I. Asal mula Penyembahan.
Penyembahan pertama kali terjadi di
dalam Kerajaan Allah dimana Lucifer adalah malaikat yang bertugas untuk
memimpin penyembahan di surga tetapi ketika dia melihat banyaknya
atribut atau perlengkapan yang dia punyai semuanya menjadikan dirinya
sangat luar biasa bahkan dia bisa berjalan di tahta Allahnya. Hal itu
membuat dirinya merasa tinggi kedudukannya dan dia menginginkan makhluk
lain di surga datang menyembah dia bukan Cuma Allah saja yang patut
disembah, diapun patut disembah.
Di dalam kerajaan surga yang punya
kedudukan untuk disembah hanya Tuhan atau Allah saja tetapi karena
kemampuannya yang dimiliki dia menginginkan kedudukan tersebut dan mau
menyamai Yang Mahatinggi agar semua ciptaan Allah tunduk dan menyembah
dia(Yesaya 14:12-14).
Akhirnya Lucifer dibuang ke bumi tetapi
keinginan untuk ciptaan Allah menyembah dia masih tetap ada di dalam
dirinya.Ketika Adam dibentuk oleh Tuhan dan Tuhan memberikan otoritas
untuk menaklukan bumi kepada Adam atau menjadi allahnya di bumi (Kej
1:28), iblis mengetahuinya dan dia menyusun rencana untuk menjatuhkan
manusia sebab ketika manusia tidak taat maka dia bisa mengambil
kekuasaan itu dan akhirnya semua manusia dapat diperbudak.
Adam akhirnya jatuh dalam dosa dan iblis
menang, dia mengambil otoritas adam sehingga tujuan dia untuk makhluk
ciptaan Allah menyembah dia dapat terealisasi. Manusia menjadi budak dan
dia menjadi tuannya, kerajaannya berkuasa di bumi dan di neraka
sehingga setiap orang yang meninggal akan masuk ke dalam kerajaannya
atau kerajaan maut.
Allah Bapa mengutus Tuhan Yesus untuk
turun ke bumi dengan merendahkan diriNya menjadi sama dengan manusia
ciptaanNya untuk mengambil kembali segala otoritas yang pernah diambil,
dengan cara pertarungan ketaatan, adam pertama gagal taat dan Adam yang
kedua datang untuk memenangkan pertandingan ketaatan ini.
Iblis mencobai Tuhan Yesus saat di
padang gurun untuk Ia mau menyembah iblis karena sejak semula iblis
menginginkan penyembahan seluruh makhluk kepada dirinya. Tuhan Yesus
tahu tujuan Dia datang ke bumi, Dia menolaknya. Dia mengatakan,”engkau
harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti.” Tuhan Yesus menyatakan siapa sesungguhnya yang patut disembah
dan mengembalikan kebenaran penyembahan itu sendiri (Mat 4:9-10).Tuhan
Yesus memenangkan pertandingan ketaatan ketika mati di kayu salib dan
Dia berhasil merebut kunci kerajaan maut sehingga setiap orang yang
percaya ketika meninggal tidak masuk ke dalam kerajaan maut tetapi
kerajaan Allah.
II. Peyembahan Berhala
Iblis walaupun dikalahkan oleh Tuhan
Yesus bukan berarti dia berdiam diri dan kehilangan kuasanya, dia tahu
kalau seseorang yang mengenal Tuhan Yesus dia bisa dikalahkan tetapi dia
tetap bekerja untuk menyesatkan manusia dengan menipu, membujuk manusia
untuk menyembah allah-allah lain yang merupakan anak buahnya.
Di dalam perjanjian lama Tuhan sudah
memperingati didalam Kel 20:3 tetapi kita membaca bagaimana bangsa
israel tetap menyembah berhala dari bangsa lain dan itu membuat Tuhan
menjadi murka (Yeh 23:37, Ul 32:21) dan akibatnya hukuman turun ke atas
bangsa israel, penyembahan berhala sangat dibenci oleh Tuhan.
Di dalam 1Sam 15:23, jika seseorang
memberontak kepada Tuhan dosa itu dikategorikan sebagai dosa bertenung
dan hati yang bebal atau keras kepala sebagai penyembah berhala. Jadi
kalau orang kristen tidak mau dengar perkataan Tuhan dan hidup dalam
dosa artinya dia adalah penyembah berhala atau dirinya sendiri bukan
penyembah Tuhan Yesus.
III. Penyembahan kepada Allah
Selain untuk menyelamatkan manusia Tuhan
Yesus datang ke dunia mempunyai misi untuk mengembalikan penyembahan
yang sebenarnya yaitu menyembah Allah Bapa. Kita baca Yoh 4:23-24, di
tekankan di dalam 2 kata, yaitu:
1. Dalam roh, Allah itu Roh sehingga
untuk menyembah Dia harus menyembah dalam roh. Apa artinya?artinya orang
itu harus ada di dalam roh, Kita terdiri dari roh, jiwa dan tubuh.
Seperti Bait Allah terdiri dari Pelataran (tubuh), Ruang Kudus (jiwa),
Ruang Maha Kudus (Roh). Penyembahan adalah keputusan untuk menyembah
karena penyembahan bukan didasarkan atas perasaan atau jiwa sebab jiwa
tidak stabil karena mudah terpengaruh dengan situasi atau kondisi. Kalau
berdasarkan jiwa maka kita akan menyembah kalau kita senang tetapi
kalau ada masalah tidak bisa menyembah. Jadi kita menyembah bukan
tergantung dengan perasaan kita tapi roh kita sebab yang berhubungan
dengan Allah adalah roh dan kita membutuhkan Roh Kudus agar roh kita
bisa bersama-sama menyembah Allah secara roh bukan jiwani.
2. Dalam Kebenaran, Allah itu Kudus jadi
untuk datang kepada Dia kita harus kudus tidak boleh ada dosa,
ketakutan, kekuatiran, atau sampah-sampah yang mengotori kita saat
datang menyembah. Allah tidak menyukai ketika orang datang menyembahNya
tapi memakai baju yang kotor. Artinya sebelum menyembah kita harus tahu
keadaan kita kalau ada sesuatu yang tidak benar kita harus membereskan
mungkin kita minta ampun atau kita harus membuang semua kekuatiran.
Orang yang mau menyembah Dia, Allah akan menilai apakah orang itu sudah
berada di dalam kebenaran atau tidak, kalau ya maka Dia akan menerima
penyembahan kita sebagai dupa yang harum dan menyenangkan Dia. Kalau
seseorang datang dengan berbagai masalah dan kekotoran maka
penyembahannya menjadi dupa yang bau busuk sebab berasal dari sampah.
Keinginan Tuhan Yesus adalah penyembahan
itu harus dikembalikan kepada yang layak untuk disembah yaitu Allah
Bapa tetapi Dia menginginkan penyembahan itu bersifat yang menyenangkan
oleh karena itu Dia ingin orang percaya ketika datang menyembah Dia
mereka sudah mempersiapkan dirinya.
Keinginan Allah Bapa adalah Dia
memperoleh penyembah-penyembah yang benar yang bisa menyembah Dia di
dalam roh (bukan jiwani) dan kebenaran (dinyatakan benar karena tidak
kotor). Penyembah-penyembah ini masih di cari dan Dia berharap di
hadiratNya dupa yang harum semakin memenuhi ruanganNya karena semakin
banyak penyembah-penyembah yang memenuhi syarat.
Blessed To Bless
0 comments:
Post a Comment