Rombongan Pasukan Neraka sedang berbaris
(Diambil dari "The Morning Star, by Rick Joyner)
(Diambil dari "The Morning Star, by Rick Joyner)
Panglima Bala Tentara
Kemudian saya tidak lagi berdiri di depan
Kursi Pengadilan tetapi berada di atas gunung melihat pasukan itu lagi. Hikmat
berdiri disamping saya. Dia tegas tetapi saya tidak lagi merasakan kesedihan dan
kemarahan seperti sebelumnya.
“Aku ijinkan engkau melihat sedikit dari masa
yang akan datang,” Hikmat memulai. “Aku mengirimmu kepada orang-orang yang
dipanggil untuk mempersiapkan UmatKu dan memimpinnya. Mereka adalah orang-orang
yang akan berjuang dimedan perang di gunung. Mereka adalah orang-orang yang
sudah bertemu pasukan penuduh dan tetap setia. Mereka adalah orang-orang yang
mengawasi UmatKu dan melindungi mereka sekalipun berresiko atas hidup mereka.
Mereka dipanggil para pemimpin UmatKu yang akan berjuang di peperangan besar di
jaman akhir dan akan tetap bertahan tanpa takut melawan semua kuasa kegelapan.
“Sama seperti yang kau lihat, pasukan ini
sedang berbaris, tetapi seringkali mereka akan mendirikan kemah. Perkemahan itu
sama penting dengan berjalan berbaris. Ini adalah waktu untuk merencanakan,
melatih dan mempertajam keahlian dan senjata-senjata. Ini juga waktu untuk
orang-orang yang berada di kelompok pertama berjalan menuju kelompok kedua dan
untuk para pemimpin kelompok kedua untuk berjalan menuju kelompok ketiga,
menemukan mereka yang bisa dipanggil untuk masuk dalam tingkat selanjutnya.
Lakukan ini selagi kau bisa, karena waktunya sudah dekat, jika Wahyu 11:1-2
digenapi dan orang-orang yang ingin dipanggil olehKu tetapi tidak berjalan dalam
JalanKu akan menjadi penghalang. Sebelum peperangan akhir ini, PasukanKu akan
kudus sama seperti AKU Kudus. Aku akan memusnahkan orang-orang yang tidak
menyunatkan hati mereka dan para pemimpin yang tidak memegang KebenaranKu.
Ketika terjadi peperangan terakhir, tidak akan ada kelompok ketiga seperti yang
kau lihat disini.
“Sampai sekarang ketika PasukanKu sedang
berkemah, banyak waktu mereka terbuang percuma. Hanya saat Aku memimpin UmatKu
menuju obyektifitas yang jelas sehingga saat Aku memanggil UmatKu untuk berkemah
maka akan ada tujuannya. Kekuatan pasukan yang berbaris akan ditentukan dengan
kualitas kemah mereka. Ketika waktu mereka untuk berhenti dan berkemah dalam
satu musim, itu adalah untuk mengajar UmatKu tentang jalan-jalanKu. Sebuah
pasukan adalah sebuah pasukan baik di peperangan maupun di masa damai. Engkau
harus belajar bagaimana berkemah, bagaimana berbaris dan bagaimana berperang.
Engkau tidak akan melakukan semuanya ini sampai engkau dapat melakukannya dengan
baik.
“PasukanKu harus siap untuk melakukan semuanya
itu baik musimnya atau tidak. Engkau mungkin berpikir bahwa ini adalah waktunya
berjalan berbaris. Tetapi Aku menuntunmu ke perkemahan karena Aku melihat
hal-hal yang tidak pernah kau lihat sekalipun dari tempat visi ini. Jika engkau
mengikuti Aku, engkau akan selalu melakukan hal-hal dengan tepat pada waktu yang
tepat sekalipun itu tampaknya tidak tepat bagimu. Ingatlah, Akulah Panglima Bala
Tentaranya.
“Sebuah keputusan pasukan ditentukan dengan
kehormatan misi mereka, bagaimana mereka dipersiapkan untuk misi mereka dan
bagaimana mereka dibimbing. Pasukan ini akan berbaris dengan misi kehormatan
yang pernah diberikan kepada manusia. Bagaimanapun, sedikit dari UmatKu yang
diperlengkapi untuk misi mereka dan orang-orang yang sekarang memimpin UmatKu
mengikuti keinginan mereka sendiri. Sekarang Aku akan membangkitkan
pemimpin-pemimpin yang akan melatih dan memperlengkapi UmatKu. Orang-orang ini
akan selalu mengikuti Aku karena Akulah Panglima Bala Tentaranya.
“Banyak pasukan yang mengalami baik kemenangan
maupun kekalahan. PasukanKu sudah berbaris selama berabad-abad. PasukanKu juga
banyak mengalami kemenangan dan kekalahan. PasukanKu kalah dalam perang karena
mereka memerangi musuh saat Aku tidak memberikan perintah. Yang lain dikalahkan
karena mereka menyerang musuh dengan orang-orang yang tidak ahli. Banyak dari
pemimpin ini melakukan hal ini karena mereka mencari kemuliaan mereka sendiri.
Sama seperti yang ditulis Paulus dalam waktunya,’Mereka mencari kepentingannya
sendiri.’
“Para pemimpin yang lain mempunyai
KepentinganKu dalam hati dan mencari kemuliaan diatas kejahatan demi NamaKu,
tetapi mereka tidak melatih orang-orang mereka dengan baik; mereka tidak
berjalan denganKu sebagai Hikmat mereka. Sekarang mereka akan berubah. Aku akan
menjadi Panglima Bala Tentaranya. Jangan berkecil hati dengan cara UmatKu
terlihat sekarang, tetapi ingatlah akan menjadi apa mereka selanjutnya. Sekarang
Aku akan membangkitkan para pemimpin yang hanya berbaris saat Aku memberikan
perintah. Saat PasukanKu mengikuti Aku, itu akan memenangkan setiap peperangan.
Ketika mereka berkemah, mereka akan mengenal HadiratKu dan mereka akan bertumbuh
kuat dalam JalanKu.
“Engkau akan tiba pada saatnya ketika engkau
melihat PasukanKu sama seperti sekarang. Pada waktu itu, engkau rasakan
kemarahan yang membakar Aku. Ketahuilah bahwa Aku tidak lama lagi tidak akan
tinggal diam dalam orang-orang dalam kelompok ketiga. Kemudian Aku akan
menghentikan seluruh pasukan sampai orang-orang dalam kelompok ini didisiplinkan
menjadi prajurit atau dibubarkan. Aku akan mendisiplinkan orang-orang dalam
kelompok kedua membuang ambisi jahat mereka dan mereka akan hidup untuk Aku dan
KebenaranKu. Kemudian PasukanKu akan berbaris maju, tidak menghancurkan tetapi
memberikan hidup. Aku akan berada ditengah-tengah mereka untuk membuat para
MusuhKu berada dibawah kaki pasukanKu. Aku datang untuk menjadi Panglima Bala
Tentara!”
Kota
Kemudian saya berdiri di gunung yang lain
melihat ke sebuah kota. Kemuliaan kota itu di luar segala sesuatu yang saya
lihat atau saya bayangkan sebelumnya. Setiap bangunan dan rumah unik dan indah,
membuat saya menahan nafas, simetris satu dengan yang lain dan dikelilingi
ladang-ladang, gunung-gunung dalam aliran air. Hampir sama seperti sebuah kota
yang bertumbuh seperti tanaman. Saya merasakan bahwa saya melihat kepada sesuatu
yang dibangun oleh suatu ras yang tidak akan jatuh dan berjalan dalam kebenaran
dan kemurnian Adam dan Hawa pada mulanya.
Satu sosok yang berdiri adalah sejumlah besar
jendela kaca yang besar disetiap bangunan dan rumah tinggal. Kaca ini begitu
jernih dan bersih dan jendela-jendela dan pintu-pintu sangatlah tepat
ditempatkan sehingga saya rasakan bahwa saya tidak hanya disambut oleh setiap
yang tinggal tetapi juga diundang. Seakan-akan tidak ada yang tersembunyi dan
tidak ada bahaya pencurian. Kemudian saya melihat orang-orang dalam kota itu.
Mereka tampaknya familiar tetapi pada waktu yang sama saya tahu bahwa saya tidak
pernah berjumpa seorangpun seperti mereka. Mereka sama seperti bayangan saya
tentang Adam sebelum jatuh. Mata orang-orang itu bersinar dengan apa yang hampir
merupakan pemahaman total, kedalaman intelektual jauh melihat orang paling
pandai yang saya pernah tahu. Saya tahu ini adalah hasil dari perintah dan damai
sejahtera yang benar-benar membebaskan kebingungan atau keraguan, atau mungkin
kebingungan atas keraguan-raguan. Tidak ada ambisi karena setiap orang percaya
diri dan sangat bersukacita dengan siapa mereka dan apa yang mereka lakukan.
Karena setiap orang disini bebas, mereka juga terbuka. Kemiskinan atau sakit
penyakit tampaknya tidak dikenal.
Saya melihat jalan-jalan di kota ini. Ada
banyak jalan raya besar di pusat kota yang menuju ke segala arah dan banyak
jalan yang lebih kecil bersambungan dengan jalan raya yang besar ini. Saat saya
melihat salah satu jalan raya terbesar, pengetahuan diimpartasikan kepada saya
tentang kekudusan yang benar. Saya melihat jalan raya yang lain dan saya tahu
kebenaran akan penyembuhan. Saat saya melihat yang lain, saya mulai mengerti
hal-hal tentang penghakiman. Melihat ke masing-masing jalan, saya mengerti
kebenaran yang berbeda-beda. Kemudian saya sadar bahwa setiap jalan raya adalah
jalan kepada kebenaran. Orang-orang berjalan dan tinggal disalah sautnya
mereflesikan kebenaran dari jalan raya itu.
Perhatian saya beralih ke banyak jalan yang
berhubungan dengan jalan raya-jalan raya. Saat saya melihatnya, saya merasakan
impartasi akan buah-buah Roh, seperti kasih, sukacita, damai sejahtera atau
kesabaran. Perasaan ini muncul disamping pengertian-pengertian yang muncul saat
saya melihat ke jalan-jalan raya itu.
Saya mengamati bahwa selagi beberapa jalan ini
terhubung dengan setiap jalan raya, beberapa jalan raya hanya mempunyai satu
atau dua yang berhubungan dengannya. Sebagai contoh, saya hanya dapat mencari
Jalan Raya Kekudusan dengan berjalan diatas jalan Kasih. Saya hanya dapat
mencari Jalan Penghakiman dengan berjalan diatas jalan Kasih atau Sukacita.
Bagaimanapun, Jalan Raya Kasih Karunia dihubungkan dengan semua jalan. Untuk
mencapai salah satu Jalan Raya Kebenaran, saya harus berjalan dalam sebuah jalan
yang dimanakan buah-buah Roh.
Orang-orang berjalan diatas jalan raya dan
jalan-jalan kecil selagi beberapa orang hanya duduk-duduk di sebelahnya.
Beberapa orang tinggal di rumah-rumah di jalan atau jalan raya sedangkan
yanglain membangun rumah diatasnya. Mereka yang tinggal dirumah-rumah secara
konstan melayani makanan dan minuman untuk orang-orang yang berjalan atau yang
duduk. Kemduian saya mengatamati bahwa tidak ada restoran, hotel atau rumah
sakit didalam kota. Segera saya menyadari bahwa tidak satupun itu diperlukan
sebab setiap rumah adalah pusat dari keramahan dan penyembuhan.
Hampir setiap rumah terbuka untuk para
pelancong. Rumah-rumah yang tidak terbuka digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu
seperti belajar atau penyembuhan jangka panjang. Saya heran mengapa setiap orang
memerlukan penyembuhan disini tetapi kemudian saya akan ditunjukkan alasannya.
Meski demikian, saya tidak dapat membayangkan suatu tempat yang luar biasa dalam
pelayanan dan keramahan yang luar biasa, membantu atau menyembuhkan, bahkan
dibangun diatas Jalan Raya Penghakiman yang tampaknya menjadi tempat yang paling
ramai. Karena itu, sekalipun Jalan Raya Penghakiman tampak menarik hati. Sangat
jelas bahwa setiap jalan tidak hanya aman tetapi sangat diinginkan dari jalan
atau jalan raya lain yang pernah saya lihat walau di taman-taman. Kota ini jauh
lebih mulia daripada setiap utopia yang disampaikan para filosof.
Perhatian saya tertarik pada Jalan Raya
Penghakiman. Tampaknya merupakan jalan raya yang sedikit dilalui, tetapi
sekarang menjadi lebih ramai. Kemudian saya melihatnya karena jalan dan jalan
raya semuanya terhubung kepada Jalan Raya Penghakiman ini. Sekalipun Jalan Raya
Penghakiman menjadi pusat kegiatan, orang-orang tampak ragu-ragu untuk masuk.
Saat saya melihat ujung dari jalan raya, saya
dapat melihat sebuah jalan berada dalam lereng yang terus menerus dan ada sebuah
gunung tinggi diujungnya yang dibungkus dengan sesuatu yang halus tetapi mulia.
Saya merasa bahwa jika orang-orang dapat melihat jalan ini karena mereka
mempunyai perasaan yang sama akan Ruang Besar Pengadilan. Saya tahu bahwa ini
adalah jalan untuk mengenal Tuhan sebagai Hakim yang Adil.
Ikatan Damai Sejahtera
Saya heran apakah kota ini surga atau
Yerusalem yang baru. Kemudian saya melihat sekalipun orang-orang tingginya jauh
melebihi orang-orang yang saya lihat dibumi, mereka tidak mempunyai kemuliaan
atau ketinggian dari orang-orang itu meski dalam poisisi yang paling rendah di
Ruang Pengadilan. Saya heran tentang hal ini saat saya merasakan Hikmat berdiri
disamping saya lagi.
“Mereka ini adalah orang-orang yang sama yang
kau lihat di PasukanKu,” Dia mulai berbicara. “Kota dan Pasukan adalah sama.
Pemimpin-pemimpin masa datang mempunyai visi akan PasukanKu dan KotaKu. Aku
membangun keduanya dan Aku akan menggunakan para pemimpin yang sekarang Aku
persiapkan untuk menyelesaikan apa yang sudah Aku mulai beberapa generasi yang
lalu. Jendral-jendralKu akan menjadi tukang bangunan ahli untuk KotaKu dan Para
tukang Bangunan Ahli Ku juga akan menjadi jendral-jendral. Mereka semuanya sama.
“Suatu hari, pasukan tidak lagi diperlukan
tetapi kota ini akan ada selamanya. Engkau harus menyiapkan pasukan dalam
peperangan ini tetapi bangunlah semuanya yang akan kau bangun untuk masa yang
akan datang.
“Ada masa depan untuk bumi. Setelah
PenghakimanKu datang, masa depan yang mulia datang juga. Aku akan menunjukkan
UmatKu masa depan sehingga masa depan itu ada dalam hati mereka. Seperti yang
ditulis Salomo,”, ‘Segala sesuatu yang dibuat Tuhan akan tetap tinggal
selamanya.’Saat UmatKu menjadi sepertiKu, mereka akan membangun sesuatu yang
bertahan selamanya. Mereka akan melakukan semua yang mereka lakukan dengan damai
sejahtera dalam waktu sekarang dan visi untuk masa depan. Kota yang sedang
Kubangun bertahan untuk selamanya karena dibangun diatas kebenaran hati manusia.
KebenaranKu akan bertahan dan orang-orang yang berjalan dalam kebenaran akan
meninggalkan buah-buah yang akan tinggal tetap.
“Aku datang ke bumi kepada UmatKu sebagai
Hikmat untuk membangun KotaKu. Pengenalan akan kebenaran akan memenuhi KotaKu,
tetapi hikmatlah yang akan membangunnya. Hikmat akan turun atas para tukang
bangunan yang akan menyebabkan dunia kagum kepada Kotaku lebih dari pada
kekaguman akan kota yang dibangun Salomo. Manusia menyembah hikmat mereka sejak
mereka makan buah dari Pohon Pengetahuan. Hikmat dunia akan pudar dan HikmatKu
akan terbuka disepanjang KotaKu. Kemudian orang-orang yang menyembah hikmat lain
akan dipermalukan. Semua yang dikerjakan Salomo sebagai nubuatan akan Aku
bangun.
“Semua yang kau lihat di kota itu yang AKU
bangun, Aku hanya memberikan kepadamu bayangan yang dangkal. Dari waktu ke
waktu, engkau akan ditunjukkan yang lebih lagi tetapi sekarang engkau harus
melihat satu hal. Apa yang paling kau amati dari kota ini?”
“Satu hal yang berdiri dalam satu harmonisasi.
Segala sesuatu di kota cocok satu sama lain dan seluruh kota cocok sempurna
dengan lingkungannya,” saya meresponi.
“Ikatan damai sejahtera yang sempurna adalah
kasih,” Tuhan meneruskan. “Dalam KotaKu, ada kesatuan. Dalam semua yang Aku
ciptakan, ada harmonisasi. Segala sesuatu cocok bersama-sama didalam Aku. Segala
sesuatu yang AKU kerjakan di bumi adalah untuk memulihkan harmonisasi yang asli
antara BapaKu dan CiptaanNya dan diantara semua ciptaan. Saat semua umat manusia
hidup dalam harmonisasi dengan Aku. Bumi akan harmonis dengan Tuhan dan tidak
ada lagi gempa bumi, banjir atau badai. Aku datang untuk membawa damai sejahtera
bagi bumi.”
Saat Dia berbicara, saya tahu bahwa saya
melihat kemasa depan sama seperti saat saya melihat pasukan. Saya juga tahu
bahwa apa yang Dia katakan tentang membangun damai sejahtera di masa sekarang
dan sebuah visi untuk masa depan juga hal yang mendasar dalam harmonisasi yang
saya lihat. Waktu juga merupakan bagian dari CiptaanNya yang didalamnya kita
harus cocok. Hikmat menoleh pada saya sehingga saya melihat langsung kedalam
MataNya dan berkata, “Aku mengasihi CiptaanKu. Aku mengasihi binatang-binatang
diladang dan ikan-ikan di laut. Aku akan memulihkan segala sesuatu seperti
tujuan semula dijadikannya, tetapi aku lebih dulu harus memulihkan manusia. Aku
datang tidak hanya untuk membebaskan tetapi juga memulihkan. Merupakan bagian
dalam PelayananKu akan pemulihan engkau tidak harus melihat seperti apa mereka
tetapi menjadi apa mereka nantinya. Seperti Yehezkiel, engkau harus melihat
sekalipun dalam tulang-tulang kering terdapat pasukan yang begitu besar. Engkau
harus menubuatkan hidup dalam tulang-tulang sampai mereka menjadi pasukan yang
Aku panggil dari semula. Kemudian PasukanKu akan berbaris. Ketika PasukanKu
berbaris, itu akan memulihkan – bukan menghancurkan. Itu akan memerangi
kejahatan tetapi juga akan membangun kota kebenaran.
“Semua harta karun di bumi tidak dapat
memberatkan keseimbangan nilai seorang jiwa. Aku membangun Kota Ku dalam hati
manusia dengan hati manusia. Orang-orang yang tetap berpegang pada hikmat
besar-pengetahuan akan harta karun abadi-akan digunakan untuk membangun KotaKu.
Engkau akan mengenal para Tukang Bangunan KotaKu dari hikmat ini—mereka tidak
memusatkan pikiran mereka pada hal-hal duniawi tetapi pada harta karun di sorga.
Karena hal ini, dunia akan membawa harta kekayaannya ke KotaKu sama seperti yang
mereka lakukan pada jaman Salomo.
“AKU akan melepaskan Para Tukang BangunanKu
yang ahli dan bijaksana. Engkau harus berjalan bersama mereka dan mereka harus
berjalan bersama-sama. Setiap jalan raya dan jalan yang kau lihat di kota akan
mulai menjadi benteng kebenaran di bumi. Setiap benteng akan bertahan melawan
kuasa kegelapan, dan kuasa-kuasa itu tidak akan bertahan. Setiap benteng itu
akan menjadi seperti sebuah gunung dengan sungai-sungai yang mengalirkan airnya
ke bumi. Tiap-tiap aliran itu akan menjadi kota pertahanan dan sebuah tempat
perlindungan bagi semua yang mencari AKU. Tidak ada senjata yang melawan mereka
dan tidak ada senjatapun yang Aku berikan akan kalah.”
Para Tukang Bangunan Tuhan
Saat Hikmat berbicara, mata saya terbuka
melihat lembah paling indah yang pernah saya lihat. Gunung-gunung terbentuk dari
lembah dan lembah itu sendiri sangat hijau dari hijau apapun yang pernah saya
lihat. Batu-batunya seperti benteng yang terbuat dari perak, pohon-pohon
sempurna dan lebat. Ada sebuah sungai di tengah-tengahnya yang mengaliri dari
aliran setiap gunung yang melingkarinya. Airnya bersinar kebiruan, warna paling
biru yang pernah saya lihat dan sangat indah cocok dengan langit. Setiap bilah
rumput sempurna. Lembah itu dipenuhi banyak jenis binatang yang tampaknya jenis
paling baik tanpa penyakit atau cacat. Mereka cocok sempurna dengan lembahnya
dan dengan satu dengan yang lainnya. Saya tidak pernah melihat tempat yang
sangat diingiknan ini di bumi.
Saya terheran-heran apakah saya melihat Taman
Eden dan kemudian saya melihat sedikit prajurit berbaju zirah yang sedang
mengawasi lembah. Prajurit lain mengikuti setiap aliran sungai dan kemudian
mengikuti sungai menuju ke tempat dimana para prajurit pertama mengawasi.
Awalnya saya tidak berpikir bahwa para prajurit itu cocok dengan tempat itu
tetapi untuk beberapa alasan saya segera merasakan santai karena saya tahu
mereka memang sudah seharusnya disitu.
Saya melihat kepada para prajurit itu. Mereka
kasar dan perang membuat mereka keras, tetapi baik dan mudah didekati. Mereka
itu keras dan pasti tetapi kelihatan dalam damai sejahtera yang sempurna. Mereka
itu serius dan suram, tetapi penuh suikacita dan cepat tertawa. Saya pikir bahwa
sekalipun perang selalu mengerikan, jika saya harus pergi ke medan perang, tidak
akan ada kelompok prajurit lain disamping orang-orang yang saya pilih untuk
berperang.
Saya mengamati baju zirah mereka yang
tampaknya memang dibuat untuk mereka, sangat cocok sehingga saat mereka bergerak
dengan keanggunan seakan-akan mereka tidak mengenakan baju zirah sama sekali.
Saya dapat mengatakan bahwa keduanya tampak ringan, tapi kuat lebih dari yang
saya pernah lihat. Baju zirah itu juga merupakan kombinasi sempurna dari
warna-warni air, gunung dan langit yang biru, yang kemudian segera saya sadari
bahwa itu adalah refleksi dari warna-warni yang murni yang tidak pernah saya
lihat. Baju zirah itu sendiri terbuat dari perak “luar dunia”, lebih dalam dan
lebih murni dari perak apaun yang ada di bumi. Saat saya terheran-heran tentang
siapa para prajurit ini, Tuhan mulai berbicara.
“di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal,”
Dia menjawab, “Mereka adalah para Tukang BangunanKu. Masing-masing RumahKu akan
menjadi benteng yang darinya Aku kirimkan PasukanKu keluar. Beberapa orang akan
maju sebagai ksatria untuk berperang melawan orang yang lemah dan tertekan dan
yang lain akan maju dalam kelompok-kelompok kecil yang akan menyerang pertahanan
musuh dan membawa kembali orang-orang yang manja. Beberapa orang akan maju
sebagai panglima untuk menakhlukkan kota-kota yang dimana KebenaranKu akan
memerintah dan yang lain akan masuk dalam pasukan dari benteng-benteng lain
untuk membebaskan seluruh bangsa-bangsa dengan Kebenaran, Kasih dan KuasaKu.
“Benteng-benteng ini bukan saja perlindungan
untuk UmatKu, tetapi juga untuk memobilisasi, melatih dan mengirim PasukanKu ke
seluruh penjuru bumi. Waktu kegelapan akan segera datang, tetapi UmatKu tidak
akan kedapatan bersembunyi. Mereka akan maju untuk mengalahkan kejahatan dengan
kebaikan. Mereka akan mengalahkannya dengan tidak mengasihi hidup mereka dari
maut dan dengan mengasihi yang lain lebih dari hidupnya sendiri. Orang-orang ini
tidak mempunyai rasa takut, mereka akan Aku kirim sebelum Aku
kembali.“Nubuatan-nubuatan mereka akan menyerang menteror hati musuhKu. Mereka
tidak akan takut. Mereka akan mengasihi. Kasih lebih kuat dari takut dan kasih
mereka akan mematahkan kuasa dari ketakutan yang membelenggu manusia sejak
awalnya. Karena mereka memilih untuk mati setiap harinya, takut akan kematian
tidak menguasai mereka. Ini akan memberikan kepada mereka kuasa atas setiap
musuh yang kekuatannya adalah takut. Aku sudah mati satu kali tetapi sekarang
Aku hidup untuk selamanya dan orang-orang yang mengenalKu tidak takut untuk
mati. Karenanya, orang-orang yang mengenalKu akan mengikutiKu kemanapun Aku
pergi. “Setiap tempat tinggalKu akan menjadi lembah seperti ini. Ini hidup
dengan kehidupan yang ada di bumi sebelum kejatuhan karena disini kuasa dari
PenebusanKu memunculkan hidup yang benar kembali. Tempat tinggalKu hanya akan
ditemukan dimana semua Aliran AirKu mengalir bersama-sama menjadi satu. Para
Tukang BangunanKu akan datang dari setiap aliran tetapi mereka akan bekerja
menjadi satu. Sama seperti rumah-rumah besar yang membutuhkan para pekerja yang
berbeda, demikian juga RumahKu. Hanya ketika mereka bekerja bersama-sama, mereka
dapat membangun RumahKu.
“Sama seperti yang kau lihat dalam mereka,
para Tukang BangunanKu akan mempunyai hikmat untuk menyelesaikan penelitian
sebelum itu dibangun. Masing-masing RumahKu cocok sempurna dengan tanah
tempatnya berada, tidak berdasarkan ukuran manusia tetapi menurut Aku. Keahlian
pertama para Tukang BangunanKu yang dikembangkan adalah keahlian dalam meneliti.
Mereka harus mengetahui tanahnya sebab Aku merancangkan tanah untuk UmatKu.
Ketika engkau membangunnya dengan HikmatKu, apa yang kau bangun akan sesuai
sempurna dengan tanahnya.”
Kemudian saya berdiri di samping salah satu
aliran air di lembah. Saya mulai mengikutinya sampai ke puncak gunung. Saat saya
mendekati puncaknya, saya mulai mendengar suara yang keras, suara-suara yang
menakutkan. Ketika saya melihat keatas lembah, saya dapat melihat perang-perang
dan gempa bumi besar membelah bumi dan badai-badai serta kebakaran yang menutupi
lembah. Itu terjadi seakan-akan saya berdiri di perbatasan antara surga dan
neraka, melihat ke neraka itu sendiri. Bagaimanapun saya tahu bahwa neraka tidak
mempunyai kuasa untuk melanggar batas lembah tetapi pemandangan itu sangat
menakutkan, saya kembali berlari ke lembah. Kemudian saya merasakan Hikmat
berdiri disamping saya.
“Disinilah engkau harus tinggal, diantara
kematian dan kehidupan. Jangan takut, tapi percayalah. Engkau sudah pernah lemah
tetapi sekarang Aku bersamamu, jadi berbesar hatilah dan jadilah kuat. Takut
jangan menguasaimu-jangan lakukan apapun karena takut. Lakukanlah apa yang kau
lakukan karena kasih dan engkau akan selalu jaya. Kasih adalah sumber dari
keberanian. Kasih akan menang di akhirnya. Doronglah para tukang BangunanKu
dengan kata-kata ini.”
Kata-kata Kehidupan
Kemudian saya kembali ke Ruang Besar
Pengadilan, berdiri didepan pintu yang sama kembali. Saya masih sedikit terkejut
dengan apa yang saya lihat di tepi lembah, tetapi Kata-KataNya masih terdengar
di telinga saya. “Kasih, kasih,” saya mengulanginya lagi dan lagi. “Saya jangan
sampai lupa kuasa kasih. Ada damai sejahtera yang sempurna dalam kasih. Ada
keberanian dalam kasih. Ada kuasa dalam kasih.”
Saya melihat kearah pintu. Saya tahu bahwa itu
adalah pintu dari GerejaNya. Saya tahu bahwa benteng-benteng yang dikatakan
Hikmat adalah tentang gereja-gereja dan pergerakan-pergerakan. Saya mulai
berpikir beberapa jemaat dan pergerakan yang saya tahu sudah siap untuk apa yang
saya lihat. Saya mulai berpikir dengan peneliti-peneliti rohani yang saya tahu
tapi tidak pernah terpikirkan. Kemudian lagi, tampaknya paling banyak dari
mereka berjuang memerangi keletihan, dan mereka mencoba untuk bertahan hidup,
sekalipun dengan memerangi satu dengan yang lain dalam keputusasaan mereka. Saya
memikirkan medan perang yang ada di gunung. Musuh menggunakan orang Kristen
untuk menyerang orang Kristen lain yang mencoba mendaki gunung. Sekalipun medan
perang itu terkadang menang dan membebaskan orang-orang Kristen dari kuasa para
penuduhnya, saya tahu bahwa akan memakan waktu yang lami untuk menyembuhkan luka
akibat perang itu. Banyak orang berada dibawah pengaruh penuduh untuk waktu yang
lama dan masih menjadi bagian dari sifat menuduh dan itu hanya sementara sebelum
pikiran mereka diperbaharui. Saya tahu bahwa gereja masih cukup jauh dari
kesatuan.
Dimana kami mulai?Saya memikirkan sendiri. Apa
yang dapat saya lakukan jika saya melewati pintu itu?
“Engkau tidak harus mulai. Ini sudah
berakhir,” jawab Hikmat. “Aku menyelesaikan kesatuan UmatKu di salib. Sekalipun
itu tampak seperti musuh yang menang atas salib, dia sebenarnya hanya
menjalankan rencana Bapa dan Aku sejak dari mulanya. Ketika engkau
mengkhotbahkan salib dan hidup oleh kuasanya, engkau harus melakukan KehendakKu.
Orang-orang yang melayani Aku dan bukan ambisi diri sendiri akan segera
mengenali satu sama lain dan akan bersatu. Orang-orang yang mempunyai takut akan
Tuhan tidak takut pada apapun di bumi. Orang-orang yang takut akan Aku tidak
akan mempunyai rasa takut satu dengan yang lain,
tetapi akan mengasihi satu sama
lain dan akan duduk bersama dalam MejaKu.
“Aku memanggilmu untuk melihat dan engkau akan
melihat bagaimana KerajaanKu datang. Iblis akan dilempar ke bumi dan akan
menimpa bumi dengan kemarahan yang besar. Tetapi jangan takut pada kemarahannya,
karena Aku juga akan menunjukkan MurkaKu melawan semua ketidakadilan. Iblis dan
orang-orang yang mengikutinya akan segera tahu MurkaKu. Engkau harus melihat
hal-hal ini, tetapi jangan takut pada mereka karena Aku tinggal diam di
tengah-tengah UmatKu dan Aku lebih besar dari semuanya. Saat engkau memandangKu,
engkau tidak akan takut. Jika engkau takut, itu karena engkau tidak memandang
Aku.
“Ketika kejahatan umat manusia menjadi satu
dengan iblis itu sendiri, masa kekacauan besar melanda bumi, Kemudian semua umat
manusia dan seluruh ciptaan akan mengerti kegagalan dan pemberontakan yang
tragis. Pada waktu yang sama, UmatKu akan menjadi satu penuh dengan Aku dan
TerangKu yang besar akan berdiri melawan kegelapan besar. Orang-orang yang
berjalan dalam pelanggaran hukum akan jatuh dalam kegelapan yang pekat.
Orang-orang yang berjalan dalam ketaatan akan bersinar terang seperti
bintang-bintang di surga.
“Kerendahan hati dan ketaatan akan selalu
menuntun padaKu. Saat engkau mendekatiKu, engkau akan memandang dan
memanifestasikan KemuliaanKu. Surga dan bumi akan memandang perbedaan antara
terang dan gelap. Engkau dipanggil untuk hidup antara kegelapan dan terang,
untuk memanggil orang-orang yang tinggal dalam kegelapan menuju terang.
Sekarangpun Aku tidak berhasrat untuk seorangpun binasa.”
Dalam kemuliaan yang melingkupi kami,
sangatlah sulit untuk mengingat kegelapan dan kejadian-kejadian menakutkan yang
baru saya saksikan. Saya memikirkan perbedaan antara KemuliaanNya dan kebesaran
serta kemegahan manusia. “Betapa kecilnya mereka!” kata saya. “Jika semua
manusia mempunyai bayangan akan Kursi PengadilanMu, mereka akan segera bertobat.
Tuhan, mengapa Engkau tidak menunjukkan DiriMu sendiri pada dunia sehingga tidak
perlu bertahan dalam kejahatan ini? Tidak akan ada seorangpun yang memilih iblis
jika mereka dapat melihat Engkau sebagai Engkau.”
“Aku akan membuka DiriKu sendiri jika iblisnya
sudah menyelesaikan pekerjaannya, kemudian Aku akan menunjukkan DiriKu sendiri
pada dunia. Saat pekerjaan iblis dibuka melalui orang yang jatuh, Aku akan
dibuka kepada orang-orang yang dipulihkan. Kemudian dunia akan melihat Aku-bukan
hanya kemuliaan yang Aku miliki di surga tetapi Kemuliaan yang menang melawan
kegelapan. KemuliaanKu lebih dari yang kau lihat disini, ini adalah SifatKu.
Setelah Aku membuka SifatKu kepada UmatKu, Aku akan kembali kepada Kemuliaan
yang Aku miliki disini. Sampai kemudian, AKU mencari orang-orang yang mengikuti
Aku karena mereka mengasihi Aku dan mengasihi kebenaran, bukan hanya karena
mereka mengasihi kemuliaan dan kuasa.
“Orang-orang yang memilih untuk mentaatiKu
ketika seluruh dunia tidak taat, sangatlah berharga menjadi ahli waris
bersamaKu. Orang-orang ini akan berharga memerintah bersamaKu, melihat
KemuliaanKu dan membaginya. Mereka adalah orang-orang yang hidup tidak untuk
diri mereka sendiri tetapi untuk Aku. Beberapa orang-orang paling besar
saudara-saudara seiman milikKu akan dibukakan. Mereka akan mempertahankan
kebenaran melawan kegelapan yang paling gelap. Mereka akan tetap berdiri teguh
melalui pencobaan-pencobaan paling besar. Aku membawamu kesini dan Aku
mengirimkan engkau kembali untuk mendorong mereka berdiri dan tidak jatuh
pingsan pada waktu penyelamatan mereka sudah mendekat.
“Aku juga mengirimkan engkau kembali untuk
memperingatkan orang-orang besar ini. Setan melihat kemuliaan BapaKu dan
memandang banyak sekali orang-orang yang melayani Dia, tetapi dia masih juga
jatuh. Dia jatuh karena dia mulai percaya akan kemuliaan dan kuasa Bapa yang
dibagikan kepadanya selain percaya pada Bapa sendiri. Orang-orang yang
dipercayakan dengan kuasa dan kemuliaan yang Aku bagikan pada waktu-waktu ini
jangan meletakkan kepercayaan pada kuasa kemuliaan itu, tetapi harus kepadaKu
sendiri. Iman yang benar tidak pernah pada dirimu sendiri, hikmatmu atau apapun
yang Aku berikan padamu. Iman yang benar ada padaKu.
“Saat engkau bertumbuh pada iman yang benar
didalam Aku, engkau akan bertumbuh dalam ketergantungan denganKu dan engkau akan
sedikit percaya pada dirimu sendiri. Orang-orang yang mulai percaya pada dirinya
sendiri tidak akan dapat membawa beban dari Kuasa atau KemuliaanKu, mereka akan
jatuh sama seperti iblis. KekuatanKu bekerja sempurna dalam kelemahan, tetapi
engkau jangan lupakan bahwa dalam dirimu sendiri engkau lemah dan engkau bodoh.
“Orang-orang yang berharga memerintah denganKu
di masa akan datang akan membuktikan ini dengan hidup dalam kegelapan dan
kelemahan daging manusia, tetpai mereka akan melayani dan percaya padaKu. Bahkan
malaikat-malaikat paling besarpun akan tunduk didepan orang-orang yang
membuktikan dengan cara ini. Para malaikat kagum ketika manusia, laki-laki dan
perempuan yang memandang sedikit kemuliaan disini akan bertahan berdiri untuk
Aku dan KebenaranKu dalam waktu kegelapan. Mereka berharga disebut
Saudara-SaudaraKu dan dipanggil anakKu laki-laki dan anakKu perempuan oleh
BapaKu.
“Di bumi, kebenaran seringkali tampak lemah
dan mudah dikalahkan. Orang-orang yang melihat dari sini tahu bahwa KebenaranKu
akan menang. Waktu Aku berdiri dan membawa PenghakimanKu kepada bumi hanya
ditunda sehingga Saudara-SaudaraKu dapat membuktikan kasih mereka untuk Aku
dengan berdiri dalam kebenaran untuk harga apapun yang mereka bayar. KebenaranKu
dan KebaikanKu akan bertahan selamanya dan semua yang datang padaKu karena
mereka mengasihi kebenaran. Mereka akan bersinar seperti bintang-bintang dibuat
untuk menghormati mereka.”
Saat Hikmat terus berbicara, itu seperti
membersihkan saya dengan pancuran air kehidupan. Sekali waktu saya merasa malu
karena didepan Hadirat KemuliaanNya, saya tampak pudar dan bingung sama seperti
saya di bumi. Tetapi sekarang saat Dia berbicara pada saya, Kata-KataNya
memberikan saya seperti ketajaman yang datang kepada pikiran saya diluar
kegembiraan mental. Semakin saya dibersihkan, semkain Kata-KataNya meledak
dengan pembersihan yang brilian. Saya tidak hanya melihat KemuliaanNya, tetapi
juga merasakan Kemuliaan didalam saya. Dalam HadiratNya, saya tidak hanya
mendengar kebenaran, tetapi saya menerima kebenaran itu.
Mempelai yang dikasihiNya.
Sensasi karena pembersihan oleh Kata-KataNya
sangat luar biasa diterangkan tetapi sangat dikenal. Saya tahu bahwa saya
merasakan ini ketika mendengar pengkhotbah yang diurapi dari seseorang yang
berada didepan Hadirat Tuhan. Itu tidak memabukkan tetapi kebalikannya.
Disamping perasaan ini, juga mempercepatnya. Dalam HadiratNya, saya merasakan
ribuan potongan informasi yang sudah saya akumulasikan selama tahunan dijadikan
satu bersama-sama untuk memberikan arti pemahaman yang dalam akan segala sesuatu
yang Dia katakan. Dengan ini, setiap konsep menjadi sebuah pilar pengetahuan
yang kuat dalam pikiran saya. Kemudian ini menjadi suatu perasaan yang saya
rasakan seperti kasih yang mendalam untuk tiap-tiap kebenaran.
Ketika Dia berbicara, ada sebuah energi yang
dilepaskan yang memampukan saya untuk melihat setiap kebenaran dengan kedalaman
yang besar dari sebelumnya. Kata-KataNya tidak hanya mengimpartasi informasi
tetapi juga hidup. Iluminasi besar ini sama dengan apa yang saya alami setetlah
saya memutuskan untuk tidak mencoba dan menyembunyikan apapun ketika saya
berdiri di depan Kursi Pengadilan. Semakin saya membuka hati saya untuk
Kata-KataNya untuk menyingkapkan setiap kegelapan dalam diri saya dan mengubah
saya, semakin besar Kuasa Kata-KataNya atas saya.
Tuhan tidak hanya memberikan informasi saja
ketika Dia berbicara, tetpai juga mengatur kembali pikiran dan hati saya
sehingga kebenaran-kebenaran ini akan menjadi dasar dari pengertian dan
pengertian melepaskan kasih untuk kebenaran. Sebagai contoh, saya sudah
memikirkan apa yang saya pikirkan sebgai suatu pengertian gereja sebegai
mempelai Kristus. Saat Dia berbicara tetantang pelayanan-pelayanan yang
dikirimkan maju untuk menyiapkan mempelaiNya, saya melihat dari hati apa yang
tampaknya diketahui setiap gereja. Secepat itu mereka tampaknya lebih dari hanya
sebuah kelompok orang, gereja-gereja itu menjadi Milik yang DikasihiNya. Saya
merasakan perasaan yang terbakar untuk membantu mereka menyiapkan diri untuk
Dia. Kejijikan akan dosa dan sundal dunia hampir mengikat kedua lutut saya saat
saya melihat apa yang dia lakukan atas UmatNya. Saya tahu bahwa saya merasakan
apa yang Dia rasakan.
KebenaranNya yang membersihkan mengucur atas
saya. Kebersihan yang saya rasakan sangat luarbiasa lebih dari yang mungkin saya
percayai. Hampir seakan-akan saya hidup dalam pembuangan kotoran dan sekarang
diberikan pancuran air panas. Kuasa dari pembersihan kebenaran ini mencengkeram
saya sangat kuasa sehingga saya putus asa ingin membawanya untuk membagikannya
pada UmatNya.
“Aku akan melepaskan kuasa dari urapan
kebenaran untuk membersihkan UmatKu,” Hikmat melanjutkan. “MempelaiKu akan
dibersihkan dari semua kotorannya. Aku sedang mengirimkan para Pembawa PesanKu
yang akan penuh dengan api, membakar pemberontakan akan KekudusanKu dan
kekudusan UmatKu.”
Saat Dia berbicara, saya merasakan kedalaman
dan kuasa dari pesan kekudusan. Kemudian saya tahu tanpa bertanya bahwa kuasa
kebenaranlah yang menyelesaikannya. Sebuah visi dari mempelai yang mulia yang
Dia pantas dapatkan membakar hati saya. Saya ingin sekali membagi hal ini pada
UmatNya sehingga mereka akan fokus pada kesiapannya untuk Tuhan. Saya hanya
tidak dapat memahami melakukan segala sesuatu lagi tanpa menjadi tujuan saya.
Dia mulai berbicara tentang benteng-benteng
kebenaran dan kebenaran. Selagi Dia berkata-kata, saya melihat jemaat yang cukup
saya kenal dan bagaimana mereka berjuang. Saya menjadi terbeban seperti belum
pernah sebelumnya untuk mereka untuk diberikan kuasa KebenaranNya. Saya tahu
bahwa mereka lemah karena mereka tidak berjalan dalam kebenaran. Kesedihan yang
saya rasakan untuk mereka hampir tidak bisa saya tahan.
“Mengapa mereka tidak berjalan dalam
kebenaran?” saya membuka suara.
“Engkau mulai merasakan beban yang Nehemiah
rasakan ketika dia mendengar bahwa Yerusalem sedang tertekan karena
tembok-temboknya dihancurkan,” Hikmat menjelaskan. “Aku impartasikan kepada para
Pembawa PesanKu api untuk melihat kebersihan MempelaiKu dan Aku juga
mengimpartasikan kepada mereka beban dari Nehemiah untuk melihat tembok-tembok
keselamatan dipulihkan. Kemudian UmatKu tidak akan lagi tertekan. “Engkau sudah
melihat UmatKu sebagai PasukanKu, sebagai KotaKu dan sebagai MempelaiKu.
Sekarang engkau tidak hanya melihatnya, tetapi juga ikut merasakannya. Hanya
ketika KebenaranKu datang dari hati itu akan berkuasa mengubah manusia. Aliran
air hiudp harus datang dari dalam –hati. Sama seperti yang kau rasakan ketika
KebenaranKu membersihkanmu, Aku membuat para Pembawa PesanKu penuh dengan nyala
api yang akan berbicara tentang kebenaran, tidak hanya memberikan pengertian
tetapi dengan kuasa untuk mengubah hati manusia. Kebenaran yang akan Aku
kirimkan tidak hanya akan membebaskan UmatKu dari dosa, tetapi juga membersihkan
mereka dari dosa.”
Meskipun saat Dia berbicara, sebuah semangat
besar muncul dalam saya untuk melakukan sesuatu. Strategi-strategi pembagian
mulai muncul dalam saya untuk membantu UmatNya. Saya tidak dapat menunggu untuk
memulainya. Sekarang saya percaya bahwa tulang-tulang keringpun akan menjadi
suatu pasukan yang besar! Dalam Hadirat Hikmat, tidak ada yang mustahil. Saya
tidak ragu untuk percaya bahwa GerejaNya akan menjadi mempelai tanpa noda dan
cela, atau bahwa GerejaNya akan menjadi sebuah kota yang besar, berdiri tegah
sebagai benteng kebenaran untuk dipandang seluruh dunia. Saya tidak ragu akan
UmatNya, sekalipun tampaknya sekarang mereka lemah dan kalah, tetapi akan
menjadi sebuah pasukan kebenaran tanpa kuasa kegelapan satupun yang dapat tahan.
Merasakan kuasa kebenaran seperti sebelumnya, saya tahu bahwa KuasaNya lebih
besar dari kegelapan.
Kata-Kata yang Hidup
Dalam HadiratNya, saya rasakan seakan-akan
saya dapat berbicara tentang visi yang saya terima tentang MempelaiNya dan
siapapun yang mendengarnya akan berubah. Tampaknya saya dapat berbicara kepada
jemaat-jemaat kecil yang paling kalah dengan kuasa yang akan dengan cepat
mengubahnya menjadi benteng kebenaran yang teguh. Saya juga tahu di bumi,
kata-kata saya tidak akan berkuasa.
“Kata-kataMu akan mempunyai kuasa jika engkau
tinggal diam dalam Aku,” Hikmat menerangkan. “Aku tidak akan memanggilmu untuk
berkotbah tentang Aku; Aku memanggilmu sebagai suara Aku dapat berbicara. Saat
engkau tinggal diam dalam Aku dan Kata-KataKu ada dalammu, engkau akan
berbuah-buah dan buah-buah itu tetap. Oleh FirmanKu, ciptaan dijadikan dan oleh
FirmanKu ciptaan baru akan datang padamu dan UmatKu. FirmanKu adalah Roh dan
Hidup. FirmanKu memberikan Hidup. Engkau dipanggil tidak hanya untuk mengajarkan
tentang Aku, tetapi untuk mengijinkan Aku mengajar lewat kamu. Saat engkau
tinggal dalam HadiratKu, kata-katamu akan menjadi FirmanKu dan itu akan
berkuasa.”
Saya memikirkan sesuatu tentang Margaret
Browning, dia pernah mengatakan: “Setiap semak belukar terbakar oleh api Tuhan,
tetapi hanya mereka yang melihat yang mencopot sepatunya. Yang lainnya hanya
memetik buah-buah berri.”
“Tuhan, saya ingin melihatMu dalam segala
sesuatu,” kata saya.
“Aku akan memberikan para Pembawa PesanKu visi
untuk melihat TujuanKu dalam segala hal,” Dia memberikan respon. “Aku akan
membuat para Pembawa PesanKu terbakar oleh api seperti yang tampak dalam semak
yang terbakar. ApiKu akan menghinggapi mereka tetapi mereka tidak akan
dihanguskan. Umat manusia akan kagum melihat pemandangan luar biasa ini dan
berbalik utnuk melihatnya. Aku akan berbicara dari tengah-tengah para Pembawa
PesanKu, memanggil UmatKu kepada tujuan hidup mereka membangkitkan para
pengantar yang Aku panggil untuk tujuan semula.”
Kemudian saya merasakan tertarik melihat ke
pintu. Saya melangkah mendekat dan dapat melihat tulisan. Saya tidak pernah
melihat tulisan seperti ini sebelumnya. Itu adalah tulisan dari emas murni dan
hidup. Saya mulai membaca.
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari
segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang
sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih
utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di
dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya,
baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan
pendamaian oleh darah salib Kristus. Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah
dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu
yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh
kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di
hadapan-Nya. Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak
bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu
dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku
ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh
menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada
penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai
dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan
sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan
dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang
kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya
rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah
kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami
nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin
tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga
sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. (Kolosse
1:16-29).
Saat saya membaca Firman ini, seperti sebuah
transfuse darah yang hidup. Sebuah kata dari Firman Tuhan lebih berharga dari
semua harta karun di bumi! Saya berpikir, bagaimana bisa saya dapat membiarkan
diri saya sendiri terbawa oleh perhatian dunia ketika saya mempunyai FirmanNya?
Saya mulai berpikir tentang bagaimana berharganya untuk menyeberangi bumi untuk
mendengarkan satu saja pengkhotbah yang diurapi, tetapi terkadang saya malas dan
saya tidak ingin berkendara keluar kota. Saya terkejut dengan kecerobohan saya
akan FirmanNya saat saya berdiri di depan pintu. “Tuhan, ampuni saya,” saya
menangis.
Saat saya mengatakan ini, pintu itu terbuka.
Saat terbuka, saya kagum bagaimana pintu itu tampak pudar dan tidak menarik dari
kejauhan tetapi setelah dekat pintu itu lebih rumit dan indah melebihi pintu
apapun yang pernah saya lihat. Itulah bagaimana orang menghakimi gereja dan
bagaimana saya sering menghakiminya juga. Saya sudah mengasihi Tuhan untuk waktu
yang lama, tetapi saya gagal mengasihi UmatNya dalam cara yang seharusnya.
“Sebuah pertobatan akan membuka pintu ini
untukmu untuk maju kedalam tujuan dimana Aku memanggilmu. Engkau tidak dapat
memenuhi tujuanmu jika terpisah dari UmatKu. Aku memanggil UmatKu untuk menjadi
satu dan sekarang akan berlalu. Terpusah dari mereka, engkau tidak dapat hidup
dalam apa yang sudah kau lihat dalam visimu. Sekarang engkau harus pergi dari
melihat cara dan mengentahui kebenaran untuk menjadi sarana bagi HidupKu. Ini
tidak dapat engkau lakukan terpisah dari UmatKu. Bapa memberikanmu KasihNya
untuk Aku, dan KasihNya ada didalammu, sama seperti yang baru Aku minta.
Sekarang Aku akan memberikan KasihKu untuk UmatKu. Para Pembawa PesanKu harus
melihat mereka sama seperti Aku melihat mereka dan mengasihi mereka seperti Aku.
Sama engkau benar-benar mengasihi FirmanKu, pintu dari tujuan hidupnya bersama
UmatKu akan terbuka untukmu.”
FirmanNya tidak hanya menyentuh pikiran saya,
tetapi juga hati saya. Saya merasakan itu. Hanya dengan mendengarkan kasih yang
Dia bicarakan untuk UmatNya, mengimpartasi kasih itu untuk saya. Itu adalah
kasih yang lebih besar dari yang pernah saya rasakan, tetapi juga sangat akrab
dan saya mengalaminya dalam tingkatan ketika saya mendengar khotbah yang penuh
urapan. Saya memikirkan kebodohan saya. Saya sering mengatakan bahwa tidak akan
ada khotbah di surga, tetapi sekarang saya merasakan bahwa bukanlah surga tanpa
khotbah. Saya mulai mengukir khotbah dari FirmanNya.
“Ya, akan ada khotbah dan pengajaran di surga.
Untuk selamanya, CeritaKu akan diceritakan. Itulah mengapa disebut dengan Injil
Abadi. Akulah Firman dan Akulah Kebenaran, dan Firman Kebenaran akan selamanya
mengisi CiptaanKu. Semua ciptaan akan bersukacita karena Firman KebenaranKu sama
seperti engkau sekarang. Meski para malaikat senang mendengarkan
kesaksian-kesaksianmu dan mereka akan mendengarkan juga. Orang yang Kutebus akan
selalu senang untuk menceritakan dan mendengarkan cerita tentang PenebusanKu.
Tetapi sekarang engkau harus menceritakan kepada mereka yang tinggal dalam
kegelapan. Kata-kata kesaksianmu akan membebaskan banyak orang. Orang-orang yang
mengasihi Aku, mengasihi juga FirmanKu. Mereka senang membaca dan mendengarnya.
Engkau sudah diberikan kebenaran yang akan membebaskan manusia, yaitu FirmanKu
dalam hatimu. Majulah dengan FirmanKu, majulah dan engkau akan melihat Kuasa
dari FirmanKu.”
Manna
Saya melangkah melalui pintu itu. Ketika saya
melangkah, saya terkejut melihat bahwa semua kemuliaan yang sebelumnya saya
berdiri semua hilang. Yang ada gelap dan kabut, seperti sebuah gudang tua. Itu
membingungkan tetapi saya masih merasakan kuasa FirmanNya yang sudah Tuhan
bicarakan dan itu membuat langkah saya mantap.
“Apa yang kau rasakan adalah urapan Roh
Kudus,”terdengar sebuah suara dari kegelapan.
“Siapakah engkau?” Tanya saya.
“Haruskah engkau bertanya?” Itu seperti bukan
suara Hikmat tetapi sbuah suara yang akrab ditelinga. Bagaimanapun, saya tahu
bahwa itu adalah Dia. Secara berangsur-angsur mata saya terbiasa dalam kegelapan
dan saya terkejut melihat teman lama saya, rajawali putih.
“Dia hidup didalam kami sehingga engkau dapat
tinggal dalam semua yang kau alami disini sama seperti yang kau lakukan dalam
HadiratNya disana. Saya tahu bahwa engkau menjadi pecandu akan HadiratNya dan
itu benar, tetapi engkau harus belajar mengenali Dia dalam berbagai bentuk.
Pertama, engkau harus mengenali SuaraNya dalam hatimu dan kemudian saat Dia
berbicara melalui orang lain.
“Engkau sudah tahu hal ini sebelumnya dan
sudah mengalaminya dari waktu ke waktu, tetapi engkau tidak harus tahu sekarang.
Dia tidak akan pernah jauh darimu dan dapat selalu dengan mudah ditemukan. Dia
akan selalu menuntunmu kepada kebenaran. Hanya oleh Roh Kudus engkau dapat
melihat dan mengetahui apapun atau tiap orang menurut cara mereka. Dalam
waktu-waktu yang akan datang, kita akan binasa jika tidak mengikuti Dia dari
dekat.”
“Saya tahu ini benar karena saya mendengar
Hikmat berbicara melaluimu. Apakah engkau disini untuk menunjukkan saya jalan?
Saya hampir tidak bisa melihat disini.”
“aku akan datang padamu dari waktu ke waktu
untuk menceritakan padamu tentang tanda-tanda yang akan membuatmu tahu engkau
berada di jalan yang benar tetapi Roh Kudus akan menuntunmu. Aku juga akan
membantumu mengerti bagaimana Dia menuntunmu ke tempat-tempat yang berbeda,
tetapi pertama-tama aku harus menceritakan padamu tentang manna sehingga engkau
dapat hidup.”
“Manna! Apakah maksudmu seperti manna yang
dimakan orang Israel waktu di padang gurun? Apakah itu yang kau makan disini?”
“Itu adalah apa yang dipunyai semua orang yang
berjalan bersama Tuhan sejak dari semula. Manna yang dimakan orang Israel di
padang gurun adalah nubuatan dari ini. Tuhan memberikanmu manna yang segar
setiap haru. Hanya dengan menutupi seluruh bumi dengan manna setiap hari untuk
orang Israel selagi mereka di padang gurun, Dia akan menutupi bumi tiap hari
dengan kebenaran untuk UmatNya. Setiap jalan yang tempuh, engkau akan
melihatnya. Sekalipun ditengah-tengah kegelapan dan kesuraman, FirmanNya akan
melingkupimu dan engkau dapat mengambilnya. Mereka yang dibuang dari penjara
dirinya sendiri akan terbangun untuk menemukan manna itu setiap hari. Tetapi
mannaNya adalah lembut dan ringan seperti embun dan dengan mudah diinjak-injak.
Hatimu harus lembut dan ringan sehingga engkau dapat melihatnya.”
Surat yang hidup
“Tuhan berbicara setiap hari kepada UmatNya.
Mereka tidak dapat hidup dari roti saja, tetapi dari Firman yang Keluar dari
MulutNya. Ini bukan Firman yang Dia ucapkan di masa yang lalu, tetapi FirmanNya
yang Dia ucapkan setiap hari untuk mereka,” rajawali itu meneruskan.
“Banyak orang lemah karena mereka tidak tahu
bagaimana mengumpulkan manna yang diberikan Tuhan setiap hari. Mereka tersesat
karena mereka tidak mengenal SuaraNya. Domba-dombaNya mengenal SuaraNya dan
mereka mengikutiNya karena mereka mengenalinya. Manna adalah roti kehidupan yang
diberikan pada UmatNya setiap hari. Engkau harus belajar untuk mengenalinya dan
membantu UmatNya untuk mengenali manna itu. Ketika mereka merasakannya sama
seperti engkau merasakannya sekarang, mereka akan rajin untuk mencarinya setiap
hari. Jangan menimbun makanan atau minuman tetapi belajarlah untuk melihat dan
makan manna yang Dia berikan setiap hari. Ini akan membuatmu bertahan ketika
semua orang lain jatuh. “Kitab Suci adalah daging yang diberikan Tuhan kepada
kita, tetapi MannaNya ditemukan dalam surat-surat yang hidup yaitu UmatNya. Dia
akan berbicara padamu setiap hari melalui UmatNya. Engkau harus membuka hatimu
kepada jalan yang Dia temukan dalam UmatNya jika engkau makan manna surgawi.
Sama saat Dia mengatakan ke Yerusalem, “Engkau tidak akan melihatKu lagi sampai
kau katakan,’
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!” PerkataanNya ini dikatakan waktu
Dia berjalan ke bumi dan ini berbicara tentang jalan sekarang Dia berjalan
bersama UmatNya. Saat kasih kita akan manna bertumbuh, manna yang Dia siapkan
tidak pernah berasa basi untukmu, tetapi akan baru setiap pagi.
“MannaNya mungkin datang padamu melalui
kata-kata teman dekatmu atau salah satu dari UmatNya yang hidup lama sebelum
engkau tertarik pada tulisan-tulisan mereka. Dia akan berbicara melalui
orang-orang yang tidak mengenalNya, tetpai engkau akan tahu bahwa Dia
mengirimkan mereka untukmu. Engkau membedakan mannaNya ketika engkau pergi
mencoba mendengar FirmanNya dan mencari untuk mendengar Firman itu Sendiri. Ini
bukan saja mendengarkan FirmanNya tetapi juga mendengarkan SuaraNya akan
menuntunmu ke jalan yang kau tuju. Banyak orang akan mengulangi kata-kata yang
Dia ucapkan, tetapi mannaNya adalah kata-kata yang Dia ucapkan sekarang.
“Kita membutuhkan daging yang kuat dari Kitab
Suci untuk membangun diri kita sendiri dan memberikan tempat untuk mengumpulkan
mannaNya. Bertumbuhlah kuat dalam daging dari FirmanNya yang tertulis, tetapi
juga bangunlah rasanya untuk mannaNya. Daging dari Firman Yang Tertulis akan
membangun kita dan mempersiapkan kita untuk apa yang akan terjadi, tetapi manna
akan membuat kita bertahan akan apa yang ada didepan kita.
“Kata-kata yang diucapkan orang-orang kudus di
Ruang Pengadilan adalah manna dariNya. UmatNya juga merupakan mannaNya bagi
dunia. Manna adalah roti hidup-kata-kata hidup yang Dia ucapkan kepada UmatNya
setiap hari dan diucapkan melalui UmatNya. Kitab Suci sudah ditentukan dan tidak
dapat diubah. Itu adalah sauh bagi jiwa kita. Bagaimanapun, Buku Kehidupan masih
terus ditulis. Dia menulis sebuah bab baru dalam Buku Kehidupan dengan setiap
jiwa yang datang PadaNya.”
Kemenangan atau Kekalahan
“Kitab Suci merupakan cetak biru dari Tempat
tinggalNya yang dibangun diantara manusia. Mereka adalah kesaksian akan jalan
yang Dia kerjakan melalui manusia, laki-laki dan pertempuan untuk membawa
pembebasan. UmatNya adalah sarana bagi FirmanNya yang hidup dan saksi pada dunia
bahwa FirmanNya bukan hanya sebuah sejarah, tetapi juga masih hidup dan
memberikan kehidupan. Jika engkau ingin mengetahui firmanNya, engkau harus tahu
baik Kitab Suci maupun MannaNya. Kitab Suci adalah Rancangan AbadiNya yang tidak
akan dibuah yang harus kita tahu untuk berjalan dalam JalanNya. MannaNya
memberikan kekuatan untuk berjalan setiap hari. Itulah mengapa kita bersekutu.
‘Jika kita berjalan dalam terang dan Dia Sendirilah terang itu, kita akan
mempunyai persekutuan satu sama lain,” kata rajawali. “Banyak dari Pembawa
PesanNya bahwa tidak tahu mengapa mereka digunakan dalam jalan ini. Seringkali
mereka tidak tahu saat Dia berbicara melalui mereka. Orang-orang yang kepadanya
Tuhan berbicara jaranga mengenali SuaraNya. Ini harus berubah. umatNya dipanggil
utnuk menjadi satu dengan Dia dalam segala sesuatu yang Dia kerjakakan, tetapi
hanya seidkit yang mengenal SuaraNya. Karena itulah mereka jarang mengikuti Dia
dalam jalan yang Dia ingin kita dituntunNya. Sekarang Dia ingin semua UmatNya
tahu jika Dia sedang berbicara melalui mereka atau kepada mereka. Sama seperti
komunikasi antara seorang jendral dan para prajuritnya dapat menentukan hasil
dari peperangan, kekuatan dari KomunikasiNya dengan UmatNya akan menentukan
kemenangan atau kekalahan mereka dalam hari-hari yang akan datang.
“Sekarang Dia sedang mempersiapkan banyak para
pembawa pesan yang akan pergi maju dengan PesanNya. Mereka juga akan mengajarkan
UmatNya untuk mengenal Suaranya dan mengenal Jalan-JalanNya. Engkau harus
menerima Para Pembawa PesanNya sama seperti engkau menerima Tuhan Sendiri.
Engkau harus membantu mereka dalam perjalanan. Keberhasilan pelayanan kakan
ditentukan dengan bangkit dan jatuhnya banyak orang.”
Untuk sesaat, saya berpikir bahwa jika Tuhan
mengirim mereka, mereka pasti tidak membutuhkan bantuan. Pikiran ini
membangkitkan kemarahan rajawali yang mengetahui pikiran-pikiran saya.
“Jangan berpikir seperti itu! Banyak dari
UmatNya akan jatuh karena khayalan ini! Dia dapat melakukan segala sesuatu tanpa
kita, tetapi Dia haurs memilih melakukannya melalui kita. Kita adalah
KetetapanNya satu dengan yan lain. Dia mengirimkan PenolongNya untuk membantu
UmatNya; karena itu, Dia bertujuan untuk UmatNya agar menerima pertolongan
melalui satu dengan yang lain. Jangan pernah lupakan ini. Itulah mengapa Dia
memberikan mannaNya melalui satu sama lain. Dia sudah merancangkan segala
sesuatu sehingga kita harus mengaishi Dia diatas segalanya, tetapi kita harus
juga mengasihi satu sama lain. Kita membutuhkan Dia diatas segalanya tetapi kita
juga membutuhkan satu sama lain. Melalui jalan ini, kita akan menjaga tetap
rendah hati sehingga Dia akan mempercayakan kepada kita Kasih Karunia dan
KuasaNya.”
“Maafkan saya,” saya menjawab. “Saya tahu
semuanya sangat baik tetapi saya cenderung melakukannya itu sekali waktu.”
“Waktu engkau melupakannya akan lebih berharga
daripada yang ingin kau ketahui saat ini, tetapi melupakan ini di masa depan
akan lebih berharga daripada yang dapat engkau tahan. Kita membutuhkan Tuhan
diatas segalanya, tetapi kita juga membutuhkan semua UmatNya. Didalam UmatNya,
kita menemukan Penlong, Seseorang yang menuntun kita kepada semua kebenaran dan
Seseorang yang menuntun kita kepada Anak.
“Sekarang Dia sedang mengirimkan para Pembawa
PesanNya. Beberapa sudah tua dan bijaksana. Yang lainnya orang-orang muda dan
tidakberpengalaman tetapi mereka akan mengenal SuaraNya. Musuh juga akan
mengirimkan para pembawa pesannya untuk menabur kebingungan. Ini juga adalah
sebagian dari latihan kita. Beberapa orang akan ditipu oleh para pembawa pesan
musuh untuk sementara waktu dan yang lainnya akan menderita kehilangan karena
mereka tetapi orang-orang yang mengasihi Tuhan dan KebenaranNya tidak akan
ditipu lebih lama. Orang-orang yang mengasihi Dia dan KebenaranNya akan mengenal
kebenaran. Orang-orang yang sudah ditipu untuk beberapa waktu akan belajar dari
ini dan mereka akan digunakan untk membuka para penipu di hari-hari akhir.
“Beberapa orang yang paling banyak ditipu di
masa lalu akan menjadi yang paling kuat dalam kebenaran karena Hikmat. Hikmat
adalah mengenal SuaraNya dan mengikuti Dia. Ini tidak akan mudah dibingungkan
dari Dia lagi. Jangan menghakimi orang lain karena masa lalu mereka, tetapi oleh
siapa dia akan menjadi. Orang-orang yang mengikuti Hikmat akan diubah
kelemahannya menjadi kekuatannya. Tidak ada seorangpun yang lebih kuat atau
dapat dipercaya daripada orang-orang yang mengenal SuaraNya dan mengikuti Dia.
“Kita jangan berhenti mendorong UmatNya untuk
mengenal SuaraNya. Kita harus mendukung para Nabi-nabiNya untuk mengkonfrontasi
dan membuka para nabi-nabi palsu. Pesan ini harus dibawa sampai akhir. Kita
dikirim untuk membangun Barisan KomunikasiNya dengan orang-orang yang akan
menjadi Prajuritnya dalam medan perang yang akan datang. Semua UmatNya harus
mengenal SuaraNya. Waktu itu akan segera daatang kepad akita ketika semua orang
yang tidak mengenal SuaraNya ditipu oleh kegelapan. Orang-orang yang mengenal
SuaraNya karena mereka mengenal Dia tidak akan tertipu.”
Saat rajawali itu berbicara, kata-katanya
terus membersihkan saya seakan-akan berada didalam Hadirat Hikmat. Saya tidak
dapat melihat dia, tetpai saya tahu bahwa Dia ada dan Dia adalah Orang yang
berbicara kepada saya. Walaupun saya tidak dapat melihat sebanyak yang aku lihat
di tempatku, aku mendapat pikiran ang jelas yang memampukan saya untuk mengerti.
Saya selalu merasa bahwa ingatan saya lemah tetapi walau Dia sekarang mengatakan
lebih banyak dari yang Dia pernah katakana, tampakanya saya dapat mengingat
setiap kata yang dia ucapkan, saat dia melalui orang lain. Kemudian saya tahu
bahwa kuasa Roh Kudus yang membawa segala sesuatu kepada pengingatan kita.
PadaNya, melihat kebelakang dan kedepan tidak berbeda dari melihat saat ini.
Saat saya memikirkan hal ini, rajawali meneruskan.
“Tempat ini tampak pengap dan usang karena
sangat sedikit udara segar masuk untuk beberapa waktu yang lama. Engkau sudah
menemukan pintu itu dan masuk. Pintu yang sama akan menuntunmu ke tempat ini
juaga sekarang akan menuntunmu kembali ke Ruang Pengadilan. Apa yang kau terima
dari Ruang Pengadilan?”
“Hikmat dan Pengertian,” saya menjawab.
“dengan satu kata, engkau menerima kasih
karunia,” rajawali memberikan respon. “Tahta Pengadilan juga Tahta Kasih
Karunia. Engkau dapat terus terang pergi kesana setiap waktu.”
Ketika dia mengatakan ini, saya kembali
melihat pintu dibelakang saya. Sekarang saya dapat melihat keindahan yang lebih
besar dari ketika saya masuk ke Ruang Pengadilan. Saya membukanya dan melangkah
kembali.
Panggilan
Saya melihat kepada Hikmat yang membalikkan
saya berputar sehingga saya tidak dapat lagi memandang Ruang Besar. Saya
terkejut melihat orang-orang yang sebelumnya saya jumpai disana sebelumnya
berdiri disamping saya. Bahkan saya lebih terkejut oleh bagaimana mulianya
mereka tampak.
“Mereka tidak berubah,” kata Hikmat. “Engkau
sudah berubah. Matamu terbuka untuk melihat lebih banyak dari sebelumnya.
Semakin jelas engkau melihat Aku, engkau semakin mampu untuk melihatKu dalam
orang lainnya.”
Saya melihat langsung kepada Rasul Paulus. Dia
anggun tidak bisa digambarkan. Dia mempunyai otoritas dan martabat tetapi pada
waktu yang sama sangat dikarunia kerendahan hati yang saya yakin dimiliki para
petani terendah atau para pendosa yang akan merasakan sepenuhnya nyaman
mendekati dia. Hasrat seperti itu membanjiri saya. Kemudian saya melihat kepada
yang lain dan saya merasakan seakan-akan mereka adalah keluarga terdekat dan
teman-teman yang saya tahu. Sangat tidak mungkin untuk menggambarkan bagaimana
saya mengasihi mereka dan bagaimana saya tahu bahwa mereka megnasihi saya. Tidak
ada persekutuan di bumi yang dapat dibandingkan tetapi yang paling baik di bumi
adalah mendahului ini. Tidak ada kepura-puraan, gaya atau penempatan. Setiap
orang mengenal setiap orang lain secara komplit dan kasih yang menjadi sumber
dari pemikiran. Keabadian dengan keluara ini akan berjalan lebih baik dari yang
saya bayangkan. Saya sangat ingin membawa mereka semua bersama saya tetapi saya
tahu bahwa mereka tidak meninggalkan tempat tinggalnya sekarang.
Kembali Hikmat menjawab pikiran-pikiran saya,
“Mereka akan bersama denganmu sama seperti Aku bersama denganmu. Ingatlah,
mereka adalah awan besar saksi-saksi. Bahkan saat engkau tidak melihat mereka,
mereka akan sedekat ini kepadamu, sama seperti sekarang. Semua orang yang sudah
melayani Aku dari semula adalah satu tubuh dan mereka juga akan bersama denganmu
dalam waktu yang akan datang tetpai Aku bersama denganmu.”
Saya heran bagaimana segala sesuatu yang kami
alami selamanya dapat lebih baik daripada yang ditemukan benar disini di Ruang
Pengadilan. Penghakiman datang dari setiap pemikiran yang dimanifestasikan. Itu
bukan penghakiman yang menghukum tetapi kebebasan, jika tidak ada percobaan
untuk menyembunyikan segala sesuatu. Kebebasan datang dengan segala sesuatu yang
terang sehingga ada hasrat dari setiap noda di hati akan dibuka. Kasih itu
begitu besar sehingga saya tahu segala sesuatu akan dibungkus dan dibuat benar.
“Segala sesuatu yang kau rasakan dalam
HadiratKu adalah benar,” Hikmat meneruskan. “Kasih dan kedekatan yang kau alami
disini adalah saudara-saudaramu yang nyata. Engkau satu dengan Aku dan engkan
akan bertumbuh dalam kash sama seperti engkau tumbuh didalam Aku. Seperti yang
kamu lakukan, kasih yang sama akan membantu orang lain untuk masuk dalam
kebebasan yang kau alami disini. Ketika UmatKu yang sekarang berjalan di bumi
memedang PenghakimanKu yang benar, mereka akan berjalan dalam kebebasan yang
memampukan Aku untuk menyentuh dunia dengan KasihKu.
“Bukanlah HasratKu untuk setiap orang binasa
atasu tersesat ketika mereka datang kesini. Aku menginginkan semuanya untu
menghakimi mereka sendiri sehingga Aku tidak akan menghakimi mereka. Itulah
mengapa PenghakimanKu akan menimpa bumi. Mareka datang dalam gelombang yang
semakin meningkat sehingga dunia percaya dan bertobat. Setiap bunyi terompet
akan semakin keras dari sebelumnya. Ini adalah tugas dari Para Pembawa PesanKu
untuk membantu dunia memahami dunia untuk mengenal bunyi nafiri-nafiri.
“Ingatlah orang-orang yang dengannya Aku harus
berjalan di bumi juga anggota dari TubuhKu. Mereka belum dimuliakan, tetapi
engkau harus tahu untuk apa mereka dipanggil bukan seperti yang tampak saat ini.
Engkau harus mengaishi mereka dan melihat otoritas dan kasih karunia dalam
mereka yang sekarang kau lihat dalam hal-hal ini. Ingatlah bahwa orang-orang
yang dengannya engkau berjalan di bumi sekarang melihat engkau sama seperti
engkau melihat mereka. Engkau harus belajar untuk tidak melihat sesuai dengan
penampilannya sekarang, tetapi melihat akan menjadi apa mereka. “Hanya
orang-orang yang hidup oleh PenghakimanKu dan tinggal diam dalam Aku sebagai
hikmat mereka dapat melihat OtoritasKu dalam yang lain. Meski demikian, jangan
berusaha membuat manusia melihat OtoritasKu didalammu. Jangan cemas oleh orang
lain yang melihat engkau seperti apa adanya; hanya perhatikanlah tentang
mengenali orang lain seperti apa adanya mereka dan melihat Aku didalamnya.
Ketika engkau memperhatikan bagaimana orang lain melihatmu, engkau akan
kehilangan otoritasmu. Ketika otoritas menjadi tujuanmu, engkau akan mulai
kehilangan otoritas yang benar. Engkau tahu pelayanan dan otoritas yang Aku
sudah berikan kepadamu, jangan bertanya pada orang yang memanggilmu karena
posisimu, tetapi karena namamu. Kemudian Aku akan membuat namamu besar lebih
dari posisimu.
“dalam KerajaanKu, otoritas datang dari siapa
engkau bukan gelarmu. Pelayananmu adalah fungsimu tetapi bukan pangkatmu. Disini
pangkat didapat karena rendah hati, pelayanan dan kasih. Diaken yang banyak
mengasihi lebih tinggi dari para rasul yang sedikit mengasihi. Di bumi, para
nabi akan digunakan untuk menggoncang bangsa-bangsa, tetapi disini mereka akan
dikenal karena kasih mereka. Ini juga adalah panggilanmu-untuk mengasihi dengan
KasihKu dan melayani dengan HatiKu. Kemudian kita akan menjadi satu.”
BAB 15 Menyembah dalam Roh
Saat saya mendengarkan Hikmat, sangat sulit
untuk memahami setiap orang , sekalipun awan besar saksi ini, menginginkan
otoritas atau posisi dalam HadiratNya. Tampaknya dalam setiap waktu yang saya
habiskan disini, Kemuliaan dan Otoritas Dia semkain besar dan saya tahu bahwa
visi saya akan Dia masih terbatas. Sama seperti alam semesta yang tampak jelas
mengembangkan langkah yang besar dan luas sudah tidak bisa dipahami, pewahyuan
akan Dia akan mengembang selamanya. “Bagaimana manusia biasa dapat
mereprentasikan Engkau?” Tanya saya.
“Ketika BapaKu menggerakkan Jari KecilNya,
seluruh dunia akan bergetar. Untuk menggoncangkan bangsa-bangsa dengan kata-kata
tidak akan mengesankan siapapun yang tinggal diam disini. Tetapi ketika sedikit
saja Saudara-saudaraKu di bumi menunjukkan kasihnya, itu akan membawa sukacita
bagi Hati Bapaku. Bahkan gereja yang paling sederahanapun bernyanyi pada BapaKu
dengan kasih yang sejati dari hati merka, Dia membuat diam seluruh surga untuk
mendengarkan mereka. Dia tahu bahwa seseoarang tidak dapat membantu tetapi untuk
menyembah ketika mereka memandang Kemuliaan disini, tetapi ketika orang-orang
yang hidup dalam kegelapan dan kesulitan yang dinyanyikan dengan hati yang
sungguh kepadaNya, ini menyentuh Dia lebih dari semua yang ada di surga.
“Seringkali, catatan-catatan yang patah hati
dari bumi menyebabkan seisi surga bersukacita saat mereka melihat BapaKu
tersentuh. Sedikit orang kudus yang menyatakan kekaguman mereka akan Dia yang
seringkali menyebabkan Dia menangis. Setiap waktu saya melihat Saudara-saudaraKu
menyentuh Dia dengan penyembahan yang benar, itu membuat luka dan kesedihan yang
Aku tahu adalah di salib tampaknya sedikit harga untuk dibayar. Tidak ada
satupun yang membuatKu lebih bersukacita lebih dari ketika engkau menyembah
BapaKu. Aku pergi kepada salib sehingga engkau dapat menyembah Dia melalui aku.
Didalam penyembahan itulah, Bapa dan Aku menjadi satu.”
Dari semua yang saya alami, emosi dari Tuhan
sama seperti yang Dia katakan pada saya lebih besar dari yang saya pernah alami.
Dia tidak menangis ataupun tertawa. SuaraNya tetap tetapi apa yang Dia katakan
tentang penyembahan datang dari kedalaman didalam Dia yang hampir lebih besar
dari yang dapat saya ambil. Saya tahu bahwa saya mendengar kasih yang dalam akan
Anak Tuhan-untuk melihat sukacita BapaNya. Penyembahan yang benar dari perang,
perjuangan, orang-orang percaya dibumi dapat melakukan seperti ini.
Untuk pertamakalinya, saya sangat ingin
meninggalkan tempat ini, dengan semua kemuliaan hanya untuk kembali ke pelayanan
kecil penyembahan di bumi yang paling suram. Saya diliputi kenyataan bahwa kita
bisa benar-benar menyentuh Bapa. Satu orangpun yang menyembah dia dari bumi
selama waktu-waktu kegelapan akan sangat berarti kepada Bapa lebih dari jutaan
dan jutaan yang menyembah Dia di surga. Dari bumi kita dapat menyentuh HatiNya
seperti waktu mungkin kita tidak mampu melakukannya lagi! Saya sungguh merasa
dekat karena ini sehingga saya tidak sadar bahwa saya sudah jatuh tak berdaya.
Kemudian saya jatuh kedalam sesuatu seperti tidur yang sangat pulas.
Saya melihat Bapa. Jutaan dan jutaan mengikuti
Dia. KemuliaanNya sangat besar dan berkuasa sehingga mengagumkan sehingga saya
merasakan bahwa seluruh bumi tidak lagi akan diukur sebagai sebuah butiran pasir
dihadapanNya. Ketika saya mendengar SuaraNya jelas sekali, saya merasakan
seperti sebuah atom disamping matahari, tetapi ketika saya melihat Dia, saya
tahu bahwa matahari seperti sebuah atom bagi Dia. Galaksi-galaksi menjadi tirai
mengelilingi Dia. Jubahnya terbuat dari jutaan dan jutaan bintang hidup. Segala
sesuatu dalam HadiratNya adalah hidup-TahtaNya, MahkotaNya dan TongkatNya. Saya
tahu itu saya dapat tinggal dalam Dia selamanya dan tidak pernah berhenti untuk
kagum, tidak ada tujuan dari alam semesrta yang lebih tinggi dari menyembah Dia.
Kemudian Bapa menjadi sangat sungguh-sungguh
akan satu hal. Semua isi surga berhenti dan melihat. Dia memandang salib. Kasih
Anak pada BapaNya yang terus saya ekspresikan lewat duka dan kegelapan kemudian
sangat menyentuh Bapa sehingga Dia mulai gemetar. Saat Dia lakukan itu, surga
dan bumi gemetar. Ketika Bapa menutup MataNya, surga dan bumi menjadi lebih
gelap. Emosi Bapa sangatlah besar sehingga saya tidak dapat.
Kemudian saya berada di tempat yang berbeda,
memandang pelayanan penyembahan dari bangunan sebuah gereja kecil. Saat sesuatu
terjadi dalam pengalaman profetik, sama tahu segala sesuatu tentang setiap orang
dalam ruangan kecil itu. Mereka tidak berdoa tentang kebutuhan mereka. Mereka
semua mencoba untuk menyusun nyanyian syukur kepada Tuhan. Mereka bahagia dan
sukacita mereka murni.
Saay melihat surga dan semua isi surga
menangis. Kemudian saya melihat kembali kepada Bapa dan tahu mengapa surga
menangis. Mereka semua menangis karena airmata di mata Bapa, Kelompok kecil ini
tampaknya meruntuhkannya, orang-orang yang berjuang menggerakkan hati Tuhan
sehingga Dia menangis. Itu bukan air mata kesedihan tapi air mata sukacita.
Ketika saya melihat kasih yang Dia rasakan untuk sedikit penyembah-penyembah
ini, saya tidak dapat menahan air mata saya sendiri.
Tidak ada satupun yang saya alami mencengkeram
saya lebih dari ini. Menyembah Tuhan di bumi sekarang menjadi sesuatu yang lebih
diinginkan daripada tinggal dalam seluruh kemuliaan surga. Saya tahu bahwa saya
diberikan pesan yang dapat membantu mempersiapkan orang-orang kudus untuk medan
perang yang tinggal di bumi, tetai sekarang tidak berarti bagi saya lebih dari
mencoba menyampaikan bagaimana kita dapat menyentuh Bapa. Kekaguman yang murni
dieskpresikan oleh orang-orang percaya yang sederhana di bumi dapat menyebabkan
semua isi surga bersukacita, tetapi lebih dari itu, itu menyentuh Bapa. Karena
itulah para malaikat lebih suka dibebani satu orang percaya di bumi daripada
diberikan otoritas atas galaksi bintang-bintang.
Saya melihat Yesus berdiri disamping Bapa.
Memandang sukacita Bapa saat Dia melihat pertemuan kelompok doa, Dia berbalik
kepada saya dan berkata,”Inilah mengapa Aku pergi kepada salib. Memberikan
sukacita kepada BapaKu untuk beberapa saat akan sangat berarti. Penyembahanmu
akan menyebabkan Dia bersukacita setiap hari. Penyembahanmu ketika engkau berada
di tengah-tengah kesulitan menyentuh Dia lebih dari penyembahan di surga. Disini
dimana KemuliaanNya terlihat, para malaikat menyembah. Ketika engkau menyemah
tanpa melihat KemuliaanNya ditengah-tengah pencobaanmu, itulah menyembah dalam
Roh dan Kebenaran. Bapa mencari para PenyembahNya. Jangan sia-siakan
pencobaan-pencobaanmu. Sembahlah Bapa, bukan untuk apa yang kau terima tetapi
untuk membawakan Dia sukacita. Engkau tidak akan pernah kuat tanpa membawaNya
kesukacitaan karena sukacita Tuhan adalah kekuatanmu.”
Dosa
Kemudian saya berdiri lagi disamping Hikmat.
Dia tidak berbicara dalam waktu yang lama tetapi saya tidak memerlukan
kata-kata. Saya perlu membiarkan apa yang sudah tampak memenuhi jiwa saya. Saya
berjuang untuk mengukur bisnis besar yang diberikan untuk menjadi
Penyembah-penyembah Bapa. Bagi Dia, matahari seperti sebuah atom dan
galaksi-galaksi seperti butiran pasir. Tetapi Dia mendengarkan doa-doa kita,
menikmati kita terus menerus saat Dia memandang kita dan saya yakin Dia sering
berduka atas kita. Dia lebih besar dari pikiran manusia dapat menerimanya,
tetapi saya tahu bahwa Dia juga menjadi Yang Paling Emosional di seluruh alam
semesta. Kita dapat menyentuh Tuhan! Setiap manusia mempunyai kuasa untuk
membuat Dia bersukacita atau bersedih hati. Saya tahu itu secara teologis tetapi
sekarang saya tahu bahwa dalam suatu cara yang terpencar-pecnar tampaknya tidak
lebih penting dari apapun juga.
Tidak ada jalan lain yang pernah saya katakan
tetapi saya tahu bahwa saya harus menghabiskan waktu–waktu yang diberikan kepada
saya untuk menyembah Dia di bumi. Itu seperti sebuah pewahyuan baru; saya
benar-benar dapat membawa sukacita bagi Dia! Saya dapat membawa sukacita untuk
Yesus! Saya mengerti apa yang Tuhan maksudkan ketika Dia berkata bahwa inilah
mengapa Dia pergi kepada salib. Pengorbanan apapun akan berarti hanya dengan
menyentuh HatiNya untuk beberapa saat. Saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu
yang lain ketika saya tahu bahwa itu dapat dihabiskan dengan menyembah Dia. Juga
tampak nyata bahwa pencobaan-pencobaan yang lebih besar atau kegelapan yang
muncul karena penyembahan, itu akan semakin menyentuh Dia. Itu membuat saya
ingin menerima pencobaan-pencobaan sehingga saya dapat menyembah Dia melalui
pencobaan-pencobaan itu.
Pada waktu yang sama, saya merasa seperti Ayub
ketika dia mengatakan bahwa sekalipun dia pernah mengenal dia melalui
pendengaran, ketika dia melihat Dia, dia seperti debu dan abu. Saya seperti
Filipus yang bersama Yesus untuk waktu yang lama dan tidak tahu bahwa dia
melihat Bapa melalui dia. Begitu mengherankannya ketumpulan kami bagi para
malaikat! Kemudian Hikmat kembali berbicara.
“Ingatlah potensialisme paling tidak
Anak-anakKu yang masih kecil untuk menyentuh hati Bapa. Itu sendiri dapat lebih
berharga dari apapun. Aku akan pergi kepada salib lagi untuk salah satu dari
ini. Aku juga merasakan dukamu. Aku tahu pencobaan-pencobaanmu karena kami
membaginya. Aku rasakan duka dan sukacita setiap jiwa. Itulah mengapa aku masih
terus menerus menengahi kamu semua. Ada suatu waktu ketika semua air mata
dihapus dari setiap mata. Da suatu waktu ketika hanya ada sukacita yang dikenal
kembali, smapai kemudian, duka dapat digunakan. Jangan sia-siakan
pencobaan-pencobaanmu. Penyembahanmu terbesar dan ekspresi terbesar dari imanmu
yang menyenangkan Kami akan muncul ditengah-tengah pencobaan-pencobaanmu.
“Engkau harus melihat Aku dalam hatimu dan engkau harus melihatKu di dalam orang
lain. Engkau harus melihat Ku dalam besar dan kecil. Sama seperti Aku muncul
secara berbeda dalam setiap orang yang sekarang berdiri didepanKu, Aku akan
datang kepadamu dalam orang yang berbeda. Aku akan datang kepadamu melalui
suasana yang berbeda. Tujuanmu yang paling tinggi adalah mengenal Aku,
mendengarkan SuaraKu dan mengikuti Aku.”
Saat saya melihat kepada Hikmat, Dia tidak
berada disana. Saya melihat sekeliling. Saya dapat merasakan Dia dimana-mana
tetapi saya tidak dapat melihat Dia. Kemudian saya melihat kembali kepada
saksi-saksi yang berdiri didepan saya. Dia ada disana. Saya tidak dapat melihat
dia tetapi dengan cara yang luar biasa dari yang saya ketahui sebelumnya, Dia
ada dalam setiap orang. Saat Tokoh Reformasi mulai berbicara, itu adalah
suaranya tetapi saya dapat mendengarkan suara Hikmat dalam dia sama seperti
ketika Dia berbicara langsung kepada saya.
“Dia selalu ada bersama kita. Dia ada
didalammu. Dia berada dalam orang-orang yang kepadanya engkau harus kembali.
Dari waktu ke waktu, Dia akan muncul kepadamu lagi, tetapi engkau harus tahu
bahwa jika engkau tidak melihat Dia sama seperti Dia tampak, engkau dapat
mengenali lebih baik dimana Dia tinggal-dalam UmatNya. Dia adalah Hikmat. Dia
tahu bagaimana, kapan dan melalui siapa orang-orang yang berbicara padamu.
Orang-orang yang melalui siapa Dia berbicara kepadamu adalah bagian dari pesan.
Ingat apa yang Dia katakan ketika Dia menangisi Yerusalem ‘Mulai sekarang engkau
tidak akan melihatKu lagi sampai engkau berkata,”Diberkatilah orang yang datang
dalam nama Tuhan.” Engkau tidak akan melihat Dia sampai engkau dapat melihat Dia
dalam orang-orang yang kepadanya engkau Dia kirim.” “Mudah bagi saya untuk
melihat dan mendengar Dia dalammu,” saya menjawab, “tetapi hampir tidak mudah
bagi orang-orang di bumi yang belum dimuliakan.”
“Tidak berarti disini mudah,” jawab Angelo.
“Untuk menyelidiki Dia adalah panggilan dari raja-raja yang akan memerintah
bersama Dia. Orang-orang yang mengasihi Dia dan mengasihi kebenaran akan mencari
untuk Dia lebih dari mereka akan lakukan untuk harta karun atau penaklukkan
paling besar.”
Ditaklukan oleh Dia
“Panggilan paling besar adalah benar-benar
ditaklukkan oleh Dia,” suara seorang laki-laki yang tidak saya kenal terdengar,
dia melangkah maju. “Saya seharusnya tahu,” dia tambahkan, dan kemudian dia
mengatakan namanya. Saya terkejut melihat bahwa laki-laki ini akan ditemukan
dalam persekutuan orang-orang kudus. Dia menjadi Penakluk yang besar tetapi saya
harus selalu percaya bahwa dia sudah melakukan kerusakan lebih besar dengan nama
Kristus lebih dari orang lain.
“Saya juga menemukan kasih karunia salib
sebelum akhir hidup saya,” kata dia. “Engkau tidak hanya kembali untuk
menakhlukkan bagi Dia tetapi untuk ditaklukkan bagi Dia. Jika engkau tekun untuk
berserah pda Dia, Dia akan menggunakanmu untuk menaklukkan dalam NamaNya.
Penaklukkan yang benar adalah menangkap setiap hati manusia dengan kebenaran
yang membuat mereka bebas. Orang-orang yang mengikuti Dia lebih dekat akan
digunakan untuk menaklukkan yang paling besar dan akan menjadi raja yang paling
besar. Di bumi, orang-orang ini jarang sadar bahwa mereka menaklukkan apapun.
Mereka tidak akan melihat apa yang benar-benar mereka selesaikan sampai mereka
tiba disana. Orang-orang yang meletakkan harta karun besar di bumi-sekalipun
harta karun yang dianggap rohani-akan mempunyai sedikit disini.”
“Di bumi engkau tidak dapat mengukur harta
karun abadi,” kata Rasul Paulus. “Ketika aku mati, itu tampaknya segala sesuatu
yang sudah aku berikan hidupku untuk membangun di bumi sudah binasa.
Gereja-gereja yang kuberikan hidupku untuk membangkitkan ketekunan mereka yang
jatuh dan bahkan kepada teman-teman terdekatku berbalik melawan aku. Selama
hari-hariku terakhir, saya merasakan sebagai sebuah kegagalan.”
“Ya, saya menganggap Paulus adalah bapak
rohani,” penakluk besar itu meneruskan, “sama seperti yang dilakukan orang-orang
yang disini. Banyak orang yang melalui perang besar di akhir jaman akan menang
karena dia setia untuk mempertahankan kebenaran. Engkau jangan mengukur
buah-buah rohani yang benar selagi engkau berada di bumi. Engkau hanya dapat
mengukur keberhasilanmu dengan seberapa banyak dan jelas engkau memandang Tuhan,
dengan berapa banyak engkau lebih baik mengenal suaraNya dan dengan berapa
banyak kasihmu kepada saudara-saudaramu.”
Kemudian Paulus berbicara lagi.
“Selama berbulan-bulan sebelum eksekusiku, aku
merasakan kegagalan. Bagaimanapun, dihari eksekusiku aku diingatkan Stefanus
yang melihat kematianku tahun-tahun sebelumnya. Ingatan akan terang yang ada
diwajahnya dihari aku membawanya melalui banyak pencobaan. Aku selalu merasa
bagaimanapun dia mati untukku sehingga akau dapat melihat terang yang benar. Aku
tahu itu, bahwa jika aku mati seperti Stefanus, sekalipun segala sesuatu yang
sudah aku lakukan tampak sia-saia, dan itu akan menjadi jaminan bahw hidupku
tidak akan sia-sia. Aku sungguh bersyukur bahwa aku mati karena injil dan jika
tampaknya banyak pelayananku belum selesai.
“Saat pewahyuan ini datang padaku, juga kasih
karunia dan haru-hari akhirku di bumi tampak semuanya indah. Kemudian saya sadar
bahwa aku hidup dan mencoba untuk mematikan keinginanku setiap hari demi untuk
melayani injil, setiap waktu aku menolak diriku sendiri, ada benih-benih abadi
yang ditanamkan meskipun aku tidak dapat melihatnya dalam alam sementara. Berada
disini, aku sekarang dapat melihat sebagai sesuatu yang benar. Engkau jangan
mencoba menghakimi melalui buah yang kau lihat dibumi, tetapi lakukanlah apa
yang harus kau lakukan karena itu benar.
“Meski demikian, semakin berbuat, panggilanmu
harus lebih mengenal Tuhan. Jika engkau mencari Dia, engkau akan selalu
menemukan Dia. Dia akan selalu dekat kepada orang-orang yang mendekat. Banyak
orang dalam HadiratNya tetapi mereka tidak mendekat. Engkau harus melakukan
sesuatu yang lebih daripada menginginkan Dia; Engkau harus mencari Dia. Ini
aldah bagian dari panggilanmu. Tidak ada tujuan yang lebih tinggi. Kemenanganmu
akan diukur oleh pencarianmu. Engkau akan selalu dekat kepada Nya seperti yang
kau inginkan. Kemenanganmu dalam hidup sesuai dengan keinginanmu padaNya.”
Kemudian Paulus mengangkat tangannya dan
menunjukkan pada saya. “Engkau sudah diberikan banyak dan banyak yang akan
dituntut darimu. Bahkan jika engkau memendam banyak talenta yang dipercayakan
kepadamu, engkau dapat menyelesaikannya jauh lebih dari yang lain, tetapi engkau
akan gagal dalam perbuatanmu. Engkau jangan pernah mengukur dirimu sendiri
dengan orang lain, tetapi tetaplah maju, mencari lebih banyak akan Dia. Dan
dengan semua kemuliaan yang akan disingkapkan padamu, jangan pernah melepaskan
mantelmu.
Menabur dan menuai
Saya melihat pada mantel rendah hati yang dia
tunjuk. Dalam semua kemuliaan yang sekarang saya lihat, mantel itu tampaknya
semakin membosankan. Saya terkejut bahwa saya tampak buruk berdiri disamping
mereka. Saya mundur untuk melihat baju zirah dibaahnya yang sekarang tampak
lebih bersinar daripada sebelumnya. Sangat cemerlang sehingga lebih banyak yang
tidak tertutup, maka akan lebih banyak kelompok didepan saya yang tampak pudar
karena kecemerlangannya. Bagaimanapun, saya merasakan jauh sedikit malu dengan
kecemerlangan yang bersinar dari baju zirah saya. Kemudian saya memutuskan untuk
melepaskan mantel itu dalam perjalanan selagi saya disana sehingga saya tidak
akan merasa menjadi yang paling menjijikkan dari semua kemuliaan yang ada.
Ada keheningan sesaat dan saya berdiri
pelan-pelan untuk beberapa saat. Saya tidak mampu untuk melihat apapun karena
kecemerlangan baju zirah saya. Saya tidak mengerti mengapa saya juga tidak dapat
mendengar apapun. Kemudian saya berseru pada Hikmat.
“Kenakanlah kembali mantelmu,” saya mendengar
Tuhan menjawab. Saya mengenakan kembali mantel seperti yang Dia katakan dan
mulai melihat gambaran dari Ruang Besar lagi. “Tuhan apa yang terjadi pada
setiap orang? Mengapa segala sesuatu tampak pudar kembali?”
“Engkau tidak dapat melihat apapun disini
tanpa mengenakan mantel itu.”
“Tetapi saya sudah memakainya sekarang dan
masih tidak dapat melihat dengan baik,” saya memprotes merasakan keputusasan
yang hebat.
“Setiap saat engkau melepaskan rendah hatimu,
engkau akan dibutakan oleh terang yang sejati dan itu akan membutuhkanmu waktu
untuk mampu melihatnya lagi.”
Sekalipun saya mulia melihat kemuliaan
kembali, tidak ada yang seperti ini sebelumnya. Visi saya kembali tetapi sangat
sangat perlahan. Saya sangat sedih, tidak bisa dikatakan.
“Dimana Paulus?”Tanya saya. “Saya tahu bahwa
dia akan mengatakan sesuatu yang penting.”
“Ketika engkau melepaskan mantelmu, mereka
semua pergi.”
“Mengapa? Mengapa mereka pergi hanya karena
saya melepaskan mantel? Saya merasa malu dengan penampilan saya. Apakah saya
mengganggu mereka?”
“Tidak, mereka tidak terganggu. Mereka tahu
bahwa engkau tidak akan dapat melihat atau mendengar Aku melalui mereka tanpa
mantel rendah hati sehingga mereka kembali ke tempat mereka masing-masing.”
Saya menjadi lebih sedih mendengar kata-kata
itu. “Tuhan, saya tahu bahwa apa yang mereka katakan kepada saya sangat penting.
Apakah mereka akan kembali?” “Benar, engkau kehilangan pewahyuan yang penting
karena melepaskan mantelmu. Itu akan membantumu, tetapi jika engkau mempelajari
pelajaran bahwa jangan pernah engkau melepaskan mantelmu kembali, khususnya
untuk alasan-alasanmu yang seperti tadi, engkau akan belajar pelajaran penting
yang lain.”
“Tuhan, saya pikir saya sudah mempelajari
pelajaran. Saya tidak ingat pernah merasakan perasaan yang begini buruk.
Dapatkah mereka kembali sekarang dan membagi apa yang mereka punya untuk
saya?”pinta saya.
“Semua Kebenaran dan semua Hikmat berasal dari
Aku. Aku berbicara kepada semua orang karena melalui mereka adalah bagian dari
pesanku. Selagi engkau tetap cukup sederhana untuk menjaga mantelmu, Aku dapat
mengatakan kepadamu dalam kemuliaan. Kapanpun engkau melepaskan mantel itu,
engkau akan menjadi buta dan tuli rohani. Aku selalu mengatakan kepadamu bahwa
jika engkau memanggil Aku, tetapi Aku harus mengubah jalan dimana Aku berbicara
padamu.
“Aku tidak melakukan ini untuk menghukummu,
tetapi untuk membantumu menerima visimu kembali dengan cepat. Aku akan
memberikanmu pesan yang akan Aku berikan melalui saksi-saksiKu, tetapi sekarang
diberikan melalui musuh-musuhmu. Itu akan datang melalui pencobaan-pencobaan dan
engkau harus tunduk sangat rendah untuk menerimanya. Ini adalah satu-satunya
cara untuk mendapatkan visimu kembali secepat yang kau inginkan. Untuk apa yang
akan datang engkau harus mampu untuk melihat.”
Kerusakan
Kesedihan yang saya rasakan hampir tidak bisa
tertahankan. Saya tahu bahwa apa yang saya dapat terima dalam cara yang mulia
sekarang sedang melewati pencobaan-pencobaan besar tetapi semakin butuh fakta
bahwa kemuliaan yang besar yang saya pandang untuk beberapa waktu menjadi pudar.
“Tuhan ampuni saya. Saya tahu betapa salahnya
saya. Rasa sakit karena kesalahan ini sangat besar untuk ditahan. Apakah tidak
ada cara lain yang dapt diberikan dan saya menerima visi saya kembali? Tampaknya
itu tidak benar untuk beberapa saat kebanggaan sangat menjijikkan,” saya
meratap.
“Engkau diampuni. Tidak ada satupun yang
dilakukan untuk menghukummu. Aku membayar harga untuk dosamu dan yang lainnya.
Engkau hidup oleh Kasih KaruniaKu. Ini bukan karena Hukum Kebenaran. Ini karena
Kasih KaruniaKu, bahwa ada konsekuensi untuk dosa. Engkau harus menuai apa yang
kau tabur atau aku tidak mempercayakan OtoritasKu kepadamu. Ketika Setan
mengambil langkah pertama untuk masuk dapat pencarian diri sendiri dan
kebanggaan, banyak Malaikat-malaikatKu yang Aku percayakan otoritas untuk
mengikuti dia. Ketika Adam jatuh, banyak orang akan menderita. Untuk orang-orang
yang kepadanya Aku berikan otoritas ini, ada tanggungjawab yang sama. Tidak akan
ada otoritas yang benar tanpa tanggungjawab. Tanggungjawab berarti orang lain
akan menderita jika engkau menjadi abu. Kesalahan-kesalahan membawa konsekuensi.
“Semakin banyak otoritas yang diberikan
kepadamu, semakain banyak engkau dapat membantu atau melukai orang-orang karena
tindakanmu. Untuk menghilangkan konsekuensi atas tindakanmu adalah menghilangkan
otoritas yang sejati. Engkau adalah bagian dari ciptaan yang baru yang lebih
tinggi dari ciptaan yang pertama. Orang-orang yang dipanggil untuk memerintah
dengan Aku diberikan tanggung jawab yang paling besar dari segalanya. Mereka
dipanggil untuk posisi yang lebih tinggi dari Setan. Dia adalah malaikat yang
besar tetapi dia bukanlah Anak. Engkau dipanggil untuk menjadi satu ahli waris
dengan Aku. Keseluruhan hidupmu baik pencobaan-pencobaan dan pewahyuan-pewahyuan
untuk semua tujuan pengajaran akan tanggungjawab otoritas.
“untuk setiap pelajaran yang kau harus
pelajari, ada jalan mudah atau jalan yang lebih sulit. Engkau dapat membiasakan
dirimu untuk jatuh di batu-batu dan hancur atau batu yang akan jatuh dan
menimpamu menjadi debu. Kedua-duanya, hasil akhirnya adalah kerusakan yaitu
kerendahan hati. Kebanggaan menyebabkan pertama kali jatuh dari kasih karunia
dan seterusnya menyebabkan jatuh. Kebanggaan selalu menghasilkan tragedi,
kegelapan dan penderitaan. Ini untuk kepentinganmu dan orang–orang yang
dipanggil untuk melayani dengan mempunyai otoritas atasnya yang Aku tidak akan
mengkompromikan kedisiplinan yang harus kau pelajari dengan menuai apa yang kau
tabur.
“Adonia menyombongkan ayahnya, Raja Daud,
tidak mendisiplinkan dia. Salomo mengeluh bahwa dia tidak dapat mendapat sesuatu
tanpa disiplin ayahnya. Walaupun Salomo berpikir bahwa dia tidak diperlakukan
dengan adil,
Daud bukanlah orang yang tidak adil. Dia tahu bahwa Salomo dipanggil untuk menjadi raja. Orang-orang yang menerima disiplin paling banyak adalah orang-orang yng dipanggil untuk berjalan dalam otoritas yang lebih besar.
Daud bukanlah orang yang tidak adil. Dia tahu bahwa Salomo dipanggil untuk menjadi raja. Orang-orang yang menerima disiplin paling banyak adalah orang-orang yng dipanggil untuk berjalan dalam otoritas yang lebih besar.
“Engkau dibutakan karena engkau melangkah
keluar dari kerendahan hati dan mulai berjalan dalam kebanggaan. Orang-orang
yang sederhana tidak dapat dipermalukan. Ketika engkau mulai merasa malu, itu
karena engkau mulai berjalan dalam kebanggaan. Biarkan malumu itu menjadi sebuah
peringatan yang kau miliki saat engkau pergi dari Hikmat. Jangan biarkan malu
mengontrol tindakanmu. Jika itu terjadi, engkau akan semakin jatuh. Belajarlah
untuk memegang setiap kesempatan untuk menjadi sederhana, mengetahui bahwa Aku
akan mampu mempercayakan engkau lebih otoritas yang lebih.
“Jangan menyombongkan kekuatanmu tetapi
kelemahan-kelemahanmu. Jika engkau berbicara secara terbuka tentang
kegagalan-kegagalanmu untuk membantu orang lain, aku akan lebih menunjukkan
kemenangan-kemenanganmu lebih terbuka, “Karena setiap orang yang meninggikan
dirinya sendiri harus direndahkan dan dia yang merendahkan dirinya sendiri akan
ditinggikan.’”
Saya tahu bahwa apa saja yang Dia katakan
adalah benar. Saya sudah mengkhotbahkan ini berulangkali. Saya berpikir
bagaimana Paulus memperingatkan Timotius untuk memperhatikan pengajarannya
sendiri dan sadar bahwa saya merasakan bahwa saya membutuhkan pesan-pesan saya
lebih dari orang-orang lain yang saya khotbahi. Sekarang saya merasa lebih malu
karena baju zirah saya yang bersinar daripada mantel sederhana saya. Saya
menarik mantel itu lebih ketat. Ketika saya melakukan ini, mata saya akan
bersinar dan visi saya menjadi lebih baik sekalipun itu sangat jauh dari semula.
Saya kembali melihat pintu. Saya takut untuk
kembali melewatinya sampai saya menerima lebih banyak visi yang kembali.
“Engkau harus pergi sekarang,” kata Hikmat.
“Apa yang ada di sisi lainnya?” Tanya saya.
“Tujuan hidupmu,” jawabNya.
Saya tahu saya harus pergi. Saya masih merasa
menyesal bahwa saya tidak dapat memasuki pintu itu lagi dengan visi yang saya
miliki sebelumnya karena saya tahu bagaimana kegelapan yang ada di bagian
lainnya. Saya menjadi lebih tergantung pada orang lain sekali waktu, saya
berpikir dan menetapkan diri saya sendiri untuk percaya pada Tuhan dan bukan
visi saya sendiri. Dengan cepat mata saya kembali bersinar. Saya mulai melihat
sekali lagi kearah Ruang Besar untuk melihat jika mereka tampak secemerlang
sebelumnya, tetapi kemudian saya putuskan tidak melihatnya. Saya hanya
menentukan bahwa lebih baik sekarang untuk tidak melihat kebelakang. Kemudian
Hikmat muncul disamping saya, hampir sebrilian sebelumnya. Mata saya terbiasa
dengan sinar dengan cepat sehingga saya dapat melihat Dia sekarang. Dia tidak
mengatakan apapun, tetapi hanya dengan memandang Dia memberikan keberanian besar
buat saya. Meski demikian, saya masih merasa menyesal saya tidak mendengarkan
semua pesan yang seharusnya saya terima dari awan besar saksi itu.
“Jika penyesalan itu berubah menjadi ketetapan
hati, maka pencobaan itu akan semakin mudah. Kemudian ketika musuh-musuhmu
muncul untuk meninggikan diri mereka atasmu, engkau akan bertumbuh lebih besar
dalam otoritas untuk mengalahkan Musuh-musuhKu..”
Ketika saya melihat kembali kearah pintu, saya
terheran-heran. Saya melihatnya lebih banyak sekarang daripada yang saya lihat
sebelumnya yang sesaat saya pikir itu adalah pintu yang lain. Tampaknya masih
tetap bertumbuh dan semakin indah tidak seperti pintu yang pernah saya lihat di
alam ini. Ada banyak judul-judul pengagungan yang tertulis dengan tulisan yang
paling indah, semuanya dalam emas dan perak. Ada banyak perhiasan indah yang
tidak saya kenali tetapi sangat menarik hati karenanya cukup sulit mengalihakan
perhatian saya. Mereka itu hidup. Kemudian saya sadar bahwa semua pintu itu
hidup.
Saat saya memandang kearah pintu, Hikmat
meletakkan tanganNya di bahu saya. “Ini adalah pintu rumahKu”. Saat Dia
mengatakan ini, segera saya mengerti ketertarikan atas pintu ini sama seperti
yang saya rasakan saat saya memandang Dia. Bagimanapun, pintu itu adalah Dia
sendiri. Bagaimana mungkin sesuatu yang seindah ini Nampak begitu sederhana dan
tidak menarik. Tuhan menjawab pertanyaan saya tak terkatakan
“Engkau tidak dapat melihat rumahKu sampai
engkau melihatKu ada didalam orang-orangKu. Saat engkau mulai mendengarKu
melalui orang-orangKu sebelum engkau melepaskan jubahmu, matamu akan terbuka dan
melihat rumahKu seperti apa adanya. Ada banyak kemuliaan yang dapat kau lihat
daripada yang sekarang ini. Inilah pintu itu tetapi masih banyak yang lain.
Ketika engkau kembali kealammu, inilah yang harus kau cari. Ke pintu ini engkau
harus membawa umatKu. Ini yang harus kau perjuangkan dan inilah yang harus kau
bangun-rumahKu.
Dengan tangan Hikmat yang masih ada dibahu
saya, saya berjalan kearah pintu itu. Pintu itu tidak terbuka, tetapi saya dapat
melewatinya. Saya tidak percaya bahwa ada bahasa manusia yang dapat
menggambarkan apa yang baru saya lewati. Saya melihat kemuliaan segala umur
hanya dalam waktu yang singkat. Saya melihat bumi dan surga sebagai satu bagian.
Saya melihat banyak sekali malaikat dan saya melihat orang-orang yang lebih
mulia dari para malaikat yang saya lihat. Segala sesuatu dilayani di rumahNya.
Sekarang saya tahu panggilan saya. Sekalipun saya sudah banyak melaluinya, saya
tahu bahwa pencarian saya baru saja dimulai.
The End.
Blessed To Bless...
0 comments:
Post a Comment