berbagai peristiwa ‘buruk’ dan hal-hal yang tidak mengenakkan yang kita alami, tapi jangan takut, karena itu semua adalah pekerjaan tangan Tuhan yang sedang melatih kita.

Pastikan hati kita selalu tertuju kepada firman-Nya dan kitapun akan bisa dengan mudah melewati proses tersebut bersama Dia.

Kasih Kepada Sesama

Ditulis oleh Juan Carlos Ortiz
seorang Gembala Sidang di Amerika Latin.

“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
 [Imamat 19:18]

Tingkat kasih yang pertama adalah minimum, yakni macam kasih Kitab Perjanjian Lama. Mengasihi bukan suatu perintah yang hanya untuk gereja, tetapi ini merupakan suatu perintah yang bersifat universal. Kasih adalah bagian dari hukum moral Allah; jika seseorang di dunia ini mengasihi seseorang lainnya, maka setiap orang akan dikasihi dan mengasihi yang lain.

Apakah arti perintah ini? Artinya bahwa saya harus mengharapkan untuk orang lain sesuatu sama seperti yang saya harapkan. Dan lagi, saya harus berbuat untuk orang lain sama seperti saya berbuat untuk saya sendiri.

Jika saya punya sepiring makanan dan tetangga saya tidak, maka untuk mengasihi dia adalah usaha mencari makanan untuk dia sama seperti yang saya lakukan untuk saya sendiri. Jika saya tidak dapat, tentunya saya harus memberikan setengah dari apa yang saya punya. Jika saya punya dua potong pakaian dan dia tidak, saya harus berusaha mendapatkan dua potong pakaian untuk dia sama seperti saya mendapatkan untuk saya sendiri. Jika anak-anak saya berpakaian bagus dan makan enak dan bersekolah, dan anak-anaknya tidak, maka saya harus berusaha bagi anak-anaknya sama seperti saya berusaha untuk anak-anak saya.

Itulah yang dimaksud dengan mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Anda tahu? Sebagian besar kita orang percaya tidak dapat memenuhi periritah dalam Perjanjian Lama ini! Kita bahkan tidak saling mengasihi sebagai sesama.

Dan tentu saja, Yesus tidak berkata bahwa kita hendaknya saling mengasihi sebagai sesama, tetapi sebagai saudara. Tetapi jika kita mau saling mengasihi sebagai sesama, setidaknya di gereja, maka suatu revolusi akan mulai. Di setiap jemaat kita menjumpai orang-orang yang terlalu kaya dan orang-orang yang tidak mampu. Ada seorang yang punya sebuah mobil dan pulang ke sebuah rumah bagus, sementara hidangan makanan yang enak sudah menunggu. Seorang yang duduk di sampingnya sewaktu di gereja mungkin pulang dengan jalan kaki sebab ia tak mampu membayar ongkos angkutan umum, dan ketika ia sampai di rumah, ia hanya menikmati sepotong kue dan secangkir kopi. Tetapi mereka menyanyi bersama tentang betapa mereka saling mengasihi! Dan ketika kebaktian selesai, mereka saling mengatakan, “Tuhan memberkati engkau, Saudara!” dan mereka pulang.

Ketika Yesus ditanya, “Siapakah sesamaku manusia itu?” Dia menjawab dengan perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10). Berkali-kali saya berkhotbah tentang perumpamaan tersebut dan mengartikannya secara rohani. Yerusalem adalah gereja. Yerikho adalah dunia ini. Orang yang turun adalah orang percaya yang meninggalkan gereja dan kembali ke dunia. Para penyamun adalah Setan dan kuasa-kuasa iblis, dan orang Samaria adalah saudara yang membawa dia kembali ke gereja.

Bukankah itu merupakan suatu cara yang bagus untuk melepaskan tugas saya? Saya sedang mengkhotbahkan Injil kelima, Injil menurut “Kaum Penginjil yang Kudus”.

Pada kesempatan yang lain saya punya suatu penafsiran yang lain. Yerusalem adalah Taman Eden, dan Yerikho adalah kejatuhan manusia, dan Yesus adalah orang Samaria yang datang…, banyak cara untuk mengkhotbahkan perumpamaan itu.

Yesus mengakhiri jawabannya dengan memberi perintah kepada ahli hukum yang bertanya itu, “Pergilah dan perbuatlah demikian” (ayat 37). Dia bermaksud bahwa jika kita melihat seseorang dalam kekurangan, kita harus mencukupi kekurangan itu. Hal ini jelas sekali. Dan ini tidak perlu diartikan secara rohani.

Tetapi orang-orang yang menderita kita biarkan dan kita hanya berbicara tentang mereka. “Hari ini saya melihat sebuah pemandangan yang mengerikan seorang yang sengsara, saya merasa kasihan padanya.” Tetapi kita tidak berbuat sesuatu.

Tidak ada yang istimewa pada orang Samaria. Kita telah menyebutnya “orang Samaria yang murah hati,” tetapi Yesus tidak menyebutnya demikian. la hanya mengatakan, “Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan…” (ayat 33). Orang Samaria itu sekadar menurut perintah lama, la memberikan sejumlah uang untuk biaya perawatan korban itu, dan kemudian ia melanjutkan kepentingannya sendiri.

Sayangnya kita memberi perbandingan bahwa ia seorang Samaria yang murah hati. Hal yang sama terjadi dalam gereja-gereja sekarang ini. Seorang pendeta mungkin akan berkata, “Mari, Saudara Ortiz, saya ingin memperkenalkan Anda dengan seorang diaken saya yang baik.”

“Ya, saya akan gembira bertemu dia,” jawab saya.

Maka sesudah kami bertemu, saya bertanya kepada pendeta itu, “Mengapa Anda katakan dia adalah seorang diaken yang baik?”

“Memang, sebab ia selalu hadir pada setiap kebaktian. la membayar perpuluhan. Setiap kali saya minta kepadanya untuk membantu saya, ia selalu bersedia.”

Itu bukan seorang diaken yang baik–memang begitulah seorang diaken! Tetapi bila seseorang mendekati keadaan normal, kita mengatakan dia “sangat baik.”

Apakah Allah tidak akan merasa senang jika Dia mendapatkan kita semua menjadi orang-orang Samaria yang normal?

Yesus mengatakan, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Surga” (Mat. 5:16). Apakah terang itu? Apakah yang menghasilkan buah-buah yang baik? Kasih! Seperti yang sudah saya katakan, terang Allah adalah kasih.

Sekarang kita harus melakukan suatu penerapan yang konkret. Bila kita berbicara tentang kasih atau lainnya dalam Alkitab, kita harus membatasi pembicaraan secara spesifik. Sebab jika tidak demikian, hal ini seperti menjahit tanpa terlebih dahulu membuat simpul pada ujung benang. Anda dapat menjahit dan menjahit dan terus menjahit, tetapi Anda tidak akan pernah melihat hasil jahitan. Kadang-kadang kita bahkan mencoba menjahit tanpa benang sama sekali-hanya menggunakan jarum. Apa yang kita lakukan hanyalah membuat lobang-lobang kecil. Tetapi kain tetap tercabik sebab kita tidak mengambil langkah-langkah spesifik untuk memelihara perolehan kita.

Allah tidak berkata, “Kasihilah semua sesamamu.” Anda tidak dapat mengasihi seluruh dunia. la mengatakan, “Kasihilah sesamamu.” Jadi tentukan satu orang, satu keluarga. Mulailah berdoa untuk keluarga itu. Mulailah untuk mengerti masalah-masalah mereka, kebutuhan-kebutuhan mereka-rohaniah, materiil, psikologis, dan segala macam kebutuhan mereka.

Jangan mendekati mereka dan memberi mereka sebuah traktat; Anda akan kelihatan seperti seorang salesman. Pergilah untuk menjual Anda sendiri.Pergilah untuk memberikan diri Anda sendiri kepada mereka. Biarkan mereka tahu bahwa Anda mengasihi mereka, dan layanilah mereka.

Kami mengenal seorang ibu yang sudah agak tua di Argentina. Menurut pengakuannya, ia “tidak pernah mampu memenangkan jiwa untuk Yesus, meskipun hanya satu.” (Sebenarnya, kita tidak percaya pada memenangkan jiwa-jiwa; kita percaya pada memenangkan jiwa, tubuh, dan roh~pribadi seseorang secara utuh). la telah bertahun-tahun ikut kebaktian di gereja. Tetapi pada suatu hari, Tuhan menunjukkan kepadanya macam kasih ini. la tahu bahwa Allah tidak mengirimkan sebuah traktat dari Surga; la mengutus Anak-Nya, yang datang dan hidup bersama kita dan menyembuhkan banyak orang. la menolong kita dan bersama kita.

Wanita itu memutuskan bahwa dirinya mampu melakukan hal yang sama.

Di depan tempat tinggalnya ada sebuah rumah sewaan. Tidak beberapa lama setelah para penyewa baru tiba di rumah itu, ia membuat persiapan. la datang ke rumah itu dengan membawa kopi dan kue donat dan katanya, “Saya membawa sedikit makanan untuk Saudara, sebab saya tahu Saudara baru saja pindah ke sini. Kecuali itu, Saudara tidak membawa bahan makanan yang siap untuk dimasak. Nanti saya akan datang lagi ke sini untuk mengambil piring dan cangkir, jangan repot-repot mencucinya, sebab saya tahu Saudara sedang sibuk.

“Oh, ya, bila Saudara ingin tahu toko bahan makanan, Saudara dapat pergi ke sudut jalan sana….” la tidak menaruh traktat di bawah kue donat. Ia hanya memberi mereka makanan dan membantu mereka.

Setelah beberapa saat ia datang lagi untuk mengambil piring dan cangkir. Katanya, “Jika Saudara memerlukan sesuatu lainnya, saya ada di sini. Jika Saudara menginginkan sesuatu, dengan senang saya akan membantu Saudara.”

la tidak pernah berkhotbah tentang Kristus. Tetapi sebulan kemudian seluruh keluarga itu dibaptis sebab terang yang telah ia bawa kepada mereka.

Yesus tidak mengatakan, “Demikianlah hendaknya mulutmu berbicara di depan orang, supaya mereka mendengar kata-katamu yang manis dan memuliakan Bapamu.” “Dia berkata,”Hendaknya terangmu bercahaya” — kasihmu!

Mungkin ada di antara kita yang punya kesulitan dalam hal ini sebab kita diajar suatu Injil anti-Kristen. Kita telah membuang semua makna dari buah-buah yang baik. Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan-perbuatan baik, kita katakan begitu. Dan itu adalah setengah dari kebenaran. Tetapi kita “diciptakan di dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik” (Efesus. 2:10).

Kita membaca cerita tentang Kornelius dalam Kisah Rasul 10 dan segala perbuatan baik yang ia lakukan–dan kita ingin menunjukkan bahwa ia tetap tidak diselamatkan. Tetapi kita perhatikan, Allah mengutus seorang malaikat datang kepadanya sebab “doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau” (ayat 4). Ini adalah setengah bagian lain dari kebenaran.

Pekerjaan-pekerjaaan baik adalah bukti kasih yang kita miliki. Kadang-kadang kita terlalu mistis — “Oh, saya mengasihimu, Saudara” ~ tetapi kita tidak menunjukkan bahwa kita mengasihi dengan cara tidak lebih dari sekadar berjabat tangan dan memberikan senyuman.

Pekerjaan baik tetap berarti pekerjaan baik. Pekerjaan berarti bekerja, bukan hanya cara pikir yang mistis. Tentu ada perbedaan di antara pekerjaan baik berdasar kasih dan pekerjaan baik yang didorong oleh nafsu daging. Paulus mengatakan bahwa jika saya memberikan segala yang baik untuk membantu si miskin tetapi saya tidak memiliki kasih, maka saya tidak punya arti. Itulah sebabnya paham Marxis bukan jawaban. Paham Marxis memiliki banyak ajaran yang baik. Paham Komunis menyebutkan beberapa hal yang baik tentang keadilan sosial dan tentang pemerataan segalanya. Tetapi itu bertentangan dengan apa yang Yesus ajarkan kepada kita. (Seperti spiritisme dan karunia-karunia Roh – ada kesamaan tetapi mereka berasal dari sumber-sumber yang berbeda).

Tetapi perhatikan—supaya dapat menolak spiritisme-, jangan menolak karunia-karunia. Supaya dapat menolak paham komunisme, jangan menolak kebersamaan.

Jangan lupa bahwa kita harus mengasihi sesama sekarang dan di mana saja.

Kasih Tidak Pernah Gagal

Oleh Kenneth E. Hagin

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan YANG PALING BESAR DIANTARANYA IALAH KASIH (1 Korintus 13:13)

Di dalam 1 Korintus 13:13 kata kata yang diterjemahkan menjadi kasih adalah kata “agape,” yaitu kata dari bahasa Yunani yang berarti kasih dari Tuhan atau jenis kasih Tuhan. Sebagai contoh, di dalam 1 Yohanes 4:8, secara harafiah Alkitab mengatakan Allah adalah agape dengan kata lain, Allah adalah kasih. Sehingga kata agape artinya adalah jenis kasih Tuhan.

Apakah agape atau kasih Tuhan itu? Sebelum saya menjawabnya, biarkan saya menunjukkan kepada anda sesuatu yang menarik tentang kasih Tuhan. Alkitab mengatakan bahwa kasih lebih besar daripada iman ataupun pengharapan (1 Korintus 13:13). Mengapa kasih Tuhan lebih besar daripada iman maupun pengharapan?

Pertama-tama, iman tidak akan bekerja tanpa kasih. Dengan kata lain, iman bergantung kepada kasih agar dapat bekerja. Galatia 5:6 mengatakan, Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti HANYA IMAN YANG BEKERJA OLEH KASIH.

Anda bisa dengan mudah melihat bahwa kasih adalah yang lebih besar jika iman tidak dapat bekerja tanpanya. Diperlukan kasih untuk membuat iman bekerja.

Kedua, iman tidak dapat bekerja tanpa pengharapan. Di dalam terjemahan Alkitab The New English Bible pada Ibrani 11:1 dikatakan, “Iman memberikan dasar untuk pengharapan kita.” Anda harus mengharapkan sesuatu sebelum iman anda dapat memberikan dasar untuknya. Jadi iman juga bergantung pada pengharapan.

IMAN adalah dasar dari segala sesuatu yang KITA HARAPKAN dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)

Anda lihat, jika anda tidak mengharapkan sesuatu, iman anda tidak akan bekerja karena dia tidak memiliki suatu tujuan atau obyek untuk dapat percaya kepada Tuhan. Karena itu, iman tidak dapat bekerja tanpa pengharapan, dan iman bergantung kepada kasih agar dapat bekerja. Itulah mengapa Alkitab mengatakan bahwa kasih lebih besar daripada pengharapan maupun iman.

Sekalipun aku dapat berkata kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (1Korintus 13:1-3)

Alkitab mengatakan bahwa walaupun semua karunia Roh dimanifestasikan melalui kita, tanpa kasih Tuhan,semua itu tidak akan memberikan keuntungan apa-apa bagi kita! Itu sama seperti tidak ada apa-apanya. Pikirkanitu!

Jika kita mengerti semua misteri dan memiliki semua pengetahuan dan semua iman, tetapi kita tidak memiliki kasih Tuhan yang bekerja di dalam kita dan mengalir melalui kita, hal itu tidak akan memberikan keuntungan apa-apa pada kita! Bahkan pengorbanan diri dan memberi kepada orang miskin tidak berarti kecuali kita digerakkan oleh kasih.

Tak ada satupun pekerjaan anda yang akan memberikan keuntungan kecuali jika dilakukan dengan motivasi dari kasih Tuhan. Anda dapat dengan mudah mengerti mengapa jenis kasih Tuhan sangat penting dan mengapa Alkitab mengatakan bahwa kasih lebih besar dari iman dan pengharapan.

Alkitab juga bahwa dengan kasih—kasih Tuhan di dalam kita—semua orang akan tahu, bahwa kita adalah murid-muridNya (Yohanes 13:35). Alkitab tidak mengatakan bahwa oleh iman atau pengharapan semua orang akan tahu bahwa kita adalah murid-muridNya. Tidak, adalah melalui kasih Tuhan yang didemonstrasikan di dalam dan melalui kita sehingga semua orang akan tahu bahwa kita adalah orang-orang Kristen.

Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, YAITU JIKALAU KAMU SALING MENGASIHI. (Yohanes 13:35)

Bagaimanakah dunia akan tahu bahwa kita adalah orang orang Kristen? Karena kita saling mengasihi! Jika jenis kasih Tuhan begitu pentingnya, kita perlu mengetahui apakah itu sebenarnya. Anda mengerti,tentunya, bahwa jenis kasih Tuhan tidak sama dengan kasih alami manusia. Kasih alami manusia dapat berubah menjadi rasa benci dalam waktu semalam, tetapi kasih Tuhan tidak pernah gagal.Kita dapat menemukan kasih Tuhan didefenisikan di dalam 1 Korintus 13.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. (1 Korintus 13:4-8)

Anda lihat kasih Tuhan lebih besar dari segala sesuatu yang Paulus tuliskan di sini. Kasih Tuhan lebih besar daripada nubuatan, bahasa roh, dan pengetahuan. Mengapa kasih Tuhan lebih besar? Karena suatu hari, semuanya itu akan berhenti dan lenyap. Kita tidak akan memerlukannya lagi.

Namun kasih Tuhan tidak pernah akan hilang. Tidak akan ada bahasa roh di Sorga, tidak ada nubuatan, tidak ada kata-kata pengetahuan atau salah satu dari karunia Roh yang beroperasi di sorga. Hal-hal tersebut akan lenyap. Tetapi kasih—jenih kasih yang dariTuhan—akan abadi selamanya. Ia tidak akan hilang, karena Tuhan adalah kasih, dan Dia adalah abadi!

Tidak hanya kasih Tuhan kekal selamanya, tetapi Alkitab mengatakan kasih Tuhan sabar menanggungsegala sesuatu yang mungkin akan datang. Apakah maksud dari sabar menanggung segala sesuatu? Ayat 7mengatakan, “Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu…”
Pengharapannya tidak akan pernah lenyap, dan kasih Tuhan tidak akan pernah gagal.

Saya mengharapkan agar orang-orang percaya dapat mengambil waktu beberapa saat agar ayat di dalam 1Korintus ini meresap ke dalam pikiran dan hati mereka. Hanya dengan berjalan di dalam terang dari ayat-ayat ini akan dapat menyelesaikan begitu banyak masalah mereka.

Misalnya, perhatikan 1 Korintus 13:4: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati… Banyak orang yang bertahan lama dalam menanggung sesuatu, tetapi mereka tidak sabar dan murah hati selagi mereka menanggungnya.Mereka bertahan lama hanya karena mereka harus melakukannya, tetapi mereka membiarkan semua orang tahu bahwa mereka sedang menanggungnya!

Misalnya, kadang-kadang se-orang suami menderita dan menghadapi suatu keadaan oleh karena istrinya,tetapi dia tidak murah hati selagi dia melakukannya. Atau kadang-kadang seorang istri harus menderita dan menghadapi beberapa hal-hal mengenai suaminya, tetapi sang istri membiarkan sang suami tahu bahwa dia sedang menderita!

Namun jenis kasih Tuhan adalah panjang sabar dan murah hati selagi dia menanggungnya.Dan kasih tersebut tidak melemah, menghilang, atau berakhir. Kasih tersebut tidak pernah gagal.

Yang berkaitan dengan ini adalah ayat 7: Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Anda pernah mendengar beberapa orangmengatakan, “Saya sudah tidak mengasihinya lagi.” Atau, “Cukup sudah! Saya tidak dapat mengasihinya lagi.” Kasih dapat. Kasih Tuhan dapat menanggung segala sesuatu tanpa menjadi lemah atau berakhir.

Dan karena kasih Tuhan ada di dalam andajika anda adalah orang Kristen, anda dapat menanggung segala sesuatu yang datang. Mungkin anda sudah berkata, “Saya tidak dapat menanggung ini lebih lama lagi.” Atau,“Saya tidak dapat menghadapi dia-dan-dia lebih lama lagi.” Tetapi kasih Tuhan yang bekerja di dalam dan melalui anda dapat melakukannya.

Pikirkan tentang bagaimana Tuhan sedang sabar menghadapi kita semua! Saya sudah menjadi pendeta selama hampir duabelas tahun, dan saya tahu kadang-kadang sulit untuk menghadapi beberapa orang. Misalnya,saya ingat ketika saya sedang berkhotbah, kadang-kadang pada malam hari, saya berpikir tentang bagaimana Tuhan sabar meng-hadapi kita semua, dan saya mulai menertawakannya.

Saya berkata kepada Tuhan, “Tuhan, saya sudah tidak sabar dalam menghadapi beberapa orang, dan disini Kau sabar menghadapi kita semua!”

Tuhan tidak akan meminta kita untuk melakukan sesuatu yang kita tidak dapat lakukan. Jika Dia menyuruh kita untuk saling mengasihi, maka kita dapat melakukannya. Mengapa? Karena Tuhan adalah kasih, dan kita mengambil bagian di dalam kasihNya yang telah dicurahkan ke dalam hati kita.

Bahkan, sifat Tuhan yang paling kuat adalah bahwa Dia adalah kasih. Kasih adalah sifat Tuhan. Dan ketika kita lahir baru, KasihNya dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus.

Kasih dari Tuhan menanggung segala sesuatu! Jangan menyalah artikan penjelasan saya. Saya telah berada di tempat di mana saya ingin berhenti jika dilihat dari sudut pandang alami. Tetapi kasih Tuhan yang ada di dalam saya tidak membiarkan saya untuk berhenti, karena kasih tersebut menanggung segala sesuatu, dan ia tidak pernah melemah, lenyap, atau berakhir.

Oleh karena itu, jika kita benar-benar berjalan di dalam terang kasih Tuhan, kita juga tidak akan pernah menjadi lemah. Kita akan mampu untuk tetap mengasihi orang-orang tidak peduli apakah daging kita mau atau tidak. Kita harus mengasihi sesama kita dengan kasih yang sama yang dari Tuhan.

Anda tidak akan pernah dapat mengerti Tuhan sepenuhnya sampai anda mengerti dan berjalan di dalam jenis kasih Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan adalah kasih, dan jenis iman Tuhan bekerja melalui kasih.

Jadi untuk dapat mengerti Tuhan sepenuhnya dan untuk bekerja di dalam iman dari Tuhan, anda harus berjalan di dalam kasih Tuhan.

Kasih Tuhan akan bekerja di dalam setiap area kehidupan anda, termasuk hubungan pernikahan. Suami dan istri perlu bertanya kepada dirinya masing-masing di dalam setiap situasi dan keadaan, Apakah yang akan dilakukan oleh kasih?

Dan jika setiap dari kita ingin untuk bertumbuh dan berkembang di dalam jenis kasih Tuhan, sebelum kita bertindak, kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri: Apakah yang akan dilakukan kasih Tuhan? Apakah yang harus dilakukan oleh kasih Tuhan?

Inilah caranya bagaimana kita bisa mendapatkan jenis kasih Tuhan untuk berlimpah-limpah di dalam kita! Kasih Tuhan tidak pernah gagal, jadi ketika anda menjalankan kasih tersebut di dalam hidup anda, anda tidak akan pernah gagal!

Buatlah pengakuan berikut ini di dalam hati anda :
Kasih Tuhan telah dicurahkan di dalam hati saya oleh Roh Kudus. Saya akan berusaha keras untuk membiarkan sifat kasih tersebut untuk mendominasi saya. Saya memiliki sifat kasih Tuhan di dalam hati saya—didalam roh saya. Oleh karena itu, saya tidak akan membiarkan pemikiran manusiawi saya untuk mendominasi saya.Saya menolak untuk membiarkan kedagingan saya untuk menguasai saya. Saya akan menjadikan kasih Tuhan sebagai tujuan perjuangan yang hebat di dalam hidup saya, kerena dengan demikian kasih saya akan berlimpah limpah,dan Tuhan akan menuai kemuliaannya.

[Diterjemahkan atas seijin Kenneth Hagin Ministries, P.O. Box 50126, Tulsa,
OK 74150-0126, The Word of Faith, July 2002]


Posted on by Ezra

Hineni [ Mahanaim ]

Hineni
Posted on by Ezra

G                         C

Kulihat Panggilan MU

G                         C

Besar dalam hidup ku

Em                           D

Rasakan kuasa yang Kau b’ri

C                     D

‘tuk taklukan dunia

G          C

Dengan Mandat Otoritas

D

Dan Tuhan disisiku

D            G             C                D

Tak ada jalan yang tertutup bagi ku

C         D

Namun kusadari

C              D

Kerendahan hati

C                    D

Yang sanggup menjaga ku

C        D

Tetap didalam MU


Chorus :

G       D

Hi ne ni …

Em        D

Ini aku Tuhan

C         G

Buatku mengerti arti dari…

C                 D

Kerendahan hati

Penyerahan diri

Ketaatan mutlak

G       D

Hi ne ni…

Em            D

Utus aku Tuhan

C            G

Ingatkan aku hanya budak

C                       D            G

Yang mengabdi dengan cinta.


yang ingin Download lagu nya klik link dibawah ini
Blessed To Bless.. 

Lekatkan Hatiku


Lekatkan Hatiku
Posted on by Ezra


Bm F#m

Semua karena kemurahan Mu

G A D

Semua karena kebaikan Mu

Bm F#m

Semua karena kasih sayang Mu

G Em A

Ku ada sebagaimana ku ada

Bridge

Em A

Kau Yesus kekasih jiwaku

F# Bm

Menyenangkan Mu setiap waktu

G A D A

Memuaskan hati Mu tujuan hidupku

Chorus

D F# Bm

Lekatkan hatiku melekat dengan hati Mu

Em A A7

Tetapkan langkah ku sejalan dengan firman Mu

F#m F#

Tepatkan semua yang kubuat

G Gm

Seperti yang Bapa mau

D

Datanglah kerajaan Mu

Bm Em

Jadilah kehendak Mu

A G D

Dibumi seperti disurga


yang ingin Download lagu nya klik dibawah ini
Blessed To Bless.. 

Hineni Versi JKI

Song's  Hineni (JKI SEMARANG) 

Posted on 25 Maret 2011 by Ezra



Hi ne ni hi ne ni

Hi ne ni hi ne ni

Hi ne ni hi ne ni

Hi ne ni hi ne ni



Mampukan kami Tuhan

Tuk menjawab panggilan MU

Dan b’rikan ku ke re la an

Melayani MU dengan sepenuh hati



Mampukan kami Tuhan

Tuk menyelesaikan tugas ku

Dan b’rikan ku ke se ti an

Melakukan semua nya



Beriku hati se o rang hamba

Yang mau menjadi ja lan MU

Biar le wat ka mi la watan ter jadi



Karpet merah tergelar

Menyambut ke da ta ngan MU

Biar setiap nada yang kunyanyi kan

Men ja di dupa yang harum

Di ha da pan MU Tu han

My Master ADONAI



Hi ne ni hi ne ni

Hi ne ni hi ne ni

Hi ne ni hi ne ni

Hi ne ni hi ne ni

yang ingin Download lagu nya klik url dibawah ini
Download
Blessed To Bless..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Holy Spirit