Hari-hari ini Anda menjadi saksi hal-hal luar biasa sedang terjadi di
bumi ini. Salah satu peristiwa besar yang telah dinubuatkan Alkitab
sedang digenapi di dunia Arab sana. Bangkitnya “Selatan” merupakan
nubuat yang diutarakan Daniel (Dan 11:40) dan juga secara implisit
diucapkan oleh Tuhan Yesus dengan clue “ketika angin selatan bertiup
hari akan panas terik” (Luk 12:55).
Di Daniel 11 dinubuatkan bahwa negara-negara “Selatan” (Liga Arab) akan berkonfrontasi dengan “Utara” (Eropa), yang disebutkan bahwa hal itu menyangkut masalah Israel. Namun selama ini negara-negara Liga Arab seperti Mesir dan Sudan juga Turki yang dalam Daniel 11 disebutkan ikut dikuasai “Utara”, merupakan sekutu Barat dan merupakan sahabat Israel atau minimal tidak terlalu memusuhi Israel. Itu artinya nubuat itu tidak menunjukkan gejala bahwa bisa digenapi dalam waktu dekat.
Namun kini waktu yang dimaksudkan sebagai akhir zaman dari Daniel 11 telah tiba, apa
yang semula dirasa jauh dari kemungkinan, telah mendadak berubah secara
drastis dan tiba-tiba segera berada dalam kondisi “siap” seperti yang
dinubuatkan Alkitab.
TURKI
Dimulai dengan Turki negara anggota Liga Arab yang semula merupakan sekutu Israel, tiba-tiba berbalik menjadi musuh Israel. Turki merupakan negara sahabat Israel sejak 1949. Turki merupakan negara berpenduduk mayoritas muslim pertama, yang mengakui kemerdekaan Israel dan merupakan partner perdagangan bebas dengan Israel sejak Januari 2000. Kedekatan Turki dengan Israel sering mengundang kemarahan negara-negara Arab. Namun karena satu peristiwa,Turki langsung berubah seratus delapan puluh derajat menjadi musuh Israel.
MESIR
Hari-hari ini rakyat Mesir sedang bergolak, mereka menuntut Presiden yang telah berkuasa selama 30 tahun, untuk turun dari kekuasaan dan meninggalkan negeri mereka. Mesir sedang berubah, suatu kepemimpinan baru sedang terbentuk di Mesir. Mesir yang semula merupakan sekutu AS dan merupakan salah satu sahabat Israel akan segera meninggalkan mereka (persis seperti yang dikuatirkan para pemimpin Israel di Tel-Aviv hari-hari ini).
Penguasa
Mesir, Presiden Husni Mubarak yang condong ke Barat, Sabtu pagi
(29/01/2011) telah membubarkan kabinetnya, menyusul demonstrasi
besar-besaran yang menuntut dirinya mundur. Presiden Mubarak berjanji
akan membuat perubahan dan melakukan reformasi dalam bidang ekonomi,
sosial dan politik. Namun nampaknya rakyat Mesir tetap menginginkan
Mubarak untuk turun. “Down, Down, Husni Mubarak!” para pengunjuk rasa
melempari barikade polisi di Cairo. “Kami tak akan berhenti sampai
kezaliman dan kediktatoran Presiden Hosni Mubarak tumbang,” kata salah
seorang demonstran seperti dilaporkan Tempo Interaktif.
Bagaimana akhir dari pergolakan di Mesir? Segala sesuatu bisa saja terjadi, namun demikian Mesir tidak akan sama lagi, entah
Mubarak dapat bertahan atau akhirnya turun dari kursi kekuasaan, tidak
dapat dihindari lagi Mesir akan berubah haluan. Dan melihat dari
perkembangan sampai tulisan ini diturunkan diperkirakan Mubarak tidak
akan dapat bertahan dan Mesir akan memiliki pemimpin baru yang anti Israel: ElBaradei.
Siapa
ElBaradei? Dr. Muhamed Mustafa ElBaradei adalah mantan Direktur Jendral
IAEA, badan Tenaga Atom PBB, warga negara Mesir kelahiran 1942.
ElBaradei di sambut meriah oleh para demonstran di Cairo Jumat lalu dan
membuat demonstrasi makin memanas di kota-kota utama Mesir. Baca
mengenai ElBaradei lebih lengkap di wikipedia. Muhamed ElBaradei
terkenal karena pembelaannya terhadap program nuklir Iran dan klaim
sebaliknya terhadap instalasi nuklir Israel yang dikatakan merupakan
ancaman yang lebih berbahaya bagi Timur Tengah.
Nah, tidak lama lagi Mesir akan meninggalkan Israel, dan Liga Arab siap berkonfrontasi dengan negara Yahudi itu.
SUDAN
Sudan
ceritanya sedikit berbeda, semula Sudan adalah negara campuran yang
masih menganut hukum sekular, karena negara ini merupakan negara yang
berimbang demografi penduduknya, baik dari segi etnik maupun agama,
negara ini terdiri dari warga keturunan Arab yang mayoritas beragama
Islam tinggal di Sudan bagian Utara, dan warga keturunan Afrika yang
kebanyakan beragam Kristen dan tinggal di Sudan bagian selatan.
Telah
cukup lama Sudan mengalami perang saudara berkepanjangan dan baru-baru
ini tiba-tiba timbul wacana pemisahan Sudan selatan, dan yang
mengherankan hal ini disetujui oleh pemerintah di utara. Minggu-minggu
ini tengah dilakukan proses referendum yang disambut meriah oleh
mayoritas warga selatan, dan hasil referendum menunjukkan tanda-tanda
pemisahan tidak dapat dihindari lagi.
Apa yang
terjadi kemudian dengan Sudan utara pasca pemisahan adalah perubahan
drastis dari negara yang semula berorientasi sekular, menjadi berkiblat
pada hukum Islam secara murni. Guardian melaporkan bulan
Desember lalu pemimpin Sudan utara, Presiden Omar al-Bashir dalam satu
rapat umum ditengah pendukungnya di Gedaref timur membuat pernyataan, “Jika
Sudan selatan memisahkan diri, kita akan mengganti konstitusi, pada
waktu itu tidak ada lagi kesempatan untuk bicara keberagaman budaya dan
etnis. Sharia (hukum Islam) dan Islam akan menjadi sumber utama dari
konstitusi dan agama negara dan Arab akan menjadi bahasa resmi.”
Dengan demikian sekarang Sudan telah berada dalam posisi siap untuk bersikap tegas kepada Israel. Satu
lagi anggota Liga Arab akan mendukung sikap lebih keras terhadap
Israel, persis seperti yang dinubuatkan oleh Daniel 11:43*, Sudan akan
terlibat cukup jauh.
*Penjelasan mengenai Daniel 11:43: Banyak
penterjemah Alkitab menyebut ”ve-chu-shim” atau keturunan Kush (Cushite)
yang disebut di Daniel 11:43 (lihat bahasa bahasa ibraninya di
biblos.com), sebagai Ethiopia. Tetapi sesungguhnya “ve-chu-shim” atau
Kush atau “Cushite” bukan Ethiopia, lihat “Cushite” di wikipedia, Kush
tinggal di sekitar sungai Nil di selatan Mesir, dan itulah Sudan bagian
utara yang baru akan benar-benar terbentuk sekarang ini.
ANGIN SELATAN MULAI BERTIUP
Banyak politisi Barat yang mengatakan bahwa pergolakan yang terjadi di dunia Arab dipicu oleh rakyat yang tidak dapat lagi menerima gaya kepemimpinan para pemimpin otoriter.
Mereka berpikir bahwa apa yang sedang terjadi di tengah-tengah
negara-negara Liga Arab sebagai gejala perubahan menuju demokrasi. Anggapan
ini terjadi karena pergolakan mewabah mulai dari Tunisia yang dikuasai
diktator Ben-Ali, kemudian merembet ke Mesir yang juga dikuasai oleh
Presiden Mubarak yang juga telah berkuasa lebih dari 30 tahun dan
dianggap sebagai tipikal pemerintahan non-demokratis. Namun sesungguhnya
Barat tidak lama lagi akan terkejut.
Apa yang
sebenarnya terjadi bukanlah perubahan seperti yang dibayangkan oleh para
pemimpin Barat. Tetapi yang sedang terjadi justru: seluruh bangsa Arab sedang bangkit untuk melepaskan diri dari semua pemimpin sekular yang pro Barat. Bangsa-bangsa Arab sedang bangkit menuju kesiapan untuk melawan dominasi Barat dan mempersiapkan diri menghadapi Israel yang merupakan duri di tengah-tengah dunia mereka.
Masalah demokratisasi bukanlah penyebab utama dari pergolakan, hal ini
terbukti di Libya, Syria dan Iran yang tidak demokratis, tetapi lihat
saja negara-negara ini akan tenang-tenang saja. Selama para
pemimpin ini berani melakukan pertentangan melawan Barat dan
“pendudukan” Israel, mereka akan tetap dipuja rakyatnya.
Apa
yang sedang terjadi di negara-negara yang bergolak saat ini adalah
karena penolakan terhadap sekularisme dan utamanya pengaruh Barat, yang
cenderung tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam. Pemerintah Tunisia
yang tumbang adalah penguasa di negara Arab namun sangat berorientasi
Eropa dan sangat keras terhadap kultur Islam. Rezim sekular
Mubarak di Mesir walaupun jauh lebih toleran tetapi juga dianggap
sebagai antek Barat (Amerika Serikat) karena kedekatannya dengan Barat
dan sikap bersahabatnya dengan Israel. Mesir selalu menjadi pengganjal
keputusan keras Liga Arab dalam kaitan konflik dengan Israel.
Tidak
lama lagi seluruh anggota Liga Arab akan memiliki kesamaan pandangan
tentang Israel, dan pada masa itu, tidak ada lagi pengaruh Barat atas
negara-negara “Selatan” ini. Tidak ada lagi yang dapat
mencegah ketika keputusan yang keras diambil, mayoritas Liga Arab akan
dengan mudah mendeklarasikan perang melawan zionisme.
Musim panas akan segera tiba, “hari akan panas terik”.
Berjaga-jagalah Saudara, karena tanda-tanda semakin jelas !
TUHAN YESUS Memberkati.
sumber: www.houseofrevelation.com
Blessed To Bless...
Friday, April 1, 2011
Nubuat Mesir dan Liga Arab Mulai Digenapi
4:51 PM
Ezra
0 comments:
Post a Comment