Tuesday, March 29, 2011

Agama atau Yesus?

MENINGGALKAN PENGARUH ROH AGAMAWI!


Yesus adalah tukang perabot kayu, sama sekali bukan orang yang sekolah Alkitab Taurat. Pada saat pelayanan-Nya dimulai, Yesus berpuasa 40 hari. Itulah perlengkapan Tuhan saat memulai misi-Nya. Setelah keluar dari padang gurun Yesus berjalan dalam kuasa Roh dan mulai memberitakan kerajaan Allah sejak saat itu (Kuasa Roh Kudus merupakan bagian utama dari penginjilan).

Mujizat mewarnai pelayanan Yesus,  supaya orang percaya dan memuliakan Bapa.
Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: “Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?”  Dan Yesus menjawab mereka: “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. (Luk 7:20-22)

Kamu yang baca blog ini, mungkin ada yang skeptis dan ga percaya kuasa Tuhan bisa terjadi seperti dulu. Tapi tunggulah saatnya anugerah Tuhan melawatmu. Kamu akan menyaksikan sendiri bagaimana ibu kamu yang buta selama 20tahun dicelikan oleh kuasa Tuhan dan bisa melihat. Bagaimana Ayah kamu yang lumpuh disembuhkan. Hal-hal yang ajaib mulai terjadi di keluargamu. Tadinya kamu sekeluarga ga percaya, sekarang berbalik 180 derjat menjadi orang-orang yang mengasihi Tuhan. Karena Tuhan telah menunjukkan kasih-Nya dan menyatakan diri-Nya. Kamu akan mulai meninggalkan keyakinanmu yang lama (yang walaupun juga tetep pake Alkitab-tetap aja agama yang kosong, yang mati). Sekalian aja tinggalkan gereja yang lama, karena kamu berhak mendapat yang terbaik dalam kerajaan-Nya. Dan bertemu sahabat-sahabat iman yang lain.

Jangan mau dibohongi oleh pengajar Alkitab taurat  yang mengatakan bahwa mujizat dan kuasa Roh Kudus hanya terjadi di zaman Perjanjian Baru saja, tidak untuk sekarang. Stop! Jangan mau dibodohi oleh mereka! Lucunya lagi mereka itu mengajar orang-orang (orang buta menuntun orang buta).

Kalo aku diminta berdoa dalam sekelompok Kristen yang ada ahli tauratnya (yang paling suka ngajar/pinter Alkitab deh), aku biasanya langsung berdoa dengan iman, bangkitkan rohku, naik menggapai hadirat Tuhan dan melepaskan urapan dalam setiap kata-kata doaku. Itu kalo disuruh doa. Kalo disuruh ngomong, weh lebih parah lagi. Aku akan ngomong tentang kebaikan Tuhan, kuasa-Nya, keintiman dengan Tuhan.
Aku punya teman seorang guru agama Kristen. Pintar Alkitab, tapi ga punya hubungan pribadi dengan Tuhan. Yang ada hanyalah ilmu tentang Tuhan (Theologia). Jadi mengenal Tuhan bukan secara pribadi melainkan sebagai obyek studi. Punya otak, tapi ga punya hati yang mengenal/mengasihi Tuhan. Kalo aku ketemu dia, biasanya dia bawaannya tunduk aja melihat wajahku yang penuh sukacita menjabat tangannya, terus buru-buru pergi. Kok takut sih Bro…

Aku ga bilang bahwa semua kaum karismatik / pentakosta itu punya hubungan pribadi dengan Tuhan. KENYATAANYA: BANYAK JUGA YANG TIDAK! Pernah aku ketemu dengan mereka yang udah pelayanan dan ngobrol tentang Tuhan, bagaimana kebaikan-Nya (aku kalo cerita Tuhan Yesus sama orang-orang kadang mau nangis ditempat), bagaimana kuasa-Nya …eh malah ga nyambung, asli deh ga nyambung! Mereka tuh nyambung kalo ditanya ‘pelayanan’ apa yang dilakukannya, acara-acara di gereja, aktivitas gereja, artis rohani, pengkhotbah terkenal, dan seterusnya hal-hal lain deh kecuali Yesus. Kamu sebenarnya bisa tahu apa yang ada dalam hati seseorang, bukan dari jabatan atau pelayanannya melainkan dari apa yang keluar dari obrolannya.

Tapi coba ketemu sahabat-sahabatku dalam Tuhan. Baru sebentar ngobrol langsung hatiku dibakar. Seringnya kalo udah ngobrol, hadirat Tuhan memenuhi kami. Ga ada yang membatasi kami, ga ada yang menghalangi kami, ga ada selubung semuanya bebas berekspresi (mau takjub, mau exiting, mau meneteskan air mata…bebas deh) membagikan firman Tuhan yang diwahyukan (Lagian ini bukan saat persekutuan doa/sel kok, lagi dicafe or lagi makan bareng tuh). God is the center of our conversations! Walaupun awalnya bisa aja ngobrol masalah acara TV, berita heboh di Koran dll. Bahkan abis itu, kalo pas lagi di rumah, kami dengan sukacita masuk hadirat Tuhan mengucap syukur, bersorak-sorai dan berdoa syafaat.
Tau ga paling enak bagiku kalo ketemu orang yang baru aja berbalik 180 derjat dari agamanya (baik agama apapun, termasuk juga ‘agama’ karismatik/pentakosta). Orang itu ‘akhirnya’ mengenal  Yesus secara pribadi sebagai Tuhan dan berhenti beragama-agama. Kalo dia disuruh ngomong tentang Tuhan, abis deh waktu, ampe lupa makan. Kalo disuruh kesaksian wah abis deh setan-setan agamawi ditelanjangi. Kalo disuruh berdoa, doanya penuh keintiman dan  kuasa Tuhan serta melepaskan urapan baru. Beda memang kalo Tuhan sudah mewahyukan siapa diri-Nya, orang yang bersangkutan pasti berubah total! Mereka tuh terpana dan bilang GOD is a Real Thing! TUHAN itu beneran ADA! TUHAN itu beneran NYATA! (baru nyadar yah…he..he…J) Makanya dikasih istilah ‘MANUSIA BARU’ yang lama sudah berlalu!
Aku kalo disuruh bawain firman Tuhan dalam sebuah kelompok Kristen agamawi (=yang ga punya hubungan pribadi dengan Tuhan), biasanya sering nanya, “Temen-temen, gimana seandainya dalam persekutuan kita ini tiba-tiba datang Tuhan Yesus dan duduk di tengah-tengah kita?”

Tidak ada yang bergeming! Diam membisu!
(Mereka sudah ‘nyaman’ dengan agama mereka dan sebenarnya ga menginginkan Yesus tuh!)
Nah sekarang, mau pilih Yesus atau agama?

In God’s Holy Power,


Blessed To Bless...

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Holy Spirit