Pewahyuan di Neraka
Oleh 7 Orang Muda Kolumbia
Bersama,
ke tujuh orang muda dari Kolumbia ini dibawa oleh Yesus Kristus dan
diperlihatkan keadaan Surga dan Neraka. Melihat cerita mereka
kemuliaan dari Surga dan kengerian dari Neraka
--- Kesaksian Pertama, Esau ---
Di
dalam Alkitab, Firman Tuhan, sangat jelas di jelaskan subjek dari
surga dan Neraka. Dalam bagian ini yang telah kita baca, Tuhan
memberitahukan kita tentang dua tempat: Surga dan Neraka, penghukuman
atau penebusan. Tidak ada tempat yang di tengah-tengah. Tempat
penyucian dosa adalah tidak ada. Tempat bagi orang-orang terlantar
tidak ada, di mana terdapat orang diam sementara yang di ungsikan dari
bumi dan menuju ke Surga; Alktab memberitahukan dengan jelas tentang
itu.
Tuhan
memberikan kita pewahyuan yang akan mengubah lintasan hidup kita. Kita
harus mengetahui tentang Tuhan dan Firman Tuhan. Kami bertujuh
diberikan hak istimewa dan pertanggungjawaban yang besar untuk
membagikan wahyu ini kepada dunia.
Semua
berawal sekitar pukul 10:00 pagi. Kami sedang berdoa dan dipersiapkan
untuk pergi piknik kemudian pada hari itu. Sekitar pukul 10 pagi, suatu
cahaya yang sangat terang menyinari seluruh ruangan sinar jendela.
Ketika cahaya itu muncul, kami semua kemudian berkata-kata dan
dikuduskan oleh Roh Kudus.
Pada
waktu itu, kami terheran-heran dan terkagum-kagum dengan apa yang kami
lihat. Cahaya itu sangat terang dan lebih terang dari matahari. Di
tengah-tengah cahaya, kami melihat kumpulan malaikat dan berjubah putih.
Malaikat-malaikat ini sangat indah, tinggi dan sangat tampan.
Di
tengah-tengah dari kumpulan malaikat itu, kami melihat sesuatu yang
mengagumkan – gambaran dari seorang Lelaki. Pemandangan ini begitu
menakjubkan, seorang Lelaki yang bermantel dan berjubah putih. RambutNya
seperti benang emas. Kami tidak dapat melihat wajahNya karena terlalu
silau. Kami melihat sabuk emas di sekitar badanNya, dengan tulisan emas
yang mengatakan: “Raja dari segala raja dan Tuhan dari segala tuhan”.
Ia mengenakan sandal yang dari emas murni pada kakiNya. Dan
penampilanNya tidak terbandingkan. Ketika kami melihat hadirat dari
seorang Manusia, kami semua berlutut.
Kemudian
kami mendengar suaraNya. Benar-benar mengagumkan dan indah, semua
kata-kataNya begitu menusuk ke dalam hati kami seperti pedang bermata
dua, seperti yang tertulis dalam Firman Tuhan dalam Ibrani 4:12. Ia berbicara kepada kami dengan sederhana namun kata-katanya bermakna. Kami mendengarNya berkata kepada kami, “Anak-anakKu,
jangan takut, Aku Yesus dari Nazaret, dan Aku mengunjungimu untuk
menunjukkan kalian misteri yang kalian saksikan dan beritahukan kepada
orang kota-kota, bangsa-bangsa, warga kota, gereja-gereja dan semua
tempat. Kemana Aku akan perintahkan, kamu akan pergi, dan kemana Aku
pertintahkan untuk tidak pergi, kamu tidak akan pergi.”
Dalam Alkitab, Firman Tuhan berkata dalam Yoel
2:28, Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan
Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan
akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan pendapat mimpi,
teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Inilah waktunya bahwa Tuhan sedang mempersiapkan orang-orangNya.
Kemudian
sesuatu yang aneh terjadi, sebuah batu tiba-tiba mucul di
tengah-tengah kamar, dan Tuhan, yang sedang bersama kami, membuat kami
menaiki batu tersebut. Batu tersebut sekitar delapan inci diatas lantai,
dan sebuah lubang muncul di lantai. Besar, hitam, lembah atau gua
besar. Segera, kami turun memasuki lembah yang ada di lantai. Sangat
gelap dan membawa kami menuju ke tengah-tengah bumi.
Kami kemudian berada dalam kegelapan yang kelam, kami sangat takut! Kami benar-benar takut maka kami berkata kepada Tuhan, “Tuhan kami tidak ingin pergi ke tempat itu! Jangan bawa kami ke tempat itu Tuhan! Bawa kami keluar dari sini Tuhan!” Kemudian Tuhan menjawab kami dengan sangat menenangkan dan dengan suara yang lembut, “Pengalaman ini penting dengan demikian kalian bisa menceritakannya kepada yang lain”.
Kami
berada dalam sebuah terowongan yang berbentuk seperti terompet, dan
kami mulai melihat bayangan-bayangan, setan-setan dan gambaran-gambaran
yang bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam waktu
beberapa detik saja, kami merasakan kehampaan dan perasaan takut yang
luar biasa.
Kami
kemudian sampai di suatu gua besar; dengan pintu yang mengerikan,
seperti sebuah labirin. Kami tidak ingin masuk ke dalam. Kami
memperhatikan ada bau yang sangat menyengat dan panas menyengat. Ketika
kami masuk, kami melihat hal-hal yang mengerikan, gambaran-gambaran
yang mengerikan. Seluruh tempat itu diliputi api; dan di tengah-tengah
api itu, banyak jiwa-jiwa dari ribuan orang. Mereka sangat menderita
dengat siksaan semacam itu. Pemandangan itu begitu menakutkan, kami
tidak ingin untuk melihat apa yang di perlihatkan kepada kami.
Tempatnya dibagi dalam beberapa bagian dari penyiksa dan penderita. Satu bagian dari yang Tuhan perlihatkan kepada kami adalah “Lembah Kawah” (Valley of the cauldrons),
kami menyebutnya. Terdapat milyaran kawah-kawah. Kawah-kawah ini
bertatahkan dengan tinggi dari tanah; setiap kawah terbakar dengan lava
di dalamnya. Didalamnya terdapat jiwa seseorang yang mati dan di bawa
ke Neraka.
Sebagaimana jiwa tersebut melihat Tuhan, mereka berteriak dan menjerit, “Tuhan,
ampuni kami! Tuhan berikan aku kesempatan untuk keluar dari tempat
ini! Tuhan, bawa aku keluar dan aku akan katakan pada dunia kalau tempat
ini nyata!” Tapi Tuhan tidak ingin untuk melihat mereka. Terdapat
milyaran dari lelaki, wanita dan orang-orang muda di tempat itu. Kami
juga melihat para homoseksual dan pemabuk dalam suatu penyiksaan. Kami
melihat jiwa-jiwa ini berteriak-teriak dengan siksaan hebat semacam
itu.
Sungguh
mengejutkan untuk melihat tubuh-tubuh mereka dihancurkan.
Cacing-cacing berdatangan masuk dan keluar dari kelopak mata, mulut dan
telinga dan menembus keseluruh bagian kulit mereka. Ini menggenapi
Firman Tuhan dalam Yesaya
66:24, Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang
telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan
apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi
segala yang hidup. Juga dalam Markus 9:44, di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.
Kami benar-benar ketakutan melihat mereka seperti itu. Kami melihat
api sekitar 9 sampai 12 kaki tingginya. Setiap semburan api, terdapat
jiwa-jiwa yang mati.
Tuhan
ijinkan kami untuk melihat seseorang yang ada didalam kawah. Dia
tergantung terbalik dan daging-dagingnya berjatuhan. Dia manatap Tuhan
dengan seksama, dan kemudian mulai memanggil dan menyebut nama Yesus.
Katanya, “Tuhan mohon ampun! Tuhan beri aku kesempatan! Tuhan bawa aku keluar dari tempat ini!” Tapi
Tuhan Yesus tidak ingin menatapnya. Yesus kemudian membalik badanNya
darinya. Begitu Yesus membalik badanNya, orang itu malah mengutuk dan
memaki Tuhan. Orang ini adalah John Lennon, anggota dari aliran musik
setan, The Beatles. John Lennon adalah seorang yang mengolok-olok dan
mempermainkan Tuhan dalam hidupnya. Dia katakan bahwa ke Kristenan akan
hilang dan Tuhan Yesus akan dilupakan oleh semua orang. Bagaimanapun,
hari ini orang ini ada di Neraka dan Tuhan Yesus kekal! keKristenan
tidak hilang.
Ketika
kami berjalan ke ujung dari tempat itu, jiwa-jiwa ingin menjangkau
kami dan ingin meminta ampun. Mereka meminta Yesus agar membawa mereka
keluar dari tempat itu, tapi Tuhan tidak pernah ingin melihat mereka.
Kemudian
kami memasuki ke bagian yang berbeda. Kami masuk ke bagian dalam yang
paling mengerikan dari Neraka, dimana siksaan terjadi, yaitu
tengah-tengah Neraka. Bentuk siksaan yang paling hebat, seperti siksaan
kalau seorang manusia yang ditempa oleh mereka. Hanya orang-orang yang
mengenal Yesus dan Firman Tuhan. Mereka adalah para pastor, penginjil,
misionaris dan banyak tipe-tipe orang yang telah menerima Yesus dan
tahu kebenaran, tapi mempunyai kehidupan ganda.
Ada
juga yang kembali kepada kebiasaan lama mereka yang tercela, mereka
menderita dan ribuan kali lebih berat siksaannya dari yang lain. Mereka
berteriak histeris dan meminta pengampunan dari Tuhan, tapi Firman
Tuhan berkata dalam Alkitab di Ibrani
10:26-27, sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh
pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk
menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan
penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang
durhaka.
Jiwa-jiwa itu
berada disana karena mereka telah mengajar, puasa, menyanyi dan
mengangkat tangan mereka dalam gereja tapi di jalan dan di rumah mereka
adalah pezinah, percabulan, berbohong, merampok. Kita tidak bisa
berbohong kepada Tuhan. Alkitab berkata dalam Lukas 12:48 bahwa, tetapi
barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang
harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap
orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut,
dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih
banyak dituntut.
Tuhan
kemudian memperlihatkan kepada kami dua wanita yang dulunya menjadi
saudara Kristen sewaktu di dunia, tapi mereka tidak hidup dalam
kebenaran Tuhan. Yang satu berkata kepada yang satunya, “kamu orang
pembawa sial! Ini salahmu aku berada di tempat ini! kamu tidak
mengajarkan aku kitab suci! dan karena kamu tidak memberitahukan aku
kebenaran, dan sekarang aku berada di Neraka!” Mereka akan katakan
hal ini satu sama lain di tengah-tengah lautan api, dan mereka saling
membenci karena disana tidak ada cinta atau pengampunan yaitu di
Neraka.
Disana ada ribuan jiwa-jiwa yang tahu Firman Tuhan, tapi mereka tidak cukup bersih untuk mengenal kehadiran Tuhan. “Kamu tidak dapat bermain-main dengan Tuhan atau dengan api Neraka!” Tuhan berkata. Dia juga mengatakan, “Anak-anakKu,
semua yang menyiksakan yang ada di dunia yang ada di suatu tempat
adalah tidak seberapa, TIDAK ADA APA-APANYA bila di bandingkan dengan
siksaan yang akan diterima seseorang dalam bagian yang paling hebat dari
Neraka”. Adalah mengerikan bagi yang menderita di Neraka, lebih
mengerikan lagi bagi yang berada di tengah-tengah Neraka, siapa yang
selama hidupnya mengenal Firman Tuhan dan kemudian mengingkarinya.
Kemudian Tuhan mengatakan kalau kami bisa bermain dengan api kalau di
dalam dunia, tapi jangan harap dengan api yang ada di Neraka.
Kami
melanjutkan perjalanan kami melalui tempat yang berbeda dan Tuhan
memperlihatkan kami berbagai macam jenis orang. Kami bisa melihat kalau
orang-orang yang ada disana mempunyai kira-kira enam jenis siksaan. Ada
jiwa yang di siksa oleh setan-setan dengan berbagai jenis hukuman. Ada
yang menerima hukuman karena hati nurani mereka berkata, “Ingat
ketika mereka mengajar kamu, ingat ketika kamu mendengar Firman Tuhan,
ingat ketika mereka memberitahukan kamu tentang Neraka dan kamu
menertawakannya!” Hati nurani mereka disiksa oleh mereka sendiri,
sama seperti cacing-cacing yang ada di seluruh tubuh mereka, Seperti
terbakar api yang ribuan dan ribuan kali lebih panas dari yang kami
tahu. Ini adalah balasan dari setan untuk semua yang mencari dan
mengikuti dia.
Firman Tuhan dalam Wahyu
21:8, Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya,
orang-orang keji, orang- orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-
tukang sihir, penyembah- penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api
dan belerang; inilah kematian yang kedua.
Berikutnya,
Tuhan memperlihatkan kepada kami seorang yang telah membunuh enam
orang. Kini, enam orang tersebut mengelilinginya dan berteriak padanya,
“Ini semua salahmu kami semua ada di tempat ini, SALAHMU!” Pembunuh
itu menutup telinganya karena dia tidak ingin mendengar mereka, tapi
dia tidak dapat menghindari pendengaran karena di Neraka semua panca
inderamu semua bekerja dengan sangat sensitif.
Jiwa-jiwa
yang berada di tempat itu mengalami kehausan yang tidak dapat
ditolerir karena walau bagaimanapun air tidak dapat memuaskan, seperti
cerita Alkitab dari Lazarus dan orang kaya, Lukas 16:19. Orang kaya itu ingin setetes air, yang akan terasa cukup. Firman Tuhan berkata dalam Yesaya
34:9, sungai-sungai Edom akan berubah menjadi kelam, dan tanahnya
menjadi belerang; negerinya akan menjadi yang menyala-nyala.
Dalam
tempat itu, setiap jiwa berada ditengah-tengah api. Orang melihat
bayangan di udara seperti sungai kristal yang jernih di tengah-tengah
api, tapi ketika orang berhasil menggapainya sungai tersebut berubah
menjadi api. Mereka juga melihat api dengan buah yang penuh dengan air,
tapi begitu mereka menggapainya, mereka membakar tangan mereka dan
iblis-iblis akan menertawakan mereka.
Kemudian
Tuhan membawa kami ketempat yang bahkan jauh lebih mengerikan dari
semua tempat yang telah kami lihat. Kami melihat sungai api dan
belerang. Pada satu sisi dari sungai terdapat sungai yang lebih kecil.
Pada sungai yang lebih kecil itu, terdapat jutaan dan jutaan dan jutaan
jiwa yang menangis dan meminta pengampunan Tuhan. Mereka berkata
kepadaNya, “Tuhan tolong! Bawa kami keluar dari sini sebentar saja! Mohon berikanlah aku kesempatan untuk keluar dari sini!” Bagaimanapun, Tuhan tidak bisa lakukan apapun untuk mereka karena penghakiman mereka sudah tersedia.
Diantara
jutaan dan jutaan jiwa tersebut, Tuhan mengalihkan perhatian kami
untuk fokus kepada seorang lelaki yang tubuhnya terbenam setengah di
dalam sungai api. Tuhan membuat kami mengerti dan tahu pikirannya.
Namanya adalah Mark. Kami kaget dengan hal-hal yang orang ini katakan
untuk dirinya sendiri, dalam pikirannya. Kami belajar pelajaran yang
kekal ketika kami dengar tentang pikirannya, “Saya akan lakukan
apapun untuk berada di tempatmu sekarang! Saya akan berikan apa saja
untuk kembali ke dunia walaupun hanya satu menit. Saya tidak akan
peduli walaupun saya paling tidak disenangi, paling gila, paling
dibenci, atau orang yang paling miskin di dunia, saya akan lakukan apa
pun untuk kembali! Hanya untuk semenit berada di dunia.” Tuhan Yesus kemudian memegang tenganku. Yesus menjawab Mark dengan berkata, “Mark, kenapa kamu ingin kembali ke bumi kalaupun hanya untuk satu menit?” Dengan menangis dan tersiksa, dia menjawab Yesus, “Tuhan! Saya akan lakukan apa pun untuk kembali ke dunia walaupun hanya untuk satu menit untuk bertobat dan diselamatkan.”
Setelah Tuhan mendengar Mark berkata-kata, saya melihat darah dari luka Yesus dan air mata memenuhi mataNya sembari berkata, “Mark, terlambat untukmu! Cacing-cacing telah disediakan sebagai tempat tidurmu dan cacing-cacing sebagai selimutmu.” (Yesaya 14:11).
Ketika setelah Tuhan menjawab dia, dia tenggelam dalam sungai itu
selamanya. Sedihnya, semua jiwa-jiwa itu tidak mempunyai harapan lagi.
Hanya kita yang ada di bumi mempunyai kesempatan untuk menyesal pada
hari ini dan pergi ke Surga dengan Tuhan Yesus Kristus.
Saya akan digantikan oleh saudariku untuk diteruskan, terima kasih.
--- Kesaksian Kedua, Lupe ---
Tuhan memberkati engkau saudara-saudaraku yang kekasih. Mari membaca Firman Tuhan dari Mazmur 18:9, Asap membubung dari hidungNya, api menjilat keluar dari mulutNya, bara menyala keluar dari padaNya.
Ketika Tuhan memegang tanganku, aku memegang tanganNya dan kami mulai
turun dengan cepat ke dalam terowongan. Terowongan itu kemudian menjadi
lebih gelap dan lebih gelap lagi dan sampai pada suatu titik saya
tidak bisa melihat tanganku sendiri yang sudah tidak memegang tangan
Tuhan lagi.
Tiba-tiba,
kami melewati sesuatu yang sangat mengkilap gelapnya, yang mana sangat
berisik. Kegelapannya begitu kelam, tangan anda pun tidak bisa
menemukan dinding dari terowongan itu. Kami turun begitu cepat, yang
aku rasakan karena aku dipisahkan dari tubuhku.
Kemudian
aku memperhatikan bau yang sangat menyengat, seperti bau daging busuk.
Kemudian itu tercium semakin menusuk setiap waktunya. Kemudian aku
mendengar suara jutaan dan jutaan jiwa. Mereka tidak henti-hentinya
berteriak kesakitan, menangis dan merintih. Saya begitu ketakutan dan
aku berbalik kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan, kemana Engkau akan membawaku?” Tuhan mohon ampuni aku! Kumohon ampuni aku!” Kemudian Tuhan menjawabku, katanya, “Adalah perlu kamu untuk melihat ini, dengan demikian kamu dapat memberitahukannya kepada yang lain.”
Kami
meneruskan perjalanan kami dalam terowongan yang seperti terompet
sampai akhirnya kami tiba pada suatu tempat yang gelap sama sekali.
Seperti menarik gorden dari mataku. Saya kemudian melihat jutaan dan
jutaan dari pancaran api. Lebih mengerikannya lagi, saya mendengar
teriakan yang sangat menderita sekali tapi tidak bisa melihat seorang
pun. Saya sangat ketakutan. Saya berkata kepada Tuhan, “Oh tolong Tuhan ampuni aku! Oh tolong Tuhan ampuni aku! Jangan bawa aku ke tempat ini! Ampuni aku!” Pada
saat ini, saya tidak berpikir bahwa saya hanyalah menonton di Neraka,
saya kira hari itu adalah hari perhitungan. Berdiri di depan Tuhan
Yesus, saya sangat gemetar karena saya pikir ini adalah akhir hidupku.
Kami
kemudian mendekat ke sebuah api di depan kami, sangat besar dan
terbakar dalam ketakutan. Saya kemudian turun perlahan-lahan, melihat
banyak pancaran api dan mendengar jutaan jiwa-jiwa yang menangis dalam
satu suara.
Kemudian
saya melihat meja kayu yang tidak terbakar api. Di atasnya ada seperti
botol bir. Ini terlihat menyegarkan, tapi itu semua adalah penuh
dengan api. Ketika saya memperhatikan, seorang laki-laki tiba-tiba
muncul. Dagingnya hampir seluruhnya hancur. Dia telah kehilangan
matanya, mulutnya dan rambutnya penuh dengan bara api. Dia dapat
melihatku, walaupun dia tidak mempunyai mata. Saya katakan anda adalah
jiwa dari seseorang yang berpikir, beralasan dan benar-benar melihat,
bukan tubuh alami saudara.
Orang itu kemudian mengarahkan tangannya menghadap kami dan Tuhan kemudian mulai menangis, dan berkata, “Tuhan,
mohon ampuni aku! Tuhan mohon ampuni aku! Saya dalam kesakitan! Saya
terbakar! Kumohon ampuni aku dan bawa aku keluar sari tempat ini!” Tuhan
melihat dia dan merasa iba, dan aku merasakan sesuatu yang hangat di
tanganku. Saya lihat dan ternyata itu adalah darah…darah Yesus! Darah
Tuhan mengalir dari tanganNya sementara Dia menyaksikan orang yang
menderita dan terbakar dalam api itu.
Orang
itu kemudian mengalihkan perhatiannya ke arah botol yang ada di meja
dan bergerak ke arahnya. Dia memegang botol itu dan ketika dia akan
meminumnya, api dan asap keluar dari botol tersebut. Dia menunduk dan
berteriak seperti belum pernah terdengar sebelumnya. Dia menangis dalam
kesakitan yang sangat dan benar-benar menderita dan kemudian mulai
meminum apa yang ada di dalam botol. Botol tersebut penuh dengan asam
dan kerongkongannya hancur. Dapat terlihat bahwa asam itu melewati
perutnya dan menyakitinya.
Angka
666 terukir pada dahinya. Pada dadanya ada sebuah pelat dan sebuah
besi yang tidak diketahui yang tidak dapat hancur, walaupun oleh panas
ataupun oleh cacing-cacing. Di situ ada sesuatu yang tertulis, tapi kami
tidak dapat mengerti itu. Kemudian Tuhan, dengan pengampunanNya yang
besar, memberikan kami pengertian, yang tertulis, “Saya berada disini karena saya adalah seorang pemabuk.” Dia berlutut untuk meminta pengampunan, tapi Firman Tuhan berkata dengan jelas dalam 1 Korintus 6:10, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Tuhan
memberikan saya gambaran tentang orang tersebut dalam menjelang
ajalnya di dunia. Nama orang itu adalah Luis dan dia sedang mabuk
disebuah bar. Saya melihat meja yang sama dan botol yang sama juga
dengan yang ada di dalam bar itu. Di sekitar meja itu ada
teman-temannya. (Saya kemudian bisa memberitahukan anda ini, bahwa
hanya ada SATU SAHABAT YANG SEJATI, dan namaNya adalah Yesus Kristus.
Dia adalah Sahabat yang setia). Luis sedang minum-minum dan
teman-temannya dalam keadaan mabuk. Teman baiknya mengambil sebuah
botol, memecahkannya dan mulai menikam Luis. Ketika dia melihat Luis
terbaring di lantai, dia melarikan diri, tapi kemudian Luis meninggal di
lantai. Hal yang menyedihkan adalah dia mati tanpa mengenal Tuhan.
Di tangah-tengah gambaran ini, ketika semua jiwa-jiwa mengerang kesakitan, saya bertanya kepada Tuhan, Tuhan, tolong beritahukan kepadaku, bagaimana orang itu tahu tentang Engkau? Apa dia tahu tentang penebusanMu?” Kemudian Tuhan menjawabku, “Ya Lupe, dia tahu tentang Aku. Dia menerimaKu sebagai JuruSelamat pribadinya, tapi dia tidak melayani Aku.” Kemudia saya bertambah lebih takut lagi. Luis menangis tambah keras dan berteriak, “Tuhan ini menyakitkan! Ini menyakitkan! Mohon ampuni aku!” Dia
mengarahkan tangannya lagi ke arah kami lagi dan Yesus memegang
tanganku dan kami berjalan pergi dari api tersebut. Api-api tersebut
membakar Luis dengan lebih sangat lagi, dan dia menangis dengan lebih
keras lagi, “Ampuni aku! Ampuni aku!” Dia terhilang di dalam api tersebut.
Kami
melanjutkan perjalanan, melewati tempat yang sangat besar dan
menakutkan! Kami mendekati pancaran api yang lain dan saya berkata pada
Tuhan, “Tuhan, jangan! Kumohon, saya tidak ingin melihat apapun
lagi! Saya mohon Engkau mengampuni! Kumohon ampuni saya! Saya tidak
ingin melihat ini!” Jadi saya menutup mata saya, tertutup atau
terbuka sama saja, saya bisa melihat semuanya. Api ini mulai untuk
turun perlahan-lahan dan saya mulai melihat seorang wanita. Dia
ditutupi lumpur dan lumpur tersebut penuh dengan cacing-cacing. Dia
memiliki sedikit rambut yang tersisa, dan dia dipenuhi lumpur cacing.
Dia di makan oleh cacing-cacing tersebut dan mulai berteriak, “Tuhan
mohon ampuni aku! Tuhan mohon ampuni aku! Lihat aku! Ini menyakitkan!
Ampuni saya! Usir cacing-cacing ini! Jauhi aku dari siksaan ini, ini
sangat menyakitkan! Tuhan melihat dia dengan rasa kasihan.
Sebagaimana kami pegang tangan Tuhan, kami bisa merasakan sakit dan
penderitaan yang ada di hati Tuhan untuk semua jiwa-jiwa yang hilang,
selamanya terhilang dalam api di Neraka.
Wanita
ini tidak mempunyai mata atau bibir, tapi dia bisa melihat dan
merasakan, semua kesakitan yang semakin lama semakin hebat. Dia
memegang sebuah botol di tangannya, penuh dengan asam tapi dia mengira
itu adalah parfum. Saya dapat melihat itu adalah asam dan setiap kali
dia menyiram ke badannya, itu kemudian membakar dia. Tidak pernah
berhenti, dia tetap memakaikannya ke seluruh tubuhnya lagi dan lagi.
Dia bilang itu adalah parfum yang sangat mahal. Dia juga mengira kalau
dia sedang memakai kalung yang indah pada lehernya. Dia mengira dia
sedang memakai gelang yang sangat mahal, tapi sebenarnya itu adalah
cacing-cacing, sekitar satu kaki panjangnya, yang sangat geram untuk
melubangi tulangnya. Dia bilang kalau dia memiliki semua perhiasan,
tapi sebenarnya, saya melihat kalajengking dan cacing-cacing ada di
seluruh tubuhnya. Dia memiliki pelat besi, yang semua orang memakainya
di Neraka. Tertulis “Saya berada disini karena merampok”.
Wanita ini tidak punya pengampunan untuk dosanya. Dan Tuhan bertanya padanya, “Magdalena, mengapa kamu ada di tempat ini?” Dia menjawab, “Itu
tidak menjadi masalah untuk mencuri dari yang lain. Satu hal yang
menjadi penting bagiku adalah untuk mempunyai banyak perhiasan dan
memiliki lebih banyak parfum yang mahal-mahal. Saya tidak peduli siapa
yang saya rampok, selama saya terlihat cantik”
Saya
memegang tangan Tuhan sebagaimana saya lihat cacing-cacing menggali ke
seluruh tubuhnya. Magdalena membalik dan memperhatikan pada sesuatu.
Saya bertanya kepada Tuhan sekali lagi, “Tuhan, apakah dia mengenalMu?” Dan Tuhan menjawab, “Ya, dia menganalKu”.
Magdalena kemudian melihat kesekitar dan menanyakan, “Tuhan mana wanita yang memberitahukan aku tentang Engkau? Dimana dia? Saya telah menunggunya selama 15 tahun.” Semua orang yang di Neraka bisa mengingat segalanya. Magdalena terus menanyakan, “Dimana wanita ini? Saya tidak dapat menemukannya!” Saya
tahu kalau badannya tidak bisa berputar karena dagingnya tetap dalam
posisi yang sama. Dia berusaha untuk melihat dan memutar ke dalam api
yang lain, untuk mencari wanita yang mencaritakannya tentang Tuhan.
Tuhan kemudian menjawabnya, “Tidak!
Tidak, Magdalena, dia tidak ada disini. Wanita yang memberitahumu
tentang Aku kini dia bersama denganKu dalam Kerajaan Surga.”
Mendengar
ucapan ini, dia melemparkan badannya sendiri kedalam pancaran api dan
kemudian membakar dirinya lebih sangat lagi. Pelat besi menghukum dia
sebagai seorang pencuri, Saya ingin anda membaca dalam Firman Tuhan di
dalam Yesaya 3:24, maka sebagai ganti rempah-rempah harum akan ada bau
busuk, sebagai ganti ikat pinggang seutas tali, sebagai ganti selampit
rambut kepala yang gundul, sebagai ganti pakaian hari raya sehelai kain
kabung; dan tanda selar sebagai ganti kemolekan.
Kemudian
kami melanjutkan perjalanan bersama Tuhan, saya melihat sebuah kolom
yang sangat besar dipenuhi cacing-cacing. Di sekitar itu adalah besi
panas geser. Di kolom ini ada papan pengumuman yang mengkilap yang bisa
di lihat dari manapun. Papan itu tertulis, “Selamat datang semua pendusta dan tukang gosip.” Pada
ujung penggeser tersebut ada sebuah danau kecil yang menyala-nyala.
Itu terlihat seperti belerang yang terbakar. Kemudian saya melihat
seorang yang telanjang mendatangi penggeser tersebut. Sebagaimana di
geser, kulit mereka di kuliti dan masuk ke dalam penggeser. Ketika
mereka jatuh ke belerang yang menyala-nyala tersebut, lidah mereka
memanjang sampai itu putus dan cacing-cacing muncul di setiap bagian
dari lidah. Ini kemudian mulai dengan penyiksaan mereka. Firman Tuhan
berkata dalam Mazmur
73:18-19, sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka,
Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap
mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!
Setelah melihat
ini, mereka di bawa kembali, keluar Neraka. Saya ingin memberitahu
bahwa Surga dan Neraka adalah lebih nyata secara fisik yang dunia
ketahui. Engkau putuskan untuk menjadi tujuan akhirmu, menghabiskan
waktu abadi bersama Yesus atau terbakar selamanya di Neraka. Tuhan
mengatakannya dalam
Ibrani 12:14, berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah
kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
--- Kesaksian Ketiga, Sandra ---
Mari kita baca Firman Tuhan dalam injil Matius
10:28, dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh
tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama
kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam
Neraka.
Kapanpun sebuah
jiwa sampai di Neraka, orang tersebut memperoleh tubuh kematian. Tuhan
Yesus memegang tanganku dan kami mulai menuruni ke sebuah terowongan
yang sangat gelap yang membawa kami ke tengah-tengah bumi. Kami sampai
di tempat dengan beberapa pintu, beberapa pintu itu terbuka dan kami
memasukinya bersama Tuhan. Saya tidak akan melepaskan tangan Tuhan
karena, jika saya melepaskanNya, saya akan berakhir selamanya di Neraka
Di
atas pintu masuk, saya melihat sebuah dinding yang sangat besar.
Dimana disana terdapat ribuan orang-orang yang di gantung dari rambut
mereka dengan kait, dengan belenggu yang mengikat tangan mereka ke
dinding. Kami juga melihat ribuan orang berdiri di tengah-tengah api di
mana-mana.
Kami
pergi ke depan dari salah satu api yang itu mulai turun dengan
perlahan-lahan. Kemudian saya dapat melihat seorang di dalamnya, ketika
dia berbicara, saya tahu bahwa dia adalah seorang lelaki. Orang
tersebut memakai pakaian pendeta, yang mana semuanya kotor dan
terkoyak. Cacing-cacing merayap kedalam dan keluar, ke semua tubuh
orang itu. Dia terlihat hangus dan terbakar oleh api. Matanya terkulai
keluar dan dagingnya meleleh dan berjatuhan ke tanah. Tapi begitu
dagingnya berjatuhan, kemudian tukbuh lagi yang baru dan proses yang
terjadi terulang kembali.
Ketika dia melihat Yesus dia berkata, “Tuhan mohon ampuni aku, mohon ampuni aku! Kumohon bawa aku keluar dari tempat ini sebentar saja! Hanya semenit!” Pada dadanya tertuliskan pada pelat besi, “Saya berada disini untuk merampok”.
Ketika Yesus datang mendekat, Dia bertanya kepada orang tersebut, “Siapakah namamu?” Orang tersebut menjawab, “Andrew, namaku Andrew Tuhan” Kemudian Tuhan bertanya lagi, “Berapa lama kamu telah berada disini?” Andrew menjawab, “Saya telah berada disini lama sekali.” Orang
itu mulai menceritakan kisahnya. Dia katakan dia bertanggung-jawab
untuk perpuluhan dan mengorganisir distribusi keuangan untuk yang
miskin dalam Gereja Katolik. Kemudian, dia malah mencuri uang tersebut.
Dengan mata penuh kasihan, Tuhan bertanya kepada orang itu, “Andrew, apakah engkau mendengar kebenaran?” Andrew menjawab, “Ya
Tuhan, waktu itu ada seorang wanita Krisrten yang pergi ke gereja dan
dia mengajarkan kebenaran, tapi saya mau tidak menerima itu. Saya tidak
ingin mempercayainya, tapi kemudian saya pun percaya sekarang!
Sekarang saya percaya kalau tempat ini nyata! Kumohon Tuhan bawa aku
keluar dari sini, paling tidak hanya saru menit!”
Ketika
dia berbicara, cacing-cacing mulai bergeliatan melalui lubang matanya,
keluar dari telinganya dan masuk lagi melalui mulutnya. Dia mencoba
menarik mereka dengan tangannya tapi itu tidak mungkin. Dia berteriak
dengan histeris dan terus meminta ampun kepada Tuhan. Dia minta Yesus
untuk membawa dia keluar dari tempat itu. Lebih parah lagi, para iblis
kemudian menyiksa dia, secara beraturan menusuki dia dengan tombaknya.
Para iblis melihat dia seperti boneka yang ada di Neraka. Saya melihat
boneka-boneka di Neraka, tapi mereka bukan boneka lagi, mereka hidup
dan jahat. Tinggi mereka sekitar tiga kaki dan mempunyai gig-gigi yang
tajam. Darah bercucuran dari gigi mereka dan mata mereka benar-benar
merah padam.
Mereka
menikam Andrew dengan sekuat mungkin, sebagaimana kalau ini adalah
memang bagiannya ada di dalam Neraka. Ketika saya melihat ini, saya
bertanya kepada Tuhan mungkinkah boneka bisa, sama seperti iblis. Tuhan
mengatakan kepada saya bahwa itu adalah jiwa kesedihan.
Kemudian
kami melanjutkan perjalanan kami, kami melihat ribuan orang dalam
penyiksaan. Kemudian sebuah jiwa melihat Tuhan, mereka mencoba meraih
Tuhan dengan kulit yang terkelupas. Saya memperhatikan kepada seorang
wanita yang berteriak ketika dia melihat Yesus. Dia berteriak, “Tuhan tolong ampuni aku! Tolong bawa saya keluar dari tempat ini!” Dia
begitu sangat menderita dan dia ingin menjangkau Tuhan dengan
tangannya. Dia terus meminta tolong kepadaNya untuk mengeluarkan dia
dari tempat itu paling tidak satu detik. Dia dalam keadaan telanjang
dan tertutupi oleh lumpur. Rambutnya benar-benar kotor dan
cacing-cacing bergeliatan naik dan turun di seluruh tubuhnya. Dia
berusaha mengeluarkan mereka dengan tangannya tapi setiap kali dia
berusaha, dia tergores olehnya bahkan lebih lagi. Cacing-cacing itu
sekitar 6-8 inchi panjangnya. Firman Tuhan berkata dalam Markus 9:44, di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.
Sangat
menakutkan untuk melihat wanita ini dan mendengar jeritannya dia
menangis karena cacing-cacing tersebut melahap dagingnya. Ada tulisan
pada pelat besi yang ada di dadanya yang tidak dapat hancur oleh api.
Tertulis, “Saya berada disini karena berzinah”. Dengan cara yang
sama untuk dosanya, wanita ini di paksa untuk kawin di luar nikah dalam
Neraka dengan seekor ular. Ular ini mempunyai duri-duri di sekitar
kulitnya, sekitar 6-8 inci panjangnya. Ular itu menusuk bagian
pribadinya dan menjalari tubuhnya ke tenggorokannya. Ketika ular itu
memasuki dia, dia mulai menjerit.
Dia meminta pengampunan Tuhan untuk membawa dia keluar dari tempat ini. “Tuhan,
saya disini karena perzinahan, saya sudah berada disini selama tujuh
tahun, sejak saya meninggal karena AIDS. Saya mempunyai enam pacar, dan
saya disini karena berzinah.” Di Neraka dia harus mengulangi
dosanya lagi dan lagi. Dia tidak mempunyai istirahat baik siang ataupun
malam, menderita dengan cara yang sama setiap waktu. Dia mencoba
menjangkau Tuhan dengan mengulurkan tangannya ke arah Tuhan, tapi Tuhan
memberitahunya, “Blanca, sudah terlambat untukmu. Cacing-cacing akan menjadi tempat tidurmu dan cacing-cacing akan menjadi selimutmu”.
Yesaya 14:11, ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan
bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu,
dan cacing-cacing sebagai selimutmu. Ketika Tuhan berkata demikian, sebuah selimut api menutupinya dan saya tidak bisa melihatnya lagi.
Kami
berjalan lagi, melihat ribuan dan ribuan orang-orang. Di sana banyak
orang-orang muda, orang-orang dewasa, dan orang-orang tua yang
kesakitan dalam penyiksaan. Kami sampai di dalam sebuah tempat yang
seperti kolam berenang api, dengan ribuan laki-laki dan wanita
didalamnya. Setiap mereka mempunyai pelat besi di dadanya yang
bertuliskan, “Saya berada disini karena tidak memberikan perpuluhan dan persembahan”. Ketika saya membaca itu, saya bertanya pada Tuhan, “Tuhan, apakah mungkin itu terjadi, orang-orang itu berada disini?” Tuhan pun menjawab, “Ya,
karena orang-orang ini mengira kalau perpuluhan dan persembahan itu
tidak penting, walaupun itu ada didalam Firman Tuhan.” Dalam Maleakhi
3:8-9, bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi
kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai
persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk,
tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Tuhan
mengatakan kepadaku ketika orang-orangNya tidak memberikan
perpuluhannya, itu menghalangi pekerjaan Tuhan, dan kebenaran tidak
akan diajarkan. Orang-orang begitu menderita di tempat itu dan ribuan
kali lebih parah dari yang lain, karena mereka tahu Firman Tuhan dan
mereka tidak patuh.
Kami
melanjutkan perjalanan dan Tuhan menunjukkanku seorang lelaki. Saya
melihat dari pinggang sampai kepadanya, saya kemudian mempunyai
penglihatan bagaimana dia meninggal. Namanya adalah Rogelio. Dia ketika
itu sedang berada di mobilnya dan seseorang mendekatinya dan mulai
mengkhotbahinya tentang kebenaran kepadanya dan memberikan dia sebuah
Alkitab. Tapi Rogelio mengabaikan peringatan orang tersebut dan
melanjutkan perjalanannya. Tanpa mengetahui kalau beberapa menit
kemudian mobilnya hancur. Jatuh ke dalam jurang dan kemudian dia pun
mati.
Dia
telah berada satu bulan disana dan masih mempunyai sedikit daging di
wajahnya. Bagaimanapun, dia juga menderita seperti yang lainnya juga.
Pada awalnya, dia tidak tahu kenapa dia ada di Neraka. Saya pikir
ketika seorang Kristen mendekati mobilnya, itu adalah kesempatan
terakhir untuknya untuk menerima Tuhan Yesus. Cara yang sama juga
berlaku untuk yang lain untuk menereima Dia. Hari ini, saya mengundang
anda untuk membuka hatimu untuk Yesus, hanya Dia jalan satu-satunya,
kebenaran dan kehidupan. Yohanes 14:6. Hanya melalui Dia kita bisa diselamatkan dan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Tuhan juga meminta kita untuk mengikutiNya dalam kekudusan dan hormat. Tuhan memberkatimu.
--- Kesaksian Keempat ----
Tuhan
memberkatimu, saudara-saudaraku. Ketika Tuhan memegang tanganku, saya
dapat melihat saya berdiri di atas batu dan dibelakang kita, saya
melihat malaikat. Kami mulai menuruni ke sebuah terowongan dengan sangat
cepat. Dengan tiba-tiba, saya melihat dan melihat malaikat itu sudah
menghilang, dan saya merasa sangat takut. Saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, dimana malaikat itu? Kenapa dia tidak ada disini lagi?” Tuhan menjawabku, “Dia tidak dapat pergi ke tempat yang akan kita tuju.”
Kami terus menuju
ke bawah dan tiba-tiba terhenti, seperti sebuah lift. Saya melihat
beberapa terowongan, dan kami melewati terowongan yang saudari Sandra
katakan. Terowongan dimana terdapat banyak orang digantung dengan
kepala mereka, dengan belenggu di tangan mereka. Di dinding itu terdapat
orang-orang yang sangat banyak. Jutaan orang yang digantung pada
dinding itu. Mereka mempunyai cacing-cacing di seluruh tubuh mereka.
Saya melihat kedepan dan melihat ada dinding yang lain, sama seperti
yang dinding yang lain. Saya berkata kepada Tuhan, “Tuhan! Ada banyak sekali orang-orang di tempat ini!” Tiba-tiba, saya terpikir sebuah ayat di Alkitab, satu ayat yang saya tidak tahu. Tuhan berkata kepadaku, “Neraka dan kebinasaan tidak akan pernah puas.” Amsal 27:20.
Kami kemudian tiba di suatu tempat yang kami sebut, “Lembah Kawah”, (The Valley of cauldrons).
Kawah-kawah ini dipenuhi dengan lumpur yang mendidih, dan kami
mendekat ke salah satu dari kawah tersebut. Pribadi yang pertama saya
melihat seorang wanita. Tubuhnya tenggelam dan mengapung dalam satu
lumpur mendidih, tapi ketika Tuhan bertanya kepadanya, dia berhenti
meronta-ronta dan diam dalam lumpur dengan setengah tubuh yang
tenggelam. Tuhan bertanya kepadanya, “Siapakah namamu?” Dia menjawab, “Namaku Rubiella.”
Rambutnya
penuh dengan lumpur mendidih dan dagingnya bergantungan di tulangnya,
yang terlihat hangus karena terbakar. Cacing-cacing masuk ke dalam
lubang matanya, keluar dari mulutnya, kasuk lagi ke dalam hidungnya dan
keluar dari telinganya. Ketika cacing-cacing itu tidak dapat masuk,
mereka membuat lubang untuk masuk ke dalam bagian tubuhnya yang lain,
yang mengakibatkan kesakitan yang tidak dapat dijelaskan.
Dia berteriak, “Tuhan,
tolong! Bawa aku keluar dari tempat ini. Mohon ampuni aku! Saya tidak
dapat melanjutkan ini lagi! Tolong hentikan ini Tuhan! Saya tidak tahan
lagi! Mohon ampuni aku!” Tuhan menanyakan kenapa dia bisa ada
disana. Dia berkata dia ada disana karena kesombongan, dan hal yang
sama, dia juga mempunyai tulisan di dadanya yang terbuat dari pelat
besi. Di tangannya ada botol yang terlihat normal, tapi baginya itu
adalah parfum yang sangat mahal. Rubiella harus memakaikan isi botol
tersebut, yang isinya adalah penuh dengan asam, menyemprotkannya ke
seluruh tubuhnya. Karena, dagingnya supaya meleleh, yang mengakibatkan
kesakitan yang sangat baginya.
Dia berteriak kepada Tuhan, “Tuhan tolong, mohon ampuni aku! Saya tidak kuat lagi berada disini! Hanya satu detik saja Tuhan.” Saya
tidak katakan sebagai dosa apabila menggunakan parfum, tapi Tuhan
berkata dia ada disana karena parfumnya, sebagaimana Firman Tuhan
berkata dalam Ulangan 5:7. “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.”
Dia ada disana karena kecantikannya, perfumnya dan kesombongan adalah
yang pertama dalam hidupnya. Bagaimanapun, Tuhan Yesus adalah Raja di
atas segala raja dan Tuhan atas segala tuhan! Dia harus jadi yang
terutama dalam hidupmu, inilah kenapa dia bisa berada di tempat ini.
Dengan kasihan, Tuhan melihat dia dan berkata, “Rubiella, sudah terlambat untukmu, cacing-cacing akan menjadi tempat tidurmu dan cacing-cacing akan menjadi selimutmu.” Ketika
Tuhan berkata demikian, selimut api menutupinya. Sementara tubuhnya
terbakar didalam kawah tersebut, dia menderita dalam kesakitan yang
mengerikan.
Kami
kemudian berjalan jauh dan akhirnya sampai di suatu tempat dengan
pintu yang sangat besar. Ketika kami mendekatinya, pintu tersebut
terbuka untuk kami. Di satu sisi kami melihat satu gua yang besar.
Ketika saya melihat ke atas, saya melihat cahaya dengan sinar yang
berwarna bergerak seperti sebuah awan dari asap. Kemudian kami
mendengar musik, salsa, ballenato, rock dan berbagai musik yang popular
yang kami dengar dari radio. Tuhan menbuat gerakan tanganNya, dan kami
melihat jutaan dan jutaan orang yang digantung dengan rantai di tangan
mereka. Mereka melompat dengan tidak terkendalikan diatas api.
Tuhan menatap kami dan berkata, “Lihat, ini adalah upah untuk para penari.” Mereka
harus melompat tinggi-tinggi karena ketukan tersebut, jika jenis musik
yang lain diputar, mereka harus mengikuti ketukan tersebut. Mereka
tidak bisa berhenti untuk melompat. Lebih mengerikannya lagi, mereka
dengan sepatu paku dengan enam inci di dasar lantai. Kapanpun mereka
melompat, kaki mereka akan tertusuk paku tersebut, dan mereka tidak
mempunyai waktu untuk istirahat. Ketika ada yang berhenti, iblis-iblis
akan langsung mendatanginya dan menikamnya dengan tombak, mengutuk
mereka dan berkata, “Puji dia! Ini adalah kerajaanmu sekarang. Puji
Setan! Puji dia! Kamu tidak boleh berhenti, puji dia! Puji dia! Kamu
harus memuji dia! Kamu harus melompat! Kamu harus menari! Kamu tidak
boleh berhenti walau satu detikpun.”
Sangat mengerikan terdapat banyak juga orang Kristen yang kenal Tuhan, tapi mereka ada di dalam “night club” (dugem) kemudian mereka mati. Mungkin kamu bertanya, “Dimana tertulis di Alkitab tentang apa yang salah dengan menari?” Dalam Yakobus
4:4, hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa
persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya
musuh Allah. Juga dalam 1
Yohanes 2:15-17, janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di
dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada
di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu
keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah
berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap
dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap
hidup selama-lamanya. Ingatlah dunia akan lenyap, semua akan binasa,
tapi Firman Tuhan abadi selamanya.
Teman-temanku
dan saudara-saudaraku, ketika kami meninggalkan tempat ini, kami
melihat seperti jembatan yang membagi Neraka ke dalam beberapa bagian
dari penyiksaan. Kami melihat sebuah jiwa berjalan. Terlihat seperti
sebuah boneka seperti yang ada di dunia, kami menyebutnya boneka
Treasure Trolls. Mereka mempunyai warna rambut, dengan wajah orang tua
tapi tubuh anak-anak, tanpa bagian seksual. Mata mereka sangat jahat.
Tuhan menjelaskan kalau itu adalah jiwa-jiwa yang terhilang. Jiwa ini
mempunyai tombak di tangannya dan mereka berjalan dengan angkuh di
jembatan tersebut, seperti ratu atau model wanita.
Ketika dia berjalan, dia memaki orang-orang yang ada dibawahnya dengan tombaknya. Dia akan mengutuk mereka dengan berkata,
“Ingatkah di hari di mana kamu sedang di luar gereja dan kamu tidak
masuk kedalam? Ingatkah di hari mereka mengkhotbahi dan kamu tidak
ingin mendengar mereka? Ingatkah kamu di hari dimana mereka
membagi-bagikan brosur dan kamu membuangnya?” Jiwa-jiwa terhilang tersebut akan menutupi telinga mereka. Mereka menjawab iblis tersebut dengan berkata, “Diam! Diam! Jangan katakan apapun lagi! Saya tidak ingin mendengarnya lagi, diam!” Bagaimanapun, roh jahat tersebut menikmati apa yang dirasakan oleh jiwa-jiwa tersebut.
Kami
melanjutkan berjalan bersama Tuhan. Kemudian kami melihat sekumpulan
orang-orang, kami memperhatikan yang lain berteriak lebih keras dari
yang lain yang terbakar disana. Dia berkata, “Bapa, Bapa, mohon ampuni saya!” Tuhan tidak berhenti dan melihat ke orang ini, tapi Dia mendengar kata, “Bapa” Dia terkejut dan berbalik kepadanya. Yesus melihat dia dan berkata, “Bapa?
kamu memanggil Aku, Bapa? Bukan, Aku bukan Bapamu dan kamu juga bukan
anakKu. Jika kamu anakKu, kamu akan berada dalam Kerajaan Surga. Kamu
adalah anak dari bapamu, si iblis”. Kemudian selimut api datang dan menutupi tubuhnya.
Tuhan menceritakan
kisah hidup dari orang tersebut. Orang tersebut memanggil Dia, Bapa,
karena dia memang mengenalNya. Dia dulu sering pergi ke gereja dan
mendengar Firman Tuhan, dan kerap kali menerima janji-jani Tuhan. Jadi
kami bertanya, “Apa yang terjadi Tuhan? Kenapa dia berada disini?” Tuhan menjawab, “Dia
hidup dengan kehidupan ganda, yang satu di rumah sedang yang satunya
lagi di gereja. Dia pikir dalam hatinya, ‘yah, tidak ada satupun yang
hidup dekat denganku, bukan pastor bukan pula saudara seiman yang lain,
jadi saya bisa melakukan apapun yang saya mau’. Tapi dia lupa kalau
Tuhan Maha Melihat dalam segala tingkah lakumu dan tidak ada satupun
yang dapat berbohong ataupun tersembunyi dari Tuhan.”
Firman Tuhan berkata,
Galatia 6:7. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan
dituainya. Orang ini menderita seribu kali lebih parah dari yang lain.
Diapun membayar dengan penghukuman ganda, satu untuk dosa-dosanya, dan
satunya lagi karena berpikir bisa membohongi Tuhan.
Hari ini,
orang-orang mencoba menimbang-nimbang berat dari dosa, mereka pikir
kalau homoseksual, pencuri dan pembunuh adalah yang lebih berat dosanya
daripada yang pembohong dan tukang gossip. Tapi di mata Tuhan, semua
dosa ini mempunyai berat dan bayaran yang sama. Firman Tuhan berkata
kepada kira, dalam Roma 6:23, sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Yehezkiel 18:20)
Teman-teman dan saudara-saudaraku, saya mengajak anda semua untuk
menerima Yesus. Yesus sedang mengadahkan tanganNya untuk mengampuni dan
menerimamu jika kamu mau menyesali hidupmu. Firman Tuhan berkata
kepada kita kalau seorang bertobat akan memperolah pengampunan. Adalah
lebih baik untuk percaya sekarang, kemudian untuk menunggu dan
menemukan balasannya di kemudian hari. Tuhan memberkatimu.
--- Kesaksian Kelima ---
Firman Tuhan berkata dalam Roma 6:23, sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Ketika kami turun
kebawah, saya merasakan sakit dan pengalaman akan kematian. Saya sangat
ketakutan dengan apa yang lihat. Saya menyadari kalau disana banyak,
banyak orang yang berteriak-teriak dan menangis. Sangat gelap, tapi
dengan kehadiran Tuhan, hilang tersebut hilang. Kami melihat ribuan dan
ribuan dari jiwa-jiwa yang menangis untuk minta tolong dan minta
pengampunan. Mereka menangis kepada Tuhan untuk dikeluarkan dari tempat
itu. Kami juga meresakan kesakitan yang sangat karena kami, Tuhan
menderita dengan sangat ketika Dia melihat mereka.
Banyak
yang menangis kepada Tuhan dan meminta untuk dikeluarkan walaupun
hanya untuk saru menit, satu detik. Tuhan bertanya kepada mereka, “Kenapa kamu ingin keluar?”, dan mereka pun menjawab, “Karena saya ingin diselamtkan! Saya ingin bertobat dan diselamatkan!” Bagaimanapun, adalah terlambat untuk mereka.
Orang-orang
yang terkasih yang sedang mendengarkan saya sekarang, sekarang ini
adalah kesempatan yang dimiliki untuk menentukan tujuan kita selamanya.
Kamu bisa memilih berada di tempat penebusan atau berada untuk dihukum
selamanya.
Kami
melanjutkan perjalanan. Saya melihat di lantai di mana kami berjalan
yang hancur oleh api, lumpur, dan pancaran api yang keluar. Disana juga
tercium bau yang sangat menyengat dan jeritan dari orang-orang.
Kami
melihat seorang lelaki, dari kejauhan, yang terbenam sepinggang di
dalam lumpur yang terbakar. Kapanpun dia mengeluarkan tangannya,
daging-daging berjatuhan dari tulangnya, masuk ke dalam lumpur. Kami
bisa melihat ada kabut di tengkoraknya, jadi kami bertanya kepada Tuhan
apa itu. Tipe ini adalah kabut untuk semua orang di Neraka. Tuhan
berkata itu adalah jiwa mereka yang terperangkap di dalam tubuh yang
berdosa, seperti yang tertulis di dalam Wahyu
14:11, maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai
selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa,
yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan
barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.
Kami menyadari
kalau banyak hal yang kami tidak pedulikan di bumi, lebih penting lagi,
pesan yang paling jelas hidup kita menggambarkan dimana kita akan
menghabiskan waktu kita dalam kekekalan.
Kami
melanjutkan sambil berpegangan tangan Tuhan, kami menyadari kalau
Neraka mempunyai banyak tempat yang berbeda-beda dengan tingkat
penyiksaan yang berbeda pula. Kami sampai di mana banyak terdapat
sel-sel yang di dalamnya terdapat jiwa-jiwa yang tersiksa. Jiwa-jiwa
yang disiksa oleh berbagai macam setan-setan. Setan-setan akan
mengutuki jiwa-jiwa tersebut sambil berkata, “Kamu orang celaka, puji Setan! Layani dia seperti yang kamu lakukan di dunia!” Jiwa-jiwa tersebut sangat menderita oleh cacing-cacing dan api yang terdapat di seluruh tubuh mereka.
Kami
melihat dua orang yang berada di dalam satu sel, kedua orang tersebut
mempunyai pisau belati di tangannya dan mereka saling menusuki. Mereka
berkata satu sama lainnya, “Kamu orang celaka yang terkutuk! Ini
semua gara-gara kamu saya berada disini! Kamu membuat saya ada disini
karena kamu membutakan saya dari kebenaran dan tidak mengenalkan saya
kepada Tuhan! Kamu membuat saya tidak menerima Dia! Sering kali saya
mempunyai kesempatan dan kamu tidak membiarkan saya untuk menerima Dia!
Itu sebabnya kenapa saya berada disini, tersiksa dari hari ke hari!”
Mendapat
sebuah penglihatan, Tuhan menunjukkan kepada kami semasa hidup mereka
selama di dunia. Kami melihat mereka sedang ada didalam bar. Sebuah
argument yang kemudian mengakibatkan sebuah pertengkaran. Mereka sudah
dalam keadaan mabuk. Salah satu dari mereka mengambil pecahan botol dan
yang satu mengangeluarkan sebilah pisau. Mereka berkelahi sampai
keduanya terluka parah dan akhirnya pun mati. Kedua orang itu pun
berakhir dan scenario itu pun terulang selamanya. Mereka juga dibebani
mental mereka karena mereka bersahabat di dunia, seperti saudara mereka
sendiri.
Saya
ingin memberitahukanmu hari ini, hanya ada satu sahabat sejati, dan
namaNya adalah Yesus dari Nazaret. Dia adalah teman sejati. Dia teman
yang setia, yang menyertaimu setiap saat.
Kami meneruskan
perjalanan kami dan melihat seorang wanita dalam sebuah sel, dia
berguling-guling terus di dalam lumpur. Rambutnya berantakan dan penuh
dengan lumpur. Dalam sel yang sama terdapat ular yang besar dan gemuk.
Ular itu mengitarinya, mengelilingi tubuhnya, dan memasuki bagian
bawahnya. Dia dipaksa untuk memiliki kontak seksual dengan ular
tersebut. Dalam tempat itu laki-laki dan perempuan yang hidup dalam
perzinahan dipaksa untuk mengulanginya disana. Bagaimanapun, mereka
dipaksa melakukannya dengan ular berukuran enam inci yang berduri. Ular
itu menghancurkan sekuruh tubuhnya setiap waktu ular itu memasuki
tubuhnya. Dia berteriak kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk
menghentikannya. Dia tidak ingin menderita lagi, “Tolong hentikan! Saya tidak ingin lagi! Kumohon! Hentikan ini!” Dia memohon kepada Tuhan sebagaimana ular itu masuk dan menghancurkan tubuhnya lagi dan lagi.
Kami
mencoba menutupi telinga kami karena tangisannya tapi kami tetap saja
dapat mendengarnya. Kami mencoba lebih lagi menutupi telinga kami, tapi
tetap saja itu tidak membantu. Kami berkata kepada Tuhan, “Kumohon Tuhan kami tidak ingin lagi untuk melihat dan mendengar ini lagi! Kumohon!” Tuhan berkata, “Ini
perlu agar kamu melihat ini, jadi kamu dapat memberitahukannya kepada
yang lain, karena orang-orangku dirusak, orang-orangku tidak
mengindahkan penebusan yang sejati, jalan yang benar menuju penebusan.”
Kami meneruskan
perjalanan dan melihat sebuah danau raksasa dengan ribuan dan ribuan
dari orang-orang ada di tengah-tengah pancaran api. Mereka
melambai-lambaikan tangan dan meminta tolong tapi benyak setan-setan
yang beterbangan ditempat itu. Setan ini memegang tombak dengan bentuk
hurup S di ujung tombaknya untuk menyakiti orang-orang yang terbakar di
danau itu. Iblis-iblis memaki mereka dan mengutuki mereka dengan
berkata, “Kamu orang celaka yang terkutuk! Sekarang kamu harus
memuji Setan! Puji dia, puji dia sebagaimana kamu lakukan dulu di
dunia!” Disana terdapat ribuan dan ribuan orang. Kami sangat
ketakutan, kami merasa kalau kami tidak memegang tangan Tuhan kami akan
ditinggalkan di tempat yang mengerikan itu. Kami ketakutan dari semua
hal yang kami lihat.
Di
kejauhan kami melihat seorang lelaki sedang berdiri, dalam sakit yang
luar besar dan kesakitan yang mendalam. Dia diawasi oleh dua setan yang
terbang diatasnya, menyiksa dia. Mereka menusuk tombak mereka kedalam
tubuhnya dan mengeluarkan tulang rusuknya. Mereka juga bermain-main
dengan dia setiap waktu. Lebih jauh lagi, Tuhan menunjukkan kepadaku
kalau dia tersiksa karena selalu mengkhwatirkan keadaan keluarganya
yang dia tinggalkan di dunia. Orang tersebut tidak ingin keluarganya
berada ditempat yang sama untuk disiksa. Dia khawatir karena dia tidak
pernah memberikan pesan tentang penebusan. Dia tersiksa karena dia
ingat sekali dia pernah menerima pesan ini. Dia orang yang sangat
penting untuk memberikan pesan ini untuk keluarganya, tapi dia malahan
tidak mengindahkannya, dan sekarang dia khawatir akan anak dan istrinya.
Siksaan
ini berlanjut sebagaimana iblis-iblis mencabut tangannya, dia jatuh
kedalam lumpur. Karena kesakitan yang sangat dari terbakar dalam
lumpur, dia bergeliat-geliat seperti cacing dari satu tempat ke tampat
yang lain. Dagingnya jatuh dari tulangnya karena panas. Dia kemudian
merayap seperti ular, mencoba keluar dari sana. Tapi setiap kali dia
mencoba, iblis-iblis mendorongnya kembali kedalam bagian lumpur yang
lebih dalam.
Kami
kemudian sekumpulan setan-setan di satu tempat. Sesuatu menangkap
perhatianku. Saya memperhatikan kalau ada satu iblis yang kehilangan
satu sayapnya. Saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, kenapa iblis itu kehilangan satu sayapnya?” Tuhan menjawab, “Setan
itu ditugaskan ke bumi dengan suatu tujuan, tapi dia tidak bisa
menyelesaikan tugasnya, dan dia dilemparkan kembali ke Neraka oleh
seorang pelayan Tuhan. Kemudian Setan datang dan menghukumnya dan
mencabut salah satu sayapnya.”
Kemudian kami mengerti kalau orang-orang Kristen, kita semua mempunyai
autoritas dan kekuatan dalam Nama Yesus untuk mengusir semua setan dan
kerajaannya.
Teman-teman
yang terkasih yang membaca tulisan ini sekarang, kesaksian ini bukan
untuk penyiksaan tapi untuk penebusan, jadi kamu bisa test dirimu
sendiri dan melihat keadaan hatimu terhadap Tuhan. Kemudian kamu merubah
jalanmu, untuk keselamatan bukan penyiksaan. Saat ini, angkat hatimu
untuk Tuhan dan akui dosa-dosamu, dan dengan demikian Tuhan datang pada
saat ini kamu bisa pergi ketempatNya daripada ke tempat yang disitu
hanya penyiksaan, tangis dan kertak gigi. Disana, kami akan benar-benar
mengerti kenapa Yesus membayar dengan harga yang sangat mahal dengan
salib di Kalvari.
Kami
melihat banyak orang yang berada di Neraka karena ketidakpedulian
mereka dan mengapa mereka ada disana. Mereka hidup penuh aktifitas dan
mereka tidak berpikir akan dosa-dosa mereka. Teman-teman yang terkasih,
ujilah dirimu! Apa kamu pikir kalau berbohong, mencuri dan sombong
adalah hal yang wajar-wajar saja untuk dilakukan! Ini semua adalah dosa
dihadapanNya! Saudara-saudara, berbaliklah dan hentikan itu semua! Saya
memberikan anda pesan ini jadi anda bisa menghentikan keinginan untuk
berbuat dosa dan lebih memperhatikan wajah Tuhan.
--- Kesaksian Keenam ---
Mazmur 62:13, dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Pada satu pagi
hari Tuhan mengunjungi kami semua yang sedang ada di kamar itu. Dia
membawa kami dan kami mulai pergi turun. Hatiku benar-benar dalam
keadaan takut, saya tidak bisa menggambarkannya. Saya tahu kalau saya
tidak bisa melepaskan tanganku dari Juru Selamatku. Saya merasa kalau
Yesus adalah Hidupku dan Cahayaku dan semua sumber harapanku ada dalam
Dia, atau saya akan ditinggalkan di tempat itu. Saya tidak pernah
mengira kalau saya akan mengunjungi tempat itu. Saya tidak percaya akan
tempat itu ada. Walaupun saya seorang Kristen, saya selalu mengira
kalau tempat penyucian dosa adalah Neraka, tapi Tuhan menunjukkanku
kebenaran dari Neraka.
Kami
sampai di Neraka, saya merasa sangat shok. Dan semua iblis-iblis pun
melarikan diri untuk bersembunyi, karena tidak satupun dari mereka yang
tahan akan hadirat Tuhan. Kami mendengar jiwa-jiwa yang ditahan
berteriak bahkan lebih keras, karena mereka tahu kalau Yesus dari
Nazaret ada disana. Mereka semua tahu kalau hanya satu Pribadi saja
yang bisa mengeluarkan mereka dari tempat itu. Tapi mereka tidak
mempunyai harapan, walaupun itu adalah harapan yang salah.
Kami
berjalan berpegangan tangan dengan Yesus dan sampai di suatu bagian
perzinahan.Yesus melihat kesekitar dan melihat kepada seorang wanita
yang sepenuhnya ditutupi oleh api. Ketika Yesus melihat dia, dia mulai
keluar perlahan-lahan dari api tersebut, walaupun penderitaannya tidak
pernah berhenti. Kami bisa melihat kalau dia dalam keadaan telanjang
dan melihat karakter fisiknya. Tubuhnya benar-benar kotor dan dia bau.
Rambutnya berantakan, dan dia mempunyai lumpur hijau kekuning-kuningan.
Dia tidak memiliki mata dan bibirnya berjatuhan dalam bentuk
pecahan-pacahan. Dia tidak mempunyai telinga, hanya lubang. Dengan
tangannya, yang adalah tulang belulang yang terlihat arang hitam, dia
mengambil daging yang jatuh dari wajahnya dan mencoba meletakkannya
kembali. Tapi itu justru memberikan rasa sakit yang lebih lagi.
Dia
kemudian gemetar dan berteriak lebih lagi, teriakannya tidak pernah
berakhir. Dia dipenuhi oleh cacing-cacing, dan ada ular yang
mengelilingi tangannya. Sangat tipis dan mempunyai duri-duri diseluruh
tubuhnya. Dia mempunyai angka 666 yang tertera dibadannya, angka si
binatang disebutkan dalam Wahyu. Dia juga memiliki pelat besi yang ada
pada dadanya, pelat tersebut tidak bisa hancur oleh api. Pada pelat
tersebut sesuatu tertulis dalam bahasa asing, tapi kemudian kami dapat
mengerti kalau itu adalah suatu tulisan. Itu tertulis, “Saya berada disini karena perzinahan.”
Ketika Yesus melihat dia kemudian Dia bertanya padanya, “Elena, mengapa kamu berada ditempat ini?” Sementara
Elena menjawab Tuhan tubuhnya berputar dengan sakit yang luar biasa
dari siksaannya. Dia berkata kalau dia ada disini karena berzinah. Dia
meminta Tuhan untuk pengampunan lagi dan lagi.
Kemudian
kami mendapat penglihatan saat dia akan menjelang ajalnya. Ketika dia
mati, dia sedang berhubungan seks dengan salah satu pacarnya, karena
dia pikir, kalau suaminya sedang dalam perjalanan. Bagaimanapun,
suaminya kembali dari pekerjaannya dan menemukan dia sedang berada di
tempat tidur dengan seseorang yang lain. Suaminya kemudian pergi ke
dapur dan mengambil sebuah pisau besar dan menikam punggung Elena. Dia
mati dan dibawa ke Neraka, sama seperti dia mati, dia telanjang bulat.
Di
Neraka, semua dimaterialkan kembali dan dia masih mempunyai pisau yang
besar itu di punggungnya, mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa.
Saat ini, dia sudah tujuh tahun berada di Neraka dan dia bisa mengingat
setiap moment dalam hidupnya. Dia juga ingat ketika sesorang mencoba
mengkhotbahi dia tentang Yesus, kalau hanya Dia yang bisa
menyelamatkannya. Tapi sekarang itu sudah terlambat dan untuk semua
orang lain yang berada di Neraka.
Firman Tuhan mengatakan tentang perzinahan, dan itu sangat jelas. Perzinahan adalah hubungan seksual diluar pernikahan. Dalam 1
Korintus 6:13, makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan:
Tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk
percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Juga dalam 1
Korintus 6:18, jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain
yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang
melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
Ketika Yesus
selesai berkata-kata kepadanya, dia kemudian ditutupi oleh selimut api
dan kami tidak dapat melihat dia lagi. Tapi kami mendengar suara
dagingnya terbakar dan teriakan mengerikan yang lain, saya bahkan tidak
bisa menggambarkan jeritan mereka dengan kata-kata.
Kami
melanjutkan lagi perjalanan kami lagi bersama Tuhan, Dia menunjukkan
berbagai macam orang yang ada disana, pemuji idola, yang menggunakan
dan mempraktekkan sihir, yang tidak bermoral, tukang cabul, pembohong
dan homoseksual. Kami sangat takut, satu hal yang kami ingin adalah
pergi dari sini. Tapi Yesus terus berkata ini adalah perlu untuk
dilihat jadi kami bisa beritahukan untuk yang lain lagi, jadi supaya
mereka percaya.
Kami
berjalan lagi bersama Yesus, memegang tanganNya bahkan lebih erat
lagi. Kami datang ke sebuah bagian yang membuat saya terheran-heran.
Kami melihat seorang muda, umurnya 23 tahun, terbenam sepinggang yang
berada di tengah-tengah api. Kami tidak bisa dengan jelas siksaan apa
yang ia terima, tapi angka 666 tertullis padanya. Dia juga mempunyai
pelat besi di dadanya yang bertuliskan, “Saya berada disini untuk menjadi normal”. Ketika
dia melihat Yesus, dia mengulurkan tangannya dan meminta ampun kepada
Yesus untuk pengampunan. Firman Tuhan berkata dalam Amsal 14:12, ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Ketika kami membaca pelat yang bertuliskan “Saya berada disini untuk menjadi normal”, kami bertanya kepad Tuhan, “Tuhan, apa bisa!?” Apakah mungkin seseorang bisa berada di tempat ini karena alasan tersebut?” Kemudian Yesus bertanya kepadanya, “Andrew, mengapa kamu berada di tempat ini?” Dia pun menjawab, “Yesus,
waktu saya di bumi, saya pikir dosa itu hanya membunuh dan mencuri
saja, dan oleh sebab itu saya tidak pernah mencoba mengenalMu”. Di Amsal 9:18 dikatakan, orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.
Andrew membuat
kesalahan besar dalam mengklasifikasikan dosa-dosa, seperti orang-orang
hari ini. Alkitab berkata dengan jelas yang mengatakan dalam Roma 6:23, sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal.
Lebih lanjut lagi, dimana Alkitab memberitahu kalau dosa tidak
dipilah-pilah, karena tetap semua itu adalah dosa. Andrew mempunyai
kesempatan untuk tahu dan menerima Yesus tapi tidak mengambil
kesempatan yang Tuhan berikan kepadanya. Bisa jadi ada ribuan
kesempatan untuk mengenal Tuhan tapi dia tidak pernah ingin untuk
mengenalNya dan itulah yang menjadi alasan mengapa dia berada disini.
Kemudian sebuah selimut api yang besar menutupi seluruhnya dan kami
tidak pernah melihatnya lagi.
Kami
melanjutkan perjalanan bersama Yesus. Dari kejauhan kami melihat
sesuatu berjatuhan turun, seperti rongsokan material. Ketika kami
mendekatinya, kami melihat itu adalah orang-orang yang jatuh ke Neraka
pada saat itu. Orang yang mati di dunia tanpa menerima Yesus Kristus
dalam hati mereka, kemudian mereka sampai di Neraka.
Kami
melihat seorang muda, banyak iblis yang lari kearahnya dan mulai
menghancurkan tubuhnya. Secara cepat, tubuhnya mulai di penuhi dengan
cacing-cacing. Dia berteriak “Tidak! Apa ini? Stop! Saya tidak ingin berada di tempat ini!” Dia
bahkan tidak tahu kalau dia sudah mati, dan mati tanpa Yesus di
hatinya. Angka 666 tersirat di dahinya, dan sebuah pelat besi yang
menggantung di depan dadanya. Bahkan kami tidak bisa melihat alasan
mengapa dia berada di Neraka, kami tahu dengan yakin kalau dia tidak
akan pernah bisa keluar.
Tuhan
mengatakan kalau semua siksaan untuk semua orang-orang di Neraka
bahkan akan bertambah berat pada hari penghakiman. Kalau mereka semua
menderita dengan sangat dan menakutkan dengan tidak bisa terbayangkan
lebih lagi nanti saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka akan
dihukum pada hari penghakiman.
Kami
tidak melihat anak-anak disana. Kami hanya melihat ribuan dan ribuan
orang-orang muda, laki-laki dan wanita dari banyak warga negara. Tapi,
di Neraka tidak ada kebangsaan dan tingkat sosial, semua datang untuk
disiksa dan dihukum. Disana hanya ada satu hal yang setiap orang
inginkan, mempunyai kesempatan keluar, paling tidak untuk satu detik.
Mereka juga ingin untuk meminum setetes air untuk menyegarkan lidah
mereka. Seperti kisah orang kaya yang diceritakan di Alkitab. Lukas
16:19. Tapi itu kemudian tidak mungkin lagi, mereka memilih dimana
mereka akan menghabiskan dalam kekekalan. Mereka memutuskannya tanpa
Tuhan. Tuhan tidak pernah memutuskan seseorang untuk pergi ke Neraka,
tapi semua orang sampai disana berdasarkan keputusan yang mereka
miliki. Dalam Galatia
6:7, jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.
Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Hari
ini kamu mempunyai kesempatan yang besar untuk mengubah tujuan
akhirmu. Yesus masih ada sampai hari ini, dan Alkitab berkata kalau kita
memiliki hidup kita juga mempunyai harapan. Hari ini kamu mempunyai
hidup, jangan lewatkan kesempatan ini, iini bisa jadi kesempatan yang
terakhir.
Tuhan Yesus memberkatimu.
Blessed To Bless...
|
0 comments:
Post a Comment