Tuesday, March 29, 2011

Sebuah akhir Pencarian & Panggilan [ Part 6 ]


Rombongan Pasukan Neraka sedang berbaris
(Diambil dari "The Morning Star, by Rick Joyner)
 

Komunikasi Roh Kudus.

Sangatlah jelas bahwa Tuhan menikmati komunikasi dengan saya seperti saya dengan Dia. Tidak pernah sebelumnya saya begitu mengerti kedalaman arti bagi Dia menjadi Firman Tuhan. Yesus adalah komunikasi Tuhan dengan ciptaanNya. Kata-kataNya adalah roh dan hidup, arti dan kekuatan kata-kataNya melebihi definisi manusia.

Kata-kata manusia sangat dangkal dalam bentuk komunikasi roh. Tuhan menciptakan kita dengan kemampuan untuk berkomunikasi dalam tahap yang jauh melebihi bahasa manusia tetapi karena kejatuhan menara Babel, kapasitas itu hilang. Kami tidak dapat menjadi apa yang diciptakan sampai kami mendapatkan ini dan kami hanya dapat memperolehnya jika kami bebas dalam HadiratNya.

Saya mulai mengerti transgresi Adam yang menyebabkan dia sembunyi dari Tuhan. Itu adalah awal penyimpangan yang mengerikan dari tujuan semula manusia dijadikan. Hal ini membawa pengurangan pada kapasitas rohani dan intelektual. Ini hanya akan dapat dipulihkanjika kita “keluar dari persembunyian” dan sangat transparan. Hal ini berarti membuka diri kepada Tuhan dan sesama. Semuanya ini terjadi jika melihat kemuliaan Tuhan dengan “wajah terbuka” yang membuat kita diubah segambaran dengan Dia. Selubung-selubung itu disebabkan karena kita sembunyi dan harus dihancurkan.

Pertanyaan pertama Tuhan setelah kejatuhan Adam adalah, “Dimana engkau?” Dengan cara yang sama, ini adalah pertanyaan pertama yang harus kita jawab jika kita rindu dipulihkan Dia. Tentu saja Tuhan tahu dimana Adam. Pertanyaan itu adalah untuk kepentingan Adam. Pertanyaan itu menjadi awal pencarian Tuhan akan manusia.

Cerita tentang penebusan Tuhan akan manusia bukan manusia menebus Tuhan. Saat kita dapat benar-benar menjawab pertanyaan ini, mengetahui dimana hubungan kita dengan Tuhan, kita dapat benar-benar dipulihkan. Tetapi kita hanya tahu jawaban akan pertanyaan ini jika kita berada dalam HadiratNya.

Itu adalah sari dari semua pengalaman saya di kursi pengadilan. Tuhan sudah mengetahui apa yang harus diketahui tentang saya. Seluruh pengalaman ini adalah untuk kepentingan saya, jadi saya tahu saya berada dimana. Semuanya itu untuk membawa saya keluar dari tempat persembunyian, membawa saya keluar dari kegelapan dan menuju terang. Saya mulai mengerti seberapa besar hasrat Tuhan ingin bersama dengan umatNya. Melalui seluruh penghakiman ini, Dia tidak mencoba untuk membuat saya melihat sesuatu yang baik dan buruk yang saya lihat bersama dengan Dia. Tuhan mencari saya lebih dari saya ingin mencari Tuhan. Kursi pengadilanNya membuat saya bebas dan penghakimanNya atas dunia akan segera membebaskan dunia.

Kegelapan dunia terus menerus memberikan paksaan untuk sembunyi, semuanya segera mulai saat kejatuhan manusia. “Berjalan dalam terang” lebih dari sekedar mengetahui dan mentaati kebenaran-kebenaran menjadi hidup benar dan bebas dari tekanan untuk sembunyi. Saat hari penghakiman tiba, akan membawa akhir pembebasan atas Adam dari tempat sembunyinya. Tidak hanya akan menjadi akhir pembebasan Adam tetapi juga akhir pembebasan semua ciptaan yang merupakan subyek perbudakan karena Adam.

“Berjalan dalam terang” berarti tidak lagi ada yang sembunyi – dari Tuhan atau setiap orang. Ketelanjangan Adam dan Hawa sebelum kejatuhan tidaklah hanya jasmani saja tetapi juga secara rohani. Saat keselamatan kita sempurna, kita akan mengetahui transparansi ini kembali. Untuk benar-benar terbuka satu sama lain akan membuka alam yang saat ini kita tidak tahu. Inilah yang dicoba setan untuk menirunya melalui Pergerakan Jaman Baru.


Kembalinya Hikmat

Saat saya berjalan memikirkan semua yang saya pelajari, tiba-tiba Tuhan muncul disamping saya dengan wujud Hikmat. Sekarang Dia tampak lebih bersinar mulia dari yang pernah saya lihat, bahkan saat di Kursi PengadilanNya. Saya terpesona dan sangat bersukacita.

“Tuhan , engkau kembali bersama saya seperti ini?” Tanya saya.

“Aku ingin selalu bersamamu seperti ini. Aku bahkan ingin lebih dari sekarang yang kamu lihat. Engkau sudah melihat KebaikanKu dan KehebatanKu disini, tetapi engkau masih tidak mengenalKu sebagai Hakim yang Adil.”

Ini mengejutkan saya. Saya sudah menghabiskan banyak waktu didepan Kursi PenghakimanNya dan merasakan semuanya sudah saya pelajari dalam PenghakimanNya. Dia berhenti untuk saya dapat menyerapnya dan kemudian melanjutkan:

“Ada kemerdekaan saat engkau dapat menerima kebenaran tetapi siapa saya yang kumerdekakan pastilah benar-benar merdeka. Kemerdekaan dalam HadiratKu lebih besar daipada hanya mengetahui kebenaran. Engkau sudah mengalami kebebasan dalam HadiratKu tetapi banyak yang masih harus kau mengerti tentang PenghakimanKu. Saat Aku menghakimi, Aku tidak mencari pembenaran atau penghakiman tetapi mengeluarkan kebenaran. Kebenaran hanya dapat ditemukan dengan bersekutu denganKu. Itu adalah penghakiman yang benar-membawa manusia untuk bersatu denganKu.

“Sekarang ini gerejaKu berpakaikan malu karena dia tidak mempunyai hakim-hakim. Dia tidak mempunyainya karena dia tidak mengenalKu sebagai Hakim. Sekarang Aku akan mengangkat hakim-hakim atas UmatKu yang mengetahui PenghakimanKu. Mereka tidak hanya memutuskan antara manusia atau masalah-masalah; mereka akan membuat segala sesuatunya benar yang berarti membawa mereka dalam persetujuan denganKu.

“Saat Aku muncul kepada Yosua sebagai Panglima Balatentara Tuhan, Aku mengatakan bahwa Aku bukan kawan atau lawan. Aku tidak pernah berada di pihaknya. Ketika Aku datang itu untuk mengambil alih bukan untuk berada dipihaknya. Aku muncul sebagai Panglima Balatentara Tuhan sebelum Israel dapat masuk ke Tanah Perjanjian. Gereja sekarang akan masuk ke Tanah Perjanjian dan Aku akan muncul kembali sebagai Panglima Balatentara Tuhan. Ketika Aku melakukan ini, Aku akan membuang semua orang yang memaksa UmatKu saling menyerang.

“PenghakimanKu tidak membawa konflik bagi manusia tetapi menyertakan Umat-umatKu. Apa yang sudah Kulakukan untuk Israel, Aku juga melakukannya untuk musuh-musuh mereka-bukan melawan mereka. Ini karena engkau melihatKu dengan cara pandang dunia tetapi engkau tidak melihat PenghakimanKu. Engkau harus melihat PenghakimanKu supaya engkau dapat berjalan dalam OtoritasKu sebab kebenaran dan keadilan adalah pondasi dari TahtaKu. “Aku sudah menghubungkan kebenaran kepada umat PilihanKu. Tetapi seperti Israel yang liar, banyak orang-orang kudus di gereja hanya berjajar dengan caraKu dalam porsi yang kecil atau pikiran dan hati yang sedikit. Aku bukan untuk mereka atau melawan musuh-musuh mereka, tetapi Aku datang untuk menggunakan umatKu menyelamatkan musuh-musuh mereka. Aku mengasihi semua manusia dan menginginkan semuanya selamat.”


Saudara-saudara seiman digunakan Musuh


Saya tidak dapat berpikir tentang peperangan besar yang akan kami hadapi di gunung. Banyak saudara seiman yang terluka saat kami melawan iblis-iblis yang mengontrol mereka. Banyak dari mereka yang masih berada dalam kemah musuh baik digunakan musuh atau ditawan sebagai tawanan. Saya mulai heran jika peperangan selanjutnya akan melawan saudara-saudara kami sendiri lagi. Tuhan melihat saya memikirkan ini dan Dia berkata:

“Sampai peperangan akhir ini selesai akan ada selalu saudara-saudara kita yang dipergunakan musuh. Tetapi Aku tidak mengatakannya mengapa sekarang. Aku mengatakannya untuk membantumu melihat bagaimana musuh-musuh masuk dalam hati dan pikiran dan bagaimana dia menggunakanmu! Bahkan sekarang, engkau masih tidak dapat melihat sesuatu seperti yang Aku lihat.

“Hal ini wajar dengan UmatKu. Pada saat seperti ini, bahkan para pemimpin-pemimpin terbesarKu jarang bersekutu denganKu. Banyak orang melakukan pekerjaan-pekerjaan baik tetapi hanya sedikit yang melakukan panggilanNya. Ini adalah hasil divisi yang besar di antara kamu. Aku tidak datang untuk berada di satu pihak tetapi Aku dipanggil untuk orang-orang yang datang kepadaKu.

“Engkau terkesima saat Aku memberikan kepadamu ‘kata-kata pengetahuan’ tentang penyakit fisik seseorang atau pengetahuan lain yang tidak engkau tahu. Pengetahuan ini datang jika engkau menyentuh PikiranKu hanya dengan kadar yang kecil. Aku tahu segalanya. Jika engkau benar-benar memiliki PikiranKu, engkau akan dapat mengetahui setiap orang yang jumpai sama seperti yang engkau alami disini. Engkau akan melihat setiap orang sama seperti Aku melihat mereka. Lebih dari itu, engkau benar-benar tinggal didalam Aku. Untuk mengetahui bagaimana menggunakan pengetahuan itu dengan benar, engkau harus menggunakan HatiKu. Hanya dengan itu engkau akan memiliki PenghakimanKu.

“Aku hanya dapat mempercayaimu dengan pengetahuan supernaturalKu jika engkau mengetahui HatiKu. Karunia-karunia Roh yang sudah Kuberikan untuk GerejaKu hanyalah tanda-tanda kekuatan yang kecil untuk menghadapi yang akan datang. Aku memanggilmu untuk menjadi pembawa pesan di jaman ini dan engkau harus tahu kekuatan-kekuatannya. Engkau harus tulus menginginkan karunia-karunia ini sebab itu adalah merupakan bagian dariKu dan Aku akan memberikannya kepadamu sehingga engkau dapat menjadi seperti Aku. Engkau benar dengan mencari untuk mengenal PikiranKu, Jalan-JalanKu dan Tujuan-tujuanKu, tetapi engkau juga harus dengan tulus menginginkan HatiKu. Jika engkau mengenal HatiKu, mata hatimu akan terbuka dan engkau dapat melihat seperti Aku melihat dan engkau melakukan seperti apa yang Aku lakukan.

“Aku akan mempercayakan banyak kekuatan-kekuatan kepada GerejaKu untuk menghadapi yang akan datang. Seringkali ada banyak tipuan besar pada orang-orang yang Kupercayakan kekuatan-kekuatan itu jika engkau tidak mengerti apa yang akan Aku tunjukkan, engkau juga dapat jatuh pada tipuan itu. “Engkau sudah meminta Kasih KaruniaKu dan engkau memilikinya. Kasih Karunia pertama untuk menjagamu di jalan yang benar adalah dengan mengetahui tingkat dari tipuanmu sekarang. Tipuan meliputi semua yang engkau tidak mengerti seperti Aku mengertinya. Mengetahui tingkat dari tipuanmu akan membawa kerendahan hati dan Aku memberikan Kasih KaruniaKu kepada orang –orang yang rendah hati.

“Itulah mengapa Aku mengatakan, ‘Siapa yang begitu buta kecuali hambaKu. . . ‘Dan itulah mengapa Aku mengatakan kepada orang-orang Farisi, “Aku datang ke dunia untuk menghakimi… supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa dapat melihat, menjadi buta . . . Jika engkau buta maka engkau tidak akan merasa bersalah, tetapi karena ingin melihat maka tetaplah rasa bersalahmu.’ Ini juga mengapa TerangKu yang membuat Paulus buta saat Aku memanggilnya. TerangKu hanya dapat disingkapkan oleh kondisi yang benar. Seperti dia, engkau harus buta sehingga engkau dapat melihat oleh Roh Kudus.”


Nasehat Para Rasul

Saya merasakan keinginan untuk melihat orang-orang yang duduk di tahta-tahta yang kami lalui. Saat saya melakukan itu, pandangan saya jatuh ke seorang laki-laki yang saya tahu bernama Rasul Paulus. Saat saya melihat kepada Tuhan, Dia memberi isyarat untuk saya berbicara kepadanya.

“Saya sangat mencari kesempatan ini,” kata saya agak aneh tetapi sangat girang dengan pertemuan ini. “Saya tahu bahwa engkau sadar betapa surat-suratmu sudah menuntun gereja dan mungkin masih memenuhi kami semua. Engkau adalah salah satu terang dari dunia.” “Terima kasih,” kata Rasul Paulus. “Tetapi engkau tidak mengerti bagaimana kami ingin bertemu dengan kalian semua. Engkau adalah pejuang dalam peperangan yang terakhir; engkau adalah orang-orang yang ingin kami temui disini. Kami hanya melihat hari-hari ini secara kabur melalui penglihatan kami yang terbatas, tetapi engkau dipilih untuk hidup didalamnya. Engkau pejuang yang dipersiapkan untuk peperangan akhir. Engkau salah satu yang kami tunggu.”

Dengan perasaan canggung, saya terus berbicara, “Tetapi tidak ada cara bagi saya untuk menyampaikan penghargaan yang kami rasakan untukmu dan yang lain yang sudah membantu kami melalui hidup dan tulisan-tulisan mereka. Saya juga tahu bahwa kami mempunyai kekekalan dalam menyampaikan penghargaan, jadi tolong, selagi saya disini, ijinkan saya bertanya,’apa yang akan engkau katakan pada generasi saya dalam membantu menghadapi perang ini?”

“Aku hanya dapat mengatakan kepadamu bahwa apa yang aku katakan sudah aku katakan dalam tulisan-tulisanku,” kata Rasul Paulus melihat mata saya langsung. “Engkau akan dapat lebih memahaminya jika engkau sadar bahwa aku tidak memenuhi semua dari apa yang menjadi panggilanku.”

“Tetapi engkau berada disini, salah satu tahta terbesar!” saya memprotesnya. “Engkau masih’ menuai buah-buah kehidupan lebih dari yang kami harapkan untuk dituai.”

“Oleh kasih Karunia Tuhan, Aku dapat menyelesaikan pekerjaanku tetapi aku masih tidak dapat berjalan dalam panggilanku. Aku tidak memenuhi tujuan-tujuan tertinggi yang dapat aku jalani -seperti setiap orang. Aku tahu bahwa beberapa orang akan mempertimbangkan ini sebagai fitnah memikirkan aku sebagai sesuatu yang kurang daripada contoh-contoh pelayanan-pelayanan Kristen yang besar. Di akhir hidupku, secara jujur aku mengatakan bahwa aku adalah orang paling berdosa. Aku tidak mengatakan bahwa aku adalah orang paling berdosa tetapi dulu aku adalah orang yang paling berdosa. Sekalipun melalui banyak pemahaman, aku berjalan dengan sedikit perbandingan.”

“Bagimana mungkin?”Tanya saya. “saya pikir engkau adalah orang yang rendah hati.”

“Kerendahan hati yang sejati adalah perjanjian dengna kebenaran. Jangan takut. Tulisan-tulisanku benar dan itu ditulis dengan Urapan Roh Kudus. Aku sudah diberikan banyak dan aku tidak menggunakan semua yang sudah diberikan. Tidak cukup. Setiap orang tidak cukup kecuali Seseorang. Alasan untukmu dapat melihat ini secara khusus tentang aku karena banyak orang yang masih membelokkan pengajaran-pengajaranku sebab mereka mempunyai pandangan yang keliru tentang aku.”

“Seperti yang kau lihat dalam tulisan-tulisanku selanjutnya. Aku merasakan dari perasaan rendah diri sekalipun menjadi rasul-rasul terkenal, menjadi mengetahui bahwa paling tidak aku adalah rasul-rasul. Kemudian aku melihat bahwa aku paling rendah dari orang-orang kudus dan akhirnya aku melihat bahwa aku adalah orang paling berdosa. Aku tidak hanya rendah hati tetapi aku berbicara kebenaran seadanya. Aku dipercayakan lebih banyak dari yang kugunakan. Hanya ada Dia disini yang sepenuhnya percaya, sepenuhnya patuh dan benar-benar menyelesaikan semua yang Dia berikan untuk dilakukan. Tetapi engkau dapat berjalan lebih banyak dari aku.”


Menemukan kembali Batu Penjuru

Dengan agak lemah saya menjawab, “Saya tahu bahwa apa yang engkau katakan itu benar tetapi apakah engkau yakin bahwa ini adalah pesan paling penting yang dapat engkau berikan kepada kami untuk perang terakhir ini?”

“Pasti!” dia menjawab dengan yakin. “Aku sangat menghargai Kasih Karunia Tuhan untuk menggunakan tulisan-tulisanku seperti yang sudah Dia lakukan. Aku prihatin akan banyak cara yang engkau pakai secara tidak tepat. Mereka adalah kebenaran dari Roh Kudus dan mereka adalah Alkitab. Tuhan memberikanku batu-batu penjuru yang dipasang untuk gerejaNya yang kekal, tetapi itu bukan batu-batu penjuru. Batu-batu pondasi itu diletakkan sendiri oleh Yesus. Hidup dan pelayananku bukanlah contoh untuk apa engkau dipanggil tetapi Yesus sendiri yang melakukan.

“Jika apa yang kutuliskan sebagai pondasi, maka itu tidak akan mampu menahan berat yang dibangun. Apa yang kutuliskan harus dibangun berdasarkan Pondasi yang dapat mempertahankan apa yang engkau pikul; itu tidak harus dipakai sebagai pondasi. Engkau harus melihat pengajaran-pengajaranku melalui pengajaran-pengajaran Tuhan jangan mencoba memahami Dia melalui perspektifku. FirmanNya adalah pondasi. Aku hanya membangun diatasnya dengan tekun akan FirmanNya. Hikmat paling besar dan kebenaran paling kuat adalah FirmanNya bukan perkataanku. “Sangat penting untukmu tahu bahwa aku tidak berjalan diatas semuanya yang tersedia untukku. Ada lebih banyak yang tersedia untuk setiap orang yang percaya daripada aku. Semua orang-orang percaya yang benar mempunyai Roh Kudus dalam dirinya. Kekuatan Dia yang menciptakan segala mahkluk hidup ada didalamnya. Orang-orang kudus mempunyai kekuatan untuk memindahkan gunung-gunung, untuk menghentikan pasukan-pasukan atau untuk membangkitkan orang yang mati.

“Jika engkau sudah menyelesaikan apa yang menjadi panggilanmu, pelayananku tidak harus dilihat sebagai akhir tetapi hanya sebagai tempat berawalnya. Tujuanmu tidak harus sama denganku tetapi menjadi sama dengan Tuhan. Engkau dapat menjadi seperti Dia dan melakukan apa yang Dia lakukan, dan lebih dari itu, sebab Dia sudah menyimpan Anggur TerbaikNya sampai penghabisan.”

Saya mengingatkan diri saya sendiri bahwa disini hanya kebenaran yang dapat diperkatakan. Saya tahu bahwa Rasul Paulus benar menyangkut bagaimana salahnya saya menggunakan pengajaran-pengajarannya sebagai pondasi melebih pondasi dari Injil. Tetapi masih cukup sulit bagi saya untuk menerima bahwa Rasul Paulus belum memenuhi semua panggilannya.

Saya melihat kepada tahta tempat Rasul Paulus dan kemuliaannya. Lebih dari yang saya pernah impikan sebagai tempat orang-orang paling kudus di surga. Dia sangat terus terang dan pasti sama seperti apa yang saya harapkan. Sangat jelas bagi saya bahwa dia masih begitu prihatin kepada gereja-gereja. Saya mengidolakan dia dan kejatuhannya membuat dia membebaskan saya dari kejatuhan yang sama. Dia sangat lebih besar dari Paulus yang saya idolakan. Mengetahui pikiran saya, dia meletakkan kedua tangannya di bahu saya dan melihat langsung ke mata saya.

“Aku saudaramu. Aku mengasihimu sama seperti semua orang disini. Tetapi engkau harus mengerti bahwa jalan kami belum selesai. Kami tidak dapat ditambahkan maupun diambil dari apa yang sudah direncanakan dibumi, tetapi engkau dapat. Kami bukanlah pengharapanmu. Engkau sekarang yang menjadi harapan kami. Walau dalam pembicaraan ini aku hanya dapat mengkonfirmasi apa yang sudah aku tulis, tetapi engkau masih banyak harus menulis. Sembahlah hanya pada Tuhan dan bertumbuhlah dalam segala sesuatu didalam Dia. Jangan pernah menjadikan manusia sebagai tujuanmu, tetapi Tuhanlah tujuanmu.

“Banyak orang di bumi yang akan melakukan pekerjaan-pekerjaan lebih besar dari yang kami lakukan. Yang pertama akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang pertama. Kami tidak apa-apa. Merupakan sukacita hati kami karena kami bersama denganmu. Tuhan menggunakan generasi kami untuk meletakakkan dan mulai membangun bangunan diatas pondasi dan kami akan selalu merasa terhormat melakukannya. Tetapi setiap lantai yang dibangun di atas pondasi seharusnya lebih tinggi. Kami tidak akan menjadi bangunan yang diharapkan sampai engkau dapat naik.”


Pesan dan Pelayanan

Saat saya merenungkan hal ini, dia mengamati saya. Kemudian dia meneruskan,”Ada 2 hal yang kami capai dalam waktu kami yang dengan cepat dihilangkan gereja. Mereka belum pulih tetapi engkau harus memulihkan mereka,” “Apakah itu?” Tanya saya, merasa bahwa apa yang dia katakan tidak lebih dari tambahan dari apa yang sudah dia sampaikan sebelumnya pada saya.

“Engkau harus memulihkan pesan dan pelayanan,” katanya dengan empati.

Saya melihat kepada Tuhan dan Dia mengangguk membenarkan, menambahkan, “Betul apa yang dikatakan Paulus kepadamu. Sampai saat ini dia yang paling setia dengan kedua hal ini.”

“Tolong jelaskan,” pinta saya kepada Paulus.

“Baiklah,” jawabnya. “Kecuali di beberapa tempat didunia dimana ada banyak kesulitan dan siksaan, kami hampir tidak mengenali apakah pesan atau pelayanan masih dikotbahkan hari ini. Untuk itu, gereja-gereja sekarang ini hanya menjadi sebuah bayangan apa yang ada di waktu sekarang dan kita jauh dari panggilan kita semula. Jika kita melayani, berada didalam pelayanan adalah sebuah pengorbanan besar yang dapat dibuat dan ini merefleksikan pesan dari pengorbanan paling besar yaitu Salib.

“Salib adalah kekuatan Tuhan dan pusat semua panggilan kita. Sekarang kita hanya mempunyai sedikit kekuatan untuk mentransformasikan pikiran dan hati para orang-orang beriman sebab engkau tidak hidup dan tidak tidak mengkhotbahkan tentang salib. Karenanya, kita mempunyai kesulitan melihat perbedaan antara gereja dan orang-orang kafir. Itu bukanlah injil atau keselamatan dimana kita dipercayakan. Engkau harus kembali pada salib”. Dengan kata-kata itu, dia memeluk pundak saya seperti seorang ayah dan kemudian kembali ke kursinya. Saya merasa seakan-akan saya sudah menerima berkat yang luar biasa dan omelan yang mendalam. Saat saya berjalan pergi, saya mulai berpikir tentang tingkat keselamatan di gunung dan harta-harta keselamatan yang ada didalamnya. Saya mulai melihat dengan dalam keputusan saya-sekalipun keputusan itu adalah masuk ke pintu yang membawa saya masuk kesini-yang didasarkan pada apa yang akan saya dapati selanjutnya, dan bukan pertimbangan akan kehendak Tuhan.

Saya masih hidup untuk diri saya sendiri dan bukannya untuk Tuhan. Bahkan keinginan saya mencakup penghakiman disini, saya dimotivasi oleh apa yang akan membentuk saya memperoleh kemenangan tanpa banyak kehilangan. Saya masih lebih banyak berjalan dengan pusat diri saya sendiri daripada berpusat pada Tuhan.



Blessed To Bless...

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Holy Spirit