Tuesday, March 29, 2011

Sebuah akhir Pencarian & Panggilan [ Part 8 ]

Rombongan Pasukan Neraka sedang berbaris
(Diambil dari "The Morning Star, by Rick Joyner)


Jenis Martir yang berbeda

“Tetapi apa yang sudah dilakukan Angelo untuk menjadi seorang raja disini?” Tanya saya.

“Dia setia dengan semua yang diberikan. Dia mengalahkan semuanya sampai dia menjadi serupa denganKu dan dia mati sebagai seorang martir”

“Tetapi apa yang dia kalahkan dan bagaimana dia menjadi seorang martir?”

“Dia mengalahkan dunia dengan KasihKu. Sangat sedikit orang yang dapat mengalahkan begitu banyak dengan hanya sedikit. Banyak umatKu yang tinggal dalam rumah-rumah yang diinginkan raja-raja satu abad yang lalu, tetapi mereka tidak menghargainya. Angelo sebaliknya, dia menghargai sekalipun hanya kotak kardus dalam malam yang dingin dan dia akan mengubahnya menjadi tempat mulia bagi HadiratKu.

Dia mulai mengasihi setiap orang dan setiap hal. Dia akan bersukacita lebih karena sebuah apel daripada umatKu yang berpesta. Dia setia dengan semua yang Aku berikan, sekalipun itu tidak ada tandingannya dengan apa yang Aku berikan kepada yang lainnya termasuk engkau. Aku menunjukkan hal ini kepadamu dalam penglihatan sebab engkau seringkali melewati dia. Sekali waktu engkau pernah menuding dia ke teman-temanmu dan membicarakan dia.”

“Saya melakukannya? Apa yang saya katakan?”

“Engkau berkata, ‘Ada salah satu Elia lain yang harus engkau hindari dari terminal bis.’ Engkau katakan bahwa dia adalah “orang beriman yang aneh’ yang dikirim oleh musuh untuk membuat orang-orang berpaling dari injil.”

Ini adalah ledakan yang paling besar yang saya derita dari keseluruhan pengalaman ini. Saya sangat terkejut dan tergoncang. Saya mencoba mengingat kejadian itu tetapi tidak dapat-sebab ada banyak orang seperti itu. Saya tidak pernah perhatian kepada para pengkhotbah jalanan dan menganggap mereka adalah alat-alat setan untuk membuat orang-orang berpaling dari injil.

“Ampuni saya , Tuhan. Saya mohon ampun.”

“Engkau diampuni,” dengan cepat Dia menjawab. Dan engkau benar bahwa ada banyak orang yang mencoba berkhotbah di jalanan untuk alasan yang salah bahkan sesat. Tetapi masih banyak orang-orang yang bersungguh-sungguh sekalipun mereka tidak pernah dilatih dan tidak pernah sekolah. Jangan menghakimi orang dari penampilannya. Masih ada banyak hamba-hambaKu yang benar yang seperti dia ditengah-tengah para professional dalam organisasi-orgasnisasi dan katedral-katedral yang dibangun dalam NamaKu.” Kemudian Dia memberi isyarat untuk menatap Angelo. Saat saya menoleh, dia turun dari tangga di tahtanya dan sekarang tepat ada didepan saya. Dia membuka lengannya, memeluk dan mencium dahi saya seperti seorang ayah. Kasih tercurah atas saya dan melalui saya sampai saya merasa itu akan melebihi sistem saraf saya. Ketika dia akhirnya melepaskan saya, saya terkejut seakan-akan saya mabuk tetapi dengan perasaan yang luar biasa. Itu adalah kasih seperti yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. “Dia dapat mengimpartasikan itu kepadamu di bumi,” kata Tuhan meneruskan. “Dia banyak memberi kepada UmatKu, tetapi mereka tidak mau mendekati dia. Sekalipun nabi-nabiKu menghindari dia. Dia bertumbuh imannya dengan membeli sebuah Alkitab dan beberapa buku yang dia baca dan selalu dia baca lagi, dia mencoba pergi ke gereja-gereja, tetapi dia tidak dapat menemukan seorangpun yang mau menerima dia. Jika mereka mau membawa dia masuk, maka mereka juga akan membawa Aku masuk. Dia adalah KetukanKu pada pintu-pintu mereka.” Saya belajar sebuah definisi kesedihan yang baru. “Bagaimana dia meninggal?” Tanya saya mengingat bahwa dia adalah seorang martir. Berdasar pada apa yang saya lihat sejauh ini, saya separuh berharap bahwa bagaimanapun saya juga bertanggung jawab. “Dia mati kedinginan mencoba untuk tetap menjaga agar seorang pemabuk yang melewati dia dalam dingin tetap hidup.”


Pemenang yang tak dapat dipercaya

Saat saya melihat Angelo, saya tidak dapat mempercayai kekerasan hati saya. Saya tidak mengerti bagaimana mati dengan cara ini membuat dia sebagai seorang martir, yang saya pikir hanya layak untuk orang-orang yang mati karena kesaksiannya pada Tuhan Yesus Kristus.

“Tuhan, saya tahu bahwa dia adalah benar-benar orang yang dapat mengalahkan,” kata saya. “Dan dia benar-benar layak untuk berada disini. Tetapi orang-orang yang mati dengan cara ini apakah mereka dianggap martir?”

Angelo adalah seorang martir setiap hari saat dia hidup. Dia hanya mencukupkan diri untuk tetap hidup dan dengan bersukacita mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan teman-teman yang memerlukan. Seperti Paulus menulis pada jemaat di Korintus, bahkan jika engkau memberikan tubuhmu untuk dibakar, tetapi jika engkau tidak mempunyai kasih sedikitpun tidak ada faedahnya bagimu. Tetapi, saat engkau memberikan dirimu dengan kasih, maka itu akan sangat berfaedah. ‘Angelo mati setiap hari, sebab dia tidak hidup untuk dirinya sendiri tapi untuk orang lain. Sekalipun dia selalu menganggap dirinya sendiri paling rendah dari orang-orang kudus, dia benar-benar adalah yang terbesar. Seperti yang engkau sudah pelajari, banyak orang yang menganggap dirinya paling besar dan menganggap dirinya sendiri dianggap paling besar, berakhir disini menjadi yang paling kecil. Angelo tidak mati karena sebuah doktrin atau kesaksiannya tetapi dia mati untuk Aku.”

“Tuhan, tolong bantu saya mengingat hal ini. Saat saya kembali, tolong jangan biarkan saya melupakan apa yang saya lihat disini,” pinta saya.

“Karena itulah Aku berada disini bersama denganmu, dan Aku akan bersamamu saat engkau kembali. Hikmat adalah melihat dengan MataKu, dan tidak menghakimi karena penampilan saja. Aku tunjukkan Angelo dalam penglihatan sehingga engkau dapat mengenali dia saat engkau melewati dia dijalan. Jika engkau membaginya dengan dia pengetahuan masa lalunya yang Aku perlihatkan dalam penglihatan, dia akan memberikan hidupnya untukKu. Kemudian engkau dapat memuridkan seorang raja besar dan dia akan mempunyai pengaruh yang besar atas GerejaKu.

“Jika UmatKu melihat orang lain seperti caraKu, Angelo dan banyak orang lain yang seperti dia akan diakui. Mereka akan berbaris kedalam mimbar yang paling besar. UmatKu akan datang dari ujung bumi untuk duduk di kaki mereka sebab dengan melakukan hal ini mereka juga akan duduk di KakiKu. Dia akan mengajarkanmu kasih dan bagaimana menginvestasikan karunia-karunia yang sudah Aku berikan kepadamu sehingga engkau dapat menghasilkan banyak buah.” Saya sangat malu sampai saya tidak ingin melihat Tuhan, tetapi akhirnya saya melihat kepada Dia saat saya merasakan kepedihan yang kembali berpusat pada diri saya sendiri. Saat saya melihat Dia, saya dibutakan KemuliaanNya untuk beberapa saat, secara bertahap mata saya dapat beradaptasi sehingga saya dapat melihat Dia kembali.

“Ingatlah bahwa engkau sudah diampuni,” kata Tuhan. “Aku tidak menunjukkan hal ini untuk menuntut kamu tetapi untuk mengajar kamu. Ingatlah selalu bahwa perasaan haru akan menghilangkan selubung-selubung dari jiwamu lebih cepat dari apapun juga.”

Saat kami mulai berjalan kembali, Angelo mendekati saya, “Tolong ingatlah teman-temanku, para gelandangan. Banyak orang akan mengasihi Juru Selamat kita jika seseorang pergi kepada mereka.”

Kata-katanya mempunyai kuasa sampai saya tidak bisa menjawab, hanya mengangguk saja. Saya tahu bahwa kata-kata itu adalah perintah seorang raja dan seorang teman dari Raja segala raja.

“Tuhan, maukah engkau membantu saya untuk membantu orang-orang gelandangan?” Tanya saya.

“Aku akan membantu siapapun yang membantu mereka,” Dia meresponi. “Saat engkau mengasihi orang-orang yang Aku kasihi, engkau akan selalu tahu bahwa Aku membantumu. Mereka akan diberikan seorang Penolong yang diukur dari kasih mereka. Seringkali engkau meminta UrapanKu dan beginilah engkau akan menerimanya. Kasihilah mereka yang Aku kasihi. Saat engkau mengasihi mereka, engkau mengasihi Aku. Saat engkau memberi kepada mereka, engkau memberi pada Aku dan Aku akan membalasnya berlipat kali ganda.”


Hidup seperti seorang Raja

Pikiran saya mengembara ke rumah yang indah dan segala milik saya. Saya bukan orang kaya, tetapi saya tahu bahwa dengan standart dunia saya hidup lebih baik dari raja-raja yang hidup satu abad lalu. Saya tidak merasa bersalah sebelumnya tetapi sekarang saya merasa bersalah. Tetapi ini adalah perasaan yang baik tetapi pada waktu yang sama saya merasakan tidak tepat. Sekali lagi saya menoleh kepada Tuhan, karena saya tahu Dia akan menolong saya.

“Ingatalah apa yang Aku katakan bagaimana Hukum KasihKu yang Sempurna membuat terang dan menyingkirkan kegelapan. Saat kebingungan melanda seperti sekarang, engkau tahu bahwa apa yang engkau alami bukanlah hukum kasihKu yang sempurna. Aku senang dalam memberikan pemberian-pemberian baik kepada KeluargaKu sama seperti engkau. Aku ingin engkau menikmati dan menghargainya. Meskipun begitu, engkau jangan memberhalakannya tetapi engkau harus membaginya dengan sukacita saat Aku memintanya.

“Aku dapat mengibaskan TanganKu dan secara cepat kemiskinan akan hilang dari bumi. Akan ada suatu hari memperhitungkan saat gunung-gunung dan tempat-tempat tinggi direndahkan dan orang-orang miskin dan tertekan dibangkitkan, tetapi Aku harus melakukan hal ini. Perasaan manusia merupakan kebalikan dari tekanan manusia bagiKu. Perasaan manusia digunakan untuk menggantikan Kuasa dari SalibKu. Aku tidak memanggilmu untuk berkorban tetapi untuk taat. Beberapa kali engkau akan berkorban demi taat padaKu, tetapi jika pengorbananmu tidak dilakukan dalam ketaatan, itu akan memisahkan kita.

“Engkau bersalah karena engkau salah menghakimi dan memperlakukan raja besar disini saat dia menjadi HambaKu di bumi. Jangan menghakimi seorang pun tanpa menanyakannya PadaKu. Engkau sudah kehilangan beberapa perjumpaan yang Aku sudah siapkan dari yang dapat engkau bayangkan, semuanya karena engkau tidak peka terhadap Aku. Tetapi Aku tidak menunjukkan ini untuk membuat engkau merasa bersalah, tetapi untuk membawamu bertobat sehingga engkau dapat meneruskannya tanpa kehilangan kesempatan-kesempatan ini.

“Jika engkau hanya bereaksi bersalah, engkau akan mulai melakukan hal-hal untuk mengkompensasikan perasaan bersalahmu yang menghina SalibKu. Hanya SalibKu sendiri yang dapat menghilangkan rasa bersalah. Dan karena Aku pergi kepada Salib untuk menghilangkan perasaan bersalahmu, apapun rasa bersalah yang sudah terjadi itu bukan karena Aku.

“Aku tidak menikmati melihat manusia menderita “Hikmat meneruskan. “Tetapi perasaan haru manusia akan membawa mereka kepada salib dan salib itulah satu-satunya yang dapat melegakan penderitaan. Engkau kehilangan Angelo karena engkau tidak berjalan dalam perasaan. Engkau akan mempunyai lebih banyak saat engkau kembali, tetapi perasaanmu haruslah menjadi subyek bagi Roh KudusKu. Sekalipun Aku tidak menyembuhkan orang-orang yang kepadanya Aku rasakan tetapi Aku hanya melakukan apa yang dilakukan BapaKu. Engkau jangan melakukannya keluar dari perasaanmu tetapi dengan kepatuhan akan Roh Kudus. Hanya kemudian perasaanmu akan berkuasa untuk membebaskan.

“Aku sudah memberikanmu karunia-karunia Roh KudusKu. Engkau tahu UrapanKu dalam kotbah dan tulisanmu, tetapi engkau tahu lebih banyak dari yang engkau sadari. Jarang sekali engkau benar-benar melihat dengan Mataku atau mendengar dengan TelingaKu atau mengerti dengan HatiKu. TanpaKu, engkau tidak dapat melakukan apapun untuk keuntungan KerajaanKu atau mengabarkan InjilKu. “Engkau berperang dalam Medan PeperanganKu, dan engkau juga berada di puncak GunungKu. Engkau belajar menembakkan anak panah kebenaran dan mengenai musuh. Engkau belajar sedikit tentang menggunakan PedangKu. Tetapi ingatlah; kasih adalah senjataKu yang paling besar. Kasih tidak pernah gagal. Kasih adalah kuasa untuk menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis. Dan kasih akan memunculkan KerajaanKu. Kasih adalah panji bagi PasukanKu dan dibawah panji itu sekarang engkau harus berperang.”

Dengan ini, Kami berbelok ke sebuah koridor dan kami tidak lagi berada di ruang besar pengadilan. Kemuliaan Hikmat melingkupi saya tetapi saya tidak dapat lagi melihat Dia dengan jelas. Tiba-tiba, saya tiba pada sebuah pintu. Gerakan pertama saya adalah berbalik sebab saya tidak ingin pergi tetapi saya tahu bahwa saya harus pergi. Inilah pintu tempat Hikmat membimbing saya. Saya harus melewatinya.


Blessed To Bless...

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Holy Spirit