Tuesday, March 29, 2011

THE NORMAL GROWTH

MENGALAMI PERTUMBUHAN ROHANI YANG NORMAL


Aku membiasakan diri membuat catatan-catatan yang berhubungan dengan Tuhan, apakah itu pesan Tuhan, sebuah visi, firman Tuhan dari saat teduh, nubuat, mimpi dan penglihatan atau peristiwa khusus serta rangkuman pelajaran-pelajaran berharga dalam Tuhan. Ini penting, so my dear friend, aku sarankan kamu juga bikin kayak gitu. Selama beberapa tahun di dalam Tuhan, aku mulai bertanya, gimana supaya aku mengalami pertumbuhan rohani yang normal. Maka aku menemukan jawabannya berdasarkan catatan-catatan (Diary rohaniku). Ada 3 tolok ukur pertumbuhan normal bagi orang percaya yaitu:
1.         Penyembahan yang BENAR
2.         Hati yang BERSIH
3.         Hidup yang BERBUAH
Ketiga poin ini saling berhubungan. Orang yang mengasihi Tuhan pastilah mengalami kemajuan dalam 3 bidang tersebut. Dan itu harus seimbang. Kalau hanya mengalami kemajuan pada salah satu poin saja-kamu jadi ga seimbang. Kalo kamu ga seimbang, trust me: cepat atau lambat kamu akan jadi batu sandungan Kamu harus belajar menyembah secara benar, menjaga hati tetap bersih dan punya hidup yang berbuah. Harus seimbang ketiganya. Ga boleh timpang. Tapi, nyantai aja ya. Tuhan itu baik kok, Ia terima kamu apa adanya, yang penting kamu mau belajar.
Ingat untuk suatu progres (kemajuan) butuh proses. Tidak menjadi soal gimana prosesnya, yang penting adalah progresnya. Waktu kita lahir baru, kita harus pastikan dan cek apakah pertumbuhan kita normal. Sama seperti seorang bayi yang lahir dalam setahun ke depan akan menunjukkan suatu perubahan. Nah gimana kalo bayi yang sudah 2 tahun ga ada perubahan sama sekali, pasti pertumbuhannya ga normal. Jadi, marilah kita bahas ketiga bidang pertumbuhan normal tersebut satu persatu.
Untuk poin Penyembahan Yang Benar baca aja posting Penyembah yang benar dan Standar Penyembahan. Untuk poin kedua yaitu Hati Yang Bersih kamu cukup baca Hati-hati Menjaga Hati.  Jadi kita konsentrasi kepada poin ketida yaitu Hidup Yang Berbuah. Tahun 2011ini adalah The Year of Fruitful Life – Tahun hidup berbuah lebat. Apa sih hidup yang berbuah itu? Mari kita bahas lebih dalam lagi.
HIDUP YANG BERBUAH
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak!
Hidup yang berbuah secara sederhana perngertiannya adalah hidup yang bisa menjadi berkat bagi orang lain atau hidup yang memberi manfaat kepada orang lain. Kamu boleh mantap berdoa/menyembah (poin 1) dan menjaga hati tetap kudus (poin 2), tapi kalau kamu tidak bertumbuh di poin 3 ini-kamu gagal! Artinya pertumbuhan kamu ga sempurna.
Buah selalu berbicara tentang hasil. Apa sih yang dicari dari sebuah pohon? Buah! Buah adalah sesuatu yang bisa dinikmati. Itu bicara tentang karakter. Tapi bisa juga bicara tentang segala kemampuan yang kita milki yang bisa jadi berkat bagi semua orang dimana saja, apalagi di Gereja.
Buah juga bicara kerja keras dan produktifitas. Kualitas hidup seseorang  selain ditentukan dari kejujurannya juga dari kerja keras. Ada orang jujur tapi malas, sebaliknya ada orang yang getol kerja tapi ga jujur. Kalau anak Tuhan jujur dan rajin, gitu baru bener.
Bapa di surga juga pekerja keras-Dia ciptakan dunia dan segala isinya dalam 6 hari. Pada hari yang ketujuh, kemudian istirahat (Cape juga ni Bapa kita, makanya kamu juga harus istirahat, jangan kerja mulu ). Bahkan tokoh-tokuh di Alkitab adalah pekerja keras:
–Nuh membangun kapal besar (ga tanggung-tanggung selesainya dalam 100 tahun!!)
–Nehemia bangun kembali tembok Yerusalem (Pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran)
–Paulus sibuk memberitakan injil dan membuat tenda (Waktu senggang, membuat tenda-hebat!)
–Bahkan Yesus sendiri adalah seorang carpenter (Tukang perabot, jaman dulu itu cukup berat!)
Di Alkitab juga dicatat bahwa Allah memanggil hamba-hamba-Nya disaat mereka sedang bekerja:
–Musa dipanggil saat menggembalakan ternak demikian juga Daud
–Elisa dipanggil saat sedang membajak dengan 12 pasang lembu (sendirian lho, pantas aja akhirnya dapet double portion anointing! Sorry guys, Elisa bukan lagi berdoa, meditasi, penyembahan waktu itu)
–Gideon dipanggil lagi sibuk mengirik gandum
–Yesus memanggil Pertus, Yohanes, Jakobus saat kerja keras menangkap ikan
Itu hanya sebagian gambaran bahwa Allah ingin kita menjadi orang yang giat bekerja. Heran juga, hari gene masih juga ada juga orang Kristen yang ‘mengandalkan’ Tuhan untuk kehidupan tanpa bekerja. Itu bukan mengandalkan Tuhan! Itu naif! Firman Tuhan tegas berkata, kalau seseorang ga mau bekerja-janganlah ia makan.

Jadi kehidupan berbuah itu mutlak harus kita alami. Kalo ga, kita menipu diri kita sendiri. Mulai perkatakan ini: Aku harus menjadi berkat bagi orang lain. Bagi keluargaku. Bagi gerejaku. Bagi negriku bahkan bagi bangsa-bangsa! Kita diberkati Tuhan untuk memberkati orang lain. Berkati orang lain dengan segenap kemampuanmu dan karunia apapun yang Tuhan telah berikan. Kalau kamu terus mengembangkan kemampuanmu maka lihatlah pertumbuhanmu akan semakin baik. Karena kamu bertumbuh di landasan yang benar, kamu bertumbuh secara normal.

Inilah hukumnya, bahwa orang yang mengalami pertumbuhan normal akan efektif dalam penginjilannya. Penginjilan itu butuh proses. Kalau kita mau jadi terang yang sesungguhnya-so pasti orang lain (non believer) akan tertarik. Mereka tertarik pertama kali bukan kepada siapa yang kita beritakan tapi siapa kita. Hayo, lebih mudah mana, memberitakan Yesus kepada orang yang tertarik terhadap kita atau kepada orang yang belum mengenal kita?!
So, jadilah berkat dan alamilah pertumbuhan yang normal. Progress….Progress…!
May God Bless You!














Blessed To Bless...

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Holy Spirit