Wednesday, April 13, 2011

Jurnal SHRK April 2011 - Hari ke-2


Bahan Renungan: Ayub 39:12-15, 22-28

Saudara-saudari kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus,
Secara tiba-tiba Tuhan mengubah topik awal yang akan dikotbahkan hari ini. Pdt. Petrus Agung mendapat sebuah penglihatan yang sangat unik. Ada 3 kain dibentangkan dihadapannya. Yang pertama sebuah kain warna biru yang gelap dan sangat indah, yang tengah kain berwarna merah muda (pink) dan yang ke-3 kain berwarna hijau cerah. Di atas masing-masing kain ada seekor binatang. Seekor lembu hutan di atas kain biru, seekor kuda perang di atas kain merah muda dan seekor singa di atas kain hijau. Dikatakan bahwa sifat, karakter dan kelemahan ketiganya menjadi syarat bagi kita semua untuk menikmati masa Salomo yang Tuhan berikan kepada kita.

Lembu Hutan Yang Garang

Mengenai binatang yang pertama, Lembu Hutan, demikianlah pembahasannya:
  • "Apakah lembu hutan mau takluk kepadamu, atau bermalam dekat palunganmu?" - Lembu adalah binatang yang sangat kuat, dan di dalam dirinya ada potensi yang sangat besar untuk menjadi begitu besar. Namun lembu tersebut hanya berguna jika kegarangannya tertaklukkan (terjinakkan). Sebab jika kegarangan atau keliaran lembu hutan tidak dapat ditaklukkan, maka lembu tersebut hanya menjadi beban bagi tuannya. Demikian pula kita yang memiliki begitu besar benih & potensi dalam diri kita, namun semua itu hanya akan berguna jika kita rela dibentuk oleh Tuhan kita. 
  • "Dapatkah engkau memaksa lembu hutan mengikuti alur bajak dengan keluan, atau apakah ia akan menyisir tanah lembah mengikuti engkau?" - Puncak masa keemasan Salomo hanya tercapai bila kita mengikuti alur dan skenario Tuhan secara total. Kegarangan & keliaran yang masih belum tertaklukkan bukan saja menyulitkan kita untuk mencapai ke puncak, namun bahkan dapat mencelakakan diri kita. Potensi dan peluang besar hanya dapat dicapai dengan mengikuti rencana-Nya selangkah demi selangkah dalam ketaatan dan kesetiaan. 
  • "Percayakah engkau kepadanya, karena kekuatannya sangat besar? Atau kauserahkankah kepadanya pekerjaanmu yang berat? Apakah engkau menaruh kepercayaan kepadanya, bahwa ia akan membawa pulang hasil tanahmu, dan mengumpulkannya di tempat pengirikanmu?" - Dengan segala potensi untuk menjadi besar yang ada di dalam diri kita, dan segala pintu peluang yang telah dibukakan bagi kita, dapatkah Tuhan benar-benar bisa mempercayakan tanggung jawab besar kepada kita? Ada begitu banyak pekerjaan berat menanti untuk membawa bangsa ini bukan saja kepada puncak kejayaan dan keemasan, namun paling tidak 70% menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja. Sungguhkah kita dapat dipercaya oleh-Nya? Bahkan ketika kita berhasil limpah, hati kita tidak menjadi kurang setia.

Kuda Perang

"Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya? Engkaukah yang membuat dia melompat seperti belalang? Ringkiknya yang dahsyat mengerikan. Ia menggaruk tanah lembah dengan gembira, dengan kekuatan ia maju menghadapi senjata. Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah kecut hati, dan ia pantang mundur menghadapi pedang. Di atas dia tabung panah gemerencing, tombak dan lembing gemerlapan; dengan garang dan galak dilulurnya tanah, dan ia meronta-ronta kalau kedengaran bunyi sangkakala; ia meringkik setiap kali sangkakala ditiup; dan dari jauh sudah diciumnya perang, gertak para panglima dan pekik." 
 
Awal dari sebuah puncak kesuksesan adalah mengerti benar apa panggilan hidup masing-masing kita. Kita sadari bahwa kitalah generasi penuntas yang menuntaskan semua pekerjaan yang Tuhan berikan. Dan kitalah generasi penggenap yang menggenapi semua janji Tuhan sampai kesudahan segala sesuatu. Dan berdasarkan panggilan kita itulah maka apapun resiko yang harus kita hadapi kita tidak akan pernah berhenti apalagi menyerah walau situasi sesulit apapun. Kita bertindak sebagai tentara-Nya yang bahkan dalam kedahsyatan pun kita makin bergelora, bukan menjadi kecut apalagi tawar hati. Namanya kuda perang, dan ketika perang datang pasti kita akan menyambutnya sesuai dengan panggilan kita masing-masing.


Blessed To Bless... 

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Holy Spirit