I Sam 16:1-13
Seringkali orang menganggap kalau seorang Nabi Tuhan atau hamba Tuhan itu tidak ada lagi persoalan karena mereka sudah dianggap seperti malaikat. Padahal kalau dilihat kenyataannya kemungkinan orang yang melayani itu mempunyai lebih banyak masalah dalam hidup daripada orang-orang yang tidak melayani. Hal ini dikarenakan mereka adalah ujung tombak dan Iblis menyerang mereka dengan bertubi-tubi agar mereka pada akhirnya berhenti melayani Tuhan. Tetapi saya sebagai hamba Tuhan mengatakan jangan pernah menyerah karena ada pekerjaan besar yang sedang menanti kita.
Seringkali Tuhan berkata kepada kita “berapa lama lagi engkau terus menangis? berapa lama lagi engkau terus berduka cita? berapa lama lagi engkau terus kecewa? berapa lama lagi engkau membangun tugu kegagalan masa lalu yang tinggi? berapa lama lagi pertanyaan demi pertanyaan yang kau ajukan dan bertanya mengapa mesti saya, Tuhan?” Banyak rahasia yang sebenarnya kita tidak mengerti. Kalau kita selalu menangis dan memendam kekecewaan atas kegagalan masa lalu, itu berarti kita membangun tugu peringatan dan setiap kali kita menoleh ke belakang itu seperti istri Lot. Setiap kali kita menoleh ke belakang kita tidak bisa berjalan maju dan kita terus terikat dan akhirnya akan menjadi tiang garam.
Orang yang hanya melihat kegagalan dan kehancuran, kepahitan, kekecewaan masa lalu itu seperti orang yang minum racun sedikit demi sedikit lalu pada akhirnya dia bunuh diri secara pelan-pelan. Karena dari kekecewaan yang ada bisa menjadi penyakit dalam kehidupan dan kalau diobati maka penyakit itu akan menjadi penyakit yang membawa pada kematian. Tetapi yang paling penting adalah kekecewaan masa lalu, kegagalan masa lalu, sakit hati masa lalu itu menjadi penghalang besar bagi doa-doa kita didengar oleh Tuhan. Sekarang pilihan ada di dalam tangan kita, Tuhan tidak pernah memaksa kita untuk melakukan sesuatu. Tuhan bertanya kepada Samuel, “berapa lama lagi …?” dengan kata lain Tuhan juga bertanya kepada kita untuk kita memilih untuk tetap terikat atau melepaskan diri dari masa lalu. Dalam kehidupan Samuel, Saul adalah masa lalu tetapi sebenarnya Tuhan sudah siapkan sesuatu yang baru yaitu Daud.
Kemudian ada perintah “isilah tabung tandukmu dengan minyak urapan lalu pergilah dan urapi salah satu anak dari Isai”. Ini adalah perintah yang Tuhan berikan kepada Samuel, tetapi dia mempunyai alasan untuk menolaknya. Sebenarnya Samuel ini masih merasa sedih karena pada awal dia bertemu dengan Saul, Saul adalah seorang pemuda yang pemalu, rendah hati dan dia sangat kagum, tetapi pada akhirnya Saul menjadi sombong dan membuat Samuel menjadi sangat kecewa. Bukan itu saja yang menjadi alasan Samuel menolak perintah Tuhan, tetapi dia juga takut kepada Saul karena di waktu yang lalu Saul pernah menahan dia untuk pergi sampai merobek bajunya dan perintah Tuhan kepadanya adalah ancaman bagi Saul. Terkadang kita juga hidup diliputi dengan ketakutan-ketakutan yang sebenarnya tidak ada alasan untuk itu kalau Tuhan yang memerintahkannya. Kita mempunyai Tuhan yang kuat. Mari kita mempercayai Tuhan, jangan takut dan cemas akan hal-hal yang terjadi dalam hidup kita karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
Kita hidup dalam tahun “new beginning” karena itu jangan kita melihat lagi apa yang ada di belakang tetapi kita mau lihat ada sesuatu yang baru yang Tuhan akan kerjakan di dalam kehidupan kita. Hari ini berakhir, besok di mulai lagi, besok berakhir lusa dimulai lagi demikian seterusnya, Tuhan memberikan sesuatu yang baru setiap pagi. Jangan kita hanya melihat kesulitan demi kesulitan dan demi kesulitan yang terjadi ataupun kehancuran yang ada tapi mulailah kita bisa melihat bahwa ada tangan Tuhan yang bekerja dan sedang memurnikan imanmu, membentuk karakter kita menjadi karakter ilahi. Dengan begitu kita tidak lagi melekat kepada keadaan duniawi tetapi melekat kepada Tuhan. Jangan melihat apa yang ada di hadapanmu hari ini tapi lihat apa yang sudah Tuhan pilih untuk kita lakukan hari ini.
Tuhan tidak memilih anak-anak Isai yang berperawakan bagus tetapi malah memilih Daud yang sebenarnya tidak diperhitungkan oleh keluarganya karena Allah tidak melihat penampilan tetapi hati. Kita lihat bahwa Daud itu tidak mempunyai penampilan yang baik untuk seorang raja, buktinya ketika dia akan melawan Goliat, dia tidak bisa memakai pakaian dari Saul karena kebesaran, ini menunjukkan kalau dia seorang yang pendek/kecil. Mungkin keadaan kita seperti Daud yang tidak diperhitungkan orang karena mungkin penampilan kita tidak menawan tetapi kalau Tuhan mengurapi kita, siapa lawan kita? Jelas tidak ada!
Ketaatan itu penting karena terkadang apa yang Tuhan katakan itu tidak masuk akal tetapi ketaatan itu penting untuk kita melihat mujizat Tuhan di kehidupan kita. Samuel taat melakukan perintah Tuhan dan dia melihat bagaimana Daud, seorang yang sederhana yang tidak diperhitungkan oleh manusia tetapi diperhitungkan oleh Tuhan. Dan akhirnya kita lihat bagaimana Tuhan mengatakan “Saul Kutolak tapi Daud orang yang berkenan kepada-Ku”. Orang yang berkenan itu adalah orang yang mendapat anugerah, kemurahan, orang yang dikejar oleh kebajikan dan kemurahan Tuhan selama-lamanya.
Saat ini berapa lama lagi engkau mau berkabung, mari tingkatkan iman kita, kita bangkitkan kembali semangat kita dan belajar taat pada Tuhan karena tidak ada rencananya yang buruk. Dia sediakan hal yang baru bahkan baru sama sekali dan kita akan dibuatNya terheran-heran. Orang-orang disekeliling kita akan berbuat baik kepada kita karena melihat Yesus ada di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Blessed To Bless...
0 comments:
Post a Comment