Bahan Renungan: Matius 11:2-3; Ester 4:13-14
Saudara-saudari kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus,
Kali
ini Tuhan hendak merapatkan barisan tentara-Nya supaya kita semua siap
dalam anugerah-Nya untuk menuntaskan agenda demi agenda-Nya. Karena
sesungguhnya kita benar-benar akan memasuki zaman yang berbeda. Sebuah
zaman yang penuh dengan tindakan supranatural. Zaman yang bukan saja
diimpikan oleh Tuhan, namun juga semua makhluk.
Kita tentu pernah bahkan
berkali-kali mendengar kisah ketika Yohanes Pembaptis dalam kekecewaan
dan keraguannya yang terbesar mempertanyakan ke-mesias-an Yesus
Kristus, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan
orang lain?" Kini coba renungkan pertanyaan tersebut dan bayangkan jika
Tuhan yang berbalik tanya kepada kita, "Kamukah yang Kunantikan itu,
atau Aku harus menantikan orang lain?"
Sungguh ini sebuah teguran
super keras. Pertanyaan Tuhan ini seharusnya membuat kita sadar bahwa
keberadaan kita saat ini bukanlah tanpa maksud dan tujuan. Segala
sesuatu yang terjadi pada dan dari hidup kita BUKAN kebetulan. Tuhan
memiliki bukan sekedar rencana, melainkan juga agenda yang terjadwal.
Ini bukan waktunya untuk santai atau memprioritaskan cita-cita kita.
Agenda kali ini adalah untuk menuntaskan semua pekerjaan-Nya dan
menggenapi semua janji-Nya.
Keberadaan Ester Untuk Tujuan Adikodrati
Baca dan renungkan kembali
kisah Ratu Ester. Seorang anak yatim piatu, orang buangan, berparas
cantik, diangkat dan memperoleh segala kebaikan Tuhan hingga menjadi
seorang ratu dari sebuah kerajaan yang paling berkuasa di dunia saat
itu. Dan ketika seluruh kaum sebangsanya terancam keberadaannya, Ratu
Ester diminta oleh pamannya untuk segera bertindak melalui kedudukannya
sebagai ratu.
Dan sebagai respon awal dari
Ratu Ester adalah takut dibunuh karena ancaman protokoler istana pada
saat itu. Mordekhai langsung menjawab dengan keras, "Jangan kira,
karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang terluput dari
antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam
diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan
dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa
tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh
kedudukan sebagai ratu."
Dengan kata lain Mordekhai
hendak menyadakan Ratu Ester, "Jangan kira, engkau diam di dalam istana
dengan semua apa yang ada padamu saat ini, engkau akan selamat dengan
berdiam diri. Tuhan mengangkatmu dari seorang buangan menjadi seorang
ratu tentu bukan tanpa maksud. Inilah saatnya bagimu bertindak, atau
Tuhan harus mencari orang lain menggantikanmu, seperti Dia mencari
engkau menggantikan Ratu Wasti."
Sadarkah kita bahwa jauh sebelum adanya Ratu Ester, Tuhan dengan terpaksa berkali-kali menggantikan "orang pertama" dengan "orang kedua".
Kain anak Adam dan Hawa digantikan oleh Set. Esau pada akhirnya
digantikan Yakub. Daud pun ditetapkan Tuhan menggantikan Saul. Dan
setelah zaman Ratu Ester pun hal tersebut masih berlanjut. Kita ketahui
bagaimana kasih karunia Tuhan dinikmati orang-orang non Yahudi
menggantikan orang-orang Yahudi. Yohanes Pembaptis menggantikan Imam
Kayafas. Dan seterusnya, Tuhan selalu memiliki "orang kedua" untuk
menggeser kita jika kita didapati tidak setia.
Melalui pesan ini juga, Tuhan
hendak menyampaikan bahwa kita semua harus bekerja lebih giat dan lebih
serius lagi mencari kehendak-Nya. Sadarilah bahwa keberadaan kita saat
ini bukan tanpa tujuan, melainkan ada rencana dan agenda-Nya yang
sempurna. Dan jika kita tidak lagi seirama dengan ritme-Nya, selalu ada
"orang kedua" yang akan menggeser kita.
Lalu kata
tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan
paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus
penuh.
Lukas 14:23
Blessed To Bless...
0 comments:
Post a Comment